107 Gambar 4.11 Grafik Kadar CO
2
vs Putaran rpm tiap bahan bakar
Berdasarkan hasil pembacaan alat uji emisi Sukyong SY-GA 401 dengan variasi pembebanan jumlah lampu yang sama pada tiap jenis bahan bakar maka
didapat kadar CO
2
terendah terjadi saat menggunakan bahan bakar premium 100 pada putaran mesin 4330 rpm yaitu sebesar 0,95 . Sedangkan kadar CO
2
tertinggi dengan menggunakan bahan bakar premium 95 + serbuk pelepah kelapa sawit 5 pada putaran mesin 4760 rpm yaitu sebesar 2,85 . Karbon dan
oksigen bergabung membentuk senyawa karbon monoksida sebagai hasil pembakaran yang tidak sempurna dan karbondioksida sebagai hasil pembakaran
sempurna. Bila campuran bahan bakar udara sempurna stoikimetris, maka akan dihasilkan senyawa CO
2
Proses pencampuran udara – bahan bakar dimulai dari masuknya bahan bakar ke dalam silinder, kemudian butiran bahan bakar akan menguap dan
bercampur dengan udara, proses ini dipengaruhi volatily bahan bakar. Volatily bahan bakar menunjukkan kemampuan bahan bakar untuk dapat menguap. Serbuk
pelepah kelapa sawit yang berupa padatan memberikan penurunan volatily pada premium, sehingga penguapan bahan bakar lebih sulit dan pencampuran udara –
bahan bakar tidak berlangsung dengan baik. sehingga emisi CO .
2
yang dihasilkan cenderung bertambah besar.
108
4.8.2 Analisa perbandingan Kadar Karbon monoksida CO dalam Gas Buang
Perbandingan kadar CO yang terdapat dalam gas buang dari masing-masing pengujian dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 4.12 Grafik Kadar CO vs Putaran rpm tiap bahan bakar
Berdasarkan hasil pembacaan alat uji emisi Sukyong SY-GA 401 dengan variasi pembebanan jumlah lampu yang sama pada tiap jenis bahan bakar maka
didapat kadar CO terendah terjadi saat menggunakan bahan bakar premium 100 putaran mesin 4560 rpm yaitu 0,535 . Sedangkan kadar CO tertinggi terjadi saat
menggunakan bahan bakar premium 95 + serbuk pelepah kelapa sawit 5 pada putaran mesin 4570 rpm yaitu sebesar 4,355 .
Emisi gas buang carbon monoksida CO terjadi akibat kekurangan oksigen sehingga proses pembakaran berlangsung secara tidak sempurna karena
banyak atom C karbon yang tidak mendapatkan cukup oksigen. Akibatnya membentuk gas CO karbon monoksida.
109
4.8.3 Analisa perbandingan Kadar Hidrokarbon HC dalam Gas Buang
Perbandingan kadar HC yang terdapat dalam gas buang dari masing-masing pengujian dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 4.13 Grafik Kadar HC ppm vs Putaran rpm tiap bahan bakar
Berdasarkan hasil pembacaan alat uji emisi Sukyong SY-GA 401 dengan variasi pembebanan jumlah lampu yang sama pada tiap jenis bahan bakar maka
didapat kadar HC terendah terjadi saat menggunakan bahan bakar premium 100 pada putaran mesin 4560 rpm yaitu sebesar 48,5 ppm. Sedangkan kadar HC
tertinggi terjadi saat menggunakan bahan bakar premium 95 + serbuk pelepah kelapa sawit 5 pada putaran mesin 4430 rpm yaitu sebesar 1274 ppm.
Jumlah emisi kadar Hidrokarbon yang lebih besar terjadi pada penggunaan campuran premium dan serbuk pelepah kelapa sawit dibandingkan pada
penggunaan bahan bakar premium. Hal ini disebabkan karena pembakaran yang tidak sempurna didalam ruang bakar.