commit to user
masalah sambil menyimak secara seksama bagaimana orang lain berbicara mengenai masalah yang sedang dihadapi.
4. Model bermain peran berasumsi bahwa proses psikologis yang
tersembunyi, berupa sikap, nilai, perasaan dan system keyakinan, dapat diangkat ke taraf sadar melalui kombinasi pemeranan secara spontan.
Dengan demikian, para peserta didik dapat menguji sikap dan nilainya yang sesuai dengan orang lain, apakah sikap dan nilai yang dimilikinya
perlu dipertahankan atau diubah. Tanpa bantuan orang lain, para peserta didik sulit untuk menilai sikap dan nilai yang dimilikinya.
2. Langkah-langkah Metode Role Playing
Menurut Buku Strategi Pembelajaran Aktif Hizyam Zaini 2011:116 langkah-langkah sederhana dari Role Playing yaitu sebagai berikut :
1. Membawa peserta didik keluar dari peran yang dimainkannya
2. Meminta peserta didik secara individual mengekspresikan pengalaman
belajarnya. 3.
Mengkonsolidasi ide-ide. 4.
Memfasilitasi suatu analisis kelompok. 5.
Memberi kesempatan untuk melakukan evalusi. 6.
Menyusun agenda untuk masa depan. Menurut Shaftel 1967 ada sembilan langkah-langkah bermain peran yang
dapat dijadikan pedoman dalam pembelajaran: 1.
Menghangatkan suasana dan memotivasi peserta didik. 2.
Memilih partisipanperan
commit to user
3. Menyusun tahap-tahap peran
4. Menyiapkan pengamat
5. Pemeranan
6. Diskusi dan evaluasi
7. Pemeranan ulang
8. Diskusi dan evaluasi tahap dua
9. Membagi pengalaman dan mengambil kesimpulan.
Endang Komara,2009:Model Bermain Peran dalam Pembelajaran Partisipatif, tanggal akses: 21 Mei 2012.
Dan menurut Modul Model-Model, Media, dan Evaluasi Pembelajaran Bahasa Inggris UNS 2012:9 langkah-langkah metode Role Play yang juga saya
terapkan pada perkenalan bahasa Mandarin di SMK N 1 Sragen antara lain: 1
Mengajak siswa mengidentifikasi situasi untuk role play, seperti apakah role play akan dilaksanakan antara guru dengan siswa, dokter dengan
pasien, atau tamu hotel dengan resepsionis; 2
Mengajak siswa merancang role play, seperti apakah role play bersifat terstruktur, semi terstruktur, atau bebas. Juga, apakah role play akan
dilaksanakan oleh dua orang, tiga orang, atau lebih; 3
Memfasilitasi siswa untuk mengidentifikasi language function yang diperkirakan muncul dalam percakapanrole play;
4 Mengajak siswa mengidentifikasi pilihan-pilihan bentuk bahasa
language forms untuk masing-masing language function;
commit to user
5 Mengarahkan siswa untuk melakukan drilling terhadap beberapa
language forms yang telah teridentifikasi; 6
Memfasilitasi siswa melakukan latihan role play dalam kelompok kecil; 7
Memfasilitasi siswa melakukan performance role play di depan kelas; 8
Mengajak para siswa melakukan evaluasi terhadap hasil performance siswa.
9 Pemeranan ulang bagi siswa lain, sebab role playing yang dilakukan
hanya 2 orang. 10
Diskusi dan evaluasi tahap 2. Tahap ke 9 dan 10 adalah langkah-langkah yang saya ambil dari Shafel
1967 untuk melengkapi langkah-langkah role playing yang saya lakukan di SMK N 1 Sragen.
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Role Playing