I . 2 M e n ja g a D a y a Ta h a n P e r u s a h a a n / S e k t o r U s a h a d a l a m Me n gh ad ap i Kris is Glo bal

I I I . 2 M e n ja g a D a y a Ta h a n P e r u s a h a a n / S e k t o r U s a h a d a l a m Me n gh ad ap i Kris is Glo bal

Dalam ran gka m en in gkatkan daya sain g dan daya tah an usah a, Pem erin tah juga m em berikan stim ulus m elalui perpajakan dan pem berian berbagai subsidi, serta dalam pem biayaan. Stim ulus perpajakan diberikan dalam bentuk penurunan tarif tunggal WP badan, sedangkan pem berian stim ulus subsidi berupa pem bebasan Bea Masuk, fasilitas PPN, fasilitas PPh pasal 21 karyawan, potongan tarif listrik untuk industri, subsidi bunga bagi perusahaan air bersih, dan pen urun an harga solar. Sem en tara itu, pem berian stimulus dalam pembiayaan berupa penyertaan modal negara (PMN) untuk kredit usaha rakyat (KUR).

Dari sisi perpajakan, telah diberikan stim ulus fiskal untuk m eningkatkan daya saing dan daya tahan usaha yang telah diperhitungkan dalam penyusunan APBN tahun 20 0 9. Stim ulus fiskal tersebut antara lain berupa penghem atan pem bayaran (tax sav ing) sebesar Rp18 ,5 triliun , yan g berasal dari pelaksan aan am en dem en UU PPh (lih at Ta b e l 11).

Dalam am en dem en UU PPh tersebut terjadi perubahan m en dasar pen erapan tarif tunggal WP badan sebesar 28 persen pada tahun 20 0 9 dan pem berian fasilitas untuk perusahaan m asuk bursa berupa penurunan tarif sebesar 5 persen lebih rendah dari tarif yang berlaku. Di sam ping itu, WP badan juga m endapat keringanan beban pajak

Ta be l 11

untuk perusahaan yang bergerak Stim u lu s u n tu k Pe n in gkata n D a ya Sa in g da n D a ya Tah a n U s a h a

( d ala m m illiar ru p ia h )

pada sektor ter ten tu dan / atau

U raia n

Alo kas i

berlokasi di daerah tertentu.

A. Pe rp ajakan

18 .5 0 0 ,0 Di s is i b e la n ja n e ga r a ,

1. Pe n u ru n an Tarif PP h N o n Migas

- Penurunan tarif PPh Badan (30 % → 28%) dan

P e m e r in t a h ju ga t e la h

Perusahaan m asuk bursa → tarif 5% lebih rendah

16 .4 72 ,8 m e n yia p k a n s u a t u p a k e t

B. Be lan ja Su b s id i

1. S u b s id i Pajak ( D TP)

stim ulus yan g bertujuan un tuk

- Bea Masuk Industri

m engurangi dam pak negatif dari

- PPN Eksplorasi Migas

- PPh Panas Bum i

terjadinya krisis ekonom i global

- PPh Pasal 21

4 .172 ,8 ter h ad ap d aya sain g d an d aya

2. S u b s id i N o n P ajak

- Penurunan Harga Solar Rp30 0 / liter

t a h a n u s a h a s e b e s a r R p 16 ,5

- Diskon tarif listrik untuk industri

triliun. Stim ulus tersebut terdiri

- Subsidi bunga bagi Perusahaan Air Bersih

C. Pe m biayaan

a t a s p em b eb a sa n b ea m a su k

- PMN kepada Askrindo dan J am krindo

sebesar Rp2,5 triliun , fasilitas

Ju m lah Stim u lu s

PPN eksplorasi migas ditanggung Pemerintah sebesar Rp2,5 triliun, insentif PPh panas bumi sebesar Rp0 ,8 triliun, fasilitas PPh pasal 21 karyawan ditanggung pem erintah sebesar Rp6,5 triliun, potongan tarif listrik untuk industri sebesar Rp1,4 triliun, penurunan harga solar sebesar Rp2,8 triliun, dan subsidi bunga untuk perusahaan air bersih sebesar Rp15,0 m iliar.

Dalam APBN 20 0 9, Pem erintah telah m engalokasikan fasilitas bea m asuk DTP sebesar Rp2,5 tr iliu n , d alam r an gka m em en u h i pen yed iaan bar an g d an / atau jasa u n tu k kepen tin gan um um , m en doron g sektor riil, dan m en in gkatkan daya sain g in dustri tertentu di dalam negeri. Insentif subsidi bea m asuk tersebut diberikan untuk em pat belas sektor, yaitu antara lain bahan baku dan kom ponen industri alat berat, bahan baku dan kom ponen untuk pem buatan pem bangkit listrik tenaga uap (PLTU) kapasitas kecil, bahan baku susu (skim m ilk dan full cream ), bahan baku dan kom ponen industri kendaraan berm otor, kom ponen elektronika, bahan baku dan kom ponen kapal, serta pesawat terbang.

Sem entara itu, subsidi Pajak Pertam bahan Nilai (PPN) dalam rangka im por diberikan kepada perusahaan yang melaksanakan eksplorasi minyak dan gas bumi. Dengan adanya subsidi PPN untuk pajak dalam rangka im por (PDRI) tersebut diharapkan sem akin ban yak perusah aan yan g berin vestasi di in dustri m in yak dan gas bum i, seh in gga diharapkan produksi m inyak dan gas bum i tersebut sem akin m eningkat pada m asa m endatang.

Sedangkan, insentif PPh pajak ditanggung Pem erintah untuk panas bum i diberikan Pem erintah, dalam rangka m eningkatkan kegiatan pengusahaan sum ber daya panas bum i untuk pem bangkitan energi/ listrik dalam m em enuhi perm intaan energi/ listrik yang sem akin m eningkat.

Selain itu, Pem erintah juga m em berikan Subsidi Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 yang

d itu ju kan u n tu k m en gh in d ar i pem u tu san h u bu n gan ker ja (PH K) kar yawan oleh

Selanjutnya, untuk menurunkan biaya produksi, Pemerintah juga memberikan potongan tarif listrik untuk industri, yaitu industri kelom pok I-3 dengan daya sam bung 20 kilo volt am pere (KVA) – 30 KVA, dan kelom pok I-4 dengan daya sam bung di atas 30 KVA. Pada beban puncak, tarif daya m aksim al diturunkan dari em pat kali m enjadi tiga kali dari tarif listrik biasa.

Da la m r a n gka m en u r u n ka n b eb a n m a sya r a ka t kh u su sn ya b ia ya t r a n sp or t a si, Pem erintah m em utuskan untuk m enurunkan harga solar bersubsidi sebesar Rp30 0 / liter dari Rp4.80 0 / liter m enjadi Rp4.50 0 / liter m ulai tanggal 15 J anuari 20 0 9, sehingga harga solar bersubsidi secara akum ulatif telah turun 18 ,2 persen (dari Rp5.50 0 / liter m enjadi Rp4.50 0 / liter) sejak pertengahan Desem ber 20 0 8 . Dengan penurunan harga solar tersebut diharapkan akan m enurunkan tarif angkutan sekitar 10 persen.

Selain itu, dalam rangka m enam bah 10 juta sam bungan rum ah (SR) air bersih bagi m asyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Pem erintah m em berikan subsidi bunga bagi perusahaan air bersih dalam m em peroleh pinjam an dari perbankan.

Dalam rangka m enjam in KUR, Pem erintah juga m em berikan PMN kepada Askrindo dan J amkrindo. Penjaminan KUR tersebut diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan akses usaha m ikro, kecil, m enengah, dan koperasi pada sum ber pem biayaan dalam rangka m endorong pertum buhan ekonom i nasional. Dengan dem ikian, m elalui PMN tersebut diharapkan akan dapat m eningkatkan kapasitas penjam inan KUR sehingga sem akin banyak usaha m ikro, kecil, m enengah, dan koperasi yang dapat m em peroleh kredit usaha rakyat tersebut.

III.3 Me n in gka tka n D a ya S e ra p Te n a ga Ke rja d a n Me n ga ta s i PH K Me la lu i P e m b a n gu n a n In fra s tru ktu r P a d a t Ka rya

Dalam rangka m eningkatkan daya serap tenaga kerja dan m engatasi PHK, Pem erintah akan m engalokasikan stim ulus fiskal sebesar Rp11,9 triliun dalam tahun 20 0 9, yang akan dialokasikan m elalui (1) belanja K/ L sebesar Rp11,2 triliun, dan (2) belanja non- K/ L sebesar Rp0 ,7 triliun (lihat Ta be l 12 ).

Alokasi tam bahan dana stim ulus untuk m eningkatkan daya serap tenaga kerja dan m en gatasi PH K tersebut akan diprioritaskan un tuk m elaksan akan pem ban gun an infrastuktur padat karya di berbagai bidang. Bidang-bidang yang akan m em peroleh alokasi dana stim ulus m elalui belanja K/ L antara lain adalah bidang pekerjaan um um , bidang perhubungan, bidang energi, dan bidang perum ahan rakyat. Secara lebih rinci, kegiatan yang akan m em peroleh alokasi tam bahan dana belanja infrastruktur m elalui belanja K/ L tersebut adalah sebagai berikut: (1) pem bangunan infrastruktur bidang pekerjaan um um Rp6,6 triliun; (2) pem bangunan infrastruktur bidang perhubungan Rp2,2 triliun;

TAB EL 12 STIMU LU S FISKAL U N TU K P EN IN GKATAN IN FRASTRU KTU R P AD AT KARYA ( d ala m m ilia r ru p iah )

No.

Alo ka s i I B e lan ja Ke m e n te rian / Le m ba ga ( K/ L

PROGRAM

11.2 15 ,0 1. Pe m ban gu n a n In fras tru ktu r bid an g Pe ke rjaa n U m u m

6 .6 0 1,2 a. Penanganan bencana (term asuk banjir Bengawan Solo)

70 0 ,0 b. Perluasan jaringan distribusi dan pem ban gunan instalasi pengelolaan air m inum

450 ,0 c. Percepatan penyelesaian infrastruktur lanjutan

90 0 ,0 d. J alan inspeksi dan irigasi sentra produksi tam bak

424,0 e. Rehabilitasi jaringan dalam rangka ketahanan pangan

461,0 f. J alan, jem batan dan irigasi

3.423,2 g. Pengembangan infrastruktur perm ukim an

2. Pe m ban gu n a n In fras tu ktu r B id a n g Pe rh u bu n ga n

2 .19 8 ,8 a. Pembangunan dan rehabilitasi jaringan KA

30 0 ,0 b. Revitalisasi/ reaktivasi KA

10 0 ,0 c. Perpanjangan runway dan rehabilitasi bandara

145,2 d. Bandara

714,0 e. Pembangunan dan rehabilitasi pelabuhan dan derm aga penyeberangan

179,8 f. Pelabuhan laut dan penyeberangan

70 2,0 g. Perhubungan darat

3. Pe m ban gu n a n In fras tu ktu r Bid a n g En e rgi

50 0 ,0 a. Pembangunan transm isi, jaringan dan gardu induk

425,0 b. Desa Mandiri Energi

4. Pe m ban gu n a n In fras tu ktu r Bid a n g Pe ru m a h an Ra kya t

4 0 0 ,0 a. Pembangunan Rusunawa TNI/ POLRI/ Pekerja/ Mahasiswa (40 tw in blok)

5. Pe m ban gu n a n In fras tru ktu r d an Pe ru m ah an Kh u s u s

10 0 ,0 a. Pembangunan infrastruktur perum ahan khusus (nelayan, daerah perbatasan, dan pulau-

10 0 ,0 pulau kecil)

6. Pe m ban gu n a n d a n Re h abilita s i In fras tru ktu r Ja la n U s a h a Ta n i d an Irigas i tin gka t

u s ah a tan i

a. J alan produksi sentra produksi perkebunan , peternakan, dan tanam an pangan dan 650 ,0 irigasi di beberapa kabupaten

7. Pe m ban gu n a n In fras tru ktu r Pas a r 3 15,0

a. Pembangunan pasar untuk pem binaan PKL/ Usaha Mikro dan Kecil (KUKM) 10 0 ,0 b. Pembangunan pasar tradisional dibeberapa kabupaten/ kota (Depdag)

8. Pe n in gkatan p e la tih a n B id a n g Ke te n aga ke rja an

3 0 0 ,0 a. Pelatihan keteram pilan oleh BLK

136,0 b. Peningkatan sarana dan prasarana BLK

9. Pe m ban gu n a n In fras tru ktu r Bid an g Ke s e h atan 150 ,0

a. Pembangunan W orld Class Hospital RSCM (lanjutan) 150 ,0

II B e lan ja N o n -K/ L 72 1,5

1. Revitalisasi dan rehabilitasi gudang kom oditi primer di daerah sentra produksi pangan 120 ,0 2. Program Nasional Pem berdayaan Masyarakat (PNPM)

J U MLAH 11.9 3 6 ,5

(3) pem bangunan infrastruktur bidang energi Rp0 ,5 triliun; (4) pem bangunan infrastruktur bidang perum ahan rakyat Rp0 ,4 triliun; (5) pem bangunan infrastruktur dan perum ahan khusus Rp0 ,1 triliun; (6) pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur jalan usaha tani dan irigasi tingkat usaha

tani Rp0 ,65 triliun; (7) pem bangunan infrastruktur pasar Rp0 ,3 triliun; (8) peningkatan pelatihan bidang ketenagakerjaan Rp0 ,3 triliun; dan (9) pem bangunan infrastruktur bidang kesehatan Rp 0 ,15 triliun.

Alokasi anggaran bagi program pem bangunan infrastruktur bidang pekerjaan um um akan digunakan untuk m em biayai kegiatan-kegiatan sebagai berikut (1) penanganan ben can a (term asuk ban jir Ben gawan Solo); (2) perluasan jarin gan distribusi dan p em b a n gu n a n in st a la si p en gelola a n a ir m in u m ; (3 ) p er cep a t a n p en yelesa ia n in fr a st r u kt u r la n ju t a n ; (4 ) ja la n in sp eksi d a n ir iga si sen t r a p r od u ksi t a m b a k; (5) rehabilitasi jaringan irigasi dalam rangka ketahanan pangan; (6) jalan, jem batan, dan irigasi; dan (7) pengem bangan infrastruktur perm ukim an.

Sem en tara itu, alokasi an ggaran bagi program pem ban gun an in frastruktur bidan g perhubun gan akan digun akan an tara lain un tuk (1) pem ban gun an dan rehabilitasi jaringan kereta api; (2) revitalisasi/ reaktivasi kereta api; (3) perpanjangan runw ay dan rehabilitasi bandara; (4) bandara; (5) pem bangunan dan rehabilitasi pelabuhan dan derm aga penyeberangan; (6) pelabuhan laut dan penyeberangan; dan (7) perhubungan darat.

Selanjutnya, anggaran bagi program pem bangunan infrastruktur bidang energi akan

d ialokasikan u n tu k (1) pem ban gu n an tr an sm isi, jar in gan , d an gar d u in d u k; d an (2) pembentukan desa mandiri energi (DME). Sedangkan alokasi anggaran bagi program p em b a n gu n a n in fr a st r u kt u r b id a n g p er u m a h a n r a kya t a ka n d igu n a ka n u n t u k pem bangunan rum ah susun sederhana sewa bagi TNI/ Polri/ pekerja dan m ahasiswa sebanyak 40 tw in blok. Sem entara itu, anggaran bagi pem bangunan infrastruktur dan perum ahan khusus akan digun akan un tuk pem ban gun an in frastruktur perum ahan khusus bagi nelayan, dan untuk penduduk di daerah perbatasan dan pulau-pulau kecil.

Selanjutnya, anggaran bagi program pem bangunan dan rehabilitasi infrastruktur jalan usaha tani dan irigasi tingkat usaha tani, akan dialokasikan untuk jalan produksi sentra produksi perkebunan, peternakan, tanam an pangan, dan irigasi di beberapa kabupaten. Sementara itu, anggaran bagi program pembangunan infrastruktur pasar akan digunakan untuk (1) pem bangunan pasar untuk pem binaan pedagang kaki lim a/ usaha m ikro dan kecil; (2) pem ban gun an pasar tradision al di beberapa kabupaten / kota. Sedan gkan anggaran bagi program peningkatan pelatihan bidang ketenagakerjaan, akan digunakan untuk pelatihan keteram pilan oleh balai latihan kerja (BLK) dan peningkatan sarana dan prasarana BLK. Selanjutnya, anggaran untuk pem bangunan infrastruktur bidang kesehatan akan digunakan untuk pem bangunan w orld class hospital RSCM.

Selain m elalui belanja K/ L, belanja stim ulus infrastruktur juga dialokasikan m elalui belanja non-K/ L , yaitu revitalisasi dan rehabilitasi gudang kom oditi prim er di daerah sentra produksi pangan sebesar Rp0 ,1 triliun dan PNPM sebesar Rp0 ,6 triliun.

Revitalisasi dan rehabilitasi gudang kom oditi prim er akan digunakan untuk perbaikan dan revitalisasi gudang beras dan silo jagung di berbagai wilayah, yaitu: (1) Kabupaten Pid ie (Pr ovin si NAD); (2) Kabu paten Solok d an Tan ah Datar (Su m ater a Bar at); (3) Kabupaten In dram ayu, Cian jur, Garut, Bogor, Sum edan g, dan Kun in gan (J awa Barat); (4) Kabupaten Bantul (DI Yogyakarta); (5) Kabupaten Dem ak, Kudus, J epara, Pekalon gan , d an Ban jar n egar a (J awa Ten gah ); (6) Kabu paten Ngawi, Pasu r u an , Probolinggo, Nganjuk, Sampang, dan Madiun (J awa Timur); (7) Kabupaten Barito Kuala (Ka lim a n t a n Sela t a n ); (8 ) Ka b u p a t en Min a h a s a Ten gga r a (Su la wes i Ut a r a ); (9) Kabu p aten Gowa, Takalar , Selayar , Ban taen g, d an Bon e (Su lawesi Selatan ); (10 ) Kabupaten Gorontalo (Gorontalo); (11) Kabupaten Morowali, dan Tojo Una-Una (Sulawesi Tengah).

Se m e n t a r a it u , a lo k a s i a n gga r a n b a gi lu n cu r a n p r o gr a m / k e gia t a n n a s io n a l pem berdayaan m asyarakat m andiri akan digunakan untuk m elaksanakan program / kegiatan PNPM Mandiri dalam DIPA TA 20 0 8 yang belum diselesaikan sam pai dengan akhir TA 20 0 8 , sehingga diluncurkan pelaksanaannya pada TA 20 0 9. PNPM Mandiri yang diluncurkan tersebut berupa bantuan langsung m asyarakat (BLM) yang terdiri

d ar i p r ogr am p en gem ban gan kecam atan , p r ogr am p en an ggu lan gan kem iskin an perkotaan, program pengem bangan infrastruktur perdesaan, dan program percepatan pem ban gun an daerah tertin ggal dan kh usus. Melalui PNPM Man diri dirum uskan m ekanism e upaya penanggulangan kem iskinan yang m elibatkan unsur m asyarakat, m ulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pem antauan dan evaluasi. Sasaran dari pelaksanaan program PNPM Mandiri antara lain (1) tersedianya infrastruktur baik di perkotaan m aupun perdesaan yan g sesuai den gan kebutuh an dan kem am puan m a s ya r a k a t , b e r k u a lit a s , b e r k e la n ju t a n , d a n b e r wa wa s a n lin gk u n ga n ; d a n (2) terlaksananya pem bangunan infrastruktur baik di perkotaan m aupun perdesaan yang partisipatif, transparan, dan akuntabel.