Teknik Menyampaikan Informasi ( Present at ion Skills)

1. Teknik Menyampaikan Informasi ( Present at ion Skills)

a. Komunikasi Secara Tertulis (writ ing Present at ions Skills).

Pr esent at i on Ski l l s adalah kemampuan seorang present er dalam menyampaikan inf ormasi at au idenya secara t ert ul is. Misalnya menulis paper at au makalah unt uk diseminarkan; menulis naskah program TV, radio maupun cet ak dan sebagainya. Unt uk dapat menulis karya t ulis t ersebut t ent unya harus menil iki penget ahuan dan kemampuan bahkan ket erampil an menulis.

Set iap karya t ulis memiliki kaidah at au at uran at uran penulisan yang harus dit aat i oleh seorang penulis. Misal nya seorang penulis paper, makal ah harus menulis menggunakan t at a t ulis paper at au makalah yang berlaku. Banyak buku yang memuat at uran penulisan karya t ul is, namun penul is dapat memilih sal ah sat u at uran dan menggunakannya secara konsist en. Jadi t idak dicampur-campur dengan yang lain agar t idak membingungkan pembacanya.

1) Penulisan Judul. Judul dit ulis dengan kalimat singkat , ringkas dan padat . Memuat seluruh variabel yang ada dan merupakan kalimat lengkap sehingga pembaca dapat menget ahui gambaran isi dari karya t ulis t ersebut dengan mudah.

2) Penulisan Out Li ne/ Headi ng dan Subheadi ng / Bab. dan Sub Bab. Terdapat dua macam model t at a t ulis yang t erkenal dan banyak digunakan di Indonesia yait u :

a) Cont oh model pert ama

BAB. I PENDAHULUAN

A. Permasalahan

1. Lat ar Belakang Masalah

2. Ident if ikasi Masalah

3. Rumusan Masalah

B. Tuj uan

C. Manf aat

D. Sist emat ika Penulisan

BAB. II

KAJIAN TEORITIK

A. (Sub Bab. )

1. (bagian dari sub bab)

a. (bagian dari sub sub bab)

b. 1).

(bagian dari sub sub sub bab) 2). a).

(bagian dari sub sub sub sub bab) b). (1) . (bagian dari sub sub sub sub sub bab) (2).

(a). (bagian dari sub sub sub sub sub sub bab) (b). dan set erusnya.

b) Cont oh model ke dua

BAB. I PENDAHULUAN

I. 1. Permasalahan

I. 1. 1. Lat ar Belakang Masalah

I. 1. 2. Ident if ikasi Masalah

I. 1. 3. Rumusan Masal ah

I. 2. Tuj uan

I. 3. Manf aat

I. 4. Sist emat ika Penulisan

BAB. II KAJIAN TEORITIK

II. (bagian dari bab at au sub bab)

II. 1. (bagian dari sub bab)

II. 2.

II. 2. 1. (bagian dari sub sub bab)

II. 2. 2

II. 2. 2. 1.

(bagian dari sub sub sub bab)

II. 2. 2. 2.

II. 2. 2. 2. 1. (bagian dari sub sub sub sub bab)

II. 2. 2. 2. 2.

II. 2. 2. 2. 2. 1. (bagian dari sub sub sub sub sub bab)

II. 2. 2. 2. 2. 2.

II. 2. 2. 2. 2. 2. 1. (bagian dari sub sub sub sub sub sub bab)

II. 2. 2. 2. 2. 2. 2. dan set erusnya.

3) Alineanisasi. Alineanisasi maksudnya adalah penulisan set iap alinea. Penul isan alinea sebaiknya mengingat pokok masalah at au gagasan ut ama yang akan dit ulis/ dij abarkan. Alinea t erdiri beberapa kalimat , namun hindari kal imat yang t erlalu panj ang bahkan sampai ada anak kalimat , cucu kalimat bahkan sampai cicit kalimat . Memang sulit dihindari unt uk penggunaan kalimat maj emuk, t et api dal am penulisan dapat dikiat i dengan t anda baca yang j elas. Set iap al inea berisi pokok masal ah yang dibahas t unt as. Sebaiknya t erkait ant ara alinea yang sat u dengan al inea yang l ain t erut ama alinea sebel um dan sesudahnya. Oleh karena it u perlu kalimat at au kat a penghubung ant ara alinea / pokok masalah sesudah dan sebelumnya. Hal ini akan menghasil kan t ulisan yang runt ut dan t idak ” nj eglek” .

4) Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Krit eria penggunaan bahasa yang baik adalah ket epat an ragam bahasa sesuai dengan kebut uhan komunikasi. Hal ini bert alian dengan t opik pembicaraan, t uj uan pembicaraan, lawan bicara, dan t empat pembicaraan. Bahasa yang baik adalah bahasa yang logis, dan sesuai dengan t at a nilai masyarakat . Di samping it u ukuran baik j uga bert alian dengan ket ersampaian inf ormasi kepada l awan bicara.

Krit eria penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar adal ah penggunaan kaidah bahasa sepert i t at a bunyi (f onologi), t at a bahasa (pembent ukan kat a dan kalimat ), kosa kat a dan ist ilah, ej aan dan makna.

Pada aspek t at a bunyi misalnya penggunaan bunyi f , v dan z pada kat a-kat a f ilm, mot iv, vit amin, variasi, zakat , izin adalah benar bukan dit ulis: pilm, not ip, pit amin, pariasi, j akat dan ij in.

Pada aspek t at a bahasa, bent uk kat a yang benar adalah ubah, mencint ai, bert emu, dan pert anggungj awaban, bukan dit ulis rubah, ket emu, dan pert anggungan j awab.

Dalam bent uk kalimat , kalimat yang benar sekurang- kurangnya harus mengandung subyek dan predikat . Cont oh kal imat pernyat aan “ Pada Tabel di at as memperlihat kan bahwa j umlah wanit a l ebih besar daripada j umah pria” , adalah kalimat yang t idak benar, karena kalimat t ersebut t idak mengandung subyek. Bil a kat a pada dihilangkan, maka Tabel akan berubah menj adi subj ek dan kalimat menj adi benar penulisannya.

Pada aspek kosa kat a, penggunaan kat a-kat a bilang, kasih t ahu, enggak, ent ar agar dihindari karena bukan bahasa t ulis t et api bahasa t ut ur. Tulisl ah dengan kosa kat a berkat a, berit ahu, t idak, sebent ar. Perist ilahan yang benar adalah sepert i dampak (impact ), bandar udara, kel uaran (out put ) bukan dit ulis pengaruh, pelabuhan udara, dan hasil. Dari segi ej aan penulisan yang benar adalah analisis, sist em, subj ek, j adwal , kuit ansi, dan hierarki . Dari segi makna, penul isan yang benar adalah bert alian dengan ket epat an penggunaan kat a yang sesuai dengan t uj uan / t unt ut an makna.

Cont oh-cont oh pembent ukan kat a yang perlu diperhat ikan dalam penulisan adal ah : Jika meng- dit ambahkan kat a dasar bersuku sat u, bent uknya berubah menj adi menge- sepert i meng + t ik menj adi menget ik, meng- + bom menj adi mengebom, meng-+ cek menj adi mengecek dan sebagainya.

Jika konsonan rangkap pada awal kat a, t idak luluh bila dit ambah dengan meng-, sepert i meng- + produksi menj adi memproduksi, meng- + klasif ikasi menj adi mengklasif ikasi, meng- + t ransf er menj adi ment ransf er dan sebagainya.

Bila verba berdasar t unggal direduplikasi, dasarnya diulang dengan mempert ahankan peluluhan konsonan pert amanya. Dasar bersuku sat u mempert ahankan nge- di depan dasar yang direduplikasi. Cont ohnya sepert i t ulis- ------menul is---------menulis-nulis, pij it --------memij it ----- ---memij it -mij it , cek-------mengecek--------mengecek- ngecek dan sebagainya.

Bila kat a maj emuk direduplikasi, yang diulang kat a awal. Cant ohnya adal ah sepert i keret a api-------keret a- keret a api, mej a makan ------mej a-mej a makan, buku t ulis-------buku-buku t ulis. Dan sebagainya.

Dalam pemungut an kat a at au kat a-kat a serapan t erdapat beberapa azas yait u: Azas pemungut an kat a secara ut uh sepert i kat a-kat a abj ad, ilham, radio, mode, hot el, biadab, hikayat , ij ab, izin, mot or, orat or dan sebagainya; Azas pemungut an kat a dengan penyesuaian bunyi adalah sepert i kat a-kat a subj ect ------ subj ek, syst em ------- sist em, ef f ect i ve ------- ef ekt if , f r equency - ------ f rekuensi dan sebagainya; Azas Pemungut an dengan t erj emahan sepert i kat a-kat a medi cal ------- pengobat an, spoor t r ei n ------- keret a api, dent i st ------- dokt er gigi, vul cano -------- gunung api dan sebagainya.

Penggunaan penulisan kat a-kat a sebaiknya dalam bent uk yang sudah dibakukan. bent uk kat a baku dan bukan baku adalah sepert i cont oh berikut .

Baku ----------------------Bukan Baku

Kemarin kemaren Hakikat hakekat Sist em sist im Kongkret konkrit Manaj emen management

Dan sebagainya Penulisan karya ilmiah j uga harus memperhat ikan

pembent ukan kalimat . Pembent ukan kalimat yang benar adalah kalimat yang memenuhi syarat gramat ical (at uran bahasa). Syarat pembent ukan kalimat di ant aranya adalah: sekurang-kurangnya memiliki subj ek dan predikat . Ada dua macam predikat yait u predikat dari kat a kerj a dan non kat a kerj a. Unt uk menandai apakah suat u kalimat yang benar dengan cara mencari predikat kat a kerj a, set elah it u mencari subj eknya dengan pert anyaan siapa at au apa yang mengerj akan. Bil a t ernyat a dit emukan subj ek sebagai ket erangan, maka kalimat t ersebut t idak bersubj ek. Jadi bukan merupakan kalimat . Lebih j elasnya perhat ikan cont oh berikut .

Pernyat aan : Tugas it u dikerj akan oleh pegawai pabrik. Sebagai predikat kat a kerj a adalah kat a dikerj akan, Subj ek dicari dengan pert anyaan siapa at au apa yang dikerj akan, j awabannya adalah t ugas it u. Berart i kat a t ugas it u merupakan subj ek. Jadi pernyat aan t ersebut merupakan kalimat .

Pernyat aan : Dalam st udio ini membut uhkan perlengkapan musik.

Predikat nya adalah kat a kerj a membut uhkan. Subj eknya dicari dengan menj awab pert anyaan apa at au siapa yang memerlukan. Jawabnya adalah st udio ini, t et api kat a st udio diawali dengan kat a depan dalam yang berart i st udio merupakan kat a obj ek/ ket erangan t empat . Berart i pernyat aan t ersebut t idak memiliki subj ek. Dengan kat a lain pernyat aan t ersebut bukan kal imat .

Predikat yang t erdiri dari kat a non kat a kerj a adalah predikat kalimat kat a benda sepert i ” Ibunya

Penulisan kalimat yang t idak bergramat ical, biasanya disebut kesalahan st rukt ur yang disebabkan oleh ket aksaan pikiran penut ur bahasa. Yait u memadukan dua konsep menj adi sat u sehingga melahirkan kal imat yang kurang t egas dan bermakna ganda. Sebagai cont oh penggunaan kalimat akt if dan pasif menj adi sat u kalimat yait u: ” Saya sudah kat akan bahwa berbahasa Indonesia yang baik dan benar it u t idak mudah”

Kalimat akt if : ” Saya sudah mengat akan bahwa berbahasa Indonesia dengan baik dan benar it u t idak mudah” .

Kalimat pasif : ” Sudah saya kat akan bahwa berbahasa Indonesia yang baik dan benar it u t idak mudah” .

Perpaduan dua konsep j uga t erj adi ant ara konsep subj ek dan ket erangan, pengant ar kalimat dan predikat , kalimat maj emuk dan kalimat bersusun, induk kalimat dan anak kalimat .

Penulisan yang sal ah akibat kesalahan diksi. Pert ama, adalah kesal ahan kalimat yang diakibat kan oleh kesalahan pemakaian kat a yang t idak t epat misalnya ” hasil daripada penj ualan akan digunakan unt uk membangun rumah” ; ” Sebagian dari kekayaan pej abat akan disumbangkan ke pant i asuhan” . Yang t epat adal ah ” hasil dari penj ualan akan digunakan unt uk membangun rumah” ; ” Sebagian dari pada kekayaan pej abat akan disumbangkan ke pant i asuhan” . Kedua, adalah pemakaian kat a yang berpasangan yang t idak memenuhi kaidah sepert i ini: baik . . . . maupun . . . . . . . . ; bukan. . . . . . melainkan. . . . . . . . . . ; t idak. . . . . . . . . t et api. . . . . . . . ; ant ara. . . . . . . dan. . . . . . . . . . . Ketiga, adalah pemakaian dua kat a yang makna dan

f ungsinya kurang lebih sama dipakai secara serent ak. Cont oh : ” Sehubungan dengan itu, maka suat u penelit ian harus dibat asi secara j elas agar simpulannya t erandalkan” . Penggunaan yang benar kat a sehubungan dengan it u saj a at au menggunakan kat a maka saj a. Keempat, adalah peniadaan preposisi yang menyert ai verba. Cont oh yang sal ah : Pegawai SMK I t erdiri 20 pria dan 25 wanit a. Yang benar adal ah Pegawai SMK I t erdiri at as 20 pria dan 25 wanit a. Cont oh yang lain : Jumlah it u

Penulisan yang salah akibat ej aan. Pert ama, kesalahan pemenggalan kat a at as sukunya yait u : Makh – luk

bukan

mak – hluk ;

cap – lok

bukan

ca – plok ;

Ap – ril

bukan

A – pril ;

prog – ram

bukan

pro – gram;

kon – st ruksi bukan

kons – t ruksi ;

In – st ansi

bukan

ins - st ansi ;

Sant ap – an

bukan

sant a – pan ;

me – ngail

bukan

meng – ail ;

Meng – akui

bukan

me- ngakui ;

Robi Dar – wis ;

Toyib bukan Toyib Us-man. Kedua, adal ah kesalahan penggunaan huruf kapit al yang

t idak sesuai dengan kaidah penggunaannya. Penggunaan yang benar adalah: Huruf kapit al digunakan pada huruf pert ama pet ikan langsung, pada huruf pert ama dalam ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kit ab suci, nama Tuhan, pada huruf pert ama gelar kehormat an, ket urunan dan keagamaan yang diikut i nama orang, pada huruf pert ama unsur nama j abat an dan pangkat yang diikut i nama orang at au yang dipakai sebagai penggant i nama orang, inst ansi at au nama t empat , pada huruf pert ama nama bangsa, suku bangsa dan bahasa, pada huruf pert ama nama t ahun, bulan, hari, hari raya dan perist iwa sej arah, pada huruf pert ama nama geograf i, pada huruf pert ama namanegara, l embaga pemerint ahan dan ket at anegaraan, pada huruf pert ama set iap unsur bent uk ulang sempurna pada nama badan, lembaga pemerint ahan dan ket at anegaraan, pada huruf pert ama semua kat a di dalam nama buku, maj alah, surat kabar dan j udul karangan kecuali di, ke, dari, yang t idak t erlet ak pada posisi awal, pada huruf pert ama unsur singkat an nama gelar, pangkat dan sapaan, pada huruf pert ama kat a penunj uk hubungan kekerabat an sepert i bapak, ibu, anak, paman, saudara, kakak, adik yang

limbahindust ri kot ak pos bukan kot akpos kompor gas bukan komporgas dan sebagainya. Gabungan kat a yang sudah dianggap sebagai sat u kat a sepert i, daripada, barangkali, padahal, sekaligus, bilamana, apabil a, mat ahari, hulubalang, saput angan, bumiput ra, segit iga dan sebagainya. Gabungan kat a yang salah sat u unsurnya t idak dapat berdiri sendiri sebagai sat u kat a yang mengandung art i penuh. Misalnya : Nont eknis, amoral, t unawisma, cat urwarga, mahaguru, pascapanen, subunit , perilaku, ant arkot a, non-RRC, ant ar-SMK dan sebagainya. Gabungan kat a yang nendapat awalan dan akhiran sekaligus, penulisannya harus serangkai. Misalnya : pert anggungj awaban, diuj icobakan, diserahkan dan sebagainya. Keenam, Kesalahan penulisan akibat penulisan kat a gant i yang t idak benar. Penulisan yang benar kat a gant i ku, kau, mu, nya dit ulis serangkai dengan kat a yang mendahului/ mengikut inya. Misalnya : kut ulis, kauselidiki, bukuku, baj umu, sepat umu, mil iknya dan sebagainya. Ketuj uh, Kesalahan penulisan akibat penulisan lambang dan angka yang sal ah. Penulisan yang benar, lambang bilangan dit ulis dengan angka j ika berhubungan dengan

bukan

65

ukuran panj ang, luas, isi, berat , sat uan wakt u, nilai uang, nomor j alan, rumah, kamar, pada al amat yang bukan dokumen resmi. Misalnya : 5 sent imet er, 10 met er persegi, 25 lit er, 30 kilogram, 1 j am 15 menit , Rp.

15. 000, 00, Jalan Semarang, Nomor 16. dan sebagainya. Bilangan dalam perincian dit uliskan dengan angka. Misalnya: Siswa yang dat ang mengikut i kegiat an prakt ek t adi pagi ada 30 orang, yait u 17 orang pria dan 13 orang wanit a. Lambang bilangan yang dapat dinyat akan dengan sat u at au dua kat a dit uliskan dengan huruf , sedangkan yang lebih dua kat a dit uliskan dengan angka. Misalnya : sat u bus, t iga orang, t iga ribu pohon, 28 orang, 33 lembar, dan sebagainya. Lambang bilangan pada awal kal imat dit uliskan dengan huruf . Misal nya : Sepul uh orang t elah dibawa ke Rumah Sakit . Kat a bilangan yang mendapat akhiran an, dit uliskan 75- an, 100-an. Bilangan yang dit ulis dalam dokumen resmi sepert i kuit ansi, akt a, cek, dan sebagainya dapat dit uliskan angka dan huruf . Misalnya 5. 000 (lima ribu), Rp.

1. 500. 000, 00 (Sat u j ut a lima rat us ribu rupiah). Penulisan kat a bilangan t ingkat . Misalnya : Hari ul ang t ahunku yang ke XLV, Hari Ul ang Tahun ke-45 RI, Hari Ulang Tahun Keempat Puluh Lima Republik Indonesia. Kedelapan, Kesal ahan penulisan akibat penggunaan t anda baca yang t idak t epat . Penggunaan t anda baca yang t epat adalah : Tanda koma, digunakan diant ara unsur-unsur dal am suat u perincian at au pembil angan. Misalnya, Pegawai yang j uj ur, t erampil, dan disiplin sangat dibut uhkan. Digunakan unt uk memisahkan kal imat set ara berlawanan yang sat u dari kalimat set ara berikut nya yang didahului oleh kat a t et api, melainkan, dan sedangkan. Misalnya: Tini t idak pergi sekol ah, t et api mengant ar adiknya ke Puskesmas. Ia bukan Siswa SMK, melainkan Wart awan RRI. Digunakan unt uk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat nya. Misal nya : Karena sakit , ia t idak mengikut i kunj ungan ke St udio TVRI. Digunakan dibelakang kat a at au ungkapan penghubung ant ar kalimat . Misalnya : Pert ama,

Kedua, Selanj ut nya, Namun,

Lagipula, Meskipun demikian, Sebenarnya, Kalau begit u, Kemudian, Sebaliknya,

Selain it u, Bahkan, Akhirnya, dan sebagainya. Digunakan dibelakang kat a-kat a sepert i wah, ah, aduh, kasihan, o, dan ya, Digunakan ant ara nama dan alamat , t empat dan t anggal, sert a t empat dan wil ayah yang dit ulis secara berurut an. Sepert i, Jal an Pedidikan I, Duren Sawit , Jakart a Timur; Jakart a, 9 Desember 2006. ; Kel urahan Duren Sawit , Kecamat an Jat inegara, Jakart a Timur. Digunakan di ant ara nama orang dan gelar yang mengikut inya. Sepert i, Arif in, M. A. ; Mulyant o, S. H. ; Agung Suwanda, M. Pd. Digunakan unt uk mengapit ket erangan t ambahan dan ket erangan aposisi. Misalnya : Rekt or UNNES, Prof . Dr. Sudiono, mengat akan bahwa . . . . . . . Tidak digunakan pada kalimat yang kalimat nya mengiringi induk kalimat nya. Sepert i, Ia t erpaksa membat alkan rencananya unt uk berkunj ung kepada orang t uanya di Klat en karena harus menyelesaikan pekerj aanya pada hari it u j uga. Tanda titik koma, kesal ahan penul isan akibat pemakaian t anda t it ik koma yang t idak t epat . Pemakaian t anda t it ik koma yang t epat adal ah: Dipakai unt uk memisahkan kalimat yang set ara di dalam sat u kalimat maj emuk sebagai penggant i kat a hubung. Misalnya : Ket ela pohon banyak sekali kegunaannya, yait u daunnya dapat digunakan sebagai sayuran; ket elanya dapat dibuat berbagai makanan ringan; pohonnya dapat digunakan sebagai kayu bakar. Dapat digunakan pada rincian kebawah yang unsur- unsurnya berupa kelompok kat a yang panj ang at au kalimat . Misalnya : Ia t idak dapat menyelesaikan pekerj aan pada wakt unya karena

a. ist erinya sakit dan sudah lama dirawat di rumah sakit ;

b. rekan kerj anya sedang pergi keluar kot a;

c. peralat an kerj anya ada yang rusak dan belum sempat

diperbaiki. Tanda titik dua. Kesal ahan penulisan akibat pemakaian t anda t it ik dua yang t idak t epat . Pemakaian t anda t it ik dua yang t epat adalah : digunakan pada kalimat lengkap, yang diikut i rincian berupa kat a at au f rase. Misalnya: Syarat -syarat unt uk dapat melamar menj adi PNS, ant ara lain sebagai berikut :

a. warga negara Indonesia

c. berkelakuan baik

d. berbadan sehat Tidak digunakan sebelum rincian yang merupakan pelengkap kalimat . Misalnya : syarat -syarat unt uk dapat melamar menj adi PNS, ant aralain, adalah

a. warga negara Indonesia;

b. usia ant ara 18 sampai dengan 40 t ahun;

c. berkelakuan baik;

d. berbadan sehat . Tanda t it ik dua digant i dengan t anda t it ik sat u pada kalimat lengkap, yang diikut i rincian berupa kalimat lengkap pul a dan t anda akhir rincian harus t anda t it ik. Misalnya : Syarat -syarat unt uk dapat melamar menj adi PNS, ant ara lain sebagai berikut .

a. Pelamar harus warga negara Indonesia.

b. Pelamar berusia ant ara 18 sampai dengan 40 t ahun.

c. Pelamar berbadan sehat .

d. Pelamar harus berkelakuan baik.

5) Tat a t ulis ilmiah yang lain.

a) Int egrit as keilmuan. Yang menandai keint egrit asan seorang penulis karya t ulis adalah kej uj uran ilmiah. Kej uj uran ilmiah meliput i pengakuan dan pemanf aat an aspek-aspek t eorit is dari penulis/ sumber lain yang memiliki ot orit as, pengakuan dan pemanf aat an hasil penelit ian, penyert aan sumber-sumber acuan, kej uj uran dalam mendapat kan dat a, dan pengakuan secara j uj ur t erhadap hal-hal yang belum dapat dipecahkan secara t unt as.

Jika merumuskan masalah dengan menggunakan buku sumber, maka harus secara j uj ur menyebut kan sumbernya.

Juj ur t erhadap bat as kemampuan diri yang secara implisit merupakan pengakuan secara j uj ur bat as kemampuan diri t erhadap bidang lain sehingga akan menghormat i orang lain yang lebih kompet en dalam bidangnya. Hal ini dapat dit unj ukkan melalui pengut ipan dan penul isan sumber pust aka secara j elas.

b) Kut ipan, sumber acuan dan cat at an Dalam penulisan karya t ulis sering dilakukan pengut ipan beberapa masal ah t eorit is, pernyat aan, kupasan, hasil penelit ian, dari sumber-sumber t ert ent u baik secara langsung maupun t idak langsung. Unt uk

Seorang penulis j uga dibenarkan mengut ip secara langsung masalah-masal ah t eorit is, pernyat aan at au hasil penelit ian baik dengan bahasa sendiri maupun bahasa asli penulisnya. Cont oh : Dalam menganalisis sist em bunyi, Lado (1976) menyat akan: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .............................................

c) Penulisan daf t ar pust aka. Berikut ini cont oh penul isan sumber pust aka.

Daftar pust aka 1

1. Agus Tiarso . (2005). Penulisan naskah mult imedia. (Bahan saj ian pelat ihan). Semarang : BPM

2. Brown, G. & At kins, M. (1987). Ef f ect ive t eaching in higher educat ion. New York : Longman Met hew

3. Hari Wibawant o (2004). Membuat bahan aj ar

elekt ronik dengan program f ront page .

(Bahan saj ian pelat ihan). Semarang : UPT SBM UNNES

4. Kemp Jerrol d, E & Dayt on Deane, K. (1985). Planning

and producing inst ruct ional media. USA :

Harper & Row

5. Palmer W, Agnew at al l. (1996). Mult imedia in t he

classroom. Boston : Allyn & Bacon.

6. Sadiman Arif , S. (1994). Pengembangan media inst ruksional. Jakarta : Pust ekom dikbud.

7. Sri Sart ono, FR. (2004). St rat egi Belaj ar Mengaj ar. (Bahan saj ian pelat ihan). Semarang : UPT SBM UNNES

8. Tony Set iawan. (2005). T eknik produksi

mult imedia.

(Bahan saj ian pelat ihan).

Semarang : BPM

Daftar pust aka 2 :

Bise Wana dan Sut isno. 1986. Karakt erist ik dan

Komponen Media T ransparansi (OHT ).

Jakart a: Depdikbud.

Brown, G dan At kins, M. 1987. Ef f ect ive T eaching in Higher Educat ion. New York: Longman Met heu.

Kemp Jerrold E dan Dayt on Deane K. 1985. Planning & Producing Inst ruct ional Media. USA: Harper & Row Publishers.

Palmer W. Agnew , dkk. 1996. Mult imedia In T he Classroom. Bost on: All yn and Bacon.

Priyono, A. dan Sri Sart ono, FR. 2000. Present at ion Skills. Semarang: UPT SBM Universit as Negeri Semarang.

Rahardj o. 1991. Desain Media. Jakart a: Depdikbud. Sadiman, Arief S. 1994. Pengembangan Media Inst ruksional. Jakart a: Pust ekom Depdikbud.

_________. 1996. Media Pendidikan. Jakart a: Raj a

Graf indo Persada.

Daftar pust aka 3

At wi Suparman. 1997. Desain Instruktional. Jakart a :

PAU-PPAI Universit as Terbuka.

Baddeley, A. D. 1986. Working Memory. Oxf ord: Oxf ord

Universit y Press.

Chandler, P. dan Swell er, J. 1988. The spl i t -at t ent i on

ef f ect as a f act or i n t he desi gn of i nst r uct i on.

British Journal of Educational Psychology,

62, hal 233-246.

Goldberg, R. 1993. The bi g squeeze. Popular Science,

269: 107-108

Heinich, Robert , Michael Molenda, dan James D. Russel .

1985. Instructional Media and the New

Technologies of Instruction. Second Edition. New York: John Wiley and Sons.

Marshall , David dan St epen Hurley. 1997. Delivering

Hypertext-based Courseware on the World-

wide Web. [ Edisi Online] . URL: ht t p: / / www. iicm. edu/ j ucs_2_12/ delivering_hy pert ext _based_courseware/ ht ml/ paper. ht ml. Tanggal 10 Juni 2000.

Maurer, Hermann dan Jennif er Lennon. 1997. Digital Libraries as Learning and Teaching Support .

[ Edisi Online] . URL: ht t p: / / www. iicm. edu/ j ucs_2_11/ digit al_librar ies_as_learning/ ht ml/ paper. ht ml. Tanggal 10 Juni 2000 .

Mayer, R. E. 1997. Mul t i medi a l ear ni ng: Ar e we aski ng t he r i ght quest i on? Educational Psychologist,

32, hal. 1-19 Mayer, R. E. dan Anderson, R. B. 1991. Ani mat i on need

nar r at i ons: An exper i ment al t est of a dual -

codi ng hypot hesi s. Journal of Educational

Psychology , 83, hal 484-490. Merril, Paul F. , dkk. 1996. Computers in Education.

Third Edition. Bost on: Allyn and Bacon Microsof t . 1999. Microsoft Encarta 99. [ CD ROM] . USA:

Microsof t Corp. Moreno, R. dan Mayer, R. E. 2000. A Learner-Cent ered

Approach t o Mult imedia Explanat ion: Deriving Inst ruct ional Design Principles f rom Cognit ive Theory. [ Edisi OnLine] . URL: ht t p: / / imej . wf u. edu/ art icles/ 2000/ 2/ index. as p

Nelson, T. H. 1965. The hyper t ext . Proceding of t he World Document at ion Federat ion.

Paivio, A. 1986. Mental Representation: A Dual Coding Approach. Oxf ord: Oxf ord Universit y Press.

Komunikasi secara lisan (or al pr esent at i on) adalah komunikasi yang dilakukan ant ara dua orang at au lebih secara lisan/ verbal ant ara sumber pesan/ inf ormasi kepada penerima pesan/ inf ormasi. Agar pesan/ inf ormasi dapat disampaikan secara baik dan dapat dif ahami oleh penerima pesan/ inf ormasi, sumber pesan memerlukan kemampuan dan ket erampil an mengkomunikasikan / mempresent asikan pesan yang akan disampaikan secara lisan. Kemampuan dan ket erampil an t ersebut dikenal dengan ist ilah or al pr esent at i on ski l l . Pr esent at i on ski l l s ini diperlukan pada saat proses pembelaj aran, pel at ihan, rapat , seminar, simposium, wawancara dan f orum-f orum komunikasi yang lain.

Dalam komunikasi secara l isan, pesan disampaikan dalam bent uk ucapan melalui mulut / oral dalam bent uk verbal. Dal am hal ini sumber at au selanj ut nya disebut present er akan banyak menggunakan bahasa t ubuh (nonverbal) unt uk memberikan penegasan, penekanan ucapan dan gaya bicara yang dapat lebih memberikan daya t arik dan menimbul kan at ensi t erhadap inf ormasi yang sedang disampaikan. Sehingga meningkat kan pemahaman audien t erhadap inf ormasi yang disampaikan.

Pada prinsipnya seorang present er dalam proses present asi melakukan proses pembel aj aran, yait u menj elaskan inf ormasi sej elas-j elasnya kepada audien. Kemampuan ut ama yang diperlukan oleh present er dal am pembelaj aran secara sukses adalah sebagai berikut .

1) Kemampuan menj elaskan (expl ai nni ng)

2) Kemampuan menyaj ikan inf ormasi (pr esent i ng

i nf or mat i on)

3) Kemampuan membangkit kan minat dan perhat ian (get i ng

i nt er est )

4) Kemampuan mempersiapkan mat eri. Tugas seorang present er adalah dapat menj elaskan

inf ormasi sej elas mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyampaikan inf ormasi dengan j elas dan membuat present asi menarik bagi audien. Mat eri bisa disampaikan secara j elas bila t ersusun dengan st rukt ur yang baik, sehingga dapat dipresent asikan dengan baik pula. Selanj ut nya bagaimana membuat present asi it u menarik, sehingga audien t ert arik unt uk mengikut i dengan ant usias. Langkah-langkah agar present er dapat menyaj ikan present asi yang menarik adal ah usi ng medi a, var yi ng act i vi t i es,

e x pla in in g

cle a r it y in t e r e st

p p r r e e s s e e n n t t i i n n g g ge t t ing in t e r e st

PERSIAPAN

Gambar. 29. Prinsip Presentation skills

Menj elaskan adalah memberikan pemahaman kepada orang lain. Dengan demikian seorang present er harus mampu mempresent asikan inf ormasi dengan sej el as-j elasnya agar inf ormasi t ersebut secara j elas dipahami audien.

Agar dapat menj elaskan mat eri inf ormasi dengan baik sehingga mampu meningkat kan pemahaman, yait u dengan langkah-langkah sebagai berikut .

1) Bicara dengan j elas, gunakan j eda, j angan t erl alu cepat

2) St rukt urisasi bahan yang akan disaj ikan

3) Ulas kembali pokok-pokok pembicaraan melalui paraphrasing.

4) Amat i reaksi audien

5) Cek pemahaman audien.

Dalam melakukan present asi bicara harus kuat dan j elas, sehingga semua audien benar-benar bisa mendengar dengan baik. Biasanya dibant u dengan al at pelant ang suara ( sound syst em). Dal am bicara t idak perlu t ergesa-gesa dan sebaiknya

Penyampaian bahan agar diat ur dengan st rukt ur yang baik supaya bahan dapat disampaikan secara runt ut dan logis sehingga mudah dipahami. Perl u ada pengulasan kembali bahan-bahan yang sekiranya sulit dipahami mel al ui par aphr asi ng, agar memudahkan pemahaman. Paraphrasing adalah t eknik mendengar dengan baik, meringkas dengan baik sehingga akan mampu mendorong audien unt uk mendengar secara hat i-hat i, mendapat kan kesempat an unt uk mengecek kebenaran inf ormasi dan mampu mengurangi at au menghindari kesal ahpahaman yang menyebabkan konf lik.

Mengamat i reaksi audien merupakan hal yang pent ing unt uk dilakukan. Dengan mengamat i perilaku audien dapat menget ahui respon/ reaksi audien yang posit if dan negat if . Reaksi ini segera dapat dikelol a oleh present er sehingga t idak sampai mengganggu present asi.

Mengecek pemahaman audien dilakukan unt uk menget ahui apakah mat eri yang disampaikan t elah dif ahami. Mengecek pemahaman dapat dilakukan dengan mengaj ukan pert anyaan secara acak at au memberikan kesempat an audien unt uk bert anya.

Membangkit kan minat audien agar berminat mengikut i present asi dengan baik adalah j uga t ugas seorang present er. Ada t iga st rat egi dalam membangkit kan minat audien yait u :

1) Kont ak pandang (Eye cont act ) Bahasa Tubuh (Gest ur es) dan Pengat uran suara.

2) Penggunaan cont oh-cont oh yang t epat dan analogi, dan

3) Pemanf aat an humor, cerit a, konsep-konsep. Kont ak Pandang. Biasanya present er yang baru dan belum pengalaman bicara di depan orang banyak memil iki perasaan minder/ ner vous, sehingga t akut memandang audi en. Hal ini merupakan hambat an psikhol ogis yang sangat mengganggu present er unt uk sukses dalam present asi. Oleh karena it u present er harus berl at ih dari pengalaman yang sat u ke pengalaman yang lain. Makin banyak pengalaman present er akan semakin siap ment alnya dan hambat an psikhologis semakin berkurang. Dalam present asi kont ak pandang (eyes cont act ) harus diusahakan secara menyeluruh mulai dari depan ke belakang, dari kanan ke kiri secara merat a. Kont ak pandang present er t erhadap audien adal ah merupakan bent uk perhat ian/ at ensi. Hal ini sangat pent ing dan perl u unt uk memenuhi kebut uhan audien dalam proses komunikasi yang baik, karena akan meningkat kan minat

Gest ures. Yang dimaksud dengan gest ur es dalam present asi adalah penggunaan gerakan anggot a badan/ t ubuh unt uk memberikan penekanan/ penegasan ket ika inf ormasi disampaikan, sehingga inf ormasi nampak lebih meyakinkan kebenarannya. Misalnya gerakan t angan, mimik/ waj ah, senyuman, perpindahan posisi, dan sebagainya. Gerakan anggot a badan ini sangat baik bila disesuaikan dengan pengolahan suara sehingga menghasil kan gaya bicara yang meyakinkan dan simpat ik. Dengan cara sepert i ini akan menghasil kan image yang baik dari audien dan akan menambah kepercayaan sert a kewibawaan present er di mat a audi en.

Pengaturan Suara. Present er dalam berbicara, suaranya perlu diol ah/ diat ur sedemikian rupa sehingga j elas, t idak monot on, enak didengar. Dal am berbicara art ikulasi harus j elas, int onasinya dinamis t idak monot on, kadang keras kadang lembut , dengan kecepat an bicara sedang, ada j eda dan warna suara t idak perlu dibuat -buat . Pengat uran suara ini disesuaikan dengan kebut uhan dan biasanya sekaligus unt uk mencipt akan sit uasi dan kondisi yang kondusif mendukung proses komunikasi.

Penggunaan cont oh-cont oh dan analogi. Penggunaan cont oh-cont oh yang t epat dan anal ogi-analogi dari inf ormasi yang disampaikan akan membant u imaj inasi audien sehingga dapat dengan mudah memahami inf ormasi yang di present asikan. Hal ini akan membuat present asi lebih variat if , t idak monot on sehingga audien t idak j enuh dan t ahan lama berkonsent rasi dal am mengikut i present asi. Ingat ot ak hanya peka t erhadap perubahan, sehingga hal-hal yang st at is t idak akan lama mendapat kan perhat ian.

Pemanf aat an humor, cerit a, dan konsep-konsep t ent ang sesuat u hal j uga dapat membuat variasi. Biasanya digunakan sebagai selingan unt uk menarik perhat ian audien kembali berkonsent rasi pada inf ormasi yang disampaikan. Unt uk mencipt akan suasana baru, mengendorkan saraf yang t egang sehingga menj adi f resh kembali dan siap menerima inf ormasi yang baru. Dengan demikian minat audien dapat dipert ahankan bahkan dit ingkat kan.

Cara meningkat kan minat yait u dengan langkah-langkah st rat egi sebagai berikut .

1) Tunj ukkan bahwa present er sendiri j uga menaruh minat t erhadap t opik yang sedang dibicarakan.

2) Tunj ukkan bahwa present er cr edi bl e, t r ust wor t hy dan havi ng exper t i se (Dapat dipercaya, solid dan memiliki kemampuan)

3) Gunakan cont oh yang t epat , analogi, cerit a dan sebagainya

4) Bila mat eri masih t erasa asing, mulailah dengan cont oh- cont ohnya. Mainkan minat / keingint ahuan dengan melempar pert anyaan, masalah at au t eka-t eki.

Pemanf aat an Media. Present asi perlu memanf aat lakan media komunikasi, karena media komunikasi bil a didisain dan dimanf aat kan dengan baik akan dapat memperl ama minat / rasa keingint ahuan. Sebaliknya kalau penggunaannya kurang t epat / baik malah akan menambah kebosanan. Ol eh sebab it u penggunaan media dal am present asi sebaiknya,

1) Ilust rasi, diagram, ringkasan dibuat sederhana, singkat dan ket erbacaannya t inggi, art inya audien yang pal ing belakang/ j auh dapat membaca dengan mudah. Jika t erdapat inf ormasi yang pent ing, beri wakt u kepada audien unt uk memperhat ikan l alu dij elaskan.

2) Handout , j uga didesain sederhana dan t erst rukt ur secara

j elas t erdiri dari pendahuluan, isi dan penut up.

3) Slide, audio, f ilm dan video/ vcd dapat meningkat kan minat , t et api kalau durasinya t erlalu l ama akan menyebabkan audien cenderung bosan dan mengant uk. Dianj urkan durasi 10 – 20 menit maksimum. At au kalau durasinya panj ang diput ar secara bert ahap dan disel ingi penj elasan oleh present er. Hal ini akan membuat penggunaan media lebih ef ekt if .

Media komunikasi yang berkembang saat ini adal ah penggunaan lapt op dan LCD proyekt or/ inf ocus. Penggunaan media ini sof t warenya didisain dengan program aplikasi komput er diant aranya dengan program powerpoint . Program ini memberikan f asilit as pembuat an disain slide present asi dengan variasi yang sangat baik dan menarik.

Hal-hal yang perlu diperhat ikan dalam present asi dengan bant uan media LCD adalah sebagai berikut :

1) Lakukan pengat uran opt imal sebelum present asi

2) Siapkan icon short cut di layar deskt op

3) Bila menggunakan t imer unt uk pergant ian sl ide, past ikan bahwa t elah dilakukan simulasi

4) Gunakan laser point er unt uk menunj uk t ampilan di layar

5) Bila t idak menggunakan t imer unt uk mengat ur wakt u t ayangan, sebaiknya gunakan remot e mouse at au asist en agar anda bebas berhadapan dengan audiens supaya anda

6) Jangan sibuk dengan peralat an danJangan bersembunyi

di balik peralat an, yang ut ama adalah pesan, alat hanya pembant u.

7) Jangan sering melihat layar t ampilan, supaya dapat

selalu melihat audien. Karena semua respon audien harus dikelola baik yang berupa oral maupun gerak-gerik t ubuhnya.

Dalam menyiapkan Slide present asinya perlu memperhat ikan prinsip dasar-dasar disain yang t erdiri dari Irama, Penekanan, Keset imbangan, kesat uan dan kesederhanaan. Langkah-l angkah penulisannya adal ah sebagai berikut .

1) Buat konsep set iap f ramenya

2) Pilih f ont yang mudah dibaca

3) Jangan t erl alu besar dan j angan t erlalu kecil. Besar huruf / f ont 20 - 40 4)

1 f rame maksimum 10 baris

5) Pilih warna yang kont ras (2-3 warna)

6) Yang dit ulis hanya kat a kunci saj a, j angan berupa kalimat

panj ang supaya t idak rumit (compl i cat ed). Tul is dengan singkat , padat dan bermakna (condensed).

1 f rame sebaiknya hanya berisi 1 konsep.

8) Beri penekanan pada kat a-kat a yang pent ing, dengan

menggunakan f ont yang berbeda, warna yang berbeda sehingga menj adi poi nt of i nt er est , garis, bidang, ruang sehingga f rame menj adi kesat uan disain yang t idak norak t et api lembut dan serasi. Sehingga enak dilihat dan menj adikan bet ah menikmat inya.

Meningkat kan variasi kegiat an. Kegiat an yang bervariasi akan meningkat kan minat dan perhat ian dan rasa ingin t ahu dari audien. St rat egi unt uk membuat kegiat an yang bervariasi adalah dengan melemparkan sebuah pert anyaan, memperlihat kan video klip, membagi t ugas, mendorong pemecahan masalah secara kolekt if , mendorong t erj adinya diskusi dan sebagainya.

Persiapan. Persiapan pent ing bagi present er agar present asi berj alan dengan baik. Persiapan berupa persiapan ment al psikhologis maupun f isik dan persiapan mat eri yang akan dipresent asikan. Pada t ahap persiapan ini present er harus mengungkap kembali apa yang dimiliki yait u yang berupa kekuat an maupun kelemahan. Hal-hal yang menj adi kekuat an didorong kemunculannya secara opt imal, dan yang menj adi kelemahan dit ekan / dikurangi. Bahan disiapkan

f at al present asi. Mungkin akan menj adi t ont onan bukan t unt unan.

Gambar 30. Bung Karno dan seorang tokoh dengan gaya Pidatonya menggunakan teknik present asi.

Perlu diingat bahwa pr esent at i on ski l l s merupakan kemampuan yang dapat dipelaj ari unt uk meningkat kan kemampuan berekspresi diri baik secara lisan maupun t ert ulis. Pemahaman t ent ang bahasa t ubuh ( body l anguage) j uga merupakan peran pent ing dalam peningkat an kemampuan present asi. Prinsip-prinsip present asi adalah bagaimana mengelola gest ur e at au gerak-gerik anggot a badan yang dimanf aat kan unt uk menj elaskan maupun gerak- gerik audien yang harus dikelol a; Pengelolaan Voice/ suara; st rukt ur penyampaian bahan; pemahaman audien (under st andi ng audi ence) bahwa harus dipahami kenyat aannya audien t erdiri 70 % pemalas sehingga harus dilayani; Pemanf aat an 15 menit pert ama bahkan 5 menit pert ama adalah wakt u yang sangat menent ukan keberhasil an present asi. Bila dal am wakt u it u berhasil menguasai audien maka 90% present asi akan berhasil , demikian pul a sebaliknya; Penggunaan media yang sebaik-baiknya. Baik disainnya maupun penggunaannya.

Dalam set iap det ik kehidupan manusia dit unt ut mampu berkomunikasi secara ef ekt if dalam berbagai suasana sepert i di kant or, dalam keluarga, bisnis, karir, dansebagainya. Dalam kesempat an t ersebut manusia dit unt ut sebagai komunikat or yang ef ekt if . Kemampuan berkomunikasi bagi sement ara orang adal ah sebuah t alent a alami. Menj adi komunikat or yang ef ekt if akan disegani dan dihormat i, berwibawa. Namun kemampuan t ersebut bagi sement ara orang harus dipelaj ari dan dilat ih agar berkembang. Dengan demikian ket erampilan present asi merupakan kebut uhan bagi set iap orang. Komunikasi merupakan kebut uhan mendasar manusia sebagai makhluk sosial yang harus berkomunikasi dengan orang lain. Ket erampilan komunikasi harus dimiliki dan dikembangkan secara berkelanj ut an sehingga t idak dit inggalkan orang l ain hanya karena lemah dal am komunikasi. Bila seorang mampu sebagai komunikat or yang

ef ekt if , maka dia akan percaya diri bahkan mampu menghargai dirinya sendiri, disegani/ dihormat i, mampu menghargai orang l ain secara t ul us dan menimbulkan rasa kebanggaan dan kebahagiaan pada dirinya.

Belaj ar menj adi komunikat or yang ef ekt if berart i harus belaj ar mengekspresikan perasaan, menghadirkan/ menyaj ikan diri secara baik, memberi puj ian sepant asnya kepada orang lain, dan belaj ar mengat asi konf lik secara

ef ekt if .

Mengekspresikan diri. Unt uk belaj ar mengekspresikan diri pert ama-t ama kenalkan diri sedemikian rupa sehingga orang lain/ audien mengenal dan memahami. Set elah it u harus berusaha mengenal mereka, lat ar belakangnya, penget ahuannya, perasaannya, pandangannya dan sebagainya. Bila harus berbicara, harus dilakukan dengan ringkas/ padat dan t idak umum. Berbicara sat u ide saj a. Tampil kan/ t unj ukkan rasa senang t idak emosional dan percaya diri dan bicaral ah dengan j elas.

Belaj ar Mendengar merupakan hal yang pent ing unt uk menghindari diri dari kesal ahpahaman. Usahakan j angan sampai perhat ian t erbagi dan t unj ukkan minat pada apa yang sedang dibicarakan, usahakan j angan mengint erupsi pembicaraan orang l ain sebelum orang l ain menyelesaikan kalimat nya. Aj ukan pert anyaan dengan baik dan t erst rukt ur, j angan pert ama. . . . . . , kedua. . . . . . . , ket iga. . . . . . . . . dan set erusnya, t et api singkat dan j elas.

Bila akan merespon, sampaikan secara singkat dan j el as bukan umum, melant ur, put ar-put ar ; l ogis dan t idak emosional dan Be Tacf ul art inya meskipun t idak / kurang

Unt uk meningkat kan kemampuan berkomunikasi, sadarilah dan pahamil ah gej olak emosi diri (perut , j ant ung berdebar-debar). Apakah gej ala t ersebut f ai r ? j angan-j angan sedang emosi. Segera ambil l angkah t indakan unt uk mengat asinya, misalkan dengan cara t arik napas panj ang berkal i-kali, diam dan renungkan penyebabnya dan buang dengan melawan dengan kat a-kat a yang posit if ; Buat lah daf t ar keunggulan dan kekurangan diri, Lat ihan diri unt uk mengurangi kelemahan dan lebih menonj olkan keunggul an- nya; Tidak semua komunikasi berlangsung secara verbal bahkan berdasarkan penelit ian 55% disampaikan secara non verbal. Oleh karena it u pelaj ari gerak-gerik anggot a badan, mimik lawan bicara unt uk di kelol a. Coba bandingkan dan pelaj ari bahwa t eman mengat akan ” t idak apa-apa” t et api dengan waj ah murung, ceria, dan memalingkan muka. Apa maksudnya ?

Mengat asi konf lik sangat memerlukan ket erampilan dan kemampuan unt uk it u. Konf lik muncul saat bekerj asama dengan orang lain baik secara individual maupun kel ompok. Memang kalau dirasakan konf lik it u menyakit kan. Tet api kalau dihayat i bet ul, konf lik t ersebut j uga bermanf aat yait u menj adikan lebih memahami orang l ain, lebih bisa memahami diri sendiri, pengambilan keput usan dapat berlangsung secara l ebih baik, dan mengat asi konf lik merupakan pekerj aan yang menant ang dan menarik.

Bila harus mengat asi konf lik, harus diusahakan t erf okus t idak membawa masalah-masalah yang lain. At asi masalahnya dan j angan menyerang pribadi. Ungkapkan perasaan secara t enang j angan emosional. Lakukan anal isis masalahnya. Duduk bersama, buat daf t ar kemungkinan penyelesaian masalah, dan cari kemungkinan yang pal ing memungkinkan dan menyenangkan semua pihak. Sering kal i kompromi harus t erj adi dan mungkin t idak bisa dihindari, oleh karena it u laksanakan sol usi yang disepakat i.

Gambar 31. Wart awan sedang wawancara dan meliput peristiwa