BAB II
MINYAK ISOLASI
II.1. UMUM
Bahan isolasi cair merupakan bahan pengisi pada beberapa peralatan listrik. Bahan isolasi cair ini biasanya digunakan pada peralatan
seperti transformator, pemutus beban, rheostat. Bahan isolasi cair memiliki dua fungsi yaitu sebagai pemisah antara bagian yang bertegangan atau
pengisolasi dan juga sebagai pendingin. Oleh karena itu agar dapat digunakan, isolasi cair harus memiliki tegangan tembus yang tinggi sebagai salah satu
syaratnya.
[4]
Adapun sifat-sifat listrik yamg menentukan kerja bahan isolasi cair adalah : 1.
Withstand Breakdown Kemampuan untuk tidak mengalami ketembusan dalam kondisi
tekanan listrik electric stress yang tinggi.
2. Kapasitansi listrik per unit volume yang menentukan permitivitas
relatifnya Hal ini dapat dilihat dari persamaan berikut :
D = ɛ . E ........................................................................................ 2.1
dengan D = Kerapatan fluks listrik Cm
2
Universitas Sumatera Utara
ɛ = Konstanta dielektrik ɛ
r
. ɛ
E = Medan listrik NC Dimana diketahui bahwa D =
, sehingga persamaan diatas menjadi
= ɛ . E
....................................................................................2.2 Dengan Q = Muatan listrik C
Selanjutnya diketahui nilai Q = C.V, maka persamaan menjadi :
= ɛ . E
....................................................................................2.3 Dengan C = Kapasitansi CVolt
V = Tegangan Volt Maka diperoleh persamaan :
C =
......................................................................................2.4 Pada minyak petroleum biasanya memiliki permitivitas relatif 2
sampai 2,5 sedangkan untuk minyak silikon 2 sampai 73 dan asrekal 4,5 sampai 5,0.
[5]
3. Faktor daya
Faktor dissipasi daya dari minyak dibawah tekanan bolak-balik dan tinggi akan menentukan kerja dari bahan isolasi cair, karena dalam kondisi
berbeban terdapat sejumlah rugi-rugi dielektrik. Faktor dissipasi sebagai ukuran rugi-rugi daya merupakan parameter yang penting bagi kabel dan
kapasitor. Misalnya minyak transformator murni memiliki faktor dissipasi
Universitas Sumatera Utara
yang bervariasi antara 10
-4
pada suhu 20
o
C dan 10
-3
pada 90
o
C pada frekuensi 50 Hz.
[5]
4. Resistivitas
Suatu cairan dapat digolongkan sebagai isolasi cair bila resistivitasnya lebih besar dari 10
9
Ω-m. Pada sistem tegangan tinggi, resistivitas yang diperlukan untuk material isolasi adalah 10
16
Ω-m atau lebih.
II.2. JENIS – JENIS MINYAK ISOLASI