Total biaya perawatan S = Rp 6.834.492.520.-
1.1.5 Biaya Tambahan Industri Plant Overhead Cost
Biaya tambahan industri ini diperkirakan 20 dari modal investasi tetap
Timmerhaus et al, 2004.
Plant Overhead Cost T
= 0,2 x Rp 87.999.162.215,- = Rp 17.599.832.443,-
1.1.6 Biaya Administrasi Umum
Biaya administrasi umum selama 1 tahun U = Rp. 1.213.634.913,-
1.1.7 Biaya Pemasaran dan Distribusi
Biaya pemasaran selama 1 tahun = Rp 1.213.634.913,- Biaya distribusi diperkirakan 50 dari biaya pemasaran, sehingga :
Biaya distribusi = 0,5 x Rp 1.213.634.913 = Rp 606.817.457,- Biaya pemasaran dan distribusi V
= Rp 1.820.452.370,-
1.1.8 Biaya Laboratorium, Penelitan dan Pengembangan
Diperkirakan 5 dari biaya tambahan industri Timmerhaus et al, 2004.
Biaya laboratorium W = 0,05 x Rp 17.599.832.443,-
= Rp 879.991.622.-
1.1.9 Hak Paten dan Royalti
Diperkirakan 1 dari modal investasi tetap Timmerhaus et al, 2004. Biaya hak paten dan royalti X = 0,01 x Rp 87.999.162.215,-
= Rp 879.991.622.-
1.1.10 Biaya Asuransi
1. Biaya asuransi pabrik. adalah 3,1 permil dari modal investasi tetap langsung Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia-AAJI, 2009.
= 0,0031 × Rp 70,752,050,199,-
= Rp 219.331.356.- 2. Biaya asuransi karyawan.
Biaya asuransi pabrik adalah 4,24 dari gaji PT. Jamsostek, 2007. Maka biaya asuransi karyawan = 0,0424 x
Rp 6.068.174.566,- = Rp 257.290.602,-
Universitas Sumatera Utara
Total biaya asuransi Y = Rp 476.621.957.-
1.1.11 Pajak Bumi dan Bangunan Dasar perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan PBB mengacu kepada
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2000 Jo UU No. 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagai berikut:
Yang menjadi objek pajak adalah perolehan hak atas tanah dan atas bangunan Pasal 2 ayat 1 UU No.2000.
Dasar pengenaan pajak adalah Nilai Perolehan Objek Pajak Pasal 6 ayat 1 UU No.2000.
Tarif pajak ditetapkan sebesar 5 Pasal 5 UU No.2197. Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan sebesar Rp.
30.000.000,- Pasal 7 ayat 1 UU No.2197. Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikkan tarif pajak
dengan Nilai Perolehan Objek Kena Pajak Pasal 8 ayat 2 UU No.2197. Maka berdasarkan penjelasan di atas, perhitungan PBB ditetapkan sebagai berikut :
Wajib Pajak Pabrik Pembuatan Asam Salisilat
Nilai Perolehan Objek Pajak • Tanah
Rp 2.292.500.000,- • Bangunan
Rp 14.127.500.000,-
Total NPOP Rp 16.420.000.000,-
Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak Rp. 30.000.000,-
Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak Rp 16.450.000.000,-
Pajak yang Terutang 5 x NPOPKP Z Rp 822.500.000,-
Total Biaya Tetap = P + Q + R + S + T + U +V + W + X + Y +Z
=
Rp 48.529.069.922,-
1.2 Biaya Variabel