5.8. Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari manajemen perusahaan yang fungsi utamanya adalah menyelenggarakan semua kegiatan
untuk memproses bahan baku menjadi produk dengan mengatur penggunaan faktor-faktor produksi sehingga proses produksi berjalan sesuai dengan yang
direncanakan. Manajemen produksi meliputi manajemen perencanaan dan
pengendalian produksi. Tujuan perencanaan dan pengendalian produksi adalah mengusahakan agar diperoleh kualitas produk sesuai dengan rencana
dan dalam jangka waktu yang tepat. Dengan meningkatnya kegiatan produksi maka harus diikuti dengan kegiatan perencanaan dan pengendalian
agar dapat dihindari terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang tidak terkendali. Perencanaan ini sangat erat kaitannya dengan pengendalian
dimana perencanaan merupakan tolak ukur bagi kegiatan operasional sehingga penyimpangan yang terjadi dapat diketahui dan selanjutnya
dikendalikan ke arah yang sesuai.
5.8.1. Perencanaan Produksi
Dalam menyusun rencana produksi secara garis besar ada dua hal yang perlu dipertimbangkan yaitu faktor eksternal dan internal.
Yang dimaksud faktor eksternal adalah faktor yang menyangkut kemampuan pasar terhadap jumlah produk yang dihasilkan,
sedangkan faktor internal adalah kemampuan pabrik dalam menghasilkan produk.
1. Kemampuan Pasar
Dapat dibagi menjadi 2 kemungkinan : 1
Kemampuan pasar lebih besar dibandingkan kemampuan pabrik, maka rencana produksi disusun secara maksimal.
2 Kemampuan pasar lebih kecil dibandingkan kemampuan
pabrik. Oleh karena itu perlu dicari alternatif untuk menyusun rencana produk, misalnya :
a. Dengan mempertimbangkan untung dan rugi, rencana
produksi sesuai dengan kemampuan pasar atau produksi diturunkan sesuai dengan kemampuan pasar.
b. Rencana produksi tetap dengan mempertimbangkan
bahwa kelebihan produksi disimpan dan dipasarkan tahun berikutnya.
c. Mencari dan memperluas daerah pemasaran lain
ekspansi. 2.
Kemampuan Pabrik Pada umumnya kemampuan pabrik ditentukan oleh beberapa
faktor antara lain : a.
Bahan baku
raw material
Dengan pemakaian yang memenuhi kualitas dan kuantitas maka target produksi yang diinginkan dapat tercapai.
b. Manusia tenaga kerja
Kurang terampilnya tenaga kerja akan menimbulkan kerugian pabrik, untuk itu perlu dilakukan pelatihan atau
training
pada karyawan agar ketrampilan meningkat.
c. Mesin peralatan
Ada dua hal yang mempengaruhi kehandalan dan kemampuan peralatan, yaitu jam kerja mesin efektif dan
kemampuan mesin. Jam kerja mesin efektif adalah kemampuan suatu alat untuk beroperasi pada kapasitas yang
diinginkan pada periode tertentu. Kemampuan mesin disini berarti kemampuan suatu alat dalam proses produksi.
5.8.2. Pengendalian Produksi
Setelah perencanaan produksi dijalankan perlu adanya pengawasan dan pengendalian produksi agar proses berjalan dengan
baik. Kegiatan proses produksi diharapkan menghasilkan produk yang mutunya sesuai dengan standar, dan jumlah produksi yang
sesuai dengan rencana, serta waktu yang tepat sesuai jadwal. Untuk itu perlu dilaksanakan pengendalian produksi sebagai berikut :
1. Pengendalian Kualitas
Penyimpangan kualitas terjadi karena mutu bahan baku jelek, kesalahan operasi dan kerusakan alat. Penyimpangan dapat
diketahui dari hasil monitor atau analisa pada bagian laboratorium pemeriksaan.
2. Pengendalian Kuantitas
Penyimpangan kuantitas terjadi karena kesalahan operator, kerusakan mesin, keterlambatan pengadaan bahan baku,
perbaikan alat terlalu lama dan lain-lain. Penyimpangan tersebut perlu diidentifikasi penyebabnya dan diadakan evaluasi.
Selanjutnya diadakan perencanaan kembali sesuai dengan kondisi yang ada.
3. Pengendalian Waktu
Untuk mencapai kuantitas tertentu perlu adanya waktu tertentu pula. Sehingga pengendalian waktu dalam arti penjadwalan
operasi berdasarkan pendisiplinan waktu sangat penting, agar proses operasi berlangsung baik.
4. Pengendalian bahan proses
Bila ingin dicapai kapasitas produksi yang diinginkan, maka bahan untuk proses harus mencukupi. Karenanya diperlukan
pengendalian bahan proses agar tidak terjadi kekurangan .
BAB VI ANALISIS EKONOMI
Analisis ekonomi berfungsi untuk mengetahui apakah pabrik yang akan didirikan dapat menguntungkan atau tidak dan layak atau tidak jika didirikan.
Perhitungan evaluasi ekonomi meliputi : 1.
Modal
Capital Investment
a Modal tetap
Fixed Capital Investment
b Modal kerja
Working Capital Investment
2. Biaya Produksi
Manufacturing Cost
a Biaya Produksi langsung
Direct Manufacturing Cost
b Biaya Produksi tak langsung
Indirect Manufacturing Cost
c Biaya tetap
Fixed Manufacturing Cost
3. Pengeluaran Umum
General Cost
4. Analisis kelayakan
a Percent return on investment ROI
b Pay out time POT
c Break even point BEP
d Shut down point SDP
e Discounted cash flow DCF
Dasar Perhitungan : 1.
Kapasitas produksi : 1000 ton tahun 2.
Pabrik beroperasi : 330 hari kerja
3.
Umur alat : 10 tahun
4. Nilai kurs
: 1 US = Rp 10.000 5.
Tahun evaluasi : 2010
6. Perkiraan harga alat diperoleh dari membaca tabel harga alat
Peters, 2003
. 7.
Bunga bank saat ini mencapai 14 untuk bunga simpanan dan 20 untuk bunga pinjaman.
Pabrik beroperasi selama satu tahun produksi adalah 330 hari.dan tahun evaluasi pada tahun 2010. Di dalam analisa ekonomi harga-harga alat maupun
harga- harga lain diperhitungkan pada tahun analisa. Untuk mencari harga pada tahun analisa, maka dicari index pada tahun analisa.
Asumsi kenaikan harga diangggap linier, dengan menggunakan program excel dapat dicari persamaaan linier yaitu :
Tabel 6.1 Cost Index Chemical Plant Tahun 1993-2002
Tahun Tahun ke
Cost Index Chemical Plant
1993 1
359,20 1994
2 368,10
1995 3
381,10 1996
4 381,70
1997 5
386,50 1998
6 389,50
1999 7
390,60 2000
8 394,10
2001 9
394,30 2002
10 390,40
http:goliath.ecnext.com
y = 3.3873x - 6382.5 R
2
= 0.7832
350.0 360.0
370.0 380.0
390.0 400.0
410.0
1992 1994
1996 1998
2000 2002
2004
Tahun In
d ex
Gambar 6.1 Hubungan Tahun dengan Cost Index