Analisis dan Evaluasi PEMBAHASAN

48 tidak efektif, padahal kebanyakan organisasi berhasil dimulai dengan komunikasi yang efektif. Meningkatkan produktivitas manusia dalam perusahaan tidak hanya menyangkut penjadwalan pekerjaan dan keterangan yang diperlukan untuk itu, akan tetapi juga menyangkut kondisi, iklim, dan suasana kerja. Salah satu cara dalam meningkatkan produktivitas yaitu dengan cara memperbaiki komunikasi dengan membuatnya lebih efektif secara terus-menerus. Jadi, jelaslah bahwa setiap perusahaan memerlukan komunikasi yang efektif agar seluruh kegiatan dapat diintegrasikan kearah pencapaian atau sasaran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, perusahaan tidak dapat berfungsi jika komunikasi yang berlangsung dalam perusahaan tersebut tidak efektif. Melalui pengamatan Penulis, hubungan komunikasi dengan produktivitas kerja karyawan yang terjadi di Mawar Bakery and cake shop Medan sudah efektif. Penyampain pesan dan informasi dari atasan kepada karyawan disampaikan dengan baik dan diterima dengn baik pula oleh para karyawan. Dengan begitu, karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai Mawar Bakery and cake shop Medan.

H. Analisis dan Evaluasi

Komunikasi yang dilaksanakan di Mawar Bakery and cake shop Medan sudah cukup baik dan dapat berjalan dengan lancar. Hal ini dapat dilihat dari penyelesaian tugas-tugas yang diberikan kepada para karyawan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dengan komunikasi yang baik pula, maka Universitas Sumatera Utara 49 produktivitas kerja karyawan pada Mawar Bakery and cake shop Medan tersebut dapat meningkat. Peningkatan produktivitas kerja karyawan ini dapat menghemat biaya, waktu, dan metode kerja tenaga dan pikiran. Komunikasi yang diterapkan di Mawar Bakery and cake shop Medan adalah komunikasi dua arah. Komunikasi yang terjadi adalah komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal. Komunikasi vertikal meliputi komunikasi keatas dan kebawah. Komunikasi vertikal yang terjadi di Mawar Bakery and cake shop Medan yang meliputi komunikasi kebawah, seperti: Komunikasi antara owner dengan Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift, staf dan karyawan. Komunikasi antara Manajer Operasional dengan staf dan karyawan, komunikasi antara Manajer Sumber Daya Manusia dengan staf dan karyawan, komunikasi antara Manajer Produksi dengan staf dan karyawan, komunikasi antara Kepala Produksi dengan staf dan karyawan, komunikasi antara Pengawas dengan staf dan karyawan, komunikasi antara Ketua Shift dengan staf dan karyawan. Sedangkan komunikasi vertikal yang terjadi di Mawar Bakery and cake shop Medan yang meliputi komunikasi keatas, seperti: Komunikasi antara Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift, staf dan karyawan dengan owner yang berarti sebaliknya. Universitas Sumatera Utara 50 Komunikasi antara staf dan karyawan dengan Manajer Operasional, komunikasi antara staf dan karyawan dengan Manajer Sumber Daya Manusia, komunikasi antara staf dan karyawan dengan Manajer Produksi, komunikasi antara staf dan karyawan dengan Manajer Toko, komunikasi antara staf dan karyawan dengan Kepala Produksi, komunikasi antara staf dan karyawan dengan Pengawas, komunikasi antara staf dan karyawan dengan Ketua Shift. Komunikasi horizontal yang terjadi di Mawar Bakery and cake shop Medan, seperti: Komunikasi antara sesama Manajer, komunikasi antara sesama Kepala Produksi, komunikasi antara sesama Pengawas, komunikasi antara sesama Ketua Shift, komunikasi antara sesama staf dan karyawan. Proses komunikasi antara owner dengan Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift di Mawar Bakery and cake shop Medan berupa lisan dan tulisan. Komunikasi lisan yang dilakukan owner dengan Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift misalnya langsung bertatap muka, melalui telepon, dan rapat yang disebut dengan rapat pimpinan. Komunikasi tulisan yang dilakukan owner dengan Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift misalnya berupa surat keputusan, memo, surat tugas kerja dan wewenang, surat pengumuman, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 51 Proses komunikasi secara lisan antara owner dengan staf dan karyawan sangat jarang terjadi. Karena semuanya telah dilimpahkan kepada Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift sehingga, Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift yang mengkomunikasikannya kepada staf dan karyawan. Sedangkan komunikasi secara tulisan antara owner dengan staf dan karyawan misalnya berupa surat keputusan, memo, surat tugas kerja dan wewenang, surat pengumuman, dan sebagainya. Proses komunikasi antara Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift dengan staf dan karyawan di Mawar Bakery and cake shop Medan juga berupa lisan dan tulisan. Komunikasi lisan yang dilakukan Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift misalnya langsung bertatap muka, melalui telepon, dan rapat. Komunikasi ni merupakan komunikasi yang paling sering diterapkan di Mawar Bakery and Cake Shop karena management berpedoman bahwa dengan menerapkan komunikasi ini, pesan dan informasi yang disampaikan kepada staf dan karyawan akan sampai dengan tepat dan jelas. Sehingga, tujuan Mawar Bakery and cake shop Medan dapat tercapai dengan baik dan sesuai ketentuan yang diinginkan. Sedangkan komunikasi secara tulisan antara Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift dengan staf dan karyawan Universitas Sumatera Utara 52 misalnya berupa memo, surat pengumuman atau penyampaian informasi melalui papan pengumuman yang ada pada ruang piket, ruang rapat dan sebagainya. Dalam bidang produksi, biasanya staf dan karyawan tidak langsung berhubungan dengan Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Pengawas, Ketua Shift, tetapi melalui Kepala Produksi. Contoh: Kepala Produksi menyampaikan surat pengumuman atau penyampaian informasi kepada karyawan dibagian produksi tentang jadwal pembuatan cake jenis tertentu. Hal ini mewajibkan karyawan dibagian produksi untuk segera mempersiapkan segala jenis keperluan dan kemudian wajib melaporkan kepada kepala produksi untuk memantau pembuatan cake tersebut. Setelah pembuatan cake selesai, Kepala Produksi harus segera mengambil sampel dari cake tersebut untuk dinilai kadar ‘keenakannya’. Dalam bidang pengawasan, karyawan juga jarang berhubungan dengan Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, tetapi melalui Ketua Shift. Karyawan pada bagian ini seperti: supir, SPG cashier, cleaning service, parkir berhubungan langsung dengan Ketua Shift. Kemudian untuk menilai kinerja mereka, Ketua Shift melaporkan hasil penilaiannya selama dilapangan kepada supervisor pengawas. Sedangkan untuk bidang lainnya, karyawan dimungkinkan untuk berhubungan langsung dengan Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift. Universitas Sumatera Utara 53 Proses komunikasi antara sesama Manajer biasanya secara lisan dan bersifat informal. Komunikasi antara sesama Manajer terjalin cenderung lebih santai, akrab, dan tidak kaku. Komunikasi antara sesama Manajer ini biasanya menggunakan bahasa yang mudah dipahami antara satu sama lain dan cenderung lebih fleksibel. Begitupula dengan komunikasi antara Pengawas dengan Ketua Shift yang bekerja di Mawar Bakery and cake shop Medan tersebut. Hal seperti ini juga terjadi dalam komunikasi antara sesama staf dan karyawan. Di dalam kegiatan komunikasi, terkadang timbul kesalahpahaman. Begitupula yang terjadi pada Mawar Bakery and cake shop Medan. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor penghambat komunikasi antara pengirim dan penerima pesan. Penulis menilai bahwa hambatan–hambatan komunikasi yang terjadi di Mawar Bakery and cake shop Medan masih dalam taraf wajar, misalnya kesalahpahaman yang terjadi akibat perbedaan pendapat antara para karyawan, para Manajer di Management. Dan ini merupakan hal yang biasa karena dapat diatasi setelah adanya saling pengertian antara kedua belah pihak atas pesan atau informasi yang disampaikan. Selain itu, Penulis juga menilai bahwa proses komunikasi yang terjadi di Mawar Bakery and cake shop Medan juga tetap berjalan dengan lancar. Para karyawan juga diberikan kesempatan untuk memberikan saran maupun ide–ide mereka kepada atasan dengan komunikasi yang baik dan sopan. Universitas Sumatera Utara 54

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN