Uji Linieritas Uji Multikoliniearitas

b. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah hubungan variabel bebas dengan variabel terikat sifatnya linier atau tidak. Analisis uji linieritas digunakan untuk mengetahui sifat hubungan antara data variabel bebas dengan data variabel terikat, dalam hal ini digunakan rumus : = Keterangan : F = Koefisien Regresi RKreg = Rerata kuadrat garis regresi RKres = Rerata kuadrat residu Sutrisno Hadi, 2004 : 14 Dalam SPSS versi 16.00 untuk menguji linearitas menggunakan deviation from linearity dari uji F linear. Hasil uji linearitas hubungan adalah sebagai berikut: Tabel 10. Ringkasan Hasil Uji Linearitas Variabel F hitung F tabel Kondisi Keterangan X 1 -Y 2,682 3,07 F hitung F tabel Linier X 2 -Y 2,561 3,07 F hitung F tabel Linier Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel di atas, nilai F hitung variabel x 1 , x 2 lebih kecil dari F tabel Signifikansi ditetapkan 5 maka hubungan antar masing- masing variabel bebas dengan variabel terikat adalah linear sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan kedua variabel independen dengan variabel dependen linier.

c. Uji Multikoliniearitas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel bebas. Dengan menggunakan analisis korelasi Product Moment akan diperoleh harga interkorelasi antar variabel bebas X 1, X 2., lebih besar atau sama dengan 0.800 berarti menjadi multikolinieritas, sehingga untuk persyaratan analisis regresi ganda tidak dapat dilanjutkan dan sebaliknya jika antar variabel bebas x 1, x 2 lebih kecil dari 0.800 berarti menjadi multikolinieritas maka analisis regresi ganda dapat dilanjutkan. Rumus dari analisis korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut : = ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ − Keterangan : = Koefisien korelasi Product Moment = Jumlah Subjek = Jumlah Skor Item Nilai Tiap Angket = Jumlah Skor Total Nilai Total Angket Sugiyono 2010 : 228 Hasil uji multikolinieritas antar variabel menunjukkan bahwa interkorelasi antar variabel sebesar 0,370. Interkorelasi antar variabel bebas tidak ada yang melebihi 0,800. Dengan demikian tidak terjadi multikolinieritas, maka analisis regresi ganda dapat dilanjutkan.

3. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dukungan Guru dan Teman Sebaya terhadap Akseptabilitas dan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Kota Tanjung Balai

3 72 174

PERSEPSI SISWA BERMASALAH TERHADAP PENERIMAAN TEMAN SEBAYA

2 94 1

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEDISIPLINAN SISWA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dan Konsep Diri Dengan Kedisiplinan Siswa.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI DENGAN KEDISIPLINAN SISWA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dan Konsep Diri Dengan Kedisiplinan Siswa.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dengan Penyesuaian Sosial Pada Siswa.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA Hubungan Antara Interaksi Teman Sebaya Dengan Penyesuaian Sosial Pada Siswa.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI TEMAN SEBAYA DENGAN PENYESUIAN SOSIAL SISWA SMP N 2 SURAKARTA Hubungan antara interaksi teman sebaya dengan penyesuaian sosial siswa SMPN 2 Surakarta.

0 3 18

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, PENDIDIKAN KARAKTER, DAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA TERHADAP KARAKTER SISWA SMK N 1 MEMPAWAH TIMUR KALIMANTAN BARAT.

3 5 121

PENGARUH INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI TERHADAP PERILAKU CYBERBULLYING SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 WONOSARI.

2 7 188

PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENGANTAR AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS X KEUANGAN SMK NEGERI 1 BANTUL TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 1 211