METODE ANALISIS DATA

C. METODE ANALISIS DATA

1. Statistik Deskriptif

Statisitik Deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi). 9

9 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h.19.

2. Uji Kualitas Data

Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer dalam penelitian ini, dilakukan uji validitas dan uji reabilitas.

a. Uji Validitas

Validitas merupakan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tes tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur. Jadi validitas menunjuk kepada ketetapan dan

kecermatan tes dalam menjalankan fungsi pengukurannya. 10

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner

tersebut. 11 Uji validitas digunakan dengan menggunakan Person Correlation dengan cara menghitung korelasi antara nilai masing-masing

butir pertanyaan dengan total nilai, dinyatakan valid jika signifikan

b. Uji Reabilitas

Reabilitas artinya tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang mempunyai reabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabel).

10 Ety Rocharty, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009), Ed. Revisi, h. 57.

11 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h.49.

Reliabel merupakan salah satu cirri atau karakter utama instrument pengukuran yang baik. 12

Uji reabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Hasil uji realibilitas dengan bantuan alat SPSS akan menghasilkan Croncbach Alpha. Suatu instrument dapat

dikatakan reliable (andal) jika memiliki nilai Croncbach Alpha 13 Adapun angka Cronbach‟s Alpha dapat dihitung dengan rumus:

Ket: koefisien realibilitas Cronbach‟s Alpha = varians skor keseluruhan = varians masing-masing item

N = jumlah item dalam tes

3. Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang

12 Ety Rocharty, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009), Ed. Revisi, h. 49.

13 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2011),h. 42.

meliputi uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedestisitas, dan otokorelasi. Adapun pengujian masing-masing dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model regresi linier variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. 14 Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal.

Langkah-langkah pengujian normalitas data adalah sebagai berikut: Hipotesis: Ho

: Model normal Ha : Model tidak normal

Bila probabilitas Obs* Signifikan, Ho diterima Bila probabilitas Obs* Signifikan, Ho ditolak

b. Multikolonearitas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi

yang baik adalah yang tidak terjadi multikolinearitas. 15 Adannya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai variance

14 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro,2011), h. 4.

15 Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statitiska Modern (Jakarta: Salemba Humanika, 2009), h. 92.

inflation factor (VIF). Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10. Apabila tolerance value < 0,1 atau VIF <10= tidak terjadi multikolinearitas.

c. Heterokedestisidas

Uji Heterokedastisidas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanaya korelasi antar variabel bebas. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Salah satu yang harus dipenuhi agar taksiran parameter dalam modal regresi bersifat BLUE (best linear unbiased efficient) maka var ( harus sama dengan (konstanta) atau bisa dikatakan semua residual atau error mempunyai varian yang sama, kondisi ini disebut sebagai homoskedastisidas. Sedangkan bila arian tidak konstan atau berubah-ubah disebut dengan heteroskedastisitas.

Salah satu cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisidas dengan menggunakan alat SPSS adalah dengan melihat grafikn plot antara nilai prediksi varibel terikat (dependen) yaitu ZPERD dengan SRESID. Dasarnya, jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisidas.

d. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah suatu model linier ada korelasi antar kesalahn pengganggu pada peride t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Model; regresi yang baik adalah bebas dari Uji ini bertujuan untuk melihat apakah suatu model linier ada korelasi antar kesalahn pengganggu pada peride t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Model; regresi yang baik adalah bebas dari

Watson dapat diambil patokan sebagai berikut: Jika Dw< atau DW>4- , maka terdapat autokorelasi Jika <DW<Du atau 4-Du<Dw,4- , maka status korelasi tidak dapat dijelaskan Jika Du<Dw<4-Du, maka tidak terjadi autokorelasi

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini menggunkan model empiris yaitu metode statistik regresi berganda (multiple regression) dengan persamaan sebagai

berikut: 17

Y=a+ +e Dimana: Y

= Etika bisnis

a = Konstanta (tetapan)

b 1 -b 3 = Koefisien Regresi x 1 = Ilmu Pendidikan x 2 = Sosial Ekonomi x 3 = Persaingan Usaha

e = Error

16 Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statitiska Modern (Jakarta: Salemba Humanika, 2009), h. 92.

17 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h.99.

a. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi untuk menentukan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen, maka perlu

diketahui R 2 (koefisien determinasi). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Jika R 2 adalah sebesar 1, berarti fluktuasi

variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen. 18

b. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui masing-masing pengaruh ariabel bebas terhadap variabel terikat. Uji t dapat dilakukan dengan mencari t hitung pada koefisien dari output SPSS 16. Ho akan diterima apabila nilai t hitung <t table , itu artinya variabel independen secara indiidu mampu mempengaruhi variabel dependen akan tetapi secara nyata. Sedangkan Ha akan diterima apabila t hitung < t tabel , itu artinya variabel independen mampu secara individu dan secara nyata mempengaruhi variabel independen.

c. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji f dapat dicari dengan melihat F hitung dari table annoa. Ho akan diterima apabila nilai F tabel > F hitung , itu artinya variabel independen tidak dapat dipengaruhi variabel dependen bersama-sama. Sedangkan

18 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), h. 97.

Ha dapat diterima apabila nilai F hitung > F tabel , itu artinya variabel independen mampu mempengaruhi secara bersama-sama variabel dependen.