aliran darah atau pembuluh limfe pada tubuh kita. Tidak semua tumor adalah sel- sel kanker. Tumor yang bukan sel-sel kanker disebut tumor jinak. Tumor jinak
bisa menyebabkan masalah karena dapat menekan organ-organ sehat sekitarnya. Sel tumor tidak bisa tumbuh atau menginvasi jaringan lain dan juga tidak bisa
mengalami proses metastasis American Cancer Society, 2014.
2.5. Faktor-Faktor Risiko Kanker Laring
Faktor risiko adalah segala sesuatu yang menyebabkan terjadinya suatu penyakit, seperti kanker. Setiap kanker mempunyai faktor risiko yang berbeda-
beda. Beberapa faktor risiko seperti merokok dapat diubah. Lainnya, seperti umur seseorang atau riwayat keluarga tidak dapat diubah. Menurut American Cancer
society ada beberapa fakor risiko untuk terjadinya kanker laring, yaitu : konsumsi alkohol, penggunaan tembakau, infeksi HPV, sindrom genetik, paparan tempat
kerja, jenis kelamin, umur , ras, penyakit gastroesofageal reflux American Cancer Society, 2014.
2.5.1. Konsumsi Alkohol
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa konsumsi alkohol meningkatkan risiko kanker rongga mulut, faring, dan laring . Baan et al, menemukan bahwa
minum 50 gram alkohol murni per hari dihubungkan dengan 2-3 kali risiko lebih
tinggi terkena kanker laring dibandingkan dengan non-peminum. 2.5.2. Penggunaan Tembakau
Penggunaan tembakau merupakan faktor risiko yang paling penting untuk terjadinya kanker leher dan kepala temasuk kanker laring dan hypofaring. Risiko
untuk terjadinya kanker ini jauh lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan non-perokok. Kebanyakan penderita kanker laring mempunyai riwayat merokok
atau paparan tembakau dengan cara lain American Cancer Society, 2014.
2.5.3. Infeksi Human Papilloma Virus HPV
Human Papilloma Virus HPV ditemukan pada banyak lesi di regio kepala dan leher, termasuk pada karsinoma sel skuamosa. HPV tipe 16 dan 18
diketahui sebagai risiko mayoritas untuk terjadinya kanker serviks. ini diyakinkan karena protein virus E5 dan E6 yang mendegradasi p53. Enzim ini berhubungan
dengan integritas gen, proliferasi, dan apoptosis yang mana sangat penting dalam mencegah kematian sel kanker. Kekuatan untuk menggunakan informasi tentang
HPV ini masih kurang jelas pada kanker laring, karena banyaknya studi yang menggunakan teknik yang berbeda-beda dan hasil sensitivitas dan spesifitas yang
beragam. Almadori et al mengungkapkan bahwa sepertiga dari tumor laring ditemukan adanya DNA HPV, tetapi Ha dan Califano berpendapat bahwa HPV
menpunyai mekanisme untuk memicu perkembangan tumor. Clayman et al menemukan bahwa 24 diantara 57 spesimen dari kanker laring merupakan pasien
yang positif HPV. Studi mereka mengungkapkan bahwa HPV bisa ditemukan pada tumor yang mengalami kelainan biologis dengan prognosis yang buruk
Cummings, 2005.
2.5.4. Paparan pada Tempat Industri
lama terpapar oleh debu kayu, uap cat, dan zat kimia tertentu yang digunakan pada industri metal, minyak, plastik, dan textil juga dapat
meningkatkan risiko terjadinya kanker laring American Cancer Society, 2014.
2.5.5. Jenis Kelamin
kanker laring dan hipofaring lebih sering terjadi pada pria 4 kali lebih sering dibandingkan dengan wanita. Ini dikarenakan faktor risiko utama,
merokok dan konsumsi alkohol, yang sering pada pria. Tetapi pada tahun-tahun terakhir, kebiasaan ini sering dijumpai pada wanita, tentunya risiko untuk
terjadinya kanker laring meningkat American Cancer Society, 2014.