negeri, yaitu PT. Lion Wings, PT. Priskila Prima Makmur, PT. Unilever Indonesia, dan lain-lain.
1.4.2 Kegunaan Produk
Phenyl ethyl alcohol , bersama dengan citronellol dan geraniol adalah
bahan dasar dari pembuatan parfum mawar, juga digunakan sebagai bahan tambahan dalam memperkuat suatu aroma. Kira-kira 10-15 phenyl ethyl
alcohol yang dihasilkan digunakan untuk membuat acetate.
1.4.3 Sifat Fisis dan Kimia
A. Bahan Baku 1 Benzene
a. Sifat fisis : Rumus Kimia
: C
6
H
6
Berat molekul gmol : 78
Bentuk : cair
Titik didih 1 atm,
o
C : 80
Titik leleh,
o
C : 5,530
Densitas 25
o
C , kgm
3
: 882,827 Viskositas 25
o
C, cp : 0,6816
Vapor pressure 25
o
C, atm : 0,12
Suhu kritis Tc,
o
C : 289,01
Tekanan Kritis Pc, atm : 48,35
Volume kritis, cm
3
mol : 259,0
Tegangan permukaan cairan, Nm 20
o
C : 0,0289 Panas pembentukan H
f
, kJmol : 82,93
Panas pembakaran H
c
, kJmol : 3,2676 x 10
3
Panas penggabungan H
fus
, kJkmol : 9,866
Panas penguapan 25
o
C, kJmol : 33,899
Kirk Othmer, 1996
Heat of nitration , kkalmol
: 27 Panas pengkristalan, kkalmol
: 2,35 Groggins, 1987
b. Sifat Kimia II. Halogenasi
Benzen bereaksi dengan bromin dengan adanya ferri bromid membentuk bromobenzen dan asam bromid.
III. Nitrasi Benzen bereaksi dengan asam nitrat dengan adanya atau
tanpa asam sulfat.
a. Dengan asam nitrat
Mekanisme reaksi: O O +
H O N H O N H O
H O Asam nitrat Protonated Nitrit Acid
+ O + O
H O N N + H
2
O O
O Ion Nitronium
H
+
NO
2
+ HNO
3
+ H
2
O NO
2
+ Br
2
FeBr
2
+ HBr Br
+ H
+
+ NO
2 +
+
+ SO
3
H
2
SO
4
SO
3
H NO
2 +
H
+
NO
2
b. Dengan asam campuran HNO
3
+ H
2
SO
4
Mekanisme: HONO
2
+ 2H
2
SO
4
NO
2 +
+ 2 HSO
4 -
+ H
3
O
+
NO
2 +
+ ArH ArHNO
2
ArHNO
2
+ H
2
SO
4
ArNO
2
+ H
2
SO
4
IV. Sulfonasi Benzen bereaksi dengan sulfur trioksida dengan adanya
H
2
SO
4
membentuk benzene sulfuric acid.
2 Ethylene Oxide a. Sifat fisis :
Rumus Kimia : C
2
H
4
O Berat molekul gmol
: 44 Bentuk
: uap Titik didih 1 atm,
o
C : 10,45
Titik beku 1 atm,
o
C : -112,6
Densitas 10
o
C , kgm
3
: 887,242 Viskositas 10
o
C, cp : 1,3178
Suhu kritis Tc,
o
C : 196
Tekanan Kritis Pc, atm : 71,0
Volume kritis, cm
3
mol : 140
Panas penguapan 1 atm, kkalgmol : 6,1
Panas peleburan 1 atm, kkalgmol : 1,236
+ HNO
3
H
2
SO
4
+ H
2
O
+
+ H
+
NO
2
b. Sifat Kimia •
Reaksi dengan atom hydrogen Etilen oksida bereaksi dengan atom hydrogen membentuk
suatu produk yang mengandung kelompok hidroksietil. XH + H
2
C CH
2
XCH
2
CH
2
OH
O •
Isomerisasi katalik menjadi asetaldehid Dengan menggunakan katalis almunium oksida, asam
phosporik, dan phospat serta perak pada kondisi tertentu etilen oksida akan terisomerisasi menjadi asetaldehid.
H
2
C CH
2
CH
3
CHO
O •
Reaksi menjadi etanol Etilen oksida dapat direduksi menjadi etanol dengan
bantuan katalis Ni, Cu, Cr dalam almonium oksida. H
2
C CH
2
+H
2
CH
3
CH
2
OH
O •
Reaksi dengan reagent grignard Reagent
grignard bereaksi dengan etilen oksida membentuk senyawa dengan group hidroksil polimer.
H
2
C CH
2
+ RMgX + H
2
O RCH
2
CH
2
OH + MgOHX O
• Oligomerisasi menjadi eter siklik
Etilen oksida beroligomerisasi untuk membentuk pipieter siklik yang melibatkan katalis asam lewis.
• Reaksi dengan bromotrimetilsilan
Etilen oksida membentuk bromotrimetilsilan yang merupakan reaksi eksotermis dengan hasil yang memuaskan.
H
3
C H
3
C H
3
C SiBr +H
2
C CH
2
H
3
C Si O CH
2
CH
2
Br H
3
C H
3
C O
Holman, 1989 B. Produk
1 Phenyl Ethyl Alcohol a. Sifat fisis :
Rumus Kimia : C
8
H
10
O Berat molekul gmol
: 122 Bentuk
: cair Titik didih 1 atm,
o
C : 220
Titik leleh,
o
C : -27
Densitas 25
o
C , kgmm
3
: 1025,35 Viskositas 25
o
C, cp : 11,2667
Vapor pressure 30
o
C, kPa : 0,0133
Suhu kritis Tc,
o
C : 443,4
Tekanan Kritis Pc, atm : 33,8
Kirk Othmer, 1996 b. Sifat Kimia
- Mempunyai reaksi karakteristik alkihol utama, pembentuk ester, halides, ether, dll.
- Phenyl ethyl alcohol bersama dengan citronellol dan geraniol
membentuk dasar dari parfum tipe mawar. OH
1.4.4 Tinjauan Proses Secara Umum