BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Penelitian Pendahuluan
Aisyah  2008,  meneliti  tentang  analisis  pengaruh  kebijakan  lokasi  dan produk  terhadap  keputusan  penggunaan  jasa  percetakan  pada  CV.  Waty  Grafika
Medan.  Hasil  penelitiannya  menyimpulkan  bahwa  variabel  produk  dan  lokasi secara simultan berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen pengguna jasa
percetakan  pada  CV.  Waty  Grafika  Medan.  Dari  hasil  penelitian  juga  diperoleh bahwa kebijakan produk merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi
keputusan konsumen pengguna jasa percetakan CV. Waty Grafika Medan. Sedangkan  penelitian  Mandasari  2011,  meneliti  tentang  analisis  faktor-
faktor  yang  mempengaruhi  minat  beli  konsumen  dalam  memilih  jasa  perhotelan studi  kasus  pada  Hotel  Grasia  Semarang.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa
faktor  yang  paling  mempengaruhi  minat  beli  adalah  lokasi,  hal  ini  dibuktikan dengan nilai standardized coeficient yang sebesar 0,337. Kondisi ini terjadi karena
lokasi merupakan tempat yang dituju, apakah hotel dekat dengan tempat aktivitas lainnya.  Lokasi  berpengaruh  secara  positif  dan  signifikan  terhadap  minat
konsumen dalam  memilih jasa hotel Grasia Semarang dengan nilai 0,001  0,05. Fasilitas  berpengaruh  secara  positif  dan  signifkan  terhadap  minat  beli  konsumen
dalam  memilih  jasa  hotel  Grasia  dengan  nilai  0,008    0,05.  Harga  berpengaruh secara  positif  dan  signifikan  terhadap  minat  beli  konsumen  dalam  memilih  jasa
hotel  Grasia  dengan  nilai  0,017    0,05.  Kualitas  pelayanan  berpengaruh  secara
Universitas Sumatera Utara
positif  dan  signifikan  terhadap  minat  beli  konsumen  dalam  memilih  jasa  hotel Grasia.
2.2. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang
dan  untuk  mendapatkan  laba.  Berhasil  tidaknya  dalam  pencapaian  tujuan  bisnis, tergantung  pada  keahlian  mereka  di  bidang  pemasaran,  produksi,  keuangan
maupun  bidang  lain.  Selain  itu  tergantung  pada  kemampuan  mereka  dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar perusahaan berjalan lancar. Untuk
berhasil  pemasaran  harus  memaksimalkan  penjualan  yang  menghasilkan  laba dalam  jangka  panjang.  Jadi  pelanggan  harus  benar-benar  merasa  kebutuhannya
dipenuhi agar supaya perusahaan  memperoleh kesinambungan usaha yang sangat penting bagi perusahaan.
Menurut  Kotler  dan  Armstrong  2001:7,  pemasaran  adalah  suatu  proses sosial  dan  manajerial  yang  membuat  individu  dan  kelompok  memperoleh  apa
yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik dengan produk dan nilai dengan orang lain.
Angipora  2002:4,  mengemukakan  bahwa  manajemen  pemasaran  dalam arti  kemasyarakatan  adalah  setiap  kegiatan  tukar  menukar  yang  betujuan  untuk
memuaskan  kebutuhan  dan  keinginan;  sedangkan  pengertian  pemasaran  dalam arti  bisnis  adalah  sebuah  sistem  dari  kegiatan  bisnis  yang  dirancang  untuk
merencanakan,  memberi  harga,  mempromosikan  dan  mendistribusikan  serta barang-barang pemuas keinginan pasar.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan  pengertian  tersebut,  pemasaran  diartikan  sebagai  kegiatan manusia  yang  diarahkan  untuk  memenuhi  dan  memuaskan  kebutuhan  dan
keinginan  konsumen  melalui  penawaran  produk,  penetapan  harga,  promosi  dan saluran  distribusi  barang  dan  jasa  dari  perusahaan  kepada  konsumen.  Kegiatan
pemasaran  sebenarnya  berkembang  sejak  adanya  kebutuhan  manusia  dan  usaha untuk  memenuhi  kebutuhan  manusia  menimbulkan  perkembangan  penggunaan
alat  pertukaran.  Dengan  ada  perkembangan  tersebut  mulailah  dikenal  transaksi jual  beli.  Pada  masa  itu,  pemasaran  merupakan  kegiatan  transaksi  jual  beli  di
mana seluruh produk yang dihasilkan dengan mudah dapat dijual. Dunia  pemasaran  pada  awalnya  hanya  dikenal  bagi  dunia  usaha  dengan
perannya  yang  sederhana  dalam  suatu  perusahaan  yang  mencari  laba  pada akhirnya  telah  merasuk  dalam  kehidupan  manusia  sehari-hari  baik  sebagai
individu,  kelompok  organisasi  non  laba  maupun  organisasi  laba.  Bagi  individu, tentunya ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yang
tanpa  disadari  sebenarnya  telah  melakukan  kegiatan  pemasaran.  Organisasi  non laba seperti halnya msueum, kebun binatang, lembaga kesenian, partai politik dan
lembaga-lembaga sosial lainnya. Pada saat ini telah menggunakan metode-metode pemasaran  dalam  usaha  melaksanakan  kegiatannya.  Dengan  demikian  publikasi,
kampanye,  periklanan,  pameran  ataupun  hasil  kerja  nyata  yang  dilakukan  demi kepentingan  masyarakat,  hal  ini  bertujuan  untuk  menarik  minat  masyarakat  agar
melihat,  menonton,  menyaksikan,  ikut  melibatkan  diri  dalam  kegiatan  atau menjadi simpatisan non laba tersebut.
Perusahaan yang berorientasi  profit, kegiatan pemasaran dalam organisasi tersebut  merupakan  jantung  dalam  mendapatkan  mendapatkan  sumber  dana  bagi
Universitas Sumatera Utara
organisasi yang bersangkutan untuk tetap memperhatikan kelangsungan hidup dan perkembangan bagi organisasi yang bersangkutan.
Pemasaran  memainkan  peranan  penting  dalam  dunia  usaha,  karena pemasaran
berhubungan dengan
kegiatan untuk
memperkirakan atau
mengantisipasi  kebutuhan  dan  berkaitan  dengan  kegiatan  mengalirnya  produk berupa barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Umumnya, setiap perusahaan
dapat  berhasil  memproduksi  barang  atau  jasanya  apabila  perusahaan  tersebut meakukan  kegiatan  yang  berhubungan  dengan  pemenuhan  kebutuhan  dan
keinginan  konsumen.  Dalam  hal  ini  penekanan  pembahasan  adalah  pada pemasaran  mikro  dengan  orientasi  pada  konsumen  dan  organisasi  yang
memberikan pelayanan kepada mereka.
2.3. Pengertian dan Karakteristik Jasa