Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

45 Amanda Putri Selvia, 2013 Pemertahanan Bahasa Sunda dalam Ranah Pendidikan Anak Usia Dini Kajian Sosiolinguistik di Desa Sarireja, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sunda di Desa Sarireja, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang. Pertanyaan dalam wawancara sudah ditetapkan sebelumnya, tetapi tidak menutup kemungkinan muncul ide di lokasi penelitian terkait dengan permasalahan penelitian. Jika hal ini terjadi, pertanyaan akan dikembangkan tetapi tidak terlalu keluar dari permasalahan yang sudah ditetapkan. Dalam wawancara mendalam tersebut tergali informasi tentang pemertahanan bahasa Sunda yang terdapat di Desa Sarireja, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang. Kedua hal tersebut dibantu dengan pencatatan, perekaman, dan kamera foto.

3.6.3 Teknik Rekam dan Pancingan

Sudaryanto 1988: 4 mengemukakan bahwa perekaman terhadap tuturan dapat dipandang sebagai teknik lanjutan yaitu disebut teknik rekam. Peneliti melakukan perekaman dalam penelitian ini bertujuan untuk mempermudah anak- anak PAUD yang masih belum bisa menulis untuk menyebutkan nama gambar- gambar yang tersedia pada angket dan untuk merekam wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan orang tua siswa dan para pengajar PAUD untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat pemertahanan bahasa Sunda di Desa Sarireja, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang. Perekaman dilakukan tanpa sepengetahuan responden, dalam proses perekaman ini dibantu menggunakan alat perekam. Sudaryanto 1988: 7 mengemukakan bahwa percakapan atau metode cakap dapat diwujudkan dengan pancingan. Untuk mendapatkan data berupa tuturan, peneliti harus memancing responden agar berbicara. Perekaman ini juga didukung oleh pancingan yang dilakukan oleh peneliti agar anak-anak PAUD bisa merespon pembicaraan atau pertanyaan yang dilakukan peneliti berdasarkan angket yang tersedia.

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses pengaturan secara sistematis pada data- data yang telah terkumpul untuk memudahkan pemahaman dan penyusunan 46 Amanda Putri Selvia, 2013 Pemertahanan Bahasa Sunda dalam Ranah Pendidikan Anak Usia Dini Kajian Sosiolinguistik di Desa Sarireja, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu laporan. Berdasarkan hal itu, teknik analisis data dalam penelitian ini melibatkan lima komponen, yaitu mentranskripsikan data hasil rekaman, mengidentifikasi data, mengklasifikasikan data, menganalisis data, dan menarik simpulan. Pertama, mentransripsikan data hasil rekaman jawaban yang telah diperoleh peneliti dari responden melalui alat perekam, baik data tersebut berbentuk lisan ataupun tulis, lalu dikelompokkan menurut deretan pertanyaan. Kegiatan ini bermanfaat untuk mempermudah dalam analisis. Kedua, mengidentifikasi data adalah menentukan atau menetapkan ciri terhadap data yang terkumpul dari hasil proses perekaman data. Setelah ditranskrip, data tersebut diidentifikasi dengan cara memisahkan bentuk tuturan pada responden sesuai dengan situasi kebahasaan yang terjadi pada rekaman data tersebut. Ketiga, mengklasifikasikan data. Setelah memperoleh hasil dari proses identifikasi data, langkah berikutnya adalah mengklasifikasikan data dan menggolongkan data menurut bahasa yang digunakan penutur. Data angket digunakan untuk menjawab frekuensi penggunaan bahasa Sunda pada anak-anak PAUD dan faktor pendukung dan penghambat pemertahanan bahasa Sunda di Desa Sarireja, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang. Data-data tersebut diharapkan dapat mendeskripsikan faktor pemertahanan bahasa Sunda dalam ranah PAUD. Keempat, menganalisis data berdasarkan faktor situasional-kontekstual untuk menemukan relevansi antara sikap bahasa dengan alasan yang melatarbelakanginya. Proses terakhir menarik simpulan. Setelah melalui proses penganalisisan data, maka diperoleh simpulan mengenai sikap bahasa Sunda pada anak-anak PAUD di Desa Sarireja, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, frekuensi penggunaan bahasa Sunda pada anak-anak PAUD, dan faktor pendukung dan penghambat pemertahanan bahasa Sunda di Desa Sarireja, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang. Amanda Putri Selvia, 2013 Pemertahanan Bahasa Sunda dalam Ranah Pendidikan Anak Usia Dini Kajian Sosiolinguistik di Desa Sarireja, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bagian ini diuraikan 1 simpulan dan 2 saran. Adapun uraiannya sebagai berikut.

5.1 Simpulan

Sejalan dengan rumusan masalah yang dibahas pada bab awal, simpulannya adalah sebagai berikut. Berdasarkan hasil analisis sikap bahasa anak- anak Pendidikan Anak Usia Dini PAUD di Desa Sarireja, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, terhadap bahasa Sunda bersikap positif. Penggunaan bahasa Sunda dalam ranah pendidikan lebih banyak digunakan pada anak-anak PAUD dibandingkan dengan penggunaan bahasa Indonesia. Anak-anak kelas PAUD menggunakan bahasa Sunda dalam ranah pendidikan pada 37 kosakata, yaitu kosakata samangka ‘semangka’, cau ‘pisang’, gedang ‘pepaya’, balimbing ‘belimbing’, kadu ‘durian’, buah ‘mangga’, kadongdong ‘kedondong’, kalapa ‘kelapa’, ganas ‘nanas’, hui ‘ubi’, bangkuang ‘bengkuang’, manggu ‘manggis’, beureum ‘merah’, konéng ‘kuning’, héjo ‘hijau’, hideung ‘hitam’, bodas ‘putih’, kuya ‘kura-kura’, ucing ‘kucing’, hayam ‘ayam’, embé ‘kambing’, bangkong ‘kodok’, cucunguk ‘kecoa’, oray ‘ular’, maung ‘harimau’, manuk ‘burung’, cakcak ‘cicak’, papatong ‘capung’, lauk ‘ikan’, munding ‘kerbau’, reungit ‘nyamuk’, lalay, kalong ‘kalalawar’, laleur ‘lalat’, sireum ‘semut’, beurit ‘tikus’, nyiruan ‘lebah’, dan hileud ‘ulat’. Sikap bahasa pada siswa kelas PAUD pada kosakata di atas masih positif, mereka sudah menunjukkan kesetiaan bahasa language loyalty sebagai bahasa pertama bahasa ibu. Penggunaan bahasa Indonesia dalam ranah pendidikan cukup rendah digunakan pada anak-anak PAUD dibandingkan dengan penggunaan bahasa Sunda. Anak-anak kelas PAUD menggunakan bahasa Indonesia dalam ranah pendidikan pada enam kosakata, yaitu kosakata kelinci, kupu-kupu, udang, kepiting, itik, dan bebek. Sikap bahasa pada siswa kelas PAUD pada kosakata di