Skala Sikap Wawancara Analisis Data Kualitatif

47 pada rentang 0 –4 dengan indikator yang telah disusun. Skor yang telah diberikan untuk masing-masing aspek dijumlahkan dan hasilnya ditafsirkan ke dalam bentuk perilaku baik sekali BS, baik B, cukup C, dan kurang K. Observasi dilakukan untuk melihat sejauh mana respon siswa terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung. Lebih jelasnya tafsiran jumlah perolehan skor observasi aktivitas siswa adalah sebagai berikut ini. Kurang K = jika perolehan jumlah skor siswa 0-3 Cukup C = jika perolehan jumlah skor siswa 4-6 Baik B = jika perolehan jumlah skor siswa 7-9 Baik Sekali BS = jika perolehan jumlah skor siswa 10-12 Observasi juga dilakukan terhadap kinerja guru diukur melalui format observasi yang dibuat dalam bentuk daftar cek checklist. Aspek yang diukur dalam observasi kinerja guru pada pembelajaran ini terdiri dari tiga aspek, yaitu aspek perencanaan pembelajaran, aspek pelaksanaan pembelajaran, dan aspek evaluasi pembelajaran. Skor yang telah diberikan untuk masing-masing kegiatan dijumlahkan dan hasilnya ditafsirkan ke dalam bentuk nilai dengan ukuran sangat baik S, baik B, cukup C, kurang D atau sangat kurang SK. Lebih jelasnya tafsiran jumlah perolehan skor observasi kinerja guru adalah sebagai berikut ini. Sangat Baik SB = indikator yang muncul 81 - 100 Baik B = indikator yang muncul 61 - 80 Cukup C = indikator yang muncul 41 - 60 Kurang K = indikator yang muncul 21 - 40 Sangat Kurang SK = indikator yang muncul 0 - 20

b. Skala Sikap

Data skala sikap yang diperoleh diolah dengan mencari persentase skala sikap untuk setiap butir pernyataan kemudian hasilnya ditafsirkan. Derajat penilaian skala sikap terbagi menjadi 4 kategori, yaitu sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS. Data kualitatif tersebut kemudian diubah menjadi data kuantitatif. Untuk pernyataan positif, SS diberi skor 5, S 48 diberi skor 4, TS diberi skor 2, dan STS diberi skor 1. Untuk pernyataan negatif, skornya kebalikan dari pernyataan positif. Selanjutnya subjek dapat digolongkan menjadi kelompok yang memiliki sikap positif dan negatif. Penggolongan dapat dilakukan dengan menghitung rata-rata skor subjek. Untuk tiap pernyataan, pilihan jawaban diberi skor seperti tertera pada Tabel 3.11. Tabel 3.11 KriteriaPemberianSkorPernyataanAngket Pernyataan Skortiappilihan Positif 5 4 2 1 Negatif 1 2 4 5 Kriteria penilaian skala sikap yang diperoleh adalah jika skor total lebih dari 3, maka sikap siswa terhadap keseluruhan proses pembelajaran adalah positif, sebaliknya jika skor total kurang dari tiga, maka sikap siswa terhadap keseluruhan proses pembelajaran adalah negatif Suherman dan Sukjaya, 1990: 237. Data skala sikap yang diperoleh diolah dengan mencari persentase skala sikap untuk setiap butir pernyataan kemudian hasilnya ditafsirkan. Berdasarkan kriteria Koentjaraningrat Fauzan, 2012 persentase skala sikap dihitung dengan rumus sebagai berikut. � = × 100 Keterangan: P = persentasi jawaban responden f = frekuensi jawaban responden n = banyaknya responden

c. Wawancara

Pengolahan data hasil wawancara dilakukan dengan cara menyimpulkan hasil wawancara observer dengan subyek setelahproses pembelajaran berlangsung. Wawancara direkam dengan menggunakan perekam suara yang terdapat dalam handphone. Data hasil wawancara yang telah direkam kemudian diubah ke dalam 49 bentuk tulisan. Hasil wawancara kemudian dianalisis. Selanjutnya hasil wawancara dapat dijadikan data pendukung untuk data-data yang telah diperoleh dari lembar observasi, skala sikap, dan hasil tes. 94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkanpembahasandanpengolahan data hasilpenelitianpada BAB IV, dapatdisimpulkanmengenaipembelajaranmatematikamenggunakanpendekatan RME sebagaiberikutini. 1. Pembelajaransimetriputarmenggunakanpendekatan RMEdapatmeningkatkanpemahamansiswadi kelas V SDN Citimun 2. Dari hasilperhitunganperbedaan rata-rata data pretesdan data posteskelaseksperimendenganmenggunakanuji U danmenggunakan �= 5 two tailed didapatkannilaiP-value Sig.2-tailed = 0,000. Karena yang diujisatuarah, maka 0,000dibagidua, sehinggahasilnya 0,000. Hasil yang diperolehP-value �, maka H ditolakatau H 1 diterima. Jadi, dapatdisimpulkanbahwapembelajarandenganmenggunakanpendekatan RMEdapatmeningkatkanpemahamansiswa di kelasV di SDN Citimun 2secarasignifikan. 2. Pembelajaransimetriputarmenggunakanpembelajarankonvensionaldapatmenin gkatkanpemahamansiswa di kelas V SDN Cimalaka 2. Dari hasilperhitunganperbedaan rata-rata data pretesdan data posteskelaskontroldenganmenggunakanuji U danmenggunakan �= 5 two tailed didapatkannilaiP-value Sig.2-tailed = 0,000. Karena yang diujisatuarah, maka 0,000 dibagidua, sehinggahasilnya 0,000. Hasil yang diperolehP-value �, maka H ditolakatau H 1 diterima. Jadi, dapatdisimpulkanbahwapembelajarandenganmenggunakanpembelajarankonv ensionaldapatmeningkatkanpemahamansiswa di kelasV di SDN Cimalaka 2 secarasignifikan. 3. Pemahamansiswa yang mengikutipembelajaransimetriputardenganpendekatan RMElebihbaiksecarasignifikandaripadasiswa yang mengikutipembelajarankonvensional Dari hasilperhitungan, didapatkannilaiP-value Sig.2-tailed = 0,000. KarenaP-value Sig.2-tailed

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendekatan Realistic Mathematics Education terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa (Kuasi Eksperimen di SMPN 75 Jakarta)

0 21 168

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIMETRI LIPAT DI KELAS V (Suatu Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Cibeureum I dan SDN Cimalaka II di Kabupaten Sumedang).

0 1 39

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SD KELAS V PADA MATERI GAYA MAGNET (Suatu Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Ckareo I dan SDN Cikareo II di Kabupaten Sumedang).

0 0 51

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIMETRI LIPAT (Suatu Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Padasuka II dan SDN Padamulya di Kabupaten Sumedang).

0 0 40

PENGARUH PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI PECAHAN (Penelitian Eksperimen pada Siswa Kelas IV SDN 2 Waled Kota dan SDN 2 Waled Desa Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon).

0 3 55

PENGARUH MEDIA PIZZA PAPER TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA DI SEKOLAH DASAR PADA MATERI PECAHAN (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas IV SDN Margasuka I, SDN Kebonseureuh, dan SDN Tenjonagara di Kabupaten Sumedang).

0 2 55

PENDEKATAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI KELAS IV (Suatu Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas IV SDN Pasirbiru dan SDN Sukanegla d

0 2 45

PENGARUH MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Salam dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang ).

0 2 37

PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Ciuyah I dan SDN Cisalak IV di Kecamatan Cisarua Kabupaten Sumedang).

0 0 49

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION BERBANTUAN PERMAINAN JAMURAN MATERI PECAHAN SISWA KELAS V SDN MINTOMULYO

0 1 26