4.3 Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel bebas meliputi pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, pendapatan, informasi,
keterjangkauan, dan kondisi kesehatan dengan variabel terikat pemanfaatan puskesmas 24 jam. Untuk mengetahui kemaknaannya dilakukan analisis bivariat
dengan uji chi square. Dikatakan ada hubungan yang bermakna secara statistik jika diperoleh n
ilai ρ0,05. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan hasil sebagai berikut :
1. Pada variabel pendidikan dapat dilihat bahwa dari 43 responden yang berpendidikan rendah tamat SD sebanyak 12 27,9 responden berminat
untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam dan 31 72,1 responden tidak berminat untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam, sedangkan dari 38 responden
yang berpendidikan sedang tamat SLTP dan SLTA sebanyak 17 44,7 responden berminat untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam dan 21 55,3
responden tidak berminat untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam, sedangkan dari 9 responden yang berpendidikan tinggi tamat AkademiUniversitas
sebanyak 4 44,4 responden berminat untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam dan 5 55,6 responden tidak berminat untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam.
Berdasarkan analisis statistik dengan uji chi-square diperoleh nilai ρ=0,257
ρ0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan pemanfaatan puskesmas 24 jam. Secara rinci dapat dilihat pada tabel
4.19.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.19 Hubungan Pendidikan dengan Pemanfaatan Puskesmas 24 Jam di Kecamatan Pamatang Silimahuta Tahun 2014
Pendidikan Pemanfaatan Puskesmas 24 Jam
Total ρ Value
Berminat Tidak Berminat
N N
n 0,257
Tinggi 4
44,4 5
55,6 9
100 Sedang
17 44,7
21 55,3
38 100
Rendah 12
27,9 31
72,1 43
100
Total 33
36,7 57
63,3 90
100
2. Pada variabel pekerjaan dapat dilihat bahwa dari 83 responden yang bekerja petani, pedagang, wiraswasta dan PNS sebanyak 28 33,7 responden
berminat untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam dan 55 66,3 responden tidak berminat untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam, sedangkan dari 7
responden yang tidak bekerja sebanyak 5 71,4 responden berminat untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam dan 2 28,6 responden tidak berminat untuk
memanfaatkan puskesmas 24 jam. Berdasarkan analisis statistik dengan uji chi- square diperoleh nilai ρ=0,047 ρ0,05 yang berarti ada hubungan yang
bermakna antara pekerjaan dengan pemanfaatan puskesmas 24 jam. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.20.
Tabel 4.20 Hubungan Pekerjaan dengan Pemanfaatan Puskesmas 24 Jam di Kecamatan Pamatang Silimahuta Tahun 2014
Pekerjaan Pemanfaatan Puskesmas 24 Jam
Total ρ Value
Berminat Tidak Berminat
N N
n
0,047 Bekerja
28 33,7
55 66,3
83 100
Tidak bekerja 5
71,4 2
28,6 7
100
Total 33
36,7 57
63,3 90
100
Universitas Sumatera Utara
3. Pada variabel pendapatan dapat dilihat bahwa dari 3 responden yang tidak berpendapatan sebanyak 2 66,7 responden berminat untuk memanfaatkan
puskesmas 24 jam dan 1 33,3 responden tidak berminat untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam, sedangkan dari 72 responden yang berpendapatan UMR
Rp 1700.000,00 sebanyak 22 30,6 responden berminat untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam dan 50 69,4 responden tidak berminat untuk
memanfaatkan puskesmas 24 jam, sedangkan dari 15 responden yang berpendapatan UMR Rp 1700.000,00 sebanyak 9 60,0 responden
berminat untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam dan 6 40,0 responden tidak berminat untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam. Berdasarkan analisis statistik
dengan uji chi- square diperoleh nilai ρ=0,054 ρ0,05 yang berarti tidak ada
hubungan yang bermakna antara pendapatan dengan pemanfaatan puskesmas 24 jam. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.21.
Tabel 4.21 Hubungan Pendapatan dengan Pemanfaatan Puskesmas 24 Jam di Kecamatan Pamatang Silimahuta Tahun 2014
Pendapatan Pemanfaatan Puskesmas 24 jam
Total ρ Value
Berminat Tidak Berminat
N N
N 0,054
UMR 22
30,6 50
69,4 72
100 UMR
9 60,0
6 40,0
15 100
2 66,7
1 33,3
3 100
Total 33
36,7 57
63,3 90
100
4. Pada variabel pengetahuan dapat dilihat bahwa dari 49 responden yang berpengetahuan buruk sebanyak 15 30,6 responden berminat untuk
memanfaatkan puskesmas 24 jam dan 34 69,4 responden tidak berminat
Universitas Sumatera Utara
untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam, sedangkan dari 20 responden yang berpengetahuan sedang sebanyak 6 30,0 responden berminat untuk
memanfaatkan puskesmas 24 jam dan 14 70,0 responden tidak berminat untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam, sedangkan dari 21 responden yang
berpengetahuan baik sebanyak 12 57,1 responden berminat untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam dan 9 42,9 responden tidak berminat untuk
memanfaatkan p24 jam. Berdasarkan analisis statistik dengan uji chi-square diperoleh nilai ρ=0,084 ρ0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna
antara pengetahuan dengan pemanfaatan puskesmas 24 jam. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.22.
Tabel 4.22 Hubungan Pengetahuan dengan Pemanfaatan Puskesmas 24 Jam di Kecamatan Pamatang Silimahuta Tahun 2014
Pengetahuan Pemanfaatan Puskesmas 24 Jam
Total ρ Value
Berminat Tidak Berminat
N N
n 0,084
Baik 12
57,1 9
42,9 21
100 Sedang
6 30,0
14 70,0
20 100
Buruk 15
30,6 34
69,4 49
100
Total 33
36,7 57
63,3 90
100
5. Pada variabel sikap dapat dilihat bahwa dari 50 responden yang berada pada sikap tidak baik sebanyak 2 4,0 responden berminat untuk memanfaatkan
puskesmas 24 jam dan 48 96,0 responden tidak berminat untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam, sedangkan dari 40 responden yang berada
pada sikap baik sebanyak 31 77,5 responden berminat untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam dan 9 22,5 responden tidak berminat untuk memanfaatkan
Universitas Sumatera Utara
puskesmas 24 jam. Berdasarkan analisis statistik dengan uji chi-square diperoleh n
ilai ρ=0,000 ρ0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan pemanfaatan puskesmas 24 jam. Secara rinci dapat dilihat pada tabel
4.23.
Tabel 4.23 Hubungan Sikap dengan Pemanfaatan Puskesmas 24 Jam di Kecamatan Pamatang Silimahuta Tahun 2014
Sikap Pemanfaatan Puskesmas 24 jam
Total ρ Value
Berminat Tidak berminat
N N
n 0,000
Baik 31
77,5 9
22,5 40
100 Tidak baik
2 4,0
48 96,0
50 100
Total 33
36,7 57
63,3 90
100
6. Pada variabel informasi dapat dilihat bahwa dari 50 responden kurang mendapat informasi sebanyak 5 10,0 responden berminat untuk memanfaatkan
puskesmas 24 jam dan 45 90,0 responden tidak berminat untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam, sedangkan dari 40 responden yang cukup
mendapat informasi sebanyak 28 70,0 responden berminat untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam dan 12 30,0 responden tidak berminat
untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam. Berdasarkan analisis statistik dengan uji chi-
square diperoleh nilai ρ=0,000 ρ0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara informasi dengan pemanfaatan puskesmas 24 jam. Secara rinci
dapat dilihat pada tabel 4.24.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.24 Hubungan Informasi dengan Pemanfaatan Puskesmas 24 Jam di Kecamatan Pamatang Silimahuta Tahun 2014
Informasi Pemanfaatan Puskesmas 24 jam
Total ρ Value
Berminat Tidak berminat
N N
N 0,000
Cukup 28
70,0 12
90,0 40
100 Kurang
5 10,0
45 30,0
50 100
Total 33
36,7 57
63,3 90
100
7. Pada variabel keterjangkauan dapat dilihat bahwa dari 72 responden yang sulit menjangkau puskesmas sebanyak 21 29,2 responden berminat untuk
memanfaatkan puskesmas 24 jam dan 51 70,8 responden tidak berminat untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam, sedangkan dari 18 responden yang
mudah menjangkau puskesmas sebanyak 12 66,7 responden berminat untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam dan 6 33,3 responden tidak berminat untuk
memanfaatkan puskesmas 24 jam. Berdasarkan analisis statistik dengan uji chi- square diperoleh nilai ρ=0,003 ρ0,05 yang berarti ada hubungan yang
bermakna antara keterjangkauan dengan pemanfaatan puskesmas 24 jam. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.25.
Tabel 4.25 Hubungan Keterjangkauan dengan Pemanfaatan Puskesmas 24 Jam di Kecamatan Pamatang Silimahuta Tahun 2014
Keterjangkauan Pemanfaatan Puskesmas 24 jam
Total ρ Value
Berminat Tidak berminat
N N
N 0,003
Mudah 12
66,7 6
29,2 18
100 Sulit
21 33,3
51 70,8
72 100
Total 33
36,7 57
63,3 90
100
8. Pada variabel kondisi kesehatan dapat dilihat bahwa dari 65 responden yang memiliki kondisi kesehatan tidak baik sebanyak 9 13,8 responden berminat
Universitas Sumatera Utara
untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam dan 56 86,2 responden tidak berminat untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam, sedangkan dari 25 responden
yang memiliki kondisi kesehatan baik sebanyak 24 96,0 responden berminat untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam dan 1 4,0 responden tidak berminat
untuk memanfaatkan puskesmas 24 jam. Berdasarkan analisis statistik dengan uji chi-
square diperoleh nilai ρ=0,000 ρ0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara kondisi kesehatan dengan pemanfaatan puskesmas 24 jam.
Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.26.
Tabel 4.26 Hubungan Kondisi Kesehatan dengan Pemanfaatan Puskesmas 24 Jam di Kecamatan Pamatang Silimahuta Tahun 2014
Kondisi Kesehatan
Pemanfaatan Puskesmas 24 Jam Total
ρ Value Berminat
Tidak berminat N
N N
0,000 Baik
24 96,0
1 4,0
25 100
Tidak baik 9
13,8 56
86,2 65
100
Total 33
36,7 57
63,3 90
100
Berdasarkan analisis bivariat yang telah dilakukan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan dengan hasil sebagai berikut:
1. Pada faktor predisposisi, variabel pekerjaan ρ=0,047, variabel sikap ρ=0,000,
variabel informasi ρ=0,000, variabel keterjangkauan ρ=0,003, dan variabel kondisi kesehatan ρ=0,000 menunjukkan hubungan yang signifikan dengan
pemanfa
atan puskesmas 24 jam karena nilai ρ0,05.
2. Variabel pendidikan ρ=0,257, variabel pendapatan ρ=0,054, variabel
pengetahuan ρ=0,084 tidak memiliki hubungan yang signifikan karena nilai
ρ0,05. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.27.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.27 Hasil Uji Statistik Chi Square No
Variabel bebas Sig ρ
Keterangan
1 Pendidikan
0,257 Tidak ada hubungan
2. Pendapatan
0,054 Tidak ada hubungan
3. Pengetahuan
0,084 Tidak ada hubungan
4. Pekerjaan
0,047 Ada hubungan
5. Sikap
0,000 Ada hubungan
6. Informasi
0,000 Ada hubungan
7.
Keterjangkauan 0,003
Ada hubungan
8.
Kondisi kesehatan 0,000
Ada hubungan
4.4 Analisis Multivariat