40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Karakteristik dasar
Tabel 4.1 Karakteristik dasar penghasilan orang tua terhadap IQ
penghasilan orang tua jutabulan
Kategori IQ Total
p Cerdas
Normal Menengah atas n
2 3,3 5 8,2
7 11,5 0,783
Menengah n 10 16,4
44 72,1 54 88,5
Total 12 19,7
49 80,3 61 100
Karakteristik dasar tabel 4.1 tingkat IQ pada penelitian ini didapatkan prevalensi kelompok anak dengan IQ cerdas sebesar 19,7 sedangkan kelompok anak
dengan IQ normal didapatkan sebesar 80,3 . Tabel 4.1 menunjukkan karakteristik dasar penghasilan orang tua, didapatkan
prevalensi anak cerdas dengan katagori penghasilan orangtua menengah adalah sebesar 16,4 sedangkan penghasilan orangtua menengah atas sebesar 3,3 .
Dari data tersebut menunjukkan tidak ada hubungan antara penghasilan orang tua terhadap peningkatan IQ. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa prevalensi anak
dengan orang tua golongan menengah mempunyai IQ cerdas lebih besar daripada anak dengan orang tua golongan menengah atas tetapi secara statistik tidak ada
perbedaan yang signifikan p = 0,783; p0,05. Dari data tersebut menunjukkan tidak ada hubungan antara penghasilan orang tua terhadap peningkatan IQ
commit to user
Tabel 4.2 Karakteristik dasar pendidikan orang tua terhadap IQ
Pendidikan orang tua Kategori IQ
Total p
Cerdas Normal
Sarjana n 9 14,8
32 52,5 41 67,2
0,196 Tidak sarjana n
3 4,9 17 27,9
20 32,8 Total
12 19,7 49 80,3
61 100 Tabel 4.2 menunjukkan karakteristik dasar pendidikan orang tua, didapatkan hasil
prevalensi anak IQ cerdas dengan katagori pendidikan orang tua sarjana adalah sebesar 14,8 , sementara orang tua dengan pendidikan bukan sarjana memiliki
anak dengan IQ normal adalah sebesar 4,9 . Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa anak dengan orang tua berpendidikan sarjana memiliki prevalensi IQcerdas
lebih besar dibandingkan anak dengan orang tua berpendidikan bukan sarjana, tetapi secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan p=0,196; p0,05. Dari
data tersebut menunjukkan tidak ada hubungan antara pendidikan orang tua terhadap peningkatan IQ
Tabel 4.3 Karakteristik dasar aktivitas terhadap IQ
aktivitas Kategori IQ
Total p
Cerdas Normal
aktif n 8 13,1
31 50,8 41 67,2
0,328 Kurang aktif n
4 6,6 18 29,5
22 36,1 Total
12 19,7 49 80,3
61 100 Tabel 4.3 menunjukkan karakteristik dasar anak dengan aktivitas, didapatkan hasil
prevalensi anak IQ cerdas dengan katagori aktif adalah sebesar 13,1 sementara anak dengan aktivitas katagori kurang aktif memiliki anak dengan IQ cerdas
commit to user
sebesar 6,6 . Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa anak dengan aktivitas fisik yang aktif mempunyai prevalensi IQ cerdas lebih tinggi dibandingkan anak
dengan aktivitas fisik yang kurang aktif, tetapi secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan p=0,328; p0,05. Dari data tersebut menunjukkan tidak ada
hubungan antara aktivitas terhadap peningkatan IQ.
Tabel 4.4 Karakteristik dasar pola makan terhadap IQ
Pola makan Kategori IQ
Total p
Cerdas Normal
3 kali n 8 13,1
23 37,7 41 50,8
0,228 ≤ 3 kali n
4 6,6 26 42,6
30 49,2 Total
12 19,7 49 80,3
61 100 Tabel 4.4 menunjukkan karakteristik dasar anak berdasarkan pola makan,
didapatkan prevalensi anak IQ cerdas dengan pola makan 3 kali adalah sebesar 13,1 , sementara anak dengan pola makan ≤ 3 kali memiliki IQ cerdas sebesar
6,6 . Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa anak dengan pola makan lebih dari 3 kali memiliki prevalensi IQ cerdas lebih besar dibandingkan dengan anak yang
mempunyai pola makan kurang dari sama dengan 3 kali tetapi secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan p=0,228; p0,05. Dari data tersebut
menunjukkan tidak ada hubungan antara pola makan terhadap peningkatan IQ.
Tabel 4.5 Karakteristik dasar Indeks massa tubuh terhadap IQ
IMT Kategori IQ
Total p
Cerdas Normal
tidak obese n 5 8,2
26 42,6 31 50,8
0,566 Obese n
7 11,5 23 37,7
30 49,2 Total
12 19,7 49 80,3
61 100 perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4.5 menunjukkan karakteristik dasar berdasarkan Indeks Massa Tubuh terhadap IQ, didapatkan hasil prevalensi anak dengan obes yang memiliki IQ
cerdas sebesar 11,5 , sementara prevalensi anak tidak obes dengan IQ cerdas sebesar 8,2 . Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa pada anak obes
didapatkan prevalensi IQ yang lebih cerdas daripada anak yang tidak obes tetapi secara statistik tidak ada perbedaan yang signifikan p=0,566; p0,05. Dari data
tersebut menunjukkan tidak ada hubungan antara indeks massa tubuh terhadap peningkatan IQ
Tabel 4.6 Karakteristik dasar umur tehadap IQ
Umur tahun
Kategori IQ Total
p Cerdas
Normal 10.00 jumlah n
58,2 1626,2
21 34,4 0,622
11.00 jumlah n 46,6
1626,2 20 32,8
12.00 jumlah n 34,9
1727,9 20 32,8
Total 1219,7
4980,3 61100
Tabel 4.6 menunjukkan karakteristik dasar berdasarkan umur, didapatkan hasil prevalensi anak pada usia 10 tahun memiliki IQ cerdas sebesar 8,2, pada anak
usia 11 tahun memiliki IQ cerdas sebesar 6,6 , sementara anak usia 12 tahun memiliki IQ cerdas sebesar 4,9 . Dari tabel ini dapat dilihat bahwa dari sisi usia
terhadap IQ secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan p=0,622; p0,05. Dari data tersebut menunjukkan tidak ada hubungan antara umur
terhadap peningkatan IQ perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4.7 Jenis kelamin terhadap IQ
Jenis kelamin Kategori IQ
Total p
Cerdas Normal
Laki-laki n 711,5
3252,5 39 63,9
0,771 Perempuan n
58,2 1727,9
22 36,1 Total
1219,7 4980,3
61 100 Tabel 4.7 menunjukkan karakteristik dasar jenis kelamin terhadap IQ didapatkan
hasil prevalensi anak laki-laki yang memiliki IQ cerdas sebesar 11,5 . sementara prevalensi anak perempuan dengan IQ cerdas sebesar 8,2 . Dari
tabel ini dapat dilihat bahwa anak laki-laki memiliki IQ cerdas lebih besar daripada anak perempuan tetapi secara statistik tidak ada perbedaan yang
signifikan p=0,771; p0,05. Dari data tersebut menunjukkan tidak ada hubungan antara jenis kelamin terhadap peningkatan IQ.
Tabel 4.8 Tabel analisis regresi logistik penghasilan orang tua terhadap IQ
b OR
95CI Batas
bawah Batas
atas p
Penghasilan Orang tua
0.565 1.760
0.297 10.413
0,533
Tabel 4.8 menunjukkan analisis regresi logistik penghasilan orang tua terhadap IQ didapatkan bahwa penghasilan orang tua kelas menengah mempunyai pengaruh
positif terhadap tingkat IQ dengan OR 1,760 dibandingkan dengan orangtua berpenghasilan menengah atas, meskipun secara statistik tidak signifikan
b= 0,565; 95 C.I = 0,297-10,413; p = 0,533.
commit to user
Tabel 4.9 Tabel analisis regresi logistik pendidikan terhadap IQ
b OR
95 C.I. Batas
bawah Batas
atas p
Pendidikan Orang tua
0.466 1.594
0.380 6.679
0,534
Tabel 4.9 menunjukkan analisi regresi logistik pendidikan orang tua terhadap IQ didapatkan bahwa pendidikan orang tua golongan sarjana mempunyai pengaruh
positif terhadap tingkat IQ dengan OR 1,594 dibandingkan dengan orangtua berpendidikan tidak sarjana, meskipun secara statistik tidak signifikan b= 0,466;
95 C.I =0,380-6,679; p = 0,534.
Tabel 4.10 Tabel analisis regresi logistik aktivitas fisik terhadap IQ
b OR
95 C.I. Batas
bawah Batas
atas p
Aktivitas fisik 0.150
1.161 0.306
4.406 0,826
Tabel 4.10 menunjukkan analisis regresi logistik aktivitas fisik terhadap IQ didapatkan bahwa anak dengan aktivitas fisik aktif mempunyai pengaruh positif
terhadap tingkat IQ dibandingkan anak yang tidak aktif dengan OR=1,161, meskipun secara statistik tidak signifikan b= 0,150; 95 C.I = 0,306-4,406; p =
0,826. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Tabel 4.11 Tabel analisis regresi logistik pola makan terhadap IQ
b OR
95 C.I. Batas
bawah Batas
atas p
Pola makan 3kali
0.816 2.261
0.601 8.505
0,228
Tabel 4.11 menunjukkan analisis regresi logistik pola makan terhadap tingkat IQ didapatkan hasil bahwa anak dengan pola makan lebih dari 3 kali mempunyai
pengaruh positif terhadap IQ dibandingkan anak dengan pola makan ≤ 3 kali dengan OR=2,261, meskipun secara statistik tidak signifikan b= 0,816; 95 C.I
= 0,601-8,505; p =0,228.
Tabel 4.12 Tabel hasil uji t beda mean IQ anak obes dan tidak obes
Status gizi
N mean
SD Beda
mean CI 95
p Batas
bawah Batas
atas IQ
Tidak obes
30 104.26
9.110 1,858
-2,05 5,76
0,345 Obes
30 102.40
5.697 Dari tabel 4.12 menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara
statistik dari tingkat IQ anak yang obes dan tidak obes, dengan beda mean 1,858 dengan CI 95 -2,05 – 5,76; p= 0,345.
commit to user
2. Pembahasan