Perhitungan N-Gain PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA PELAJARAN MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMKN 2 GARUT.

Nopitriana Sari, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA PELAJARAN MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMKN 2 GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber: Penilaian sikap SMKN 2 Garut

b. Perhitungan N-Gain

Setelah hasil pre-test dan post-test diperoleh dari hasil penskoran, selanjutnya dihitung nilai n-gain untuk mengetahui sejauh mana peningkatan yang diperoleh sebelum dan sesudah perlakuan. Perhitungan nilai gain tersebut diambil dari nilai ketiga aspek yaitu aspek kognitif, psikomotorik dan afektif, sehingga menghasilkan rata-rata yang akan dijadikan nilai akhir pada masing-masing siswa tersebut. Adapun perhitungannya dengan rumus sebagai berikut: Hake, 1999 adapun hasil g dapat dikategorikan sebagai berikut: Tabel. 3.7 Kategori Nilai N-Gain Rentang Nilai Kategori g 0,70 Tinggi 0,30 g 0,70 Sedang g 0,30 Rendah

3.8.2 Uji Normalitas

Uji normalitas dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui kondisi data apakah berdistribusi normal atau tidak Sugiyono, 2014. Data yang berdistribusi normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik, sedangkan apabila berdistribusi tidak normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik. Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah rumus Chi Kuadrat . Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut: 1 Mengurutkan data pre-test dan post-test dari yang terkecil hingga terbesar 2 Menentukan banyak kelas interval dengan rumus: Keterangan : N = banyaknya kelas 3 Menentukan panjang kelas interval dengan rumus: Keterangan Nopitriana Sari, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA PELAJARAN MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMKN 2 GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu p : panjang kelas R : Rentang data Nilai maksimum-nilai minimum k : jumlah kelas interval 4 Menghitung rata-rata mean dengan rumus: X = rata-ratamean Xi = nilai tengah setiap kelas n = banyak kelas 5 Menghitung simpangan baku √ 6 Menghitung batas atas dan batas bawah interval - Batas atas : batas ujung kelas interval atas ditambah 0,5 - Batas bawah : batas ujung kelas interval bawah dikurang 0,5 7 Menentukan rata-rata untuk masing-masing kelas 8 Menurut nilai Z-score dicari luas O-Z dengan melihat tabel kurva normal 9 Menghitung luas daerah LD dengan menghitung selisih dari batas daerah atas dan luas batas daerah bawah 10 Menghitung frekuensi yang diharapkan fe dengan cara mengalikan tiap interval dengan banyak data n 11 Menghitung selisih antara frekuensi observasi dengan frekuensi yang diharapkan fo-fe dan membuat tabel chi-kuadrat 12 Berdasarkan nilai tabel yang didapatkan, maka besarnya koefisien chi- kuadrat dicari dengan rumus berikut: ∑ Tabel 3.8 Tabel Penolong untuk Uji Normalitas Data dengan Chi Kuadrad Kelas interval fo Batas kelas Z-score Luas O-Z Luas tiap kelas O-Z fe Fo-fe fo-fe 2 fe Nopitriana Sari, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA PELAJARAN MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMKN 2 GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Setelah mendapatkan hasil kemudian membandingkan hitung dan tabel untuk mengetahui normalitas data dengan derajat kebebasan dk dk = k – 1, α = 0,05 untuk melihat taraf signifikasi. Jika hitung tabel , maka data yang diuji berdistribusi normal dan pengolahannya menggunakan statistik parametrik. Maka perlu dilakukan satu uji lagi yaitu uji homogenitas. Sebaliknya jika hitung tabel, maka data yang diuji berdistribusi tidak normal dan pengolahan selanjutnya menggunakan statistik non-parametrik. 3.8.3 Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memeriksa apakah skor-skor pada penelitian yang dilakukan mempunyai variansi yang homogen atau tidak untuk taraf signifikansi α. Langkah-langkah yang dilakukan adalah: 1 Menentukan varians data. X 2 Menentukan derajad kebebasan dk dk 1 = n 1 – 1 dan dk 2 = n 2 – 2 3 Menghitung nilai F Tingkat homogenitas F hitung = S 2 b S 2 k Ket : S 2 b = Varian terbesar S 2 k = Varian terkecil 4 Menentukan nilai uji homogenitas tabel melalui interpolasi. Jika F hitung F tabel , maka data berdistribusi homogen.

3.8.4 Uji Hipotesis

Pada uji hipotesis yang dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian diterima atau ditolak. Uji hipotesis dilakukan setelah peneliti mengumpulkan dan mengolah data. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik uji statistik yang cocok dengan distribusi data yang diperoleh. Nopitriana Sari, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA PELAJARAN MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMKN 2 GARUT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Rumus uji hipotesis yang digunakan yaitu menggunakan uji-t, jika data yang dihitung berdistribusi normal dan homogen, maka menggunakan statistik parametrik tetapi jika data tidak berdistribusi normal maka menggunakan statistik non parametrik.

a. Uji-t t-test

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

0 3 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA SISWA KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 4 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODELLING THE WAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT.

0 4 29

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI TANGGA SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMKN 1 BALIGE.

0 2 30

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN PENGETAHUAN MENGGAMBAR TEKNIK DENGAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.�.

0 4 24

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TUTORIAL AUTOCAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK DI SMKN 9 GARUT.

0 0 38

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN METODESILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 GARUT.

0 0 29

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN DI SMKN 2 GARUT.

0 2 9

Penerapan Metode Tutorial pada Mata Pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Garut.

1 24 91

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON-EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN GAMBAR INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN GEDUNG KELAS XI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMKN 1 CILAKU CIANJUR.

0 0 29