2.5.3. Infeksi Human Papilloma Virus HPV
Human Papilloma Virus HPV ditemukan pada banyak lesi di regio kepala dan leher, termasuk pada karsinoma sel skuamosa. HPV tipe 16 dan 18
diketahui sebagai risiko mayoritas untuk terjadinya kanker serviks. ini diyakinkan karena protein virus E5 dan E6 yang mendegradasi p53. Enzim ini berhubungan
dengan integritas gen, proliferasi, dan apoptosis yang mana sangat penting dalam mencegah kematian sel kanker. Kekuatan untuk menggunakan informasi tentang
HPV ini masih kurang jelas pada kanker laring, karena banyaknya studi yang menggunakan teknik yang berbeda-beda dan hasil sensitivitas dan spesifitas yang
beragam. Almadori et al mengungkapkan bahwa sepertiga dari tumor laring ditemukan adanya DNA HPV, tetapi Ha dan Califano berpendapat bahwa HPV
menpunyai mekanisme untuk memicu perkembangan tumor. Clayman et al menemukan bahwa 24 diantara 57 spesimen dari kanker laring merupakan pasien
yang positif HPV. Studi mereka mengungkapkan bahwa HPV bisa ditemukan pada tumor yang mengalami kelainan biologis dengan prognosis yang buruk
Cummings, 2005.
2.5.4. Paparan pada Tempat Industri
lama terpapar oleh debu kayu, uap cat, dan zat kimia tertentu yang digunakan pada industri metal, minyak, plastik, dan textil juga dapat
meningkatkan risiko terjadinya kanker laring American Cancer Society, 2014.
2.5.5. Jenis Kelamin
kanker laring dan hipofaring lebih sering terjadi pada pria 4 kali lebih sering dibandingkan dengan wanita. Ini dikarenakan faktor risiko utama,
merokok dan konsumsi alkohol, yang sering pada pria. Tetapi pada tahun-tahun terakhir, kebiasaan ini sering dijumpai pada wanita, tentunya risiko untuk
terjadinya kanker laring meningkat American Cancer Society, 2014.
2.5.6. Usia
Terjadinya kanker laring melalui proses bertahun-tahun, jadi kanker laring jarang ditemukan pada orang-orang muda. Lebih dari setengah pasien dengan
kanker laring berumur 65 atau lebih ketika kanker pertama kali didiagnosis American Cancer Society, 2014.
2.5.7. Ras atau Suku
Kanker laring lebih sering ditemukan pada ras Amerika-Afrika dan orang kulit putih dibandingkan dengan ras Asia dan Latin American Cancer Society,
2014. Insidens terjadinya kanker laring dua kali lebih tinggi pada orang kulit hitam dibandingkan dengan orang kulit putih di Amerika Wasfie T, 1988 dalam
Cummings CW, 2005.
2.5.8. Gastroesophageal Reflux Disease GERD
Gastroesophageal reflux disease GERD adalah naiknya asam lambung ke esofagus. GERD dapat menyebabkan heartburn dan meningkatkan terjadinya
kanker pada esofagus. Studi-studi sudah dilakukan untuk melihat jika ini meningkatkan risiko kanker pada laring American Cancer Society, 2014.
Koufman melaporkan bahwa 31 pasien kanker laring, didokumentasikan 84 dijumpai reflux. Berbeda dengan penelitian kebanyakan, hanya 58 pasien adalah
perokok koufman JA, 1991 dalam Cummings CW, 2005.