Persiapan Tes Akhir Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In

12 Kegiatan Pembelajaran 1 sejarah Indonesia dimulai sejak perahu-perahu yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman pada tahun 1596 menjatuhkan jangkarnya di Banten. Sebenarnya, maksud utama mereka datang ke Indonesia ialah berdagang. Tetapi lama kemudian, maksud tersebut berubah menjadi ingin menguasai dan memerintah Indonesia. Akibatnya ialah bahwa kebudayaan asli bangsa Indonesia lama kelamaan dipengaruhi oleh kebudayaan Belanda, tidak terkecuali keadaan olahraganya. Ketika persaingan di antara mereka memuncak menjadi peperangan, Belanda berhasil mengusir yang lain dan memperoleh monopoli di nusantara. Tahun 1602 M Belanda mendirikan VOC Verenigde Oost Indische Compagnie, dan tahun 1691 M Gubernur Belanda bernama Jan Pieterszoon Coen berhasil menguasai Jayakarta dan diberi nama baru Batavia. Dengan berkuasanya Belanda Di Indonesia, terutama setelah Belanda mempunyai tentara yang banyak dalam rangka mempertahankan eksistensinya di Indonesia, maka kemudian terlihat masuknya keolahragaan di lingkungan militer. Meskipun olahraga itu sejak jaman Mesir Kuno dan Yunani Kuno sudah mulai menonjol, namun perkembangan di Eropa baru tampak timbul sekitar abad pertengahan, yang kemudian juga merayap berkembang di negeri Belanda, kemudian dibawa pula masuk ke Indonesia. Keolahragaan di Indonesia yang dibawa oleh Belanda itu sudah barang tentu sesuai dengan keadaan keolahragaan di negeri Belanda sendiri. Namun berkat kesadaran bangsa Indonesia akan kebudayaannya, meskipun dengan beberapa tekanan dan paksaan dari pihak penjajah, kebudayaan asli Indonesia masih dapat dipertahankan. Pada permulaan abad ke 19, masuk dan berkembang olahraga sistem Jerman yang diciptakan oleh Johann Friedrich Guts Muths 1759-1839 di negeri Belanda. Dengan adanya perkembangan lebih lanjut, masuk pula sistem Jerman yang diciptakan oleh Jahn, Spiess, dan Maul ken negeri Belanda. Pengaruh-pengaruh ini selanjutnya digunakan oleh Belanda mula-mula hanya dalam kalangan militer, tetapi kemudian masuk juga di sekolah-sekolah dan masyarakat. Oleh karena militer dalam penjajahan Belanda di Indonesia banyak mempunyai pengaruh, maka akhirnya di Indonesia sistem Jerman ini berkembang tidak hanya di lingkungan militer, tetapi lingkungan sekolah bahkan lingkungan masyarakat.