a. Pemilihan atau seleksi bahan pustaka
b. Pengadaan bahan pustaka melalui pembelian, tukar menukar, penerimaan
hadiah, dan penerbitan sendiri oleh perpustakaan c.
Inventarisasi bahan yang telah diadakan serta statistik pengadaan bahan pustaka Darmono, 2001: 58
Perkembangan zaman yang berbasis komputer, menuntut berbagai pihak kaya
akan informasi, agar tidak gagap teknologi. Pustakawan khususnya bidang pengadaan, harus menyediakan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Kegiatan pelaksanaan pengadaan, ialah kegiatan mengusahakan adanya bahan koleksi
dengan berbagai cara: a.
Pembelian b.
Hadiah c.
Pertukaran d.
Menerima titipan.
2.4.1 Pembelian
Pengadaan bahan pustaka dengan cara pembelian, merupakan kegiatan menambah koleksi perpustakaan yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pada
perpustakaan perguruan tinggi, ketersediaan koleksi perpustakaan harus mendukung pelaksaaan Tri Darma Perguruan Tinggi yang diantaranya menyediakan informasi ilmiah
untuk para mahasiswa, dosen, dan karyawan maupun pemakai dari luar. Baik koleksi buku, majalah, surat kabar, dan jenis koleksi lainnya. Informasi yang ada pada koleksi
perpustakaan harus akurat, sehingga sebelum pihak perpustakaan melakukan pembelian, perpustakaan menyediakan formulir permintaan usulan pengadaan.
Isi formulir usulan pengadaan dapat dilihat sebagai berikut: No
Untuk Buku Untuk Terbitan Berkala
Untuk Non-buku 1 Pengarang
Judul Spesifikasinya
2 Judul Alamat
penerbit Jenis
3 Edisi Frekuensi
terbit Ukuran
4 Tahun terbit
ISSN jika ada Informasi Sumber
5 Penerbit Harga
langganan 6
ISBN jika ada Subyek
Universitas Sumatera Utara
7 Jumlah eksemplar
Informasi sumber 8 Harga
satuan 9 Informasi
Sumber Gambar-1: Isi Formulir Usulan Pengadaan
Sumber: Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004: 53 Pembelian bahan pustaka adalah yang paling ideal dalam pengadaan koleksi suatu
perpustakaan, sebab ada kebebasan dalam memilih koleksi yang dikehendaki. Untuk dapat melaksanakan pembelian bahan pustaka, perpustakaan membutuhkan anggaran
yang memadai dan teratur sehingga pembelian bahan pustaka dapat dilakukan dengan tepat dan baik.
Namun dengan keterbatasan dana yang merupakan kendala dan penghambat kelancaran pengadaan bahan pustaka dengan cara pembelian. Untuk negara berkembang
seperti Indonesia pengadaan buku dari luar negeri mempunyai prosedur yang berbelit- belit, baik dalam pembayaran maupun pengiriman bukunya. Karena itu pustakawan yang
menangani pengadaan buku ini harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai bibliografi, bahasa, manajemen, penerbitan dan perdagangan buku. Pembelian buku dapat
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu melalui pemesanan langsung ke toko buku, dan penerbit maupun agen baik di dalam negeri atau luar negeri.
2.4.2 Hadiah atau Sumbangan