3. Tempat tinggal Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginan yang biasa mereka
penuhi pada kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan atau tidak hhtp:Psikologi.or.id, Minat- Gede Juliarsa, diakses tgl 5 April 2014.
2.4 Kerangka Konsep
Berdasarkan konsep skematis yang dikemukanan oleh Anderson 1974 yang telah dijelaskan di atas, maka kerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian
Faktor Predisposisi : 1. Pendidikan
2. Pekerjaan 3. Pengetahuan
4. Sikap
Pemanfaatan Puskesmas Faktor Pemungkin :
1. Pendapatan 2. Informasi
3. Keterjangkauan
Kebutuhan : 1. Kondisi Kesehatan
Universitas Sumatera Utara
2.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh faktor pedidikian, pekerjaan, pengetahuan, sikap,
pendapatan, informasi, keterjangkauan dan kondisi kesehatan terhadap pemanfaatan puskesmas 24 jam di Kecamatan Pamatang Silimahuta Kabupaten Simalungun.
Universitas Sumatera Utara
27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survey explanatory yang bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi pemanfaatan puskesmas buka 24 jam
di Puskesmas Pamatang Silimahuta, Kabupaten Simalungun. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Tiga Raja, Desa Nagasaribu dan Desa Saribu Jandi wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pamatang Silimahuta, Kabupaten
Simalungun. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangan yaitu data dari laporan Puskesmas Pamatang Silimahuta pemanfaatan pelayanan puskesmas buka 24 jam
oleh masyarakat masih relatif rendah. Waktu penelitian diperkirakan berlangsung pada bulan Maret 2014.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi penelitian adalah seluruh kepala keluarga Desa Tigaraja, Desa Naga Saribu, dan Desa Saribu Jandi Kecamatan Pamatang Silimahuta Kabupaten
Simalungun pada bulan Maret 2014.
Universitas Sumatera Utara
3.3.2 Sampel
Sampel yang akan digunakan dalam penelitian diambil secara Multistage Area Sampling. Menurut Mudrajad K 2003, sampel daerah multitahap Multistage Area
Sampling adalah prosedur pengambilan sampel yang melibatkan penggunaan kombinasi teknik sampel probabilitas.
Teknik sampel daerah multitahap ini digunakan melalui 2 tahap yaitu tahap pertama terlebih dahulu memilih daerah pedesaan kecamatan pada masing-masing
kabupaten. Pada tahap kedua dalam masing-masing daerah dipilih orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga. Untuk tahap pertama dengan cara
purposive sampling, yaitu dari 1 wilayah kerja Puskesmas Pamatang Silimahuta yang ada di wilayah Kabupaten Simalungun, dipilih 3 desa yang akan menjadi sampel
daerah. Berdasarkan pertimbangan bahwa ke 3 desa di Puskesmas Pamatang Silimahuta ini merupakan desa yang terdekat dengan puskesmas, yang sedang dan
desa yang paling jauh dengan puskesmas. Untuk tahap kedua memilih Kepala Keluarga KK pada 3 desa yaitu Desa
Tiga Raja A jumlah KK 307, Desa Naga Saribu B jumlah KK 196 dan Desa Saribu Jandi C jumlah KK 408 di Puskesmas Pamatang Silimahuta yang dilakukan
secara Simple Random Sampling dengan menggunakan tabel undian. Pertimbangan atau persyaratan yang mendasari dalam pengambilan sampel adalah seluruh kepala
keluarga baik laki-laki maupun perempuan.
Universitas Sumatera Utara
Sampel diambil dengan menggunakan rumus Slovin yaitu:
n = 90 orang Dimana N : jumlah populasi
n : jumlah sampel e : taraf kesalahan standart error 10.
Hasil perhitungan diatas didapatkan bahwa jumlah sampel yaitu 90. Dalam penelitian ini, penulis memilih sampel yaitu kepala keluarga karena dianggap sebagai
orang yang mengambil keputusan dalam pemanfaatan puskesmas buka 24 jam. Penentuan besar sampel tiap desa di Puskesmas Pamatang Silimahuta
Kecamatan Pamatang Silimahuta dengan metode Proposional Random Sampling dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Metode Proposional Simple Random Sampling di Kecamatan Pamatang Silimahuta Tahun 2014
No Desa
Jumlah KK Perhitungan
Sampel
1 Tigaraja
307 30
2 Nagasaribu
196 20
3 Saribu jandi
408 40
Total 90
Pengambilan sampel terpilih dari setiap desa dilakukan dengan metode simple random sampling yaitu mengambil secara acak dengan menggunakan undian sampai
memenuhi besar sampel 90 orang dari 3 desa.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara kepada responden dengan berpedoman pada kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan maupun dokumen-dokumen resmi dari Puskesmas Pamatang Silimahuta.
3.5 Variabel dan Definisi Operasional
3.5.2 Variabel Dependen Pemanfaatan puskesmas adalah minat responden untuk memanfaatkan
pelayanan kesehatan puskesmas buka 24 jam.
3.5.1 Variabel Independen
1. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah dicapai oleh responden berdasarkan ijazah terakhir yaitu: tamat SD, tamat SLTP`, tamat SMA
dan tamat DIIIS-1. 2. Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan responden maupun kepala keluarga
secara tetap untuk menghasilkan uang. 3. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh responden tentang
puskesmas buka 24 jam, fungsi dan tujuan dari program pelayanan kesehatan puskesmas buka 24 jam.
Universitas Sumatera Utara
4. Sikap adalah pendapat atau pandangan responden terhadap pemanfaatan program pelayanan kesehatan puskesmas buka 24 jam.
5. Pendapatan adalah jumlah penghasilan keluarga maupun kepala keluarga yang dihitung dalam satu bulan. Pendapatan dibagi 2 kategori berdasarkan upah
minimum yaitu UMR dan UMR 6. Informasi adalah asal atau sumber keterangan-keterangan yang diperoleh
responden tentang program pelayanan kesehatan puskesmas buka 24 jam baik melalui tenaga kesehatan di puskesmas, keluarga, teman, tetangga dan perangkat
desa lainnya. 7. Keterjangkauan adalah biaya transportasi dan jarak pemukiman responden
dengan lokasi puskesmas. 8. Kondisi kesehatan adalah keadaan kesehatan anggota keluarga yang
membutuhkan pelayanan puskesmas.
3.6 Metode Pengukuran
3.6.1 Variabel Dependen
Pengukuran variabel dependen dalam penelitian ini adalah mengukur variabel pemanfaatan pelayanan puskesmas buka 24 jam adalah sebagai berikut:
Pengukuran pemanfaatan puskesmas buka 24 jam didasarkan pada skala nominal dengan kategori :
1 Berminat diberi nilai 2 2 Tidak berminat diberi nilai 1
Universitas Sumatera Utara
3.6.2 Variabel Independen
Pengukuran variabel independen yang meliputi pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, pendapatan, informasi, keterjangkauan dan kondisi kesehatan
adalah sebagai berikut: 1. Pendidikan
Pengukuran variabel umur didasarkan pada skala ordinal dengan kategori : a. Rendah, jika responden tidak tamat SD
b. Sedang, jika responden tamat SLTP dan SLTA c. Tinggi, jika responden tamat DIII S1
2. Pekerjaan Pengukuran variabel umur didasarkan pada skala nominal dengan kategori :
a. Bekerja b. Tidak bekerja
3. Pengetahuan Pengukuran variabel pengetahuan didasarkan pada skala interval dengan
memberikan jawaban kuesioner yang telah diberi bobot, di mana pengetahuan diukur melalui 5 pernyataan dengan menggunakan skala Guttman. Dimana
jawaban yang didapat merupakan jawaban tegas Sugiyono, 2010. Total skor adalah 10, selanjutnya dikategorikan menjadi 3 yaitu:
Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam 2 kategori yaitu : a. Buruk, apabila jawaban responden memiliki skor 5-6
b. Sedang, apabila jawaban responden memiliki skor 7-8
Universitas Sumatera Utara
c. Baik, apabila jawaban responden memiliki skor 9-10 4. Sikap
Pengukuran variabel sikap didasarkan pada skala interval dengan memberikan jawaban kuesioner yang telah diberi bobot. Variabel sikap terdiri dari 5
pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman. Dimana jawaban yang didapat merupakan jawaban tegas Sugiyono, 2010. Total skor adalah 10, selanjutnya di
kategorikan menjadi 2 yaitu: a. Jawaban ya diberi nilai 2
b. Jawaban tidak diberi nilai 1 Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam 2 kategori yaitu :
a Baik, apabila jawaban responden ya 75 atau memiliki skor 8-10 b Tidak baik, apabila jawaban responden tidak 75 atau memiliki skor 8
5. Pendapatan Pengukuran variabel pendapatan didasarkan pada skala ordinal dengan kategori:
a. UMR b.
≥ UMR 6. Informasi
Pengukuran variabel ini didasarkan pada skala nominal melalui 5 pertanyaan dengan menggunakan skala Thurstone. Skala pengukuran variabel ini
berdasarkan jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan.
Universitas Sumatera Utara
a. Jawaban pernah, diberi nilai 2 b. Jawaban tidak pernah, diberi nilai 1
Dari seluruh pertanyaan didapatkan total nilai terbesar adalah 11. Berdasarkan Sudjana dalam Lawolo 2011, informasi diklasifikasikan dalam 2 kategori yaitu:
a. Informasi cukup, apabila nilai yang diperoleh 50 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 11, yaitu 6
b. Informasi Kurang, apabila nilai yang diperoleh ≤50 dari nilai tertinggi
seluruh pertanyaan dengan total nilai 11, yaitu ≤ 6 7. Keterjangkauan
Pengukuran variabel ini didasarkan pada skala ordinal dengan memberikan jawaban kuesioner yang telah diberi bobot, dimana variabel keterjangkauan
diukur melalui 4 pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman. Dimana jawaban yang didapat merupakan jawaban tegas Sugiyono, 2010. Total skor
adalah 8, selanjutnya di kategorikan menjadi 2 yaitu: a. Jawaban ya diberi nilai 2
b. Jawaban tidak diberi nilai 1 Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam 2 kategori yaitu :
a. Mudah, apabila jawaban responden ya 75 atau memiliki skor 7-8 b. Sulit, apabila jawaban responden ya 75 atau memiliki skor 7
9. Kondisi Kesehatan Pengukuran variabel ini didasarkan pada skala ordinal dengan memberikan
jawaban kuesioner yang telah diberi bobot, dimana kondisi kesehatan diukur
Universitas Sumatera Utara
melalui 4 pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman. Dimana jawaban yang didapat merupakan jawaban tegas Sugiyono, 2010. Total skor adalah 8,
selanjutnya dikategorikan menjadi 2 yaitu: a. Jawaban ya diberi nilai 2
b. Jawaban tidak diberi nilai 1 Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam 2 kategori yaitu :
a Baik, apabila jawaban responden ya 75 atau memiliki skor 7-8 b Tidak baik, apabila jawaban responden tidak 75 atau skor 7
3.7 Metode Analisis Data
1. Analisis univariat yaitu analisis yang menggambarkan secara tunggal variabel- variabel penelitian baik variabel dependen maupun variabel independen dalam
bentuk distribusi frekuensi.
2. Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Chi-Squere
untuk melihat adatidaknya hubungan yang bermakna antara variabel independen pekerjaan,
pendidikan, pendapatan,
pengetahuan, sikap,
informasi, keterjangkauan dan kondisi kesehatan dengan variabel dependen pemanfaatan
puskesmas, pada tingkat kepercayaan 0,05.
3. Analisis multivariat merupakan analisis lanjutan untuk menguji ada tidaknya faktor yang memengaruhi pemanfaatan puskesmas secara bersama-sama.
Universitas Sumatera Utara
Analisis multivariat yang digunakan adalah dengan analisis regresi logistik
berganda, dengan persamaan ;
Logit Px = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+......+ b
n
X
n
Keterangan : P
= Probabilitas b
1,2,3,,n
= Nilai Beta X
1,2,3,n
= Variabel independen
Universitas Sumatera Utara
37
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskesmas Pamatang Silimahuta merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang terdapat di wilayah Kecamatan Pamatang Silimahuta. Kecamatan ini
memiliki 8 wilayah desa yakni Desa Tigaraja, Desa Mardinding, Desa Nagasaribu, Desa Sinar Nagamariah, Desa Ujung Saribu, Desa Ujung Maria, Desa Siboras dan
Desa Saribu Jandi. Luas wilayah 68,20 KM. Jumlah penduduk di kecamatan ini berjumlah 10.486 jiwa dengan jumlah kepala keluarga KK sebanyak 4750 KK.
Berdasarkan jenis kelamin, sebanyak 6.093 jiwa penduduk berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 4.393 jiwa penduduk berjenis kelamin perempuan. Secara rinci dapat
dilihat pada Tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1 Distribusi Penduduk Kecamatan Pamatang Silimahuta Kabupaten Simalungun Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Jumlah Jiwa
1. Laki-laki 6.093
58 2. Perempuan
4.393 42
Jumlah 10.486
100
Berdasarkan jenis sarana kesehatan yang terdapat di Kecamatan Pamatang Silimahuta, terdapat 1 puskesmas dengan 2 puskesmas pembantu Pustu dan 5 balai
pengobatan swasta praktik bidan. Secara keseluruhan terdapat 8 sarana kesehatan yang terdapat di Kecamatan Pamatang Simahuta Kabupaten Simalungun. Secara rinci
dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Jenis Sarana Kesehatan di Kecamatan Pamatang Silimahuta Kabupaten Simalungun
No Sarana Kesehatan
Jumlah Unit
1. Puskesmas
1 2.
Puskesmas Pembantu Pustu 2
3. Balai Pengobatan Swasta
5
Jumlah 8
Berdasarkan jenis tenaga kesehatan yang terdapat di Kecamatan Silimahuta, terdapat 5 bidan yang membuka praktek pengobatan swasta. Secara rinci dapat dilihat
pada Tabel 4.3 berikut :
Tabel 4.3 Jenis Tenaga Kesehatan di Kecamatan Pamatang Silimahuta Kabupaten Simalungun
No Tenaga Kesehatan
Jumlah Jiwa
1. Dokter Umum 1
2. Bidan 15
3. Gizi 1
4. Perawat Gigi 2
5. Kesling 2
6. Perawat 7
Jumlah 28
4.2 Analisis Univariat