Program Peningkatan Dayasaing CPO
7.2 Program Peningkatan Dayasaing CPO
1) Program Revitalisasi Perkebunan
Program pemerintah untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit melalui Revitalisasi yaitu peremajaan dan perluasan perkebunan. Dengan program revitalisasi perkebunan yang sudah berjalan dari tahun 2006 akan membantu program pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat. Sehingga perlunya prasarana atau pelaksana kegiatan revitalisasi ini yaitu Dewan Minyak Sawit yang mewakili pihak pemerintah serta Gapki sebagai kesatuan organisasi pengusaha perkebunan kelapa sawit.
2) Program Penyuluhan Pertanian
Program penyuluhan pertanian kepada petani perlu kembali di tingkatkan. Rendahnya pengetahuan petani terhadap teknologi dan informasi sangat penting guna peningkatan kualitas produksi CPO. Program penyuluhan ini dapat dilakukan oleh asosiasi Gapki, pemerintah dan Lembaga Swadaya yang di perbantukan oleh pemerintah.
3) Program pembuatan Mapping dan Zoning perkebunan Kelapa Sawit
Program Mapping dan Zoning perkebunan adalah bentuk kegiatan pemetaan daerah pengembangan kelapa sawit yang potensial untuk dikembangkan. Dengan Program ini di harapkan potensi perkebunan kelapa sawit dapat di optimalkan dengan baik. Adapun yang memprakarsai kegiatan ini adalah Dewan Minyak Sawit sebagai koordinator sedangkan untuk lapanagan di prasaranai oleh perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit.
4) Program Workshop dan Seminar
Kegiatan workshop dan seminar yang secara kontinyu merupakan salah satu cara untuk memasarkan komoditi CPO Indonesia di dalam maupun di luar negeri dengan sarana kegiatan ini adalah Dewan Minyak Sawit dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit.
5) Program Riset Unggulan Strategis Nasional (RUSNAS)
Program RUSNAS merupakan salah satu cara untuk mendukung integrasi industri hulu dan hilir. Kegiatan RUSNAS ini di koordinator oleh MAKSI (Masyarakat Kelapa Sawit Indonesia) sebagai peneliti untuk pengembangan kelapa sawit dari industri hulu maupun dari hilir.
6) Program Pendidikan , Pelatihan dan Magang
Rendahnya pendidikan petani dan para pekerja di perkebunan merupakan salah satu hambatan untuk transfer teknologi. Kegiatan Pelatihan dan Magang yang dilakukan pada LPP (Lembaga Pusat Pelatihan) serta dari pusat pelatihan terpadu yang berada di PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit). Kegiatan pelatihan ini di prakarsai oleh keseluruhan stakeholders
7) Program Fasilitasi Infrastruktur
Pembangunan sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit sangat penting. Pembangunan sarana dan prasarana penunjang seperti jalan, jembatan dan pabrik pengolahan di perlukan guna mempermudah akses kepada perkebunan. Pembagunan infrastruktur perkebunan dapat dilakukan apabila uang hasil penerimaan pajak ekspor di kembalikan kepada para pengusaha dalam bentuk pembangunan infrastruktur.
8) Program Insentif
Rendahnya pendidikan para pekerja pekebun sehingga menyebabkan untuk pengetahuan dan informasi yang rendah. Pendidikan yang rendah akan mempengaruhi dari posisi ataupun jabatan sehingga pendapatannya juga berdasarkan posisinya. Para pekerja buruh yang rata-rata pendidikan sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah atas. Rendahnya pendapatan akan mempengaruhi dari produktivitas kelapa sawit, sehingga perlunya pemberian insentif guna membantu meningkatkan motivasi.
9) Program Pendampingan Petugas penyuluh dan Implementasi Teknologi
Program pendampingan penyuluh dengan merupakan upaya untuk mentransfer pengetahuan dari para penyuluh kepada petani sehingga peranan dari Gapki dan Dewan Minyak Sawit sangat penting guna implementasi teknologi kepada petani.
10) Program Penjualan Secara Kontrak Penjualan produk CPO keluar negeri diperlukan suatu perjanjian yang mengikat antara pembeli dan penjual. Untuk mengatasi permaslahan ketidakpastian harga akibat dari kenaikan faktor-faktor tertentu dapat dilakukan kontrak penjulan atau melakukan hedging (lindungan nilai) dengan prasarana Gapki.
11) Pertemuan dan Rapat Peningkatan pajak ekspor yang dibebankan kepada eksportir akan menyebabkan berkurangnya pendapatan para eksportir. Dampak yang ditimbulkan dengan adanya pajak ekspor adalah dayasaing CPO Indonesia 11) Pertemuan dan Rapat Peningkatan pajak ekspor yang dibebankan kepada eksportir akan menyebabkan berkurangnya pendapatan para eksportir. Dampak yang ditimbulkan dengan adanya pajak ekspor adalah dayasaing CPO Indonesia
12) Program Kemitraan Program kemitraan merupakan cara untuk membatu mensejahterakan masyarakat dengan cara mengajak masyarakat bekerjasama untuk membangun perkebunan kelapa sawit. Program ini diprakarsai oleh pemerintah dan perusahaan-perusahan swasta yang ditunjuk oleh pemerintah sebagai inti perusahaan.
13) Program Kampanye Green Product atau Countering negative Campaign On Palm Oil. Banyaknya isu negatif terhadap komoditi kelapa sawit di pasar internasional akan menyebabkan turunnya pendapatan para eksportir. Untuk mengatasi hal ini negara-negara eksportir CPO harus bekerjasama dengan melakukan kampanya green product terhadap komoditi CPO. Kerjasama kontinyuitas antara DMSI dan Malaysia Palm Oil Board untuk meyakinkan kepada negara-negara di Eropa bahwasanya pengembangan kelapa sawit secara lestari harus terus di sampaikan kepada negara-negara lain yang beranggapan negative terhadap kelapa sawit.
14) Program Sosialisasi dan Penyuluhan Serta Seminar Mengenai Pentingnya Pengelolaan Perkebunan Yang Berkelanjutan. RSPO merupakan pedoman untuk menghasilkan kelapa sawit yang baik. Pentingnya sosialisasi antara selutuh stakeholders guna meningkatkan perkebunan kelapa sawit yang lestari dan berkelanjutan.