setiap responden berhak untuk menolaktidak mengikuti penelitian ini. Proses pengisian kuesioner oleh responden berlangsung kurang lebih 15-20 menit untuk
setiap responden dan peneliti tetap berada disamping responden selama pengisian kuesioner serta memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya bila
ada pertanyaan yang tidak dimengerti sehingga semua pertanyaan dapat terjawab.
4.8. Analisa Data
Pengolahan data merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian karena data yang diperoleh langsung dari penelitian masih mentah belum
memberikan informasi apa- apa dan belum siap untuk disajikan. Pengolahan data yang dilakukan membuat data mentah berubah menjadi informasi dan kesimpulan
dari hasil penelitian. Agar penelitian menghasilkan informasi yang benar ada empat tahapan dalam pengolahan data yang harus dilakukan Notoatmodjo, 2010.
4.8.1. Editing
Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner yang diberikan pada responden. Peneliti
memeriksa kelengkapan isi pertanyaan, kejelasan tulisan, relevansi jawaban dengan pertanyaan dan konsistensi jawaban dengan jawaban
lainnya. 4.8.2.
Coding Hasil Editing yang telah didapat selanjutnya dilakukan pengkodean atau
coding. Coding yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan Notoatmodjo, 2010. Pertama, peneliti membuat
kode pada kuesioner sebagai pengganti identitas responden. Selanjutnya peneliti memberikan kode pada masing-masing variabel dalam kuesioner
sebagai berikut. 1.
Nama diberi kode 01,02, dan seterusnya. 2.
Usia: 20 tahun diberi kode”1” , 20-35 tahun diberi kode “2”, dan 35 tahun diberi kode “3”.
3. Pendidikan: tidak sekolah diberi kode “1”, SD diberi kode “2”, SMP
diberi kode “3”, SMA diberi kode “4”, dan AkademiPT diberi kode “5”
4. Pekerjaan: PNS, Wiraswasta, pedagang, dan lain-lain diberi kode “1”
dan diberi label bekerja, tidak bekerja dan IRT diberi kode “2” dan diberi label tidak bekerja.
5. Tempat bersalin: RS umumswasta diberi kode “1”, Puskesmas diberi
kode “2”, Rumah BersalinPraktek bidan diberi kode “3”, Dukun beranak diberi kode “4”, dan Lain-lain diberi kode “5”.
6. Usia bayi: usia 6-12 bulan diberi kode “1”, dan usia 13-24 bulan diberi
kode “2”. 7.
Jenis minumanmakanan tambahan: Bubur tim diberi kode “1”, Pisang diberi kode “2”, Susu formula diberi kode “3”, Air putih diberi kode
“4”, dan Lain-lain diberi kode “5”. 8.
Awal pemberian minumanmakanan tambahan: usia 0-2 bulan diberi kode “1”, usia 3-4 bulan diberi kode “2”, dan usia 5-6 bulan diberi
kode “3”.
9. Variabel tingkat pengetahuan tentang ASI Eksklusif diukur
menggunakan kuesioner B no 1-6. Setiap jawaban benar diberi nilai “2”, jawaban salah diberi nilai “1”, dan jawaban tidak tahu diberi nilai
“0”. Total skor tertinggi yang diperoleh adalah 12 dan skor terendah adalah 0. Semakin tinggi skor yang diperoleh oleh responden, maka
semakin baik pengetahuan ibu. Pengetahuan dinilai melalui rumus:
Rentang P =
Banyak Kelas
P merupakan panjang kelas dengan 12 rentang kelas dan 3 kategori kelas untuk menilai pengetahuan ibu terkait ASI Eksklusif. Maka
didapatlah panjang kelasnya adalah 4. Menggunakan nilai P= 4 dengan nilai terendah adalah 0, maka pengetahuan ibu dapat dikategorikan
dengan interval sebagai berikut: -
Pengetahuan baik, apabila skornya 8 – 12 dari 6 pertanyaan.
- Pengetahuan cukup, apabila skornya 4 – 7 dari 6 pertanyaan
- Pengetahuan kurang, apabila skornya 0 – 3 dari 6
pertanyaan Pengetahuan baik diberi kode “1”, pengetahuan cukup diberi kode “2”
dan pengetahuan kurang diberi kode “3”.