Teknik Pengolahan Data METODE PENELITIAN

Lina Rahmawati,2013 Pengaruh Game Edukasi Interaktif Berbelanja Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Uang Dan Penggunaannya Pada Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Antara 0,200 sampai dengan 0,399 = Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,199 = Sangat rendah Hasil reliabilitas instrumen tes mengenal uang dan penggunaannya untuk soal mudah yaitu 0,838, instrumen tes mengenal uang dan penggunaannya untuk soal mudah adalah 0,605 dan instrumen tes mengenal uang dan penggunaannya untuk soal sukarsulit 0,793 sehingga dapat dinyatakan bahwa instrumen tersebut memiliki tingkat reliabilitas tinggi.

E. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data terkumpul kemudian data dianalisis untuk mengetahui pengaruh intervensi terhadap perilaku sasaran yang ingin diubah. Analisis data yang digunakan untuk subjek tunggal adalah statistik deskriptif yang disajikan dalam bentuk grafik disain A-B-A yang diharapkan dapat memperjelas gambaran stabilitas perkembangan kemampuan mengenal uang dan penggunaannya pada siswa tunagrahita ringan. Pada penelitian Subject Single Research, grafik memegang peranan yang utama dalam proses analisis. Ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sunanto 2006: 30 yaitu : Pembuatan grafik memiliki dua tujuan utama yaitu, 1 untuk membantu mengorganisasi data sepanjang proses pengumpulan data yang nantinya akan mempermudah untuk mengevaluasi, dan 2 untuk memberikan rangkuman data kuantitatif serta mendeskripsikan target behavior yang akan membatu dalam proses menganalisis hubungan antara variabel bebas dan terikat. Pemaparan mengenai penggunaan grafik maka dapat disimpulkan bahwa grafik membatu peneliti untuk memproses pengumpulan data dan analisis data serta akan terlihat gambaran visual yang jelas terhadap peningkatan target behavior yaitu pada kemampuan mengenal uang dan penggunaannya. Menurut Sunanto 2006:30 mengungkapkan bahwa desain SSR ini menggunakan tipe grafik garis yang sederhana Type Simple Line Graph. Terdapat beberapa komponene penting dalam grafik tersebut antara lain: a. Absis adalah sumbu X yang merupakan sumbu mendatar yang menunjukkan satuan untuk waktu misalnya, sesi, hari dan tanggal Lina Rahmawati,2013 Pengaruh Game Edukasi Interaktif Berbelanja Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Uang Dan Penggunaannya Pada Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Ordinat adalah sumbu Y merupakan sumbu vertikal yang menunjukkan satuan untuk variabel terikat atau perilaku sasaran misalnya persen, frekuensi dan durasi c. Titik Awal merupakan pertemuan antara sumbu X dengan sumbu Y sebagai titik awal skala d. Skala garis-garis pendek pada sumbu X dan sumbu Y yang menunjukkan ukuran misalnya, 0, 25, 50, dan 75 e. Lebel Kondisi, yaitu keterangan yang menggambarkan kondisi eksperiman, misalnya baseline atau intervensi. f. Garis Perubahan Kondisi, yaitu garis vertikal yang menunjukkan adanya perubahan dari kondisi ke kondisi lainnya, biasanya dalam bentuk garis putus-putus. g. Judul grafik, judul yang mengarahkan perhatian pembaca agar segera diketahui hubungan antara variabel bebas dan terikat. Dilihat dari komponen penting yang ada dalam grafik maka dapat disimpulkan bahwa grafik garis memeiliki komponen-komponen yang yang harus ada dalam grafik beberapa komponennya berupa sumbu X, titik ordinat atau sumbu Y, skala garis-garis pendek, lebel kondisi, garis perubahan, dan judul grafik yang sebelumnya sudah dijelaskan di atas. Langkah-langkah analisis yang dilakukan dalam menganalisi data, yaitu: 1. Menghitung hasil pengukuran data pada fase baseline-1 dari subjek pada setiap sesinya. 2. Menghitung hasil pengukuran data pada fase intervensi dari subjek pada setiap sesinya. 3. Menghitung hasil pengukuran data pada fase baseline-2 dari subjek pada setiap sesinya. 4. Membuat tabel perhitungan hasil fase baseline, fase intervensi pada subjek setiap sesinya. 5. Menjumlahkan semua hasil yang diperoleh pada fase baseline-1, fase intervensi dan fase baseline-2 pada subjek setiap sesinya. 6. Membandingkan hasil pada fase baseline-1, fase intervensi dan pada fase baseline-2 dari subjek. 7. Membuat analisis dalam bentuk grafik garis sehingga dapat terlihat secara langsung perubahan yang terjadi antara ketiga fase tersebut. Lina Rahmawati,2013 Pengaruh Game Edukasi Interaktif Berbelanja Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Uang Dan Penggunaannya Pada Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Analisis perubahan dalam kondisi adalah menganalisis perubahan data dalam suatu kondisi, misalnya kondisi baseline atau kondisi intervensi, sedangkan komponen yang akan dianalisiis adalah sebagai berikut : a. Analisis dalam Kondisi Analisis perubahan dalam kondisi adalah menganalisis perubahan data dalam suatu kondisi misalnya kondisi baseline atau kondisi intervensi, sedangkan komponen yang akan dianalisis adalah sebagai berikut. 1 Panjang kondisi Condition length, adalah banyaknya data point dalam kondisi yang menggambarkan banyaknya sesi pada tiap kondisi baseline dan intervensi. 2 Estimasi kecenderungan arah Estimate of trend direction, digambarkan oleh garis lurus yang melintasi semua data dalam suatu kondisi. Terdapat dua cara untuk menentukan kecenderungan arah grafik, yaitu dengan metode freehand dan metode split-middle. Metode tangan bebas freehand adalah mengamati secara langsung terhadap data poin pada suatu kondisi kemudian menarik garis lurus yang membagi data poin menjadi dua bagian. Metode belah tengah split-middle adalah menentukan kecenderungan arah grafik berdasarkan median data poin nilai ordinatnya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode belah tengah Split-Middle. Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut. a Membagi data menjadi dua bagian yaitu bagian kanan dan bagian kiri. b Membagi data bagian kanan dan bagian kiri masing-masing menjadi dua bagian. c Menentukan posisi median dari masing-masing belahan. d Menarik garis sejajar dengan absis yang menghubungkan titik temu antara median data bagian kanan dan data bagian kiri. 3 Kecenderungan stabilitas Trend stability, menunjukkan tingkat homogenitas data dalam suatu kondisi. Tingkat kestabilan data dapat ditentukan dengan menghitung banyaknya data poin yang berada di dalam rentang, kemudian dibagi banyaknya data poin, dikalikan 100. Lina Rahmawati,2013 Pengaruh Game Edukasi Interaktif Berbelanja Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Uang Dan Penggunaannya Pada Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4 Jejak data Data path, yaitu perubahan data satu ke data lain dalam suatu kondisi, yang dapat terjadi dalam tiga kemungkinan yaitu: menaik, menurun, dan mendatar. Menentukan kecenderungan jejak data sama dengan menentukan estimasi kecenderungan arah. 5 Rentang Range, yaitu selisih nilai terendah dan nilai tertinggi pada setiap fase. 6 Perubahan level Level change, menunjukkan besarnya perubahan data dalam suatu kondisi dan dapat dilihat dari selisih antara antara data terakhir dan data pertama pada setiap fase. b. Analisis antar Kondisi Analisis antar kondisi adalah perubahan data antar kondisi, misalnya dari kondisi baseline ke kondisi intervensi. Komponen-komponen analisis antar kondisi meliputi: 1 Jumlah variabel yang diubah, sebaiknya difokuskan pada satu variabel terikat. 2 Perubahan kecenderungan dan efeknya, menunjukkan makna perubahan target behavior yang disebabkan oleh intervensi. 3 Perubahan stabilitas, menunjukkan tingkat stabilitas perubahan dari serentetan data. 4 Perubahan level data, menunjukkan seberapa besar data berubah yang ditunjukkan oleh selisih antara data terakhir pada kondisi pertama baseline dengan data pertama pada kondisi berikutnya intervensi. 5 Data overlap tumpang tindih, yaitu terjadi data yang sama pada kedua kondisi, baseline dengan intervensi. Hal ini menunjukkan tidak adanya perubahan pada kedua kondisi dan semakin banyak data yang tumpang tindih, semakin menguatkan dugaan tidak adanya perubahan pada kedua kondis Lina Rahmawati,2013 Pengaruh Game Edukasi Interaktif Berbelanja Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengenal Uang Dan Penggunaannya Pada Anak Tunagrahita Ringan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa media game edukasi interaktif berbelanja dapat berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan mengenal uang dan penggunaannya pada anak tunagrahita ringan. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan subjek AMR menunjukkan perkembangan dan peningkatan yang positif, seperti pada kemampuan mengenal uang, membedakan besar kecil nilai uang, membandingkan harga satuan barang mahalmurah, menjumlahkan uang dan penggunaan uang yaitu kemampuan menghitung uang kembalian dalam kegiatan berbelanja. Kesimpulan tersebut didasarkan dengan adanya peningkatan mean level pada setiap fase atau kondisinya. Kemampuan awal Subjek AMR pada kondisi baseline 1 terbilang belum memahami dalam kemampuan mengenal uang dan penggunaannya karena masih saja ada soal yang subjek belum bisa dalam mengerjakannya dan subjek pada kondisi baseline 1 belum mampu dalam mengenal uang dan penggunaan uang yaitu menghitung uang kembalian dalam kegiatan berbelanja dan pada fase atau kondisi baseline 1 sebelum diberikan intervensi memiliki persentase mean level yaitu terdapat 65 Kemampuan mengenal uang dan penggunaannya pada kondisi atau fase intervensi ini dilakukan sebanyak delapan sesi dimana dalam kondisi ini subjek diberikan intervensi melalui peenggunaan media game edukasi interaktif berbelanja, setelah diberikan intervensi pada setiap sesinya skor yang di dapat meningkat dan subjek mengalami perkembangan dan peningkatan dari fase atau kondisi sebelumnya yaitu baseline 1 A-1, yang mana subjek masih ada saja soal yang belum bisa subjek kerjakan dan mengerti dan dalam penggunaan uang dalam kegiatan berbelanja namun setelah diberikan intervensi sedikit demi sedikit subjek

Dokumen yang terkait

Game edukasi bercocok tanam untuk anak berkebutuhan khusus (study kasus di SLB Az-Zakiyah)

0 6 150

PENGARUH METODE DRILL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN VOKASIONAL MENGGANTI OLI MOTOR PADA SISWA SMALB TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB PURNAMA ASIH (Single Subject Research Pada Siswa SMALB di SLB Purnama Asih).

1 3 40

PENGARUH MEDIA KARTU KATA FOKUS WARNA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN: Single Subject Research (SSR) PadaSiswa SLB BC ARAS.

3 21 117

PENGARUH MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KATA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN: Penelitian Eksperimen dengan Desain Single Subject Research pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas IV di SLB-B/C Bina Mandiri Bogor.

1 1 35

KEGIATAN MERONCE MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK TUNAGRAHITA SEDANG DI SLB AZ-ZAKIYAH.

8 46 40

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONSEP BILANGAN 1-5 PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN : Single Subject Research (SSR) Terhadap Siswa Kelas dua di SLB Bandung Raya.

0 1 35

PENGGUNAAN MEDIA CLAY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BANGUN DATAR PADA ANAK TUNARUNGU KELAS I DI SLB AZ-ZAKIYAH BANDUNG.

0 2 37

PENGGUNAAN PERMAINAN HARTA KARUN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRASYARAT MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB C SUMBERSARI BANDUNG:Studi Eksperimen Single Subject Research Terhadap Siswa Tunagrahita Ringan Kelas 2.

1 3 29

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF CERDAS BELAJAR BACA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN : Studi Eksperimen Dengan Desain Single Subject Research Terhadap Siswa Tunagrahita Ringan Kelas III SDLB C Cinta Asih.

1 1 35

PENGGUNAAN MEDIA PAPAN CONGKAK HITUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DALAM OPERASI HITUNG PENGURANGAN : Studi Eksperimen Dengan Desain Single Subject Research Terhadap Siswa Tunagrahita Ringan Kelas IV SDLB C Purnama Asih.

1 6 26