Hazard Analysis Critical Control Point HACCP

commit to user semua telah tercantum dan hubungan sebab akibat juga telah tergambar dengan tepat, maka diagram tersebut telah lengkap. Diagram ini memang lebih banyak diterapkan oleh departemen kualitas di perusahaan manufacturing atau jasa. Pada sektor lain juga dapat mengaplikasikan seperti pelayanan masyarakat, sosial dan bahkan politik. Hal ini disebabkan sifat metode ini mudah dibuat dan bersifat visual. Kelemahan metode ini ada pada subjektivitas pembuat. Contoh diagram tulang ikan dapat dilihat pada Gambar 2.4 Toto, 2008. Gambar 2.4 Contoh Diagram Tulang Ikan

2.4 Hazard Analysis Critical Control Point HACCP

Sistem keamanan pangan berdasarkan Hazard Analysis Critical Control Point HACCP didasarkan pada ilmu pengetahuan dan sistematika dalam mengidentifikasi bahaya serta tindakan pengendaliannya. HACCP adalah suatu piranti untuk menilai suatu bahaya spesifik dan menetapkan sistem pengendalian yang menfokuskan pada pencegahan daripada mengandalkan pengujian produk akhir Thaheer, 2005. Menurut Hadiwihardjo 1998, sistem HACCP mempunyai tiga pendekatan penting dalam pengawasan dan pengendalian mutu produk pangan, yaitu 1 keamanan pangan food safety aspek-aspek dalam commit to user proses produksi yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit; 2 kesehatan dan kebersihan pangan whole-someness, merupakan karakteristik produk atau proses dalam kaitannya dengan kontaminasi produk atau fasilitas sanitasi dan higiene; 3 kecurangan ekonomi economic fraud, yaitu tindakan ilegal atau penyelewengan yang dapat merugikan konsumen. Tujuan dari penerapan HACCP dalam suatu industri pangan adalah untuk mencegah terjadinya bahaya sehingga dapat digunakan sebagai jaminan mutu pangan untuk memenuhi tuntutan konsumen. HACCP bersifat sebagai sistem pengendalian mutu sejak bahan baku dipersiapkan sampai produk akhir diproduksi masal dan didistribusikan. Oleh karena itu dengan diterapkannya sistem HACCP akan mencegah resiko komplain karena adanya bahaya pada suatu produk pangan. Selain itu, HACCP juga dapat berfungsi sebagai promosi perdagangan di era pasar global yang memiliki daya saing kompetitif Food Science and Technology, 2005. Konsep HACCP merupakan suatu metode manajemen keamanan pangan yang bersifat sistematis dan didasarkan pada prinsip-prinsip yang sudah dikenal, yang ditujukan untuk mengidentifikasi hazard bahaya yang kemungkinan dapat terjadi pada setiap tahapan dalam rantai persediaan makanan dan tindakan pengendalian ditempatkan untuk mencegah munculnya hazard tersebut Habibie, 2010. Bahaya adalah suatu kemungkinan terjadinya masalah atau resiko secara fisik, kimia dan biologi dalam suatu produk pangan yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia. Beberapa bahaya yang ada dapat dicegah atau diminimalkan melalui penerapan prasyarat dasar pendukung sistem HACCP seperti Good Manufacturing Practices GMP, Sanitation Standard Operational Procedure SSOP, Standard Operational Procedure SOP dan sistem pendukung lainnya Habibie, 2010. Analisis bahaya adalah salah satu hal yang sangat penting dalam penyusunan suatu rencana HACCP. Untuk menetapkan rencana dalam commit to user rangka mencegah bahaya keamanan pangan, maka bahaya yang signifikan atau beresiko tinggi dan tindakan pencegahan harus diidentifikasi. Hanya bahaya yang signifikan atau yang memiliki resiko tinggi yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan critical control point Habibie, 2010. Critical control point CCP atau Titik Kendali Kritis didefinisikan sebagai suatu titik, langkah atau prosedur yaitu pengendalian dapat diterapkan dan bahaya keamanan pangan dapat dicegah, dihilangkan atau diturunkan sampai ke batas yang dapat diterima. Pada setiap bahaya yang telah diidentifikasi dalam proses sebelumnya, maka dapat ditentukan satu atau beberapa CCP yaitu suatu bahaya dapat dikendalikan Habibie, 2010. Pemantauan merupakan kegiatan pengamatan titik kendali kritis TTK yang berhubungan dengan batas kritis. Prosedur pemantauan titik kendali kritis harus dapat menemukan ketidakterkendalian pada titik kendali kritis Thaheer, 2005. Penetapan tindakan koreksi, tindakan koreksi yang spesifik harus dikembangkan untuk setiap titik kendali kritis TKK dalam sistem HACCP supaya dapat menangani penyimpangan yang terjadi. Tindakan- tindakan harus memastikan bahwa CCP telah berada dibawah kendali. Tindakan-tindakan harus mencakup disposisi yang tepat dan produk yang terpengaruh. Penyimpangan dan prosedur disposisi produk harus didokumentasikan dalam catatan HACCP. Cara Produksi Pangan yang Baik CPPB atau Good Manufacturing Practices GMP adalah suatu pedoman cara memproduksi pangan yang bertujuan supaya produsen memenuhi persyaratan– persyaratan yang telah ditentukan untuk menghasilkan produk makanan bermutu dan sesuai dengan tuntutan konsumen. Dengan menerapkan CPPB, diharapkan produsen pangan dapat menghasilkan produk pangan yang bermutu, aman dikonsumsi dan sesuai dengan tuntutan konsumen, bukan hanya konsumen lokal tetapi juga konsumen global. Dua hal yang berkaitan dengan penerapan CPPB di industri pangan adalah CCP dan commit to user HACCP Fardiaz, 1997. Langkah penyusunan dan implementasi sistem HACCP dapat dilihat pada Gambar 2.5 Gambar 2.5 Langkah Penyusunan dan Implementasi Sistem HACCP Habibie, 2010 Identifikasi bahaya fisik, kimia, biologi CCP Batas Kritis CCP Pemantauan CCP Tindakan koreksi Tindakan verifikasi Dokumentasi Bila terjadi penyimpangan commit to user 21

BAB III METODE PELAKSANAAN