Metode Pengumpulan data

B. Metode Pengumpulan data

1. Jenis data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama, dari individu seperti hasil wawancara maupun hasil observasi secara langsung. 2

Data primer yang diperoleh penulis terkait penelitian ini yaitu berupa data yang diperoleh dari responden dalam hal ini pedagang Pasar Palmerah melalui kuesioner yang diberikan oleh peneliti kepada para pedagang pasar Palmerah.

Selain kuesioner, peneliti juga menggunakan observasi sebagai data primer. Observasi merupakan salah satu teknik operasional pengumpulan data melalui proses pencatatan secara cermat dan sistematis

terhadap obyek yang diamati secara langsung. 3 Dalam hal ini, peneliti yang juga salah satu pedagang di Pasar Palmerah mengamati kegiatan para

pedagang lain di sela-sela waktu berdagang peneliti. Kadang kala, peneliti membeli barang dagangan dari pedagang lain untuk mengetahui apakah barang tersebut layak atau apakah pedagang tersebut memanipulasi timbangan dengan cara menimbang ulang di tempat dagang peneliti.

2 M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2007), h.16.

3 Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi : Teori dan Aplikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999),h. 133-134.

Beberapa keunggulan teknik ini, sebagaimana diungkap oleh Guba & Lincoln (1991), yaitu sebagai berikut: 4

1. Teknik pengamatan ini didasarkan pada pengalaman secara langsung

2. Teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya

3. Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan yang langsung diperoleh dari data.

4. Sering terjadi keraguan pada peneliti, jangan-jangan yang dijaringnya ada yang “melenceng” atau ” bias” dan memerlukan

pengamatan ulang.

5. Teknik pengamatan memungkinkan peneliti mengerti situasi- situasi rumit.

6. Dalam kasus-kasus tertentu, saat teknik komunikasi lainnya tidak memungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat

bermanfaat. 5

4 Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi : Teori dan Aplikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999),h. 133-134.

5 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan kualitatif dan kuantitatif, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009), Ed. Kedua, h.101-102.

Hadirnya teknik observasi dalam penelitian ini juga mendapat respons yang tidak selamanya positif. Beberapa keberatan atas teknik ini adalah munculnya pertanyaan apakah teknik ini dapat dipertanggungjawabkan keilmihannya? Hal ini karena sekilas teknik ini sama saja dengan yang dilakukan wartawan dalam mel;iput berita yang ingin dibuatnya. Jika begitu, tentu tidak memiliki nilai keilmihan

sebagaimana dituntut dalam proses penelitian. 6

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data-data yang telah tersedia sehingga penulis dapat memperolehnya dengan cara melihat dan membaca data-data tersebut.

c. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel diambil dari populasi, dalam hal ini adalah pedagang yang berjualan di Pasar Palmerah. Dengan memberikan kuesioner pada para pedagang yang berjualan di Pasar Palmerah.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan probability sampling method, yaitu metode pemilihan sampel secara acak sehingga setiap elemen populasi mempunyai probabilitas yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Probability sampling method yang digunakan yaitu dengan pemilihan sampel acak sederhan (simple random sampling). Metode ini memberikan kesempatan

6 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan kualitatif dan kuantitatif, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009), Ed. Kedua, h. 102.

yang sama pada setiap elemen populasi untuk dipilih sebagai sampel. Metode ini relatif sederhana karena hanya memerlukan satu tahap prosedur pemilihan sampel. Setiap elemen populasi secara independen mempunyai probabilitas dipilih satu kali (tanpa pengembalian). Metode ini juga memungkinkan terpilihnya sampel yang mempunyai bias paling sedikit

dan tingkat generalisasi yang tinggi. 7

Untuk menggunakan ukuran sampel yang dijadikan objek, penelitian ini menggunakan rumus Slovin 8 sebagai berikut:

n=

Keterangan

n= Ukuran Sampel

N= Ukuran Populasi , yaitu sebesar 340

= Taraf signifikasi, yaitu sebesar 10% Pengoprasian rumus slovin tersebut adalah sebagai berikut (dihitung) :

n=

7 Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, Metodologi penelitian Bisnis, (Yogyakarta: BPFE, 1999), Ed. Pertama, h. 124.

file.upi.edu/Direktori/D-FPMIPA/JUR. PEND. Matematika/196412051990031, artikel ini dilihat pada tanggal 17 Februari 2017.

8 Menentukan

Ukuran

Sample,

Berdasarkan hasil pengoperasian rumus Slovin tersebut, maka ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 77 sampel.

Dari sampel sebanyak 77 orang tersebut, kemudian peneliti membuat daftar pedagang Pasar Palmerah yang akan diambil sebagai responden dengan cara mengocok seperti kocokan arisan. Dari daftar pedagang yang sudah pasti menjadi responden ada beberapa pedagang yang menolak untuk diteliti. Oleh karena itu, untuk mengisi kekosongan responden yang menolak peneliti mengocok ulang daftar pedagang lain yang akan dijadikan responden oleh peneliti untuk mengisi kekosongan responden yang menolak.

d. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan kuesioner sebagai instrument pengumpulan data dalam memperoleh data yang diperlukan. Teknik yang digunakan yaitu personally administrated quetionnaries, yaitu kuesioner disampaikan dan dikumpulkan secara langsung oleh peneliti.

Model jawaban yang digunakan dalam kuesioner peneliti menggunakan skala likert yang merupakan metode untuk mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuan terhadap subjek, objek, atau kejadian tertentu. Skala likert menggunakan lima angka penilaian dari gradasi sangat positif sampai sangat negatif atau sebaliknya. Adapun pemberian skor dari setiap pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan sebagai berikut: Model jawaban yang digunakan dalam kuesioner peneliti menggunakan skala likert yang merupakan metode untuk mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuan terhadap subjek, objek, atau kejadian tertentu. Skala likert menggunakan lima angka penilaian dari gradasi sangat positif sampai sangat negatif atau sebaliknya. Adapun pemberian skor dari setiap pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan sebagai berikut:

b. Tidak setuju skornya dua

c. Ragu-ragu skornya tiga

d. Setuju skornya empat

e. Sangat setuju skornya lima Skor di atas diberikan jika pernyataan yang dibuat adalah

pernyataan positif. Jika, pernyataan yang dibuat merupakan pernyataan negatif, maka pemberian skor pada setiap pernyataan adalah sebagai berikut:

a. Sangat tidak setuju skornya lima

b. Tidak setuju skornya empat

c. Ragu-ragu skornya tiga

d. Setuju skornya dua

e. Sangat setuju skornya satu