1 Hendro. Wawancara dilakukan di desa Tirtonirmolo, Kecamatan
Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada tanggal 17 september 2015 pada saat terselengaranya pengajian Mocopat
Syafa’at materi wawancara perkenalan, basa-basi dan menjurus tentang pengaruh musik didalam acara pengajian Mocopat
Syafa’at. 3.
Teknik Dokumentasi
Menurut Moleong 2001: 161, dokumentasi yaitu catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan
kepercayaan. Maksud mengumpulkan dokumen tersebut adalah untuk memperoleh kejadian nyata tentang situasi sosial dan arti berbagai faktor
di sekitar subjek penelitian. Dengan demikian peneliti merasa perlu menggunakan teknik ini guna melengkapi dan mendukung data yang
diperlukan dari penggunaan metode observasi dan wawancara. Adapun pengambilan data-data yang dikumpulkan melalui teknik
pengumpulan datadokumentasi,yaitu dalam bentuk rekaman audio visual dan foto.
a. Rekaman Audio
Dokumentasi dalam bentuk audio sangat membantu dalam proses melakukan rekaman dari hasil wawancara peneliti dengan
nara sumber. Audio
merupakan alat bantu yang efektif, karena hasil pengumpulan data yang diperoleh dari peneliti mampu direkam
dalam bentuk soft copy. Selain itu dengan menggunakan alat perekam mampu memberikan catatan rekonstruksi dialog tentang
fungsi musik Kiai Kanjeng dalam pengajian Mocopat Syafa’at Jama’ah Maiyah diTirtonirmolo Kasihan Bantul.
b. Foto
Menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong, 2001: 115 Foto banyak digunakan sebagai alat bantu untuk keperluan penelitian
kualitatif karena dapat mempermudah dalam proses berbagai keperluan. Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga
sehingga dapat digunakan untuk menelaah segi-segi subjektif dan hasilnya dianalisis secara induktif, terdapat dua kategori foto yang
dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan orang dan foto yang dihasilkan oleh peneliti sendiri.
Adapun foto yang dimanfaatkan dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen resmi managemen Progres untuk memberikan
gambaran tentang fungsi musik Kiai Kanjeng dalam pengajian Mocopat Syafa’at Jama’ah Maiyah di Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul.
Hal ini untuk memperjelas dari hasil uraian yang telah di deskripsikan oleh peneliti.
E. Instrumen Penelitian
Merujuk pada pendapat Sugiono 2005: 59 mengenai instrumen dalam penelitian kualitatif, instrumen penelitian utama yangdigunakan dalam
penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti sebagaiinstrumen penelitian
berfungsi dalam mengambil inisiatif yang berhubungandengan penelitian. Inisiatif ini meliputi pencarian data, pembuatan pertanyaanuntuk wawancara
dan sebagai pengolah data.
F. Triangulasi
Merujuk pada penjelasan Moleong 2001: 178 dan Sugiyono 2005: 83, peneliti melakukan langkah triangulasi guna pengecekan keabsahan dan
kredibilitas data yang didapatkan dalam penelitian ini. Teknik triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik pengumpulan
data. Dalam penelitian ini, peneliti mengecek data kepada sumber yang sama
dengan berbagai teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang sama yang diperoleh dari ketiga teknik tersebut
kemudian disinkronkan untuk disimpulkan keabsahan datanya. Apabila terjadi perbedaan hasil data, peneliti kemudian mendiskusikan dengan sumber
data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data yang dianggap benar.
Peneliti memperoleh data yang berkaitan tentang fungsi musik Kiai Kanjeng
melalui observasi non partisipatif. Observasi dilaksanakan di Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Agar data yang didapat
melalui observasi tersebut merupakan data yang valid, peneliti juga mengumpulkan data melalui wawancara dengan informan. Selain hal
tersebut, peneliti juga melakukan pengecekan data dengan dokumentasi.
Data-data yang sudah terkumpul tersebut, kemudian disinkronkan guna mendapatkan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini.
G. Analisis Data
Merujuk pada penjelasan Milles dan Huberman dalam Sugiono, 2005: 91 mengenai teknik analisis data, peneliti melakukan teknik analisis data
tersebut untuk mendapatkan hasil penelitian yang sistematis dari hasil perolehan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Perolehan data tersebut
kemudian diorganisasikan menjadi satu untuk dipakai dan diinterpretasikan sebagai bahan temuan untuk menjawab permasalahan penelitian.
Dalam penelitian ini data dianalisis dengan teknik kualitatif deskriptif, yakni yang dilakukan untuk memaparkan data-data dengan kata-kata atau
kalimat-kalimat untuk memperoleh kesimpulan. Dalam menganalisis data peneliti menggunakan tiga komponen yaitu reduksi data data reduction,
penyajian data display, dan penyimpulan conclusion drawingverification. 1.
Data reductions reduksi data, selama proses pengambilan data penelitian, peneliti memperoleh data yang beraneka ragam yang
didapatkan melalui berbagai macam teknik pengumpulan data. Dari perolehan data tersebut peneliti merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, atau data-data yang dianggap perlu dan mendukung terhadap penelitian ini. Dengan demikian peneliti
mengkelompokan data-data tersebut sesuai dengan permasalahan yang akan dikaji. Peneliti hanya menggunakan data-data yang berkenaan
dengan fungsi musik Kiai Kanjeng.Selain data-data pokok tersebut,
peneliti juga menggunakan data-data pendukung guna mempermudah pengkajian dan memperkuat penelitian, data-data tersebut antara lain
buku tentang gamelan kiai kanjeng, rekaman audio tentang kiai kanjeng, video pementasan Kiai Kanjeng, dan catatan-catatan tentang Kiai
Kanjeng. 2.
Data display penyajian data, setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan display data atau penyajian data,
diperlukan untuk mendapatkan gambaran secara keseluruhan tentang data yang masuk. Dalam tahap ini, peneliti mencoba menyusun data-data yang
telah dipilih tersebut menjadi teks naratif yang disusun secara sistematis dan terperinci guna memudahkan peneliti dalam proses pemahaman data
tersebut. Teks naratif tersebut memuat seluruh data utama dan data pendukung yang berupa deskripsi tentang fungsi musik Kiai Kanjeng di
Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. 3.
Conclusion drawing verification penyimpulan data, setelah data tersaji secara sistematis dan terperinci, peneliti selanjutnya melakukan proses
penarikan kesimpulan dan verifikasi terhadap data-data yang telah terorganisasi dengan menganalisis secara kualitatif. Sehingga dengan
kesimpulan data-data tersebut dapat mempermudah peneliti untuk menyimpulkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
36
BAB IV FUNGSI MUSIK KIAI KANJENG
DALAM PENGAJIAN MOCOPAT SYAFA’AT JAMA’AH MAIYAH DI TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL
Dari penelitian yang telah dilakukan telah didapat hasil bahwa Fungsi dari musik Kiai Kanjeng adalah sebagai berikut :
A. SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI.
Dalam setiap pementasan Kiai Kanjeng selalu melihat segmen dari kapasitas publik itu sendiri. Artinya setiap segmen pementasan musik Kiai
Kanjeng selalu menyesuaikan tema yang ada dan selalu mengedepankan audient yang hadir. Universalitas dan fleksibelitas yang diterapkan dengan
melihat sejauh apa kepentingan dan muatan yang dikehendaki dalam even atau momentum tersebut.
Hal ini dimaksudkan agar musik Kiai Kanjeng benar-benar tepat dan mengena dengan momentum tersebut, supaya dapat terjalin, segmen publik
dalam kesatuan perasaan. Sebagai contoh apabila momentum dan segmen publik suatu masyarakat religi yang berupa acara pengajian atau sejenisnya,
maka bentuk penyajian musiknya adalah musik-musik dan nyayian dengan titik berat pada nilai-nilai religiusitas. Dalam gambaran lain apabila
momentum dan segmen publik berupa masyarakat yang lebih majemuk, sebagai contoh suatu pagelaran dikampus dengan mahasiswa sebagai
audientnya tentu saja bentuk musiknya akan menyesuaikan dengan audient setempat atau yang hadir, misalkan berupa penyajian musik dengan warna