Rangkuman Kegiatan Belajar 3 : Struktur Karya Tulis I lmiah

Berdasarkan uraian di atas kini seharusnya jelas bahwa sebelum penulisan sebuah karangan, dapat dibuat diagram dan petanya. Diagram penulisan karangan menggambarkan kondisi dinamika proses pemikiran yang dikembangkan. Proses pemikiaran berawal dari situasi dan kondisi yang umum luas yang selanjutnya difokuskan agar proses pem- bahasan dapat dikonsentrasikan pada permasalah- an. Selanjutnya diakhiri dengan kesimpulan dikemukakan secara umum kembali.

c. Rangkuman

Semua bentuk karangan pada dasarnya mempunyai pola struktur yang sama, yaitu mempunyai bagian awal, batang tubuh dan bagian akhir. Bagian awal membahas topic kajian atau fokus atau permasalah-an. Sehingga sifatnya dari kondisi umum menjadi kondisi khusus atau diberi istilah difusi-konsentrasi. Batang tubuh karangan dipetakan berupa batang yang lurus dan tegak. Bentuk ini menggambarkan dinamika pemikiran yang ilmiah lurus, obyektif, tenang, jelas, ringkas, tepat. Tegak lurus berarti langsung mendukung gagasan pokok karangan. Batang tubuh karangan bisa terdiri atas beberapa bagian sesuai dengan keperluan. Tiap-tiap bagian terdiri dari komponen-komponen : satu pikiran utama atau lebih, pikiran-pikiran penjelas, dan peralihan-peralihan. Tiap-tiap bagian mempunyai 74 tujuan antara kesimpulan bagian untuk menuju tujuan akhir, untuk membuktikan kebenaran gagas- an pokok. Asas-asas untuk mengelola dan membangun se- buah karya tulis yang baik adalah Kejelasan, keringkasan, ketepatan, kesatuan, pertautan, dan harkat. Asas kesatuan menuntut untuk membangun kesatuan antara pikiran-pikiran utama dan gagasan pokok tulisan, antara pikiran-pikiran utama dan pendukung, dan antara pikiran pendukung dengan pikiran-pikiran penjelas. Asas pertautan menuntut untuk membangun pertautan atau koherensi antara bentuk-bentuk bahasa, antar kata, antar klausa, antar kalimat, dan antar paragraf. Sementara, asas harhat dalam karya tulis menuntut untuk membangun sosok karya tulis yang berbobot, berdaya kekuatan. Hal ini berarti, bahwa setiap bagian tulisan harus dikembangkan secara memadai dan proporsional. Ketiga asas ini berarti menjadi karakteristik struktur sebuah karya tulis. Terdapat delapan langkah yang perlu diperhatikan dalam membuat karya tulis, yaitu: Pertama, rumuskanlah terlebih dulu pernyataan gagasan pokok, dalam sebuah kalimat lengkap. 75 Kedua, untuk menulis karya tulis yang anda ingin- kan, maka pikirkanlah dan rumuskanlah pikiran- pikiran utama yang mendukung dan menguraikan gagasan pokok tersebut. Ketiga, untuk mengembangkan dan menjelaskan tiap pikiran utama tersebut, temukan dan tulis evidensi-evidensi atau fakta-fakta penguatnya. Keempat, mencoba membangun sebuah paragraf dengan pikiran utama dan pikiran-pikiran pengembangannya. Dalam membangun hendaknya diperhatikan modelnya, yaitu model P-D-K yaitu Pendirian-Dukungan-Kesimpulan proses deduktif; Model P-S-P yaitu Pendapat-Sanggahan-Pendirian Proses Deduktif-I nduktif; dan M-B-P yaitu Masalah- Pembahasan-Pemecahan atau Model inversi yaitu menempatkan gagasan pokok pada akhir tulisan proses I nduktif. Di samping itu, juga perlu diperhatikan unsur-unsur di dalam membangun sebuah paragraf, yaitu pembuka, pikiran utama, pikiran pendukung, pikiran penjelas, peralihan, kesimpulan. Kelima, membangun paragraf untuk pikiran utama yang lainnya dengan menggunakan model-model yang anda sukai. Namun, harus selalu diingat akan gagasan pokok anda yang hendak dituju dengan karya tulis. Keenam, setelah paragraf-paragraf pikiran utama diselesaikan, maka dilanjutkan dengan paragraf 76 kesimpulan. Ketujuh, Setelah paragraf kesimpulan diselesaikan, selanjutnya memikirkan paragraf pengantar untuk memperkenalkan topik atau masalah dan untuk menarik perhatian pembaca. Kedelapan, setelah seluruh paragraf diselesikan, maka tugas terakhir dalam membuat karya tulis adalah melakukan editing revisi dengan menambah atau mengurangi isi, membetulkan penggunaan kata, frase, dan kalimat.

d. Tugas