terurai sempurna, sehingga apabila mengalami kebocoran bisa menimbulkan pencemaran lingkungan.
Berikut ini beberapa contoh dari minyak isolasi sintesis :
a. Askarel
Askarel adalah minyak isolasi sintesis yang tidak mudah terbakar
apabila terjadi percikan api dan tidak menghasilkan gas yang mudah terbakar.
Salah satu jenis dari asrekal yang sering digunakan adalah jenis clorinated hydrokarbon.
kelebihan yang dimiliki dari minyak jenis ini adalah : -
Kekuatan dielektriknya tinggi -
Sifat thermal, sifat kimia, dan sifat listriknya relatif stabil Namun kekurangan dari minyak ini adalah, apabila terjadi percikan api dapat
mengahasilkan asam klorida HCL yang bersifat korosif pada logam.
b. Silikon cair silicon liquids
Silikon cair adalah minyak yang berasal dari campuran atom silikon si dan oksigen 0
2
dengan bahan organik seperti methyl dan phenyl. Minyak ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu :
- Mempunyai ketahanan yang baik pada temperatur tinggi, yaitu
berkisar 200
o
C. -
Permitivitasnya rendah 2,20 – 2,27 -
Tahan terhadap tegangan dengan frekuensi tinggi, hingga 1 Mhz
Universitas Sumatera Utara
Kekurangan dari minyak ini adalah : -
Dapat menghasilkan gas yang banyak apabila terjadi percikan api, sehingga menurunkan kekuatan dielektriknya
- Harganya relatif mahal, sehingga jarang digunakan untuk
transformator berdaya besar
c. Flourinasi cair Flourinated Liquids
Minyak ini berbahan dasar senyawa organik yang sebagian atom karbonnya telah digantikan oleh flour organik. Minyak ini memiliki kelebihan :
- Sifat kimianya yang sangat stabil dan dapat digunakan secara
kontinuitas pada suhu 200
o
C dan bahkan lebih -
Mempunyai transfer panas yang baik daripada minyak isolasi mineral dan minyak isolasi silikon
Adapun kekurangan dari minyak ini adalah : -
Penurunan sifat-sifat dielektrik yang disebabkan oleh kandungan air
- Mempunyai sifat mudah menguap
d. Ester sintesis
Minyak in adalah minyak yang diolah sedemikian rupa dari minyak parafin untuk memperoleh karakteristik yang lebih baik, sehingga
mempunyai sifat-sifat seperti berikut : -
Mempunyai sifat thermal yang baik -
Tidak mudah terbakar -
Dapat digunaka pada suhub 300
o
C
Universitas Sumatera Utara
II.2.2. Minyak Nabati Minyak Organik Yang Memiliki Potensi Sebagai Minyak Isolasi
II.2.2.1. Minyak Jarak
Minyak jarak adalah minyak yang diperoleh dari ekstraksi biji tanaman jarak Jatropha curcas. Minyak ini tergolong kedalam minyak nabati.
Minyak jarak memiliki warna kuning pucat dan bau yang cukup menyengat. Agar bau tersebut dapat direduksi, minyak tidak boleh dibiarkan terbuka dalam
waktu yang lama pada suhu diatas 40 C.
a b
Gambar 2.1. a Tumbuhan Jarak b Minyak jarak
Pembuatan minyak jarak yang digunakan saat ini adalah dengan metode pengepresan. Pertama biji jarak yang sudah tua, di jemur selama 3 hari
hingga kulitnya akan pecah dengan sendirinya. Untuk memisahkan bagian biji dengan kulinya digunakan alat pemisah biji, hal ini dilakukan untuk
mendapatkan biji utuh yang lebih banyak
[9]
. Biji yang sudah dipisahkan dari cangkangnya kemudian diberi pemanasan pendahuluan, yaitu berupa
pemanasan dengan uap pada suhu 170
o
C selama 30 menit, pemanasan dengan
Universitas Sumatera Utara
oven pada suhu 105
o
C selama 30 menit serta pemanasan dengan penggongsengan biji sehingga biji cukup panas untuk dilakukan pengepresan.
Pengepresan dilakukan dengan alat pengepres hidraulik. Daging biji yang telah dipanaskan, dimasukkan ke dalam kain saring, untuk selanjutkan dipress dalam
alat pengepres hidraulik, untuk menghasilkan minyak jarak.
[6]
II.2.2.2. Minyak Kelapa Murni
Minyak kelapa murni atau virgin coconut oil VCO adalah minyak yang terbuat dari daging kelapa segar. VCO berbeda dengan minyak goreng
biasa, karena VCO dihasilkan dengan tidak menambahkan bahan kimia dalam pembuatannya. VCO memiliki warna yang bening dan bau yang tidak
menyengat.
Gambar 2.2. Minyak Kelapa Murni VCO
Proses pembuatan VCO, dimulai dari pemarutan kelapa yang kemudian diberi air lalu diperas,sehingga menghasilkan santan. Santan tersebut
kemudian disaring. Untuk kemudian diproses dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan metode sentifugasi. Santan yang telah disaring tadi lalu
Universitas Sumatera Utara
dimasukkan ke dalam alat sentrifugasi, sehingga menghasilkan tiga lapisan, yaitu lapisan protein, air dan minyak. Terbentuknya tiga lapisan ini karena
perbedaan berat jenis dari masing-masing komponen santan. Lapisan paling atas adalah lapisan minyak yang diinginkan atau VCO.
[7]
II.2.2.3. Minyak Kelapa Sawit CPO
Crude Palm Oil CPO merupakan hasil olahan dari daging buah kelapa sawit melalui proses perebusan Tandan Buah Segar TBS, perontokan,
dan pengepresan. CPO ini diperoleh dari bagian mesokarp buah kelapa sawit yang telah mengalami beberapa proses, yaitu sterilisasi, pengepresan, dan
klarifikasi.
a b
Gambar 2.3. a Buah Kelapa Sawit b Minyak CPO
proses pembuatan CPO, dimulai dengan mensterilkan tandan dengan memberikan steamuap air ke dalam mesin sterlizier, setelah itu buah
dipisahkan dari tandan dengan menggunakan alat pemipil striper, buah yang telah dipisahkan dari tandan ini, kemudian dihancurkan, untuk selanjutnya
diekstraksi dengan menggunakan alat pengempa, sehingga dihasilkanlah
Universitas Sumatera Utara
minyak kelapa sawit. Namun minyak ini masih banyak pengotornya, oleh sebab itu minyak tersebut harus dilakukan penjernihan dengan cara disaring
getar, untuk menghilangkan serabut, selanjutnya dipanaskan hingga suhu 90 – 100
O
C, setelah itu baru diendapkan, sehingga dihasilkanlah minyak CPO yang baik.
[8]
II.2.2.4. Minyak Kedelai
Minyak kedelai adalah minyak yang diperoleh dari ekstraksi biji kedelai. Minyak ini memilki warna kuning cerah serta bau yang tidak begitu
menyengat, bila diproses dengan baik.
a b
Gambar 2.4. a Biji kedelai b Minyak kedelai
Proses pembuatan minyak kedelai dimulai dari menguliti biji kedelai, setelah itu biji dihancurkan dengan melakukan pemanasan pada suhu
74 – 79
O
C selama 30 – 60 menit, agar kulit kedelai dapat mengelupas dan butir-butir minyak dapat berkumpul, sehingga memudahkan dalam proses
ekstraksi. Proses ekstraksi dilakukan dengan cara dipress menggunakan pengepress hidraulic. Minyak yang dihasilkan ini , harus dilakukan pemurnian
Universitas Sumatera Utara
lagi, untuk mendapatkan minyak kedelai yang baik. Pemurnian dilakukan dengan cara filtrasi untuk menghilangkan kotoran yng tidak terlarut.
[9]
`II.3. PENGGUNAAN MINYAK ISOLASI MINERAL
Minyak yang biasa digunakan untuk isolasi cair adalah minyak mineral yang diperoleh dengan pemurnian minyak mentah. Penggunaan
minyak isolasi biasa pada peralatan tegangan tinggi, yang digunakan sebagai bahan dielektrik, bahan pendingin, dan bahan pemadam busur api. Berikut ini
akan diuraikan penggunaan minyak isolasi pada beberapa peralatan tegangan tinggi, antara lain :
a. Transformator daya
Penggunaan tranformator daya dalam sistem tenaga listrik memungkinkan terpilihnya tegangan yang sesuai dengan kebutuhan dan
ekonomis untuk tingkat- tingkat keperluan, misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh.
Transformator memerlukan minyak isolasi sebagai bahan pengisolasian bagian-bagian dari transformator, seperti isolasi antar belitan,
belitan inti, dan belitan dengan badan casing transformator. Disamping itu juga, minyak isolasi berfungsi sebagai bahan pendingin atau menyalurkan
panas ke sirip-sirip transformator, serta sebagai pemadam busur api apabila terjadi percikan-percikan dalam belitan transformator.
Universitas Sumatera Utara
b. Kapasitor daya