Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini bahasa Mandarin menjadi primadona di dunia, sebab bahasa Mandarin menjadi bahasa Internasional kedua setelah bahasa Inggris. Hal tersebut disebabkan karena perekonomian China akhir-akhir ini sedang berkembang dengan pesat, itu terbukti dengan banyaknya produk-produk elektronik buatan China yang laku keras di pasaran, hal tersebut secara tidak langsung menyebabkan bahasa China menjadi sangat berpengaruh di dunia. Salah satu pedoman 中国人 orang China yang pantang menyerah dan sangat suka bekerja keras merupakan salah satu alasan mengapa China menjadi penguasa dunia menyaingi Amerika. Dunia terbiasa menengok ke Barat, ke Eropa dan belakangan Amerika Serikat era ini segera berakhir. London mungkin masih jadi patokan dalam urusan zona waktu, warisan dari status dominisinya di dunia dahulu, tapi masyarakat global akan semakin sering mencocokkan arloji dengan waktu di Beijing. Jacques,2011:415 Banyak bukti bahwa China terus berusaha menjelajahi teknologi. Seperti China termasuk salah satu negara yang melakukan investasi sangat besar dalam berbagai inovasi teknologi bersih, terutama angin, surya dan hidrogen. Kebudayaan negeri China pun sekarang ini sudah mulai tidak asing di kehidupan commit to user orang Indonesia, misalnya barongsai, kungfu, tari-tarian China dan bahkan pada saat ini tahun baru China telah ditetapkan sebagai hari libur Nasional di Indonesia. Karena itulah bahasa China sangat penting digunakan di belahan dunia manapun, sekolah-sekolah kini juga banyak yang memberikan pelajaran bahasa Mandarin kepada siswanya agar sekolahnya bisa menjadi sekolah yang standar Internasional dan tentunya mampu bersaing di Internasional. Seperti dalam buku “When China Rules The World” Ketika China Menguasai Dunia pada bab 6 yang berjudul “China Sebagai Kekuatan Dunia” dijelaskan : China mempunyai kemampuan menjadi pemimpin dunia menggeser Amerika Serikat saat ini dalam bidang teknologi dan ekonomi global. Penggunaan bahasa asing perlu adanya keseragaman dalam pemahaman bahasa asing itu sendiri, dengan penetapan standar dalam pembelajaran bahasa China diharapkan Indonesia mampu bersaing di kancah Internasional, belajar dari kesuksesan orang-orang China. Di Indonesia kini juga mulai banyak pembelajaran bahasa Mandarin, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, Salatiga, Surakarta dll. Selain disebabkan bahasa Mandarin menjadi bahasa kedua setelah bahasa Inggris, banyaknya keturunan Tionghoa juga menjadi salah satu sebab banyaknya minat belajar bahasa Mandarin. Dalam menguasai bahasa China kita wajib menguasai 4 hal yaitu mendengar, menulis, membaca, dan berbicara. Agar 4 hal tersebut dapat berjalan commit to user secara maksimal, perlu adanya penyetaraan standar pembelajaran bahasa dan startegi khusus pembelajaran bahasa Mandarin. Sesuai dengan fungsinya sebagai alat untuk menyampaikan dan menyerap gagasan-gagasan, pikiran, pendapat, dan perasaan baik secara lisan maupun tertulis, maka kurikulum ini dipersiapkan untuk pencapaian ketrampilan dasar awal berbahasa Mandarin siswa, dengan didukung unsur-unsuraspek-aspek kebahasaan seperti : mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Departemen Pendidikan Nasional : 2003: 5 Di Kabupaten Sragen tempat saya tinggal bahasa Mandarin belum menjadi mata pelajaran wajib yang masuk kurikulum. Tahun 2012 ini merupakan tahun pertama bagi SMK N 1 Sragen menerima pelajaran bahasa Mandarin melalui magang yang saya lakukan. SMK N 1 Sragen menugaskan saya mengajar 3 kelas Administrasi Perkantoran. Karena di SMK N 1 Sragen belum ada mata pelajaran bahasa Mandarin sehingga perlu adanya penerapan metode khusus agar pengenalan bahasa Mandarin dapat terserap secara maksimal. Ciri khusus dari bahasa Mandarin antara lain pelafalan bahasa Mandarin berbeda dengan pelafalan di Indonesia, mempunyai 4 nada yang masing-masing memiliki arti yang berbeda, dalam pelafalan ada huruf-huruf tertentu yang harus memakai hembusan, dan tulisan huruf hanzi yang memerlukan banyak latihan dalam menghafalkannya. Misalnya dalam bahasa Mandarin tidak hanya ada 1 nada, tapi dalam 1 kata ada 4 nada 一 commit to user yī , 疑 yí ,以 yǐ ,意 yì ,yang keempatnya memiliki arti yang berbeda-beda. Untuk 一 yī nada satu itu artinya satu1, 疑 yí nada dua artinya ragu, 以 yǐ nada tiga artinya menggunakan, dan 意 yì nada empat artinya makna. Terkadang ada beberapa kosakata yang nada dan huruf pinyinnya sama akan tetapi artinya berbeda, bahkan bisa lebih dari 4 kosakata yang nada dan huruf pinyinnya sama. Contohnya: 工 gōng 弓 gōng 公 gōng 宫 gōng 恭 gōng . Oleh sebab itu pembelajaran bahasa Mandarin memerlukan strategi dan metode khusus dalam pengenalan pembelajaran bahasa Mandarin. Selama pembelajaran berlangsung kira-kira 2 bulan tentunya banyak tantangan yang saya hadapi, misalnya dalam melafalkan huruf-huruf yang memakai hembusan dan melafalkan huruf yang pengucapannya berbeda dengan huruf biasanya. Huruf- huruf yang pelafalannya berbeda dan memakai hembusan antara lain : b dibaca p p dibaca memakai hembusan d dibaca t t dibaca memakai hembusan g dibaca k k dibaca memakai hembusan z dibaca c c dibaca memakai hembusan j dibaca c q dibaca j memakai hembusan Selain huruf-huruf diatas, anak-anak juga sedikit kesulitan dalam melafalkan zh, ch, sh, dan r, yang dalam melafalkan perlu latihan khusus. commit to user Keunikan bahasa Mandarin itulah membuat saya memilih metode drilling dan role playing sebagai metode pengenalan bahasa Mandarin yang saya ajarkan di SMK N 1 Sragen. Dalam metode drilling ini saya harapkan dasar-dasar penggunaan hanzi pinyin benar-benar dimengerti, dipahami dan dapat langsung dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengenalan bahasa baru perlu adanya penekanan khusus agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pembelajaran berikutnya. Dengan sering mengulang-ulang cara melafalkan diharapkan anak-anak dapat lebih mengenal huruf pinyin dan dapat mempraktekkannya dengan benar. Serta dapat mempraktikkannya pada saat tertentu yang mendesak mereka harus menggunakan bahasa Mandarin sebagai pengantar. Sumardi 1974: 7 menyatakan: Dalam pengajaran bahasa salah satu segi yang sering disoroti adalah segi metode. Sukses tidaknya suatu program pengajaran bahasa seringkali dinilai dari segi metode yang digunakan. Sebab metodelah yang menentukan isi dalam mengajarkan bahasa. Dengan variasi-variasi baru dalam melakukan pengenalan bahasa Mandarin di kelas diharapkan anak-anak tidak bosan dengan kedua metode tersebut, sebab dengan suasana yang menyenangkan pembelajaran apapun dapat masuk secara maksimal serta lebih mengena di hati anak-anak. Apalagi anak-anak zaman sekarang yang cenderung lebih kritis dalam menerima pelajaran. Mereka akan bosan jika dalam metode yang diberikan terlalu monoton dan membosankan sekalipun menggunakan metode yang jitu. Dengan metode drilling dan role playing yang dikemas dengan apik akan lebih menarik anak-anak belajar bahasa commit to user Mandarin. Hubungan antara guru dan anak didik semakin harmonis dan tujuan pembelajaran akan tercapai. Untuk mengetahui sejauh mana anak-anak paham dengan bahasa Mandarin saya menggunakan metode role playing sebagai tolok ukurnya. Dengan metode role playing anak-anak akan mempraktikkan langsung di depan kelas untuk berdialog singkat tentang perkenalan dan tentang kehidupan sehari-hari menggunakan kosakata yang sederhana. Sehingga saya dapat mengevaluasi dialog mereka agar tidak terjadi kesalahan di kemudian hari.

B. Rumusan Masalah Penelitian