Sultan yang kemudian menjadi budaya didalam masyarakat khusunya Jawa dan Sunda.Selanjutnya bagi masyarakat nama Kiai dijadikan sebagai identitas
orang yang sudah mapan dalam segi spiritual. Kiai adalah sebutan bagi nilai
terhadap sesuatu bentuk fisik manusia atau pun benda yang mempunyai energi spritual yang memiliki kewaskitaan dan kewibawaan baik dari segi
ranah fisik maupun spiritual.
C. Pengajian Mocopat Syafa’at
Menurut Suyanto 2003: 4 Mocopat adalah karya sastra berbahasa jawa baru berbentuk puisi yang disusun menurut kaidah-kaidah tertentu
meliputi guru gatra, guru lagu dan guru wilangan. Sedangkan menurut Rudi Setyawan 1993: 3 Mocopat adalah puisi tradisi jawa yang ditembangkan
secara vokal tanpa iringan instrumen, dengan patokan-patokan tertentu, yaitu meliputi patokan tembang dan patokan sastra.
Menurut Mardiwasito 1983: 64 tembang mocopat adalah nyanyian bersinomim dengan kidung, kakawin dan gita. Kata kakawin berasal dari
kawi bahasa sansekerta yang berarti penyair. Dari beberapa teori tersebut dapat disimpulkan bahwa mocopat adalah
sebuah bentuk tembang klasik Jawa dan merupakan sebuah bentuk puisi jawa tradisional, yang pada setiap baitnya terdiri dari empat baris kalimat. Di
dalam tembang mocopat tersebut terdiri dari sebelas bagian dan kesemuanya mempunyai filosofi dalam menjalani urutan-urutan proses kehidupan, yaitu
manusia pada waktu diciptakan, di alam ruh, manusia pada waktu lahir dan hidup di dunia dengan segala warna dan sifat-sifatnya bayi, anak-anak,
dewasa, asmara, menikah, tua dan manusia pada saat akan menjelang mati kembali ke sang Khaliq. Mocopat mengandung arti “Janmo Koco Asipat”
yang mempunyai arti cerminan sifat-sifat kehidupan manusia dan gambaran- gambaran kehidupan manusia yang diungkapkan lewat sebuah tembang
sebagai gambaran proses kehidupan. Berikut penjelasan tentang urutan-urutan tembang Mocopat serta
penjelasannya: 1.
Maskumambang Maskumambang menurut Suyanto 2003: 16 adalah gambaran
dimana manusia masih di alam ruh, yang kemudian ditanamkan dalam rahim gua garbaning ibu kita. Dimana pada waktu di alam ruh Alloh
S.W.Ttelah bertanya kepada kita “Alastu Bi Robbikum” yang artinya: Bukankah aku ini Tuhanmu dan pada waktu itu ruh-ruh kita telah
menjawabnya “Qoolu Balaa Sahidna” yang artinya benar ya Alloh engkau adalah Tuhan kami dan kami semua menjadi saksinya.
Selanjutnya menurut Damar Jati 2007: 70 Maskumambang menggambarkan manusia masih ada di alam ruh dan belum lahir,
selanjutnya ruh dititiskan pada tempat yang disebut gua garbaning ibu dalam bahasa jawa. Kumambang artinya mengapung, terapung
menggambarkan manusia ada didalam rahim sang ibu. Untuk watak tembang ini umumnya mempunyai karakter orang yang lagi merasa
kesakitan dan sengsara.
2. Mijil
Mijil menurut Suyanto 2003: 16 merupakan ilustrasi dari proses kelahiran manusia, mijil atau mbrojol, mencolot dan keluarlah si jabang
bayi bernama manusia. Dan manusia sudah mulai berproses dalam kehidupan di bumi menjadi seorang anak.
Selanjutnya menurut Damar Jati 2007: 55 Mijil merupakan proses kelahiran manusia keluarlah si jabang bayi dari perut sang ibu yang akan
berproses menjadi seorang manusia dan untuk melanjutkan proses berikutnya.
3. Sinom
Sinom menurut Suyanto 2003: 16 menggambarkan manusia dalam keadaan masa-masa muda atau dalam bahasa jawa enom, yang biasa
terjadi dalam kehidupan sehari-hari muda identik dengan ingin menang sendiri. Adalah lukisan dari masa muda, masa yang indah, penuh dengan
harapan dan angan-angan. Selanjutnya menurut Damar Jati 2007: 60 sinom menggambarkan
kehidupan manusia sebagai balita hingga usia anak-anak. Ia masih selalu dikanthi, artinya dibawa, disandhing, digendong, dan kemana-mana
diawasi secara cermat dan teliti, menuju remaja. 4.
Kinanthi Kinanthi menurut Pandi Upandi 2009: 40 adalah masa
pembentukan jati diri dan meniti jalan menuju cita-cita. Kinanthi berasal dari kata kanthi atau tuntun yang bermakna bahwa kita membutuhkan
tuntunan atau jalan yang benar agar cita-cita kita bisa terwujud. Misalnya belajar dan menuntut ilmu secara sungguh-sungguh. “Apa yang akan kita
petik esok hari adalah apa yang kita tanam hari ini” dan “ Apabila kamu berbuat kebajikan maka kebajikan itu akan kembali padamu, tapi jika
kamu berbuat jahat itu akan kembali kepada kamu juga”. Selanjutnya menurut Damar Jati 2007: 68 Kinanthi adalah salah
satu tembang mocopat yang pada ummunya menggambarkan rasa senang, cinta dan kebijaksanaan. Kinanthi bisa juga mempunyai arti
bergandengan tangan dan bisa juga nama sebuah bunga. Kinanthi berasal dari kata kanthi atau tuntun yang maknanya kita sendiri butuh tuntunan,
atau jalan yang benar supaya cita-cita dan pengharapan menjadi terlaksana.
5. Asmaradhana
Asmaradhana menurut Suyanto 2003: 16 menggambarkan masa- masa dirundung asmara, dimabuk cinta, ditenggelamkan dalam lautan
kasih. Selanjutnya
Asmaradana menurut
Suyanto 2003:
18 menggambarkan kehidupan manusia yang sedang terbakar oleh api
asmara. Dahana api, asmara cinta, bahkan seperti orang gila karena jatuh cintanya pada seseorang yang menjadi pujaannya.
6. Gambuh
Gambuh menurut Suyanto 2003: 20 adalah jumbuh bersatu yang artinya komitmen untuk menyatukan cinta dalam satu biduk rumah
tangga. Dan inti dari kehidupan rumah tangga yaitu: “Hunna Li Bassulakum, Wa Antum Libaasu Lahun”
yang artinya: Istri-istrimu itu merupakan pakaian bagimu, dan kamu merupakan pakaian baginya. Hal
ini mempunyai maksud dalam berumah tangga seharusnya saling menjaga, melindungi, dan mengayomi satu sama lain, agar biduk rumah
tangga menjadi harmonis dan sakinah dalam naungan ridhoNya. Selanjutnya menurut Damar Jati 2003: 44 gambuh menggambarkan
kehidupan manusia yang gila asmara tadi sangat perlu dinasehati, diberi petunjuk, didudukkan baik-baik oleh yang tua dewasa berpikir,
dinikahkan. Hal ini dalam bahasajawa disebut ang-gambuh-i. 7.
Dandanggulo Dandanggulo menurut Damar Jati 2007: 70 gambaran dari
kehidupan yang telah mencapai tahap kemapanan sosial, kesejahteraan telah tercapai, cukup sandang, papan dan pangan. Karena hidup bahagia
itu kuncinya adalah rasa syukur, yakni selalu bersyukur atas rezeki yang dianugerahkan Alloh SWT kepada kita.
Selanjutnya Dandanggulo menurut Suyanto 2003: 78 Dandanggulo menggambarkan kehidupan manusia yang sedang menempuh berbagai
suka dan duka, haus, pahit getirnya dan manisnya kehidupan dalam berumah tangga. Dandang artinya hauspahit sedangkan gula
manissenang.