14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengantar
Bab ini akan membahas mengenai hukum hak atas tanah adat. Yang dimaksud dengan hukum hak atas tanah adat ini adalah tempat untuk menemukan
pengertian hukum adat, hak adat, masyarakat adat, asas, dan prinsip-prinsip umum dalam hukum adat. Pembahasan yang dilakukan disini adalah dalam kaitan
dengan tujuan penelitian penulis yang meliputi: mengetahui pengakuan yang ada dalam hak atas tanah adat bagi masyarakat hukum adat di Indonesia dalam sistem
hukum indonesia.
B. Pengertian hukum adat, hak adat, masyarakat adat.
- Namun menurut Van Dijk, kurang tepat bila hukum adat diartikan sebagai
hukum kebiasaan. Menurutnya hukum kebiasaan adalah kompleks peraturan hukum yang timbul karena kebiasaan berarti demikian lamanya
orang bisa bertingkah laku menurut suatu cara tertentu sehingga lahir suatu peraturan yang diterima dan juga diinginkan oleh masyarakat. Jadi,
menurut Van Dijk, hukum adat dan hukum kebiasaan itu memiliki perbedaan.
15
- Sedangkan menurut Soejono Soekanto, hukum adat hakikatnya merupakan
hukum kebiasaan, namun kebiasaan yang mempunyai akhibat hukum
das sein das sollen
. Berbeda dengan kebiasaan dalam arti biasa, kebiasaan yang merupakan penerapan dari hukum adat adalah perbuatan-perbuatan
yang dilakukan berulang-ulang dalam bentuk yang sama menuju kepada
Rechtsvaardige Ordening Der Semenleving
. -
Menurut Ter Haar yang terkenal dengan teorinya
Beslissingenleer
teori keputusan mengungkapkan bahwa hukum adat mencakup seluruh
peraturan-peraturan yang menjelma didalam keputusan-keputusan para pejabat hukum yang mempunyai kewibawaan dan pengaruh, serta didalam
pelaksanaannya berlaku secara serta merta dan dipatuhi dengan sepenuh hati oleh mereka yang diatur oleh keputusan tersebut. Keputusan tersebut
dapat berupa sebuah persengketaan, akan tetapi juga diambil berdasarkan kerukunan dan musyawarah. Dalam tulisannya Ter Haar juga menyatakan
bahwa hukum adat dapat timbul dari keputusan warga masyarakat. -
C.van Vallenhoven menyebutkan adanya hukum adat golongan pribumi dan hukum adat golongan timur asing.
- Syekh Jalaluddin menjelaskan bahwa hukum adat pertama-tama
merupakan persambungan tali antara dulu dengan kemudian, pada pihak adanya atau tiadanya yang dilihat dari hal yang dilakukan berulang-ulang.
Hukum adat tidak terletak pada peristiwa tersebut melainkan pada apa yang tidak tertulis dibelakang peristiwa tersebut, sedang yang tidak tertulis
16
itu adalah ketentuan keharusan yang berada dibelakang fakta-fakta yang menuntuk bertautnya suatu peristiwa dengan peristiwa lain.
- Selanjutnya secara internasional Konvesi ILO 169 tahun 1989
merumuskan masyarakat adat sebagai masyarakat yang berdiam dinegara- negara yang merdeka dimana kondisi sosial, kultural dan ekonominya
membedakan mereka dari bagian-bagian masyarakat lain di negara tersebut, dan statusnya diatur, baik seluruhnya maupun sebagian oleh adat
dan tradisi masyarakat adat tersebut atau dengan hukum dan peraturan khusus.
- Sedangkan Masyarakat adat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat
Adat Nusantara AMAN merumuskan masyarakat adat sebagai suatu komunitas yang memiliki asal-usul leluhur secara turun-temurun hidup di
wilayah geografis tertentu, serta memiliki sistem nilai, ideologi, ekonomi politik, budaya dan sosial yang khas.
- Masyarakat adat merupakan suatu kesatuan masyarakat adat yang bersifat
otonom
dimana mereka mengatur sistem kehidupannya hukum, politik, ekonomi dsb dan selain itu bersifat
otohton
yaitu suatu kesatuan masyarakat adat yang lahirdibentuk oleh masyarakat itu sendiri, bukan
dibentuk oleh kekuatan lain misal kesatuan desa dengan LKMDnya. Kehidupan komunitas-komunitas masyarakat adat kini tidak sepenuhnya
otonom dan terlepas dari proses pengintegrasian ke dalam kesatuan organisasi kehidupan negara bangsa yang berskala besar dan berformat
nasional. Sehingga rumusan-rumusan mengenai Masyarakat Adat yang
17
dibuat pada masa sebelum kemerdekaan cenderung kaku dalam kondisi masyarakat adat yang statis tanpa tekanan perubahan, sedangkan rumusan
tentang masyarakat adat yang dibuat setelah kemerdekaan lebih bersifat dinamis melihat kenyataan masyarakat adat saat ini dalam tekanan
perubahan.
14
- Kusumadi Pudjosewojo menggunakan seburan “hukum Adat” sebagai
keseluruhan aturan hukum tidak tertulis. Hukum adat dalam pengertian ini bukan merupakan bidang hukum tersendiri disamping bidang-bidang
hukum yang lain. Dengan demikian hubungan hukum adat dengan masyarakat adat adalah
hukum aslinya golongan pribumi yang merupakan hukum yang hidup dalam bentuk tidak tertulis dan mengandung unsur-unsur nasional yang asli, yaitu sifat
kemasyarakatan dan kekeluargaan, yang berasaskan keseimbangan serta diliputi oleh suasana keagamaan di dalam masyarakat adat.
C. Prinsip dan Asas dalam Hukum Tanah Nasional dan Hukum Adat