Julivia Saptadini, 2015 EKSISTENSI SENI NGARAK POSONG DAN PENGARUHNYA TERHADAP SOSIOEKONOMI
MASYARAKAT
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Secara umum, penelitian kualitatif dalam melakukan analisis data banyak menggunakan model analisis yang dicetuskan oleh Miles dan Huberman yang
sering disebut dengan metode analisis data interaktif. Miles and Huberman dalam Sugiyono, 2014, hlm. 91 mengemukakan bahwa:
“aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai
tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawingverification
.” Model interaktif dalam analisis data ditunjukkan pada gambar berikut:
Gambar 3.1 Komponen dalam analisis data interactive model
3.4.1 Data Reduction Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta dicari tema dan polanya. Reduksi
data merupakan suatu bentuk analisis data yang bertujuan untuk menajamkan, mengelompokkan,
memfokuskan, pembuangan
yang tidak
perlu dan
mengorganisasikan data untuk memperoleh kesimpulan final. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan dapat mencarinya apabila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan
peralatan elektronik, seperti notebook untuk membantu mencatat data hasil wawancara.
Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena
Data collection
Data reduction
Data display
Conclutions: drawingverifying
Julivia Saptadini, 2015 EKSISTENSI SENI NGARAK POSONG DAN PENGARUHNYA TERHADAP SOSIOEKONOMI
MASYARAKAT
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
itu, apabila peneliti dalam melakukan penelitian menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus
dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data. Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan
kecerdasan, keleluasaan, dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan dengan teman
atau orang lain yang dipandang cukup menguasai permasalahan yang diteliti. Melalui diskusi itu, wawancara peneliti akan berkembang, sehingga dapat
mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan.
Data mengenai eksistensi seni Ngarak Posong dan pengaruhnya terhadap sosioekonomi masyarakat setempat yang telah diperoleh peneliti dari mulai
observasi partisipan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi selama penelitian berlangsung dipilih dan dipilah mana yang penting dan diperlukan
untuk memenuhi tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan rumusan masalah dan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, sehingga data yang
penting tidak akan terabaikan dan menumpuk tanpa ada pemisah yang jelas. Dengan demikian, peneliti melakukan reduksi data dengan cara
merangkum hasil wawancara dengan keempat informan utama, memilih hal-hal yang pokok terkait rumusan masalah penelitian, memfokuskan pada hal-hal yang
penting agar mendapatkan data yang sesuai dengan kebutuhan peneliti, serta dicari tema dan polanya dari sekian banyak data yang telah didapatkan peneliti dari
keempat informan utama tersebut. Selain daripada itu, karena peneliti masih baru dalam melakukan reduksi data, maka peneliti mendiskusikannya dengan seorang
dosen muda yang pernah membuat tesis dengan tema dan lokus yang sama dengan peneliti yang berjudul folklor seni Ngarak Posong, seorang dosen muda tersebut
peneliti pandang menguasai permasalahan yang sedang diteliti oleh peneliti, sehingga sangat membantu peneliti yang akhirnya peneliti mampu mereduksi
data-data yang memiliki nilai temuan.
3.4.2 Data Display Penyajian Data