Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Objek Penelitian Identifikasi Variabel Penelitian Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental pada hewan percobaan mencit Mus musculus yang dibagi atas 3 kelompok, 2 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di bagian bedah FK USU pada bulan Desember dan Januari 2010.

3.3. Objek Penelitian

Sampel : Hewan percobaan yang digunakan adalah mencit Mus musculus dengan berat 40-60 gram. Dibagi atas 3 kelompok dengan 2 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol. Kelompok I diberikan injeksi perilesi sediaan GM-CSF, kelompok II diberikan steroid dan kelompok III tidak diberi perlakuan sebagai kontrol. 3.4. Kriteria inklusi, ekslusi dan drop out Kriteria inklusi : Mencit jantan dengan berat 40-60 g dan sehat. Kriteria eksklusi : Sampel dengan berat kurang dari 40 g dan menunjukkan adanya lesi pada kulit. Drop out : Mencit yang mati sebelum hari ke lima. Universitas Sumatera Utara

3.5. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel bebas : Granulocyt Macrophage – Colony Stimulating Factor Steroid Perlukaan artifisial. Variabel tergantung : Pertumbuhan keratinosit secara mikroskopis Pertumbuhan neovaskularisasi secara mikroskopis

3.6. Pelaksanaan Penelitian

3.6.1. BAHAN DAN ALAT 3.6.1.1. Bahan : 1. GM-CSF filgastrim, rHuG-CSF 33.6x10 6 IU 263 microgram Leucogyn R Kalbe Farma,no batch :2127,fabmfg :12 09, exp : 11 11 2. Dexamethasone injeksi. 3. Ketamin 4. Alkohol 70 5. Povidone iodine 10 3.6.1.2. Alat : 1. Pisau scalpel no. 22 2. Surgical gloves Universitas Sumatera Utara 3. Syringe 1 cc 4. Syringe 10 cc 3.6.2. Cara kerja : 1. Lima belas ekor mencit dibagi atas 3 kelompok dipersiapkan 1 minggu sebelumnya untuk beradaptasi dalam kandang berukuran 30x30x30 cm. Kandang ditempatkan dalam suhu kamar dan cahaya menggunakan sinar matahari secara tidak langsung. Makanan diberikan ad libitum . 2. Sebelum perlakuan tikus ditimbang berat badannya. 3. Dilakukan narkose dengan ketamin 0,05mg untuk setiap 20mgBB transperitoneal. Dilakukan pencukuran bulu. 4. Desinfeksi dengan iodine 10 dan alkohol 70 5. Dilakukan perlukaan pada daerah punggung para vertebra diameter 5 mm, full thickness dengan menggunakan skalpel. 6. Luka dirawat terbuka 7. Kelompok I diberikan injeksi GM-CSF peri lesional 10 mikrogramkg BB pada hari 1-6. 8. Kelompok II diberikan dexamethasone 0,5kg BB injeksi sebagai inhibitor GM-CSF. 9. Kelompok III sebagai kontrol. Universitas Sumatera Utara 10. Mencit di euthanasia dan sampel kulit masing-masing kelompok diambil pada hari ke 7 dengan cara yang sama, dan sampel kulit di awetkan dalam formaldehid 10. 11. Sampel dibenamkan dalam blok paraffin dan dilakukan pemotongan secara longitudinal ,untuk selanjutnya dilakukan pewarnaan prefarat dengan pewarna hematoxyllin-eosin. 12. Jumlah keratinosit dihitung dengan menggunakan handy taller dibawah mikroskop cahaya dengan pembesaran 400x oleh ‗ blind ‘ pathologis. 13. Selanjutnya dilakukan analisa data dengan perangkat komputer SPSS dengan uji statistik one way ANOVA untuk memperlihatkan kemaknaan antar kelompok.

3.7. Besar Sampel