Peranan Komunikasi Dalammeningkatkan Produktivitas Kerja Staf Dan Karyawan Pada Mawar Bakery And Cake Shop Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

PERANAN KOMUNIKASI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

KERJA STAF DAN KARYAWAN PADA MAWAR BAKERY AND CAKE SHOP MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh:

STEVANIE TELAUMBANUA 102101057

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

NAMA : STEVANIE TELAUMBANUA

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NIM : 102101057

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : PERANAN KOMUNIKASI

DALAMMENINGKATKAN

PRODUKTIVITAS KERJA STAF DAN KARYAWAN PADA MAWAR BAKERY AND CAKE SHOP MEDAN

Tanggal : Juli 2013 DOSEN PEMBIMBING

NIP.19620117 198603 2 002

Dra Friska Sipayung M.Si

Tanggal : Juli 2013 KETUA PRODI DIII KEUANGAN

NIP.197411232 00012 2 001 Dr. Yeni Absah, SE, M.Si

Tanggal : Juli 2013 DEKAN FAKULTAS EKONOMI

NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan anugrah yang diberikanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Penulis banyak mendapat bimbingan, motivasi dari berbagai pihak selama masa perkuliahan sampai penulisan Tugas Akhir ini. Dalam kesempatan ini, penulis ingin berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak PROF.DR.AZHAR MAKSUM, MEc.Ac, Ak selaku Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Jurusan D-III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si, selaku Sekretaris

Program Studi Jurusan D-III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberikan bimbingan, pengarahan, saran, dan bersedia meluangkan waktu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Bapak Pimpinan dan staf karyawan Mawar Bakery and Cake Shop

Medan yang telah membantu penulis dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan, khususnya Ibu Darmilisani, SE selaku Manager HRD.

6. Terkhusus kepada kedua orangtuaku tercinta Ayahanda Antonius


(4)

senantiasa mendoakan.

8. Laki-laki spesial yang selalu mendukung dan menyemangati, Gabe Maruba Nainggolan. Thanks for everything darling

9. Semua sahabat-sahabatku kepoy, sule, adek, sonia, murni, kak

manda, arshita, alwan, dana, olak, dwi, udud, pudel, mami asri, ecak, mutia, ismi, kelompok magang 26 dan seluruh teman-teman seperjuangan dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, terimakasih banyak teman-teman.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, karena ini penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan saran serta kritik yang bersifat membangun guna penyempurnaan di masa datang.

Medan, Juli 2013

Penulis,

NIM. 102101057 Stevanie Telaumbanua


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II PROFIL INSTANSI ... 6

A. Sejarah Ringkas Perusahaan ... 6

B. Struktur Organisasi ... 9

C. Uraian Tugas ... 12

D. Kinerja Usaha Terkini ... 20

BAB III PEMBAHASAN ... 27

A. Pengertian Komunikasi ... 27

B. Unsur-unsur Komunikasi... 28

C. Bentuk Komunikasi ... 29

D. Proses Komunikasi ... 35

E. Pengertian Produktivitas dan faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas ... 39

F. Pengukuran Produktivitas ... 44

G. Hubungan Komunikasi dengan Produktivitas ... 46

H. Analisa dan Evaluasi ... 48

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57 LAMPIRAN


(6)

Halaman Gambar 1.1 Struktur Organisasi Mawar Bakery


(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan semakin berkembangnya kebutuhan akan informasi dewasa ini, maka peranan komunikasi juga dirasakan semakin penting. Informasi sebagai produk dari komunikasi akan sangat bermanfaat dalam pelaksanaan kerja bagi anggota perusahaan secara keseluruhan. Suatu komunikasi yang baik dan lancar akan menghasilkan arus informasi yang baik untuk kebutuhan para atasan dan karyawan sehingga tujuan organisasi/kantor dapat tercapai.

Komunikasi akan berhasil apabila pengirim pesan dan penerima pesan besama-sama mencapai pengertian dan kesimpulan yang sama sesuai dengan yang dimaksudkan, tentang apa yang sebenarnya yang diinformasikan. Untuk itu sangat diperlukan keterampilan dalam pemakaian bentuk-bentuk komunikasi dalam suatu perusahaan demi kelancaran aktifitas perusahaan.

Jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian berita melalui suatu sarana dan bertujuan untuk mendapatkan saling pengertian antara sipenerima dan sipengirim. Komunikasi akan memungkinkan setiap anggota organisasi untuk saling membantu, saling mengadakan interaksi.

Sejak dilahirkan, manusia hidup dalam suatu lingkungan tertentu yang menjadi wadah kehidupannya. Ia memerlukan bantuan dari orang lain di sekitarnya. Untuk itu ia melakukan komunikasi Sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu berkeinginan untuk berbicara, tukar-menukar gagasan, mengirim dan


(8)

menerima informasi, membagi pengalaman, bekerja sama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan dan sebagainya. Berbagai keinginan tersebut hanya dapat terpenuhi melalui kegiatan komunikasi dengan orang lain dalam suatu sistem sosial tertentu, termasuk didalam suatu sistem organisasi perkantoran.

Tujuan komunikasi adalah menciptakan dan saling memberi pengertian

(understanding) antara sesama komunikator (pengirim) dan komunikannya

(penerimanya), mengandung kebenaran, lengkap, mencakup keseluruhan, menarik dan nyata. Tetapi hal ini tidak bisa dicapai begitu saja, karena ada banyak hambatan dalam komunikasi, misalnya: banyaknya perantara dalam proses penyampaian informasi yang disampaikan tidak lagi akurat, dan jika hal ini terjadi akan mengakibatkan salah pengertian (missunderstanding) yang akan berdampak kesalahan pelaksanaan aktifitas kantor yang kemudian akan menghambat produktivitas karyawan, oleh karena itu komunikasi adalah hal yang sulit dan berbelit-belit serta memerlukan pemahaman yang baik.

Apabila perusahaan tidak dapat melaksanakan komunikasi dengan baik, maka semua rencana, instruksi-instruksi, saran-saran, motivasi-motivasi, tidak akan memenuhi sasaran dan akan menemui kegagalan belaka. Dengan kata lain tanpa adanya komunikasi, maka pekerjaan akan menjadi simpang siur dan tidak sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Peranan komunikasi dalam meningkatkan produktivitas perusahaan sangat penting karena sistem komunikasi yang baik akan meningkatkan aktivitas kerja staf dan karyawan, tentu juga meningkatkan produktivitas perusahaan. Komunikasi pada hakekatnya memegang peranan penting tidak hanya


(9)

3

diperusahaan saja, tetapi juga dilembaga-lembaga lainnya, dalam pergaulan dengan masyarakat dan sebagainya.

Mawar Bakery And Cake Shop merupakan salah satu usaha Bakery

ternama di kota Medan. Memiliki pegawai yang produktif bukanlah impian perusahaan ini saja tetapi juga merupakan impian perusahaan yang lain. Namun untuk mendorong karyawan agar produktif tidaklah mudah. Produktivitas karyawan tidak hanya menyangkut dalam penjadwalan kerja, tetapi keterampilan berkomunikasi juga diperlukan. Oleh karena itu menjalin hubungan komunikasi yang terbuka, jujur, adil, antara pimpinan dan pegawai akan mendorong pegawai untuk bekerja dengan senang hati sehingga produktivitas pun dapat ditingkatkan. Baik buruknya suatu komunikasi akan berpengaruh terhadap hasil kerja dan tujuan yang diharapkan oleh perusahaan.

Untuk lebih mengetahui bagaimana peranan komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan karyawan, maka Penulis mencoba

mengambil judul “Peranan Komunikasi Dalam Meningkatkan Produktivitas


(10)

B. Rumusan Masalah

Sistem komunikasi yang dilaksanakan perusahaan akan mempengaruhi kelancaran para staf dan karyawannya. Oleh karena itu sangat penting bagi perusahaan untuk memperhatikan bagaimana cara-cara berkomunikasi yang efektif untuk meningkatkan produktivitas kerja staf dan karyawannya. Berdasarkan uraian tersebut maka rumusan masalah yang dapat diambil sebagai dasar kajian dalam penelitian yang dilakukan yaitu:

Bagaimana peranan komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan karyawan pada Mawar Bakery And Cake Shop Medan.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan komunikasi dalam meningkatkan produktifitas kerja staf dan karyawan pada Mawar Bakery

And Cake Shop Medan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian adalah : 1. Bagi Penulis:

Untuk memberikan gambaran yang nyata pada penulis, bagaimana peranan komunikasi dalam meningkatkan produkttivitas kerja staf dan karyawan pada Mawar Bakery And Cake Shop Medan.


(11)

5

2. Bagi Perusahaan:

Untuk memberikan masukan serta menyampaikan saran yang bermanfaat bagi Mawar Bakery And Cake Shop Medan, mengenai masalah yang di hadapi dibidang komunikasi.


(12)

A. Sejarah Ringkas Mawar Bakery And Cake Shop

Ide pendirian usaha ini berawal dari hobi memasak istri pemilik usaha, Ibu Mawar. Kemudian Pak Rudy (pemilik) menyarankan istrinya untuk membuka usaha toko roti. Lalu didirikanlah “Mawar Bakery”, dengan mengadopsi langsung nama sang istri. Produksi awal Mawar Bakery adalah ‘roti tawar’, yang menjadi

icon Mawar Bakery & Cake Shop di setiap outletnya. Dengan hanya mempekerjakan 5 orang SPG dan 10 orang tenaga kerja di bagian produksi, tentu bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, Ibu Mawar juga ikut serta dalam proses produksi.

Mawar Bakery pada awal berdirinya merupakan usaha kecil dengan modal awal sekitar ± Rp. 100 juta, yang berlokasi di pinang baris, didirikan pada tahun 2003. Sebelumnya Pak Rudy juga memiliki usaha lain, tetapi mengalami jatuh bangun. Berkat keuletan dan kesabaran Pak Rudy serta istrinya tercetuslah ide membuka toko roti. Ternyata berkat keahlian istirinya dalam mengolah makanan, roti tawar ibu Mawar mendapat tempat di hati masyarakat dan usaha Mawar Bakery ini sangatlah menjanjikan prospek ke depannya.

Namun seiring berkembangnya usaha ini, Ibu Mawar tidak lagi ikut secara langsung dalam proses produksi melainkan hanya mengawasi saja. Beliau


(13)

7

telah mempercayakan kepada tenaga ahli untuk setiap jenis produk yang diproduksi. Misalnya untuk pembuatan Bika Ambon, maka yang dipercayakan untuk memproduksi adalah tenaga yang ahli di bidang pembuatan Bika Ambon. Begitu pula dengan pembuatan Blackforest, dimana yang dipercayakan untuk memproduksinya adalah tenaga ahli di bidang pembuatan kue semacam tart. Setiap bagian produksi ada yang mengepalai dan mengawasi seluruh kegiatan proses produksi. Hal ini mungkin tidak pernah terpikirkan oleh orang-orang sebelum Pak Rudi dan Ibu Mawar, dimana disetiap jenis produk bisa saja dipercayakan kepada satu tenaga ahli saja. Produk akan tetap selesai namun hasilnya tidak akan maksimal sebagaimana yang menggunakan tenaga spesialis untuk setiap jenis produk.

Mawar Bakery mulai mengepakkan sayapnya dengan membuka cabang

baru di Setia Budi pada tahun 2005 dan Head Office dipindahkan ditempat ini, cabang berikutnya di Jln. Brigjend Katamso yang didirikan tahun 2008 dan di Jln. Gatot Subroto didirikan tahun 2012. Mawar Bakery memiliki beberapa anak perusahaan diantaranya ‘Restaurant MW dan Mawar ChocolateShop’.

Semua produk yang dipasarkan adalah produk buatan sendiri, kecuali makanan ringan sejenis snack dan minuman yang dibeli dari supplier. Es krim juga produk buatan Mawar Bakery sendiri. Keempat anak perusahaan Mawar

Bakery tersebut secara sekaligus dapat ditemukan di Jl. Setia Budi Pasar 6 No.4-5, Tanjungsari, Medan. Selain untuk membeli camilan, konsumen dapat dimanjakan oleh beragam coklat di Mawar Chocolate Shop dan jika konsumen merasa lapar,


(14)

mawar Bakery juga menyediakan Restaurant MW. Semua ini diberikan untuk mempermudah konsumen dalam meraih kepuasan kuliner.

Visi Mawar Bakery And Cake Shop

1. Mengembangkan usaha produk-produk Bakery tanpa menggunakan tambahan bahan pengawet.

2. Berlogo HALAL dari MUI untuk semua jenis produk-produk Bakery.

3. Membuat dan menampilkan produk-produk Bakery yang bermutu, cita rasa tinggi, dan harga terjangkau untuk semua kalangan masyarakat.

4. Mengutamakan kualitas dan kuantitas untuk semua jenis produk-produk

Bakery.

5. Mengutamakan bentuk pelayanan dari SPG/Pramuniaga Mawar Bakery kepada

customer.

6. Mengutamakan kebersihan operasional toko, keamanan dan kenyamanan

terhadap customer pada semua cabang Mawar Bakery.

Misi Mawar Bakery And Cake Shop

1. Perusahaan mempromosikan dan menjalankan bentuk kerjasama Franchise

pada tahun 2012 untuk cabang Mawar Bakery ke wilayah Sumut, dan wilayah Sumatera.


(15)

9

2. Menjadi nomor 1 (satu) untuk kategori perusahaan produk-produk Bakery, khususnya untuk wilayah kota Medan pada tahun 2017.

3. Menjadi nomor 1 (satu) untuk kategori perusahaan produk-produk Bakery, khususnya untuk wilayah Sumut pada tahun 2022.

4. Menjadi nomor 1 (satu) untuk kategori perusahaan produk-produk Bakery, khususnya untuk pulau Sumatera pada tahun 2030.

5. Melebarkan sayap perusahaan untuk membuka usaha lain yang sejenis dan

yang tidak sejenis, tetapi masih dalam satu induk perusahan dan manajemen Mawar Bakery Group.

B. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.


(16)

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Struktur Organisasi Mawar Bakery And Cake Shop Medan dapat dilihat pada Gambar 1.1


(17)

Keterangan: Merah Level 3

Kuning Level 2

Hijau Level 1

GAMBAR 1.1

STRUKTUR ORGANISASI MAWAR BAKERY AND CAKE SHOP MEDAN SUMBER : MAWAR BAKERY AND CAKE SHOP MEDAN 2005

GM Ibu Wulan

Kepala Shift Kepala Shift Kepala Shift Kepala Shift Cleaning Service SPG Cashier Captain Parkir SPV G. Subroto SPV

S. Budi / Mawar SPV P. Baris SPG Cashier Cleaning Service Parkir SPV Katamso Supir Waka Prod. P. Baris Seksi Roti & Pastry Seksi Bolu Seksi Tart Seksi Bika&Lapis Seksi Coklat Waka Prod. S. Budi Waka Prod. Katamso Waka Prod. G. Subroto Kepala Produksi P Baris

Kepala Produksi Katamso Kepala

Produksi S Budi

Kepala Produksi G.

Subroto QC / QA

manager HRD manager Food Court Ibu Lisa Pak Anhar

Pak Ucok & Pak Adi Finance

manager Ibu Rani Staf Admin Katamso Staf Admin P Baris Designer Staf Accounting Staf Accounting Staf Admin G Subroto

Staf Admin Food Court / Coklat Staf Admin & Kasir Staf Admin S. Budi


(18)

C. Uraian Tugas

1. Manajer Operasional (Operational Manager)

A.Membantu Owner dalam meningkatkan dan mempertahankan citra

perusahaan dari waktu ke waktu terutama mutu produksi.

B. Mewakili Owner dalam mengambil keputusan dan wewenang di dalam

memimpin perusahaan.

C.Memonitor langsung pekerjaan Manajer Produksi, manajer toko serta

Ka.Produksi/Pengawas (Supervisor) masing-masing section.

D.Memonitor langsung pekerjaan keuangan (Finance) & akuntansi

(Accounting) dalam mengelola keuangan perusahaan.

E. Memonitor langsung pekerjaan HRD dalam meningkatkan kualitas kerja

karyawan dan pembinaan sumber daya manusia.

F. Melakukan pembelian material untuk keperluan produksi.

G.Mengatasi permasalahan proses produksi dan penjualan outlet bersama-sama dengan Production Manager dan Store Manager.

H.Menyusun perencanaan produksi, penjualan dan perencanaan lainnya

beserta seluruh jajaran Management.

I. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan pemerintah bersama-sama dengan HRD.

J. Menerima dan menangani setiap keluhan-keluhan dari karyawan dan

menyelesaikannya bersama-sama HRD.


(19)

13

2. Manajer Sumber Daya Manusia (Human Resource Manager)

A. Menjaga struktur kerja dengan memperbarui persyaratan kerja dan deskripsi pekerjaan untuk semua posisi.

B. Menjaga staf perusahaan dengan membentuk atau merekrut seorang, pengujian, dan wawancara program, manajer konseling tentang seleksi calon, melakukan dan menganalisis wawancara, merekomendasikan perubahan.

C. Siapkan karyawan untuk tugas dengan membentuk dan melaksanakan program orientasi dan pelatihan.

D. Menjaga perencanaan pembayaran dengan melakukan survei gaji berkala, penjadwalan dan melakukan evaluasi pekerjaan, mempersiapkan anggaran gaji, memantau dan penjadwalan tindakan membayar individu, merekomendasikan, perencanaan, dan pelaksanaan revisi struktur gaji.

E. Memastikan perencanaan, pemantauan, dan penilaian hasil kerja karyawan oleh supervisor untuk melatih dan disiplin karyawan, konferensi manajemen penjadwalan dengan karyawan, mendengar dan menyelesaikan keluhan karyawan, dan supervisor.

F. Menjaga program kesejahteraan karyawan dan menginformasikan karyawan dengan mempelajari dan menilai kebutuhan dan tren, merekomendasikan program manfaat bagi manajemen, mengarahkan pemrosesan klaim, mendapatkan dan mengevaluasi tawaran kontrak, pemberian kontrak, merancang dan melaksanakan program-program pendidikan .


(20)

G. Memastikan kepatuhan hukum dengan memantau dan menerapkan persyaratan yang berlaku SDM federal dan negara, melakukan investigasi, catatan pemeliharaan, mewakili organisasi pada audiensi.

H. Menjaga pedoman manajemen dengan menyiapkan, memperbarui, dan merekomendasikan kebijakan dan prosedur sumber daya manusia.

I. Memelihara catatan sejarah sumber daya manusia dengan merancang pengajuan dan sistem pencarian, menyimpan catatan masa lalu dan saat ini. J. Menjaga pengetahuan profesional dan teknis dengan menghadiri lokakarya

pendidikan, meninjau publikasi profesional, membangun jaringan pribadi, berpartisipasi dalam masyarakat profesional.

K. Selesaikan persyaratan operasional sumber daya manusia dengan penjadwalan dan menugaskan pegawai menindaklanjuti hasil kerja.

L. Menjaga hasil pekerjaan staf sumber daya manusia dengan konseling dan mendisiplinkan karyawan, perencanaan, pemantauan, dan penilaian hasil kerja.

M. Memberikan kontribusi terhadap upaya tim dengan melakukan hasil yang terkait sesuai kebutuhan.

3. Manajer Produksi (production Manager)

A.Memimpin segala kegiatan produksi di Mawar Bakery (Group).

B. Sebagai pengambil keputusan “decision maker” dalam kegiatan produksi. C.Mengendalikan dan mengevaluasi produksi dari segi biaya, mutu dan waktu


(21)

15

D.Melaksanakan fungsi perencanaan dan pengawasan produksi sehingga

tujuan perusahaan akan tercapai secara efektif.

E. Bertanggung jawab atas pengadaan dan pengendalian persediaan bahan

baku, bahan penunjang, dll.

F. Mengupayakan peningkatan kualitas hasil kerja meliputi biaya, mutu dan waktu sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

G.Mengupayakan terlaksananya Kesehatan Keselamatan Kerja (K3).

H.Mengupayakan tertib administrasi dan menyajikan laporan secara berkala.

I. Mengupayakan peningkatan kemampuan sdm produksi dalam bidang

manajemen, keahlian dan ketrampilan.

J. Memecahkan masalah–masalah yang timbul dalam proses produksi

bersama-sama dengan Ka.Produksi dan Divisi R & D.

K.Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

4. Manajer Toko (Store Manager)

A.Bertanggung jawab terhadap semua penjualan di seluruh outlet. B. Menampung dan menangani keluh kesah pelanggan.

C.Bersama-sama dengan management memecahkan masalah yang timbul

dalam penjualan.

D.Membuat laporan bulanan penjualan dan melaporkannya ke Operational Manager.


(22)

E. Menjaga agar outlet tetap bersih, rapi dan nyaman dengan berkoordinasi

dengan Supervisor outlet sehingga pengunjung merasa nyaman untuk

berbelanja.

F. Mengatur perputaran produk di setiap outlet.

G.Memberikan pengarahan/supervisi ke seluruh staf operasional khususnya SPG.

H.Mengecek stock barang dan melaporkannya pada Manajer Operasional. I. Mencari pelanggan–pelanggan baru agar target penjualan tercapai. J. Membina hubungan yang baik dengan para pelanggan.

K.Membuat agenda kerja tahunan untuk perencanaan penjualan tahun depan.

L. Aktif dalam mengajukan promosi yang dapat meningkatkan omset

penjualan.

M.Merancang program program untuk meningkatkan penjualan masing masing outlet dengan berkoordinasi dengan Manajer Produksi.

N.Melakukan pengontrolan disetiap outlet dan membuat laporan

perminggunya.

O.Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

5. Kepala Produksi


(23)

17

B. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap seksi di bawahnya untuk menjamin terlaksananya kesinambungan dalam proses produksi.

C. Memonitor pelaksanaan rencana produksi agar dapat dicapai hasil produksi sesuai jadwal, volume, dan mutu yang ditetapkan.

D. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi penggunaan tenaga kerja, mesin dan peralatan.

E. Selalu menjaga agar fasilitas produksi berfungsi sebagai mana mestinya.

F. Menjaga dan memelihara semua instalasi yang ada.

G. Membuat laporan harian dan berkala mengenai kegiatan di bagiannya.

H. Menjaga disiplin kerja dan menilai prestasi kerja bawahannya secara berkala.

I. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh Manajer Produksi.

J. Memastikan bahwa tenaga kerja cukup untuk proses produksi.

K. Mengatur kelancaran produksi di setiap seksi.

L. Menindak lanjuti permintaan dari gudang akan barang-barang untuk keperluan proses produksi.


(24)

N. Menyeleksi dan mencocokkan barang yang dipesan dengan Purchase Order

(PO).

O. Mengembalikan barang yang tidak sesuai dengan Purchase Order (PO).

P. Memberikan laporan perbulannya kepada Operationa Manager dan

Production Manager.

6. Pengawas (Supervisor)

A.Membantu Store Manager dalam meningkatkan penjualan, mangarahkan dan memotivasi Ketua Shift, SPG/Kasir dalam mencapai target penjualan toko.

B. Mambantu Store Manager dalam hal meninjau ulang dan menetapkan

strategi penjualan.

C.Membantu Store Manager dalam membangkitkan peluang penjualan dengan mengindentifikasikan sasaran target pasar.

D.Membantu Store Manager dalam menyediakan tingkat pelayanan pelanggan yang professional dan sempurna untuk pelanggan tetap dan pelanggan baru. E. Mengatur daftar schedule Kepala Shift, SPG&Kasir.

F. Memberikan arahan/supervisi kepada Kepala Shif, SPG&Kasir.

G.Membantu Store Manager dalam menyelesaikan semua tugas yang


(25)

19

H.Memperhatikan kebersihan area toko seperti stealing, pintu masuk, area catat roti, area pemesanan, toilet customer, dll. Memastikan seluruh area toko dalam keadaan bersih.

I. Menangani keluhan pelanggan, apabila tidak dapat diselesaikan maka

koordinasi dengan Store Manager dalam hal penyelesaiannya.

J. Membuat laporan perbulannya mengenai penjualan, kehadiran SPG/Kasir dan laporan lainnya.

K.Memastikan seluruh SPG/Kasir mengikuti kebijakan dan prosedur yang

ditetapkan oleh perusahaan seperti : Standart grooming, prosedur

penyambutan customer, dll.

L. Melakukan pembelian barang barang parcel bersama sama dengan personel yg ditunjuk Operation Manager.

7. Ketua Shift

A.Melakukan pengawasan langsung terhadap semua staf SPG/Kasir yang

berada di bawah tanggung jawabnya.

B. Membantu Supervisor dalam meningkatkan penjualan toko dengan

memotivasi karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya

C.Memberikan pelayanan yang terbaik kepada Customer sehingga dapat

tercipta hubungan yang baik sehingga customer dapat berbelanja di Mawar

Bakery secara kontinu.

D.Menciptakan dan mengajukan “tata cara penyambutan” yang baik kepada


(26)

E. Memonitor kinerja staf yang berada di bawahnya dan memberikan laporan kepada Supervisor.

F. Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi dan membina kerjasama

team yang solid.

G.Melaporkan segala sesuatu yang terjadi di dalam toko kepada Supervisor dan atau Store Manager.

H.Mendisiplinkan karyawan yang ada dibawahnya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

I. Bertanggung jawab terhadap kebersihan stelling dan display kue, roti yang akan dijual.

J. Bertanggung jawab terhadap kebersihan toko selama bertugas.

D. Jenis Usaha/kegiatan

1. Partnership :

1. Perusahaan mengadakan acara-acara internal perusahaan, seperti peresmian cabang baru, ulang tahun perusahaan, dll. Juga mengundang perusahaan-perusahaan atau instansi-instansi lain guna mendukung acara tersebut. 2. Perusahaan mengadakan pertemuan kepada semua karyawan Mawar Bakery

Group dari semua cabang Mawar Bakery yang diadakan setiap sebulan sekali, yang bertujuan sebagai ajang intropeksi terhadap perkembangan dan kemajuan perusahaan dan sebagai ajang silaturrahmi terhadap semua pegawai Mawar Bakery Group.


(27)

21

3. Perusahaan mengadakan traveling bagi semua pegawai Mawar Bakery

Group setiap setahun sekali.

4. Perusahaan memberikan bantuan berupa sembako/uang tunai pada hari-hari besar kepada fakir miskin (orang-orang yang membutuhkan).

5. Perusahaan memberikan sumbangan sembako/uang tunai bagi korban

bencana alam.

2. Relationship :

1. Perusahaan mengikuti ajang-ajang promosi untuk produk-produk Bakery

dalam suatu acara yang diselenggarakan oleh pihak-pihak atau instansi-instansi swasta maupun negeri.

2. Perusahaan menjalin kerjasama dengan perusahaan/instansi-instansi swasta lain untuk saling mempromosikan produk-produk untuk kemajuan perusahaan.

3. Perusahaan mengirimkan wakil dari pihak Mawar Bakery Group untuk mengikuti seminar-seminar atau demo-demo yang diselenggarakan perusahaan-perusahaan atau instansi-instansi swasta yang bergerak dalam usaha sejenis.

4. Perusahaan mengirimkan wakil dari pihak Mawar Bakery Group untuk mengikuti pelatihan-pelatihan/perlombaan yang diselenggarakan oleh perusahan/ instansi-instansi swasta yang bergerak dalam usaha sejenis.


(28)

3. Entrepreneurship :

1. Perusahaan membuat dan mengembangkan sendiri jenis produk-produk

Bakery, sebagai bentuk kemandirian dan kemampuan karyawan dan team

management untuk memajukan perusahaan.

2. Perusahaan melihat dan memilih pasar yang tepat dan mempunyai prospek yang cerah untuk mengembangkan usaha Bakery sebagai bentuk tanggung

jawab management Mawar Bakery Group untuk mengembangkan

perusahaan.

3. Perusahaan memberikan reward untuk pemilihan SPG/Pramuniaga terbaik, karyawan produksi terbaik, dan outlet terbaik yang dilakukan setiap sebulan sekali oleh management perusahaan.

Education :

1. Perusahaan membuat acara-acara education/pendidikan tentang usaha dan

produk-produk Bakery yang diadakan Mawar Bakery Group yang

melibatkan semua kalangan masyarakat.

2. Perusahaan memberikan pelatihan-pelatihan kepada karyawan Mawar

Bakery Group, (seperti mentalitas, pembinaan, dan pengetahuan, yaitu

pengetahuan yang berhubungan dengan pelayanan-pelayanan, produksi produk-produk Bakery, dan seputar usaha Bakery).


(29)

23

Customer Experience :

1. Perusahaan mempersilahkan customer untuk memberikan kritik dan saran kepada Mawar Bakery Group dalam bentuk pelayanan, kepuasan, keamanan dan kenyamanan, dll pada semua cabang Mawar Bakery Group.

2. Perusahaan mempersilahkan customer untuk memberikan

komplain-komplain seputar produk-produk Bakery maupun komplain-komplain

seputar operasional toko pada masing-masing cabang Mawar Bakery Group.

Customer Satisfaction :

1. Perusahaan memberikan reward/penghargaan kepada Loyal Customer,

sebagai bentuk ucapan terima kasih Mawar Bakery Group atas partisipasi

customer dalam memajukan perusahaan.

2. Perusahaan membuat acara-acara yang melibatkan customer, seperti acara makan bersama komunitas Member Card Mawar Bakery, Mawar Cokelat, dan Pondok Mawar.

3. Perusahaan membuat acara-acara bulanan atau tahunan yang melibatkan

customer dari semua kalangan masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan

menengah, dan kalangan atas, sebagai bentuk untuk memajukan perusahaan.

D.1 Kinerja Usaha Terkini

Mawar Bakery sangat mengutamakan kualitas dan cita rasa. Bagi mereka, harga yang mahal bukanlah menjadi suatu masalah. Karena dengan kulalitas yang bagus akan mewujudkan kepuasan konsumen dan ini merupakan alat promosi


(30)

gratis bagi usaha meraka. Konsumen yang merasa puas dengan produk, tentu akan kembali melakukan pembelian di lain waktu. Dari situlah usaha ini dapat berkembang. Kepuasan akan melahirkan loyalitas dan konsumen yang loyal tentu akan mengajak para sahabat dan keluarga mereka untuk melakukan pembelian

pada Mawar Bakery karena mereka telah mengetahui kualitas produk yang

dihasilkan tidak pernah mengecewakan.

Produk Mawar Bakery yang dijual sangat ‘fresh’, terbukti dari produk yang telah selesai diproduksi akan langsung dipasarkan pada saat itu juga. Karena itu di setiap outlet/cabang memiliki pabrik masing-masing. Ini juga yang menjadi ciri khas Mawar Bakery. Di kebanyakan Bakery lainnya, produk yang mereka jual diproduksi di tempat yang berbeda,sehingga produk yang mereka jual terkadang tidak lagi ‘fresh’, karena telah mengalami proses pendistribusian yang memakan waktu dan tentu akan berpengaruh pada kualitas produk pada saat dijual (apakah itu penyusutan bentuk produk maupun kualitasnya)

Dalam pemasarannya, tidak ada kegiatan promosi secara khusus yang dilakukan. Hanya saja mereka menyediakan paket kotak untuk kegiatan-kegiatan seperti seminar, rapat, ataupun acara-acara khusus lainnya yang ditujukan pada kantor, sekolah, instansi, sekolah ataupun kampus. Maka secara tidak langsung Mawar Bakery telah melakukan kegiatan promosi ke tempat-tempat tersebut.

Mawar Bakery juga memiliki strategi pemasaran yang unik, terutama dalam hal pemilihan lokasi. Mawar Bakery hanya ingin membuka cabang di tempat-tempat yang terdiri dari banyak perumahan-perumahan dan hanya akan


(31)

25

membuka usaha dengan gedung yang telah menjadi milik mereka. Oleh karena itu, mereka tidak berminat untuk membuka stand di salah satu supermarket atau

pusat perbelanjaan lainnya. Bagi Mawar Bakery, pesaing adalah bahan

pembelajaran. Mereka belajar dari kekurangan pesaing, sehingga memotivasi mereka dalam menghasilkan produk yang berkualitas, kreatif, inovatif dan disukai banyak orang.

D.2 Tantangan dan cara menghadapi

Mula-mula pada awal berdiri, tantangan yang dihadapi Mawar Bakery

diantaranya adalah kesulitan menarik minat konsumen, para pesaing, dan lokasi strategis. Namun seiring berjalannya waktu, mereka mulai dapat menghadapi tantangan tersebut. Keunggulan mawar yang mengutamakan kualitas menjadi salah satu bentuk promosi dari mulut ke mulut. Dengan demikian konsumenpun datang dengan sendirinya. Mawar Bakery saat ini telah mempekerjakan ratusan tenaga kerja, dimana setiap outletnya terdiri dari tenaga SPG sebanyak 20 orang dan tenaga produksi sebanyak 40 orang. Basic usaha Mawar Bakery ini untuk kalangan umum.

Untuk saat ini, tantangan yang dihadapi Mawar Bakery adalah kritikan dan saran dari konsumen yang selalu datang silih berganti. Mereka selalu merespon kritikan positif dari konsumen tersebut demi perkembangan usaha mereka.


(32)

D.3 Pengembangan Usaha

Saat ini Mawar Bakery memiliki beberapa anak perusahaan, diantaranya: Restaurant MW, Mawar Chocolate, Pondok Mawar, Oke Supermarket dan lainnya. Rencana Mawar Bakery dalam waktu dekat akan membuka cabang di jalan Simalingkar dan Tanjung Morawa. Jika di luar kota Medan ada tawaran

franchise, mereka tetap memprioritaskan pembenahan dan pembangunan cabang


(33)

BAB III

PEMBAHASAN

A.Pengertian Komunikasi

Manusia sebagai mahluk individu maupun sosial memiliki dorongan ingin tahu, ingin maju dan berkembang, maka salah satu sarananya adalah komunikasi. Komunikasi merupakan kebutuhan yang mutlak bagi manusia. Dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan informasi, opini, ide, konsepsi, pengetahuan, perasaan, sikap, perbuatan dan sebagainya kepada seseorang secara timbal balik sebagai penyampaian maupun penerima komunikasi.

Komunikasi pada dasarnya dapat dipandang dari berbagai dimensi. Jika

dipandang sebagai proses, komunikasi merupakan kegiatan pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara dinamis. Secara simbolik, komunikasi menggunakan berbagai lambang atau simbol yang dinyatakan dalam bentuk nonverbal (isyarat, gerak, dan ekspresi) maupun verbal (bahasa lisan dan tertulis). Sementara sebagai sistem, komunikasi terdiri atas unsur-unsur yang saling bergantungan dan merupakan satu kesatuan yang integratif.

Komunikasi akan efektif apabila terjadi pemahaman yang sama dan pihak lain terangsang untuk berpikir atau melakukan sesuatu. Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif akan menambah keberhasilan individu maupun organisasi.


(34)

Menurut Stuart(2004 : 18) memberikan pengertian :

“Komunikasi adalah membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih”.

Menurut Rogers dan Kincaid(2004:19) memberikan pengertian :

”Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama lain, yang pada gilirannya akan tiba kepada saling pengertian”.

Menurut Hovland(2004:17) memberikan pengertian :

“Komunikasi adalah suatu upaya yang sistematis untuk merumuskan prinsip-prinsip secara tegas, dan atas dasar pronsip-prinsip-prinsip tersebut disampaikan informasi serta dibentuk pendapat dan sikap”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses tukar menukar informasi antara dua pelaku yakni pelaku pengirim dan pelaku penerima informasi. Komunikasi juga merupakan suatu tindakan untuk saling menukarkan pesan-pesan yang bermanfaat kepada pihak yang membutuhkan.

B. Unsur-unsur komunikasi

Penegasan tentang unsur-unsur dalam proses komunikasi itu adalah sebagai berikut:

1. Sender : komunikasi yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau


(35)

29

2. Encoding : penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk

lambang.

3. Message : pesan yang merupakan seperangkat lambing bermakna yang di

sampaikan oleh komunikator.

4. Media : saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan.

5. Decoding : pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan

makna pada lambing yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

6. Receiver : komunikan yang menerima pesan dari komunikator.

7. Response : tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterima pesan.

8. Feedback : umpan balik, yakni tanggapan komunikasi apabila tersampaikan

atau di sampaikan kepada komunikator.

9. Noise : gangguan tak terencana dalam proses komunikasi sebagai akibat

diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang di sampaikan oleh komunikator kepadanya.

C. Bentuk Komunikasi

Menurut bentuknya komunikasi terdiri dari : 1. Komunikasi Verbal


(36)

Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain baik secara lisan maupun tulisan.

Komunikasi verbal sangat penting dalam suatu perusahaan dan merupakan kunci sukses suatu perusahaan tersebut. Begitu pentingnya komunikasi verbal, sehingga tanpa komunikasi ini aktivitas tidak dapat berfungsi dengan baik.

Komunikasi verbal ini terdiri dari komunikasi satu arah (one way

communication) dan komunikasi dua arah ( two way communication).

Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang berlangsung pada satu pihak saja, sedangkan komunikasi dua arah bersifat timbal balik dan melibatkan dua pihak. Komunikasi verbal dapat pula berupa tatap muka, wawancara, konsultasi bersama dan pidato. Komunikasi tatap muka merupakan komunikasi yang paling umum yakni berupa perintah-perintah, instruksi, permintaan, penyampaian informasi dan sebagainya melalui pembicaraan antara dua orang atau lebih. Komunikasi tatap muka ini memiliki beberapa kelebihan, yakni komunikator dapat mengetahui apakah penerima pesan sudah mengerti akan pesan yang disampaikan.

Dengan demikian kecerdasan dan pengetahuan umum dari penerima pesan dalam mengetahui pokok persoalan akan menunjukkan gaya atau cara penyampaian suatu pesan. Namun selain kelebihan yang dijelaskan diatas, komunikasi tatap muka ini juga memiliki beberapa kekurangan yakni pada saat penerima pesan memerlukan petunjuk untuk melaksanakan tugasnya maka tanpa


(37)

31

adanya catatan tertulis ada kemungkinan tugas yang dikerjakan menjadi kurang sesuai dengan yang diperintahkan, dan tentunya hal ini sangat merugikan.

Komunikasi yang baik dan efektif adalah komunikasi dua arah antara komunikator dan komunikan. Contoh sederhana dari komunikasi dua arah yaitu: seorang manager produksi menjelasksan kepada bawahannya, kemudian setelah itu ada respon (umpan balik) dari bawahannya yang menyatakan bagaimana mengatasi/menghindari kendala-kendala yang ada dalam produksi sedangkan komunikasi satu arah mempunyai kekurangan karena bisa saja terjadi miss

communication akibat tidak adanya umpan balik. Contoh sederhana dari

komunikasi satu arah adalah seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain yang dituju, bisa saja pesan itu tidak sesuai dengan yang dimaksud, karena daya pikir orang untuk menerima informasi berbeda-beda. Jadi, alangkah baiknya bila suatu perusahaan menggunakan komunikasi dua arah.

Dengan menggunakan alat komunikasi modern pada suatu perusahaan, maka komunikasi yang baik dapat terlaksana tetapi hal itu tidak menjamin komunikasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu untuk melaksanakan komunikasi yang baik dalam suatu perusahaan adalah adanya jalinan pengertian dari kedua belah pihak.

Alat-alat komunikasi yang modern dan mutakhir hanyalah sebagai alat untuk membantu melancarkan komunikasi. Jadi, untuk dapat melaksanakan komunikasi yang baik perlu adanya pengertian-pengertian antara yang menyampaikan komunikasi dengan yang menerima komunikasi tersebut, sehingga apa yang di komunikasikan dapat dimengerti, dipikirkan, dan dapat dilaksanakan.


(38)

Agar komunikasi yang disampaikan mudah dimengerti oleh penerima komunikasi, jangan menggunakan bahasa yang sulit dimengerti, tetapi gunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengerti. Meskipun dalam komunikasi kemungkinan terjadi hambatan-hambatan, tetapi bila kita dapat menghilangkan hambatan tersebut atau setidaknya dapat menguranginya, maka kemungkinan komunikasi yang dijalankan akan menjadi lebih baik, sehingga kita dapat memperoleh manfaat dalam keuntungan-keuntungan tertentu antara lain :

a. Kelancaran tugas-tugas lebih terjamin

b. Biaya-biaya dapat ditekan seminimal mungkin c. Dapat meningkatkan partisipasi

d. Pengawasan dapat dilakukan dengan baik

Perusahaan sebagai wadah dalam menjalin kerjasama tentunya mengandung bagian-bagian yang mempunyai hubungan antara satu dengan yang lainnya. Hubungan antar bagian-bagian harus diatur sebaik-baiknya dalam rangka mencapai tujuan perguruan tinggi. Selanjutnya hubungan harus dipolakan menjadi saluran komunikasi yang jelas, pasti dan diketahui. Dengan cukupnya saluran komunikasi yang disusun dengan sebaik-baiknya hingga mudah dipahami oleh setiap karyawan, barulah kerjasama dapat berjalan dengan baik dan berlangsung secara memuaskan. Saluran komunikasi merupakan urat nadi suatu perusahaan dimana komunikasi itu berwujud penyampaian berita, ide-ide dari satu pihak lain dan ini lazim disebut komunikasi perkantoran atau dapat dinyatakan juga sebagai tata hubungan.


(39)

33

Komunikasi verbal yang diterapkan di Mawar Bakery and cake shop

Medan meliputi komunikasi tertulis dan lisan. Komunikasi lisan yang ada di Mawar Bakery and cake shop Medan meliputi langsung bertatap muka, melalui telepon, rapat, pidato, dan pengarahan. Komunikasi tertulis yang ada pada Mawar

Bakery and cake shop Medan meliputi surat keputusan, memo, surat tugas kerja dan wewenang, surat pengumuman, dan sebagainya.

2. Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang berupa penyampaian informasi dengan menggunakan isyarat-isyarat atau tanpa penggunaan kata-kata. Pesan nonverbal ini disampaikan melalui gerakan badan, kontak tubuh, postur tubuh, ekspresi wajah, gerakan tangan dan mata serta anggukan atau gelengan kepala. Aspek komunikasi nonverbal banyak sekali mempengaruhi jalannya pembicaraan antara orang yang satu dengan yang lainnya, baik dalam suatu organisasi maupun lingkungan sosial lainnya. Seperti aspek dari ekspresi wajah adalah menaikkan dan menurunkan alis mata, sedangkan bila marah matanya mengerut sehingga respon nonverbal diberikan oleh pendengar secara kontinu tentang apa yang dikatakan pembicara. Komunikasi nonverbal lainnya adalah bahasa tubuh, yang merupakan komunikasi oleh gerakan badan selama komunikasi tatap muka. Ada banyak gerakan tidak ketara atau tidak begitu nampak yang dilakukan oleh orang-orang tetapi mengandung arti tersendiri. Misalnya senyuman, kerut dahi, gerak mata, berjabat tangan dengan keras dan masih banyak gerakan badan lainnya.


(40)

Komunikasi nonverbal penting bagi pengirim dan penerima pesan, karena sifatnya yang efisien. Suatu pesan nonverbal dapat disampaikan tanpa harus berpikir panjang dan pihak audiens juga dapat menangkap artinya dengan cepat. Komunikasi nonverbal sering dikatakan dalam segi emosional dari suatu komunikasi, akan tetapi sebaiknya membaca kode komunikasi nonverbal dalam suatu hubungan komunikasi. Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang berupa penyampaian informasi dengan menggunakan isyarat-isyarat atau tanpa penggunaan kata-kata. Pesan nonverbal ini disampaikan melalui gerakan badan, kontak tubuh, postur tubuh, ekspresi wajah, gerakan tangan dan mata serta anggukan atau gelengan kepala.

Komunikasi nonverbal memberikan umpan balik yang berharga bagi pembaca kode. Jadi pada hakekatnya, komunikasi adalah suatu cara atau rangkaian kegiatan yang menyampaikan berita dari seseorang kepada orang lain, dalam rangka kerjasama yang baik dalam mencapai tujuan tertentu.

Komunikasi non verbal kurang diterapkan di Mawar Bakery and cake shop Medan karena komunikasi non verbal bersifat informal, komunikasi non verbal ini sangat tidak tepat apabila digunakan di lingkungan kantor, sebab komunikasi non verbal ini hanya menggunakan bahasa tubuh dan panca indera. Biasanya komunikasi non verbal ini dilakukan oleh staf dan karyawan yang mempunyai hubungan dekat dan sudah akrab.


(41)

35

D. Proses Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu proses yang mendasari terjadinya hubungan antara manusia, bahkan dalam keadaan paradaban yang primitif sekalipun. Dalam masyarakat yang tinggi peradabannya dan lebih kompleks, masalah komunikasi maupun kegunaannya turut berkembang. Perkembangan teknologi dalam hal ini mengirimkan, memproses, menyimpan, dan menerima informasi mengharuskan pesan-pesan disampaikan sederhana, jelas, dan tepat, sehingga makna yang sebenarnya dapat terwujud. Semakin kompleks sifat dari suatu organisasi semakin tinggi pula tingkat kemajemukan sistem komunikasi. Analisis sistem komunikasi yang paling sederhana sifatnya memperlihatkan adanya tiga jalur (three way flow) :

1. Komunikasi kebawah ( Downwards Communication )

Bentuk komunikasi kebawah adalah komunikasi yang berbentuk instruksi atau informasi. Instruksi disampaikan dalam bentuk perintah, dapat pula beragam saran atau usul dengan ungkapan yang halus. Dibanding dengan perintah, arus informasi lebih umum sifatnya.

Komunikasi kebawah di Mawar Bakery and cake shop Medan seperti komunikasi antara Manajer kepada staf dan karyawan Mawar Bakery and cake shop Medan.

2. Komunikasi Ke Atas

Komunikasi keatas adalah arus komunikasi dari bawahan ke atasan (pimpinan) yang lebih menekankan segi pertanggungjawaban antara pimpinan dengan bawahan. Bentuknya adalah surat pertanggungjawaban, saran, pengaduan


(42)

dan permintaan untuk diberikan keputusan. Komunikasi keatas paling sering berbentuk konsultasi antara karyawan dan pimpinan, dengan memberi kesempatan kepada pihak pegawai untuk mengajukan pendapat serta membahas masalah dengan pihak produksi.

Komunikasi keatas di Mawar Bakery and cake shop Medan misalnya komunikasi antara pegawai kepada Manajer Mawar Bakery and cake shop Medan. 3. Komunikasi Horizontal

Komunikasi ini merupakan komunikasi yang terjadi antara dua staf atau karyawan atau dua belah pihak yang mempunyai kedudukan yang sama atau sederajat. Komunikasi horizontal ini perlu ditingkatkan perannya. Dengan bertambahnya penggunaan bidang jasa spesialisasi keharusan itu jelas tergambar.

Komunikasi horizontal yang di Mawar Bakery and cake shop Medan seperti komunikasi antara sesama Manajer, sesama staf dan karyawan. Komunikasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

a. Komunikasi Secara Lisan

Komunikasi secara lisan ini dipergunakan komunikasi berhadapan muka atau komunikasi tatap muka (face to face). Hal ini dikecualikan kalau dilakukan komunikasi dengan menggunakan telepon, pidato, briefing dan media komunikasi lainnya.

Proses komunikasi secara lisan antara Manajer dengan Kepala Produksi,

Pengawas, Ketua Shift, Staf dan karyawan di Mawar Bakery and cake shop


(43)

37

b. Komunikasi Secara Tertulis

Komunikasi secara tertulis merupakan bagian yang sangat penting, karena kata-kata atau pesan-pesan dari pimpinan dibuat secara tertulis agar otentik, yang dicatat dalam suatu dokumen agar dapat digunakan sebagai bahan pemeriksaan kembali.

Hal yang tidak menguntungkan dari komunikasi yang bersifat tertulis adalah pemeliharaan atau penyimpanan yang bersifat up to date dan usaha untuk secara tepat mendapatkan kembali dokumen itu bila diperlukan dikemudian hari. Manfaat lain dari komunikasi dengan dokumen tertulis yaitu dapat menjadi suatu sumber perselisihan kerena sistem formalitas dengan legalitas (prosedur pengaturan).

Suatu organisasi yang baik, dalam menyampaikan suatu warta akan mempergunakan segala macam saluran yang mungkin terutama saluran perintah dan tanggung jawab yang resmi. Disamping tidak mengabaikan saluran hubungan informal diantara para anggotanya juga mempertimbangkan cara dan alat untuk mengadakan hubungan. Dengan demikian warta yang dikehendaki dapat mencapai tujuannya dengan efektif.

Komunikasi secara tulisan antara Manajer, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift, Staf dan Pegawai di Mawar Bakery and cake shop Medan misalnya berupa surat keputusan, memo, surat tugas kerja dan wewenang, surat pengumuman, dan sebagainya.

Hubungan komunikasi terbagi dalam dua bentuk yaitu : 1) Komunikasi Internal.


(44)

Komunikasi Internal merupakan komunikasi yang sehari–hari dilaksanakan pada kegiatan usaha, baik di bidang jasa maupun barang, karena sebagian besar kegiatan perusahaan terdiri dari adanya hubungan-hubungan didalam lingkungan sendiri.

Komunikasi Internal di Mawar Bakery and cake shop Medan misalnya komunikasi antara Manajer, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift, Staf dan karyawan.

2) Komunikasi External

Komunikasi External bertujuan menjalin hubungan yang baik antara pihak perusahaan dengan pihak luar perusahaan. Komunikasi ini dapat diwujudkan dengan telepon, berbicara langsung atau dengan pengiriman surat. Komunikasi external yaitu komunikasi yang terjadi dengan pihak luar perusahaan. Jika hubungan-hubungan keluar itu dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, pastilah perusahaan yang bersangkutan mendapat pandangan yang positif pengaruhnya dalam usaha meningkatkan produktivitas perusahaan.

Ada empat azas pokok komunikasi dalam menciptakan dan memelihara sistem komunikasi yaitu:

a. Komunikasi berlangsung antara pikiran seseorang dengan pikiran orang lain.

b. Orang hanya bisa mengerti sesuatu hal dengan menghubungkan pada satu hal lain yang telah dimengerti.

c. Orang yang melakukan komunikasi mempunyai suatu kewajiban untuk membuat dirinya mengerti.


(45)

39

d. Orang yang tidak mengerti dalam menerima warta mempunyai suatu kewajiban untuk meminta suatu penjelasan. Efektivitas suatu perusahaan sangat tergantung kepada bermanfaat atau tidaknya data yang dikomunikasikan. Kegagalan komunikasi akan terjadi jika anggota perusahaan menyampaikan segala hal yang tidak sesuai dengan data yang sebenarnya.

Komunikasi external yang dilakukan oleh Mawar Bakery and cake shop

Medan seperti komunikasi dengan usaha Bakery lainnya yang ada di Medan, usaha Bakery luar Medan, instansi–instansi pemerintah dan perusahaan swasta lainnya. Komunikasi external ini tetap terjalin dengan baik. Hal ini tidak luput dari komunikasi yang dilakukan oleh pihak management, khususnya owner.

E. Pengertian Produktivitas dan Faktor-faktor yang mempengaruhi Produktivitas

1. Pengertian Produktivitas

Para ekonom biasanya mendefinisikan produktivitas sebagai “ratio output” dibandingkan dengan “input fisik”. Hal tersebut biasanya dihubungkan dengan industri-industri secara keseluruhan pada sektor-sektor dalam suatu perekonomian.

Menurut Hasibuan (1996:126) Produktivitas adalah perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika Produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu-bahan-tenaga) dan


(46)

sisitem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya.

Menurut Riyanto (1986 : 22) secara teknis produktivitas adalah suatu perbandingan antara hasil yang dicapai (out put) dengan keseluruhan sumber daya yang diperlukan (input). Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran tenaga kerja persatuan waktu.

Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang. Ukuran produktivitas yang paling terkenal berkaitan dengan tenaga kerja yang dapat dihitung dengan membagi pengeluaran dengan jumlah yang digunakan atau jumlah jam kerja karyawan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan dalam berproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan, seorang karyawan dapt dikatakan produktif apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan diharapkan dalam waktu yang singkat atau tepat.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas, antara lain : a. Bersumber dari pekerjaan

Suatu pekerjaan yang banyak memerlukan gerakan yang dapat mengakibatkan produktivitas kerja menjadi rendah. Oleh karena itu, agar gerakan dalam melakukan pekerjaan cepat dan tepat terlebih dahulu diadakan “Time and Motion Study”. Dengan dua studi tersebut dapat tercipta gerakan - gerakan yang efektif dan dapat memperlancar pekerjaan sekaligus mengurangi kesalahan


(47)

41

karyawan. Pada Mawar Bakery and cake shop Medan pekerjaan yang paling sibuk adalah pekerjaan Kepala Produksi. Kepala Produksi dituntut untuk bekerja dengan kondisi fisik yang kuat tetapi dengan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan maka terkadang ketahanan fisik Kepala Produksi tersebut menjadi menurun sehingga produktivitas kerjanya menjadi berkurang.

b. Bersumber dari karyawan itu sendiri.

Semangat dan kegairahan kerja para karyawan merupakan unsur penting guna mencapai produktivitas yang tinggi. Maka sebaiknya pimpinan memperhatikan unsur penting tersebut seperti melalui :

- Gaji yang memadai

- Kebutuhan karyawan perlu diperhatikan - Penempatan karyawan pada posisi yang tepat

Pada Mawar Bakery and cake shop Medan, unsur-unsur ini juga

diperhatikan oleh Manajer Sumber Daya Manusia. Sebab apabila unsur ini tidak deperhatikan akan membuat semangat kerja menjadi rendah dan menyebabkan produktivitas juga menjadi rendah.

Selain dari kedua sumber tersebut diatas maka faktor-faktor lain yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah:

1) Pendidikan

Tingkat kecerdasan karyawan dilihat dari tingkat pendidikannya. Semakin tinggi pendidikan semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan tujuan kejenjang yang lebih baik. Oleh karena itu, pendidikan berhubungan dengan produktivitas kerja staf dan karyawan.


(48)

Menurut pengamatan penulis, pendidikan tidak mempengaruhi produktivitas kerja staf dan karyawan pada Mawar Bakery and cake shop Medan. Pendidikan hanya membedakan posisi staf dan pegawai atas pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

2) Kesehatan jasmani dan rohani

Salah satu tugas pimpinan perusahaan adalah menjamin kesehatan karyawan yaitu dengan cara mengatur jam kerja, meniadakan lembur sehingga dapat menciptakan kegiatan kerja para karyawan. Karyawan yang sehat juga pasti akan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya.

Pada Mawar Bakery and cake shop Medan, kesehatan jasmani dan rohani para staf dan karyawan juga selalu diperhatikan, sebab staf dan karyawan yang sehat akan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. Mawar Bakery and cake shop Medan memberikan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) kepada setiap staf dan karyawan, yang mana dapat dipergunakan apabila suatu waktu para karyawan Mawar Bakery and cake shop Medan mengalami sakit.

3) Lingkungan kerja

Lingkungan kerja yang baik akan berpengaruh besar dalam meningkatkan produktivitas. Lingkungan kerja yang bersih dapat mempengaruhi karyawan untuk bekerja lebih giat.

Lingkungan kerja ini juga diatur sebaik mungkin, sehingga membuat suasana kerja di Mawar Bakery and cake shop Medan menjadi lebih nyaman yang dapat membuat para staf dan karyawan menjadi lebih semangat bekerja, sehingga produktivitas kerja juga akan meningkat.


(49)

43

4) Faktor Manajerial

Gaya kepemimpinan yang efektif, memotivasi, mengarahkan, dan menggerakan bawahannya agar dapat bekerja dengan lebih semangat dan bergairah dalam melaksanakan tugas.

Di Mawar Bakery and cake shop Medan karena struktur organisasinya terdiri dari Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift dan staf/karyawan yang terdiri dari 360 orang, maka faktor manajerial dilakukan oleh Manajer Sumber Daya Manusia. Beliau adalah pimpinan yang memotivasi, mangarahkan, dan menggerakkan bawahannya agar dapat bekerja dengan lebih semangat dan bergairah dalam melaksanakan tugas.

5) Motivasi

Pemberian motivasi oleh seseorang pimpinan yang baik akan membimbing dan melatih karyawannya. Memotivasi setiap karyawan tidaklah mudah, sebab setiap karyawan mempunyai latar belakang, pengalaman, harapan dan keinginan yang berbeda.

Motivasi juga merupakan faktor utama pendukung tingginya produktivitas kerja staf dan pegawai pada Mawar Bakery and cake shop Medan. Staf dan karyawan yang memiliki motivasi yang tinggi, tentu saja produktivitas kerjanya akan meningkat.

6) Peralatan yang digunakan

Peralatan yang digunakan mempunyai efek yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas kerja. Produktivitas kerja seorang karyawan perlu


(50)

mendapat perhatian dari perusahan karena produktivitas kerja akan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Produktivitas dapat dimaksudkan sebagai penggunaan sumber-sumber ekonomi yang digerakan secara efektif dan memerlukan keterangan organisator dan teknik sehingga mempunyai tingkat hasil guna yang tinggi, artinya hasil yang diperoleh seimbang dengan masukan yang diolah.

Metode-metode yang ada untuk meningkatkan produktivitas kerja Mawar

Bakery and cake shop Medan adalah dengan pemotivasian staf dan karyawan

dengan memberikan berbagai dorongan. Adapun dorongan itu yaitu memberikan upah/gaji yang memadai, kenyamanan dan keamanan pekerja saat bekerja lembur dan adanya jaminan sosial.

F. Pengukuran Produktivitas

Pengukuran atau penilaian produktivitas perusahaan merupakan pengukuran terhadap produktivitas atau prestasi kerja karyawan, yaitu suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seseorang karyawan telah melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Pengukuran atau penilaian produktivitas karyawan mutlak harus dilakukan untuk mengetahui prestasi yang dapat dicapai setiap karyawan, apakah baik, sedang, atau kurang. Penilaian prestasi penting bagi setiap karyawan dan berguna bagi perusahaan. Hal ini digunakan untuk menetapkan tindakan kebijakan selanjutnya. Dengan pengukuran produktivitas atau prestasi kerja berarti para bawahan mendapat perhatian atasan sehingga mendorong bawahan untuk lebih bergairah dalam bekerja, asalkan


(51)

45

proses pengukurannya atau penilaiannya jujur dan objektif serta ada tindak lanjutnya. Tindak lanjut pengukuran ini memungkinkan karyawan untuk dipromosikan, didemosikan, dikembangkan atau balas jasa (kompensasi) nya dinaikkan.

Pengukuran produktivitas atau penilaian prestasi kerja staf dan karyawan Mawar Bakery and cake shop Medan dilakukan dalam waktu sekali setahun yakni pada akhir tahun, dimana yang melakukan pengukuran atau penilaian langsung terhadap staf dan karyawan adalah Supervisor.

Adapun hal-hal yang dinilai atas diri karyawan adalah hal-hal yang dapat mendorong produktivitas atau prestasi kerja setiap karyawan seperti kesetiaan atau loyalitas pegawai, kejujuran, kepemimpinan, kerja sama, dedikasi dan partisipasi karyawan didalam perusahaan.

Manfaat yang diharapkan perusahaan dari pengukuran atau penilaian ini adalah untuk mengetahui keadaan keterampilan dan kemampuan setiap karyawan secara rutin, sebagai dasar perencanaan bidang personalia khususnya penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil kerja sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan karyawan seoptimal mungkin. Sedangkan bagi karyawan tersebut adalah bahwa ia dapat mengetahui setiap kemampuannya melalui nilai yang kurang, cukup atau baik. Dengan mengetahui kekurangan-kekurangan berarti dia (karyawan) dapat memperbaikinya untuk waktu yang akan datang.


(52)

G. Hubungan Komunikasi dengan produktivitas

Komunikasi yang efektif mengandung arti pengiriman dan penerimaan informasi yang paling cermat, pengertian pesan yang mendalam oleh kedua pihak dan pengambilan tindakan yang tepat terhadap pertukaran informasi. Seorang pimpinan harus selalu mempertimbangkan biaya dan akibat agar tercapainya suatu tujuan yang efektif dan efisien dalam pemilihan dan penggunaan saluran organisasi, dimana ini juga merupakan usahanya untuk mengembangkan dan memperbaiki komunikasi formal dalam organisasi. Dengan mengetahui peranannya dan saluran-saluran yang dilaluinya dapat memberikan perubahan-perubahan dalam organisasi, sehingga rintangan-rintangan dalam komunikasi dapat dikurangi.

Untuk dapat mencapai komunikasi yang efektif, seorang pengirim informasi hendaknya memberikan pesan secara ringkas dan jelas, serta menggunakan bahasa yang sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan intelektual dari penerima pesan dengan menggunakan media yang tepat. Media yang paling tepat sebenarnya tergantung pada apa yang dikomunikasikan dan kemana komunikasi tersebut akan disampaikan.

American Management Assiciation (AMA) yang dikutip oleh Effendy

(2005:27) telah menyusun sejumlah prinsip komunikasi yang disebut dengan

“The Commandements Of good Communication” (sepuluh pedoman komunikasi

yang baik ), yaitu :

1. Cari kejelasan gagasan-gagasan terlebih dahulu sebelum dikomunikasikan. 2. Teliti tujuan sebenarnya setiap komunikasi.


(53)

47

3. Pertimbangkan keadaan fisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi akan dilakukan.

4. Konsultasikan dengan pihak-pihak lain bila perlu dalam perencanaan komunikasi.

5. Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai dasar berita selama dikomunikasikan.

6. Ambil kesempatan bila timbul untuk mendapatkan segala sesuatu atau umpan balik.

7. Ikuti lebih lanjut komunikasi yang telah dilakukan. 8. Perhatikan konsistensi komunikasi.

9. Tindakan atau perbuatan harus mendorong komunikasi.

10.Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk dimengerti. Prinsip-prinsip komunikasi AMA ini memberikan pedoman kepada para pimpinan untuk meningkatkan komunitas komunikasi. Jadi, apabila para pimpinan mampu melaksanakan tugas kepemimpinan yang baik maka akan dapat mengambil manfaat atau keuntungan-keuntungan seperti kelancaran tugas-tugas dapat terjamin, biaya-biaya dapat lebih ditekan dan dapat meningkatkan partisipasi serta pengawasan dapat dilakukan dengan lebih baik.

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa setiap organisasi membutuhkan organisasi yang efektif agar seluruh kegiatan dapat diintegrasikan kearah pencapaian atau sasaran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain organisasi tidak dapat berfungsi jika komunikasi yang berlangsung dalam komunikasi tersebut


(54)

tidak efektif, padahal kebanyakan organisasi berhasil dimulai dengan komunikasi yang efektif.

Meningkatkan produktivitas manusia dalam perusahaan tidak hanya menyangkut penjadwalan pekerjaan dan keterangan yang diperlukan untuk itu, akan tetapi juga menyangkut kondisi, iklim, dan suasana kerja.

Salah satu cara dalam meningkatkan produktivitas yaitu dengan cara memperbaiki komunikasi dengan membuatnya lebih efektif secara terus-menerus. Jadi, jelaslah bahwa setiap perusahaan memerlukan komunikasi yang efektif agar seluruh kegiatan dapat diintegrasikan kearah pencapaian atau sasaran yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, perusahaan tidak dapat berfungsi jika komunikasi yang berlangsung dalam perusahaan tersebut tidak efektif.

Melalui pengamatan Penulis, hubungan komunikasi dengan produktivitas kerja karyawan yang terjadi di Mawar Bakery and cake shop Medan sudah efektif. Penyampain pesan dan informasi dari atasan kepada karyawan disampaikan dengan baik dan diterima dengn baik pula oleh para karyawan. Dengan begitu, karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai Mawar Bakery and cake shop Medan.

H. Analisis dan Evaluasi

Komunikasi yang dilaksanakan di Mawar Bakery and cake shop Medan sudah cukup baik dan dapat berjalan dengan lancar. Hal ini dapat dilihat dari penyelesaian tugas-tugas yang diberikan kepada para karyawan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dengan komunikasi yang baik pula, maka


(55)

49

produktivitas kerja karyawan pada Mawar Bakery and cake shop Medan tersebut dapat meningkat. Peningkatan produktivitas kerja karyawan ini dapat menghemat biaya, waktu, dan metode kerja (tenaga dan pikiran).

Komunikasi yang diterapkan di Mawar Bakery and cake shop Medan adalah komunikasi dua arah. Komunikasi yang terjadi adalah komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal. Komunikasi vertikal meliputi komunikasi keatas dan kebawah. Komunikasi vertikal yang terjadi di Mawar Bakery and cake shop

Medan yang meliputi komunikasi kebawah, seperti:

Komunikasi antara owner dengan Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift, staf dan karyawan.

Komunikasi antara Manajer Operasional dengan staf dan karyawan, komunikasi antara Manajer Sumber Daya Manusia dengan staf dan karyawan, komunikasi antara Manajer Produksi dengan staf dan karyawan, komunikasi antara Kepala Produksi dengan staf dan karyawan, komunikasi antara Pengawas dengan staf dan karyawan, komunikasi antara Ketua Shift dengan staf dan karyawan.

Sedangkan komunikasi vertikal yang terjadi di Mawar Bakery and cake shop Medan yang meliputi komunikasi keatas, seperti:

Komunikasi antara Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift, staf dan karyawan dengan owner (yang berarti sebaliknya).


(56)

Komunikasi antara staf dan karyawan dengan Manajer Operasional, komunikasi antara staf dan karyawan dengan Manajer Sumber Daya Manusia, komunikasi antara staf dan karyawan dengan Manajer Produksi, komunikasi antara staf dan karyawan dengan Manajer Toko, komunikasi antara staf dan karyawan dengan Kepala Produksi, komunikasi antara staf dan karyawan dengan Pengawas, komunikasi antara staf dan karyawan dengan Ketua Shift.

Komunikasi horizontal yang terjadi di Mawar Bakery and cake shop

Medan, seperti:

Komunikasi antara sesama Manajer, komunikasi antara sesama Kepala Produksi, komunikasi antara sesama Pengawas, komunikasi antara sesama Ketua Shift, komunikasi antara sesama staf dan karyawan.

Proses komunikasi antara owner dengan Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift di Mawar Bakery and cake shop Medan berupa lisan dan tulisan. Komunikasi lisan yang dilakukan owner dengan Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift misalnya langsung bertatap muka, melalui telepon, dan rapat yang disebut dengan rapat pimpinan. Komunikasi tulisan yang dilakukan owner dengan Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift misalnya berupa surat keputusan, memo, surat tugas kerja dan wewenang, surat pengumuman, dan sebagainya.


(57)

51

Proses komunikasi secara lisan antara owner dengan staf dan karyawan sangat jarang terjadi. Karena semuanya telah dilimpahkan kepada Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift sehingga, Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift yang mengkomunikasikannya kepada staf dan karyawan. Sedangkan komunikasi secara tulisan antara owner dengan staf dan karyawan misalnya berupa surat keputusan, memo, surat tugas kerja dan wewenang, surat pengumuman, dan sebagainya.

Proses komunikasi antara Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift dengan staf dan karyawan di Mawar Bakery and cake shop Medan juga berupa lisan dan tulisan. Komunikasi lisan yang dilakukan Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift misalnya langsung bertatap muka, melalui telepon, dan rapat. Komunikasi ni merupakan komunikasi yang paling sering diterapkan di Mawar Bakery and Cake Shop karena management berpedoman bahwa dengan menerapkan komunikasi ini, pesan dan informasi yang disampaikan kepada staf dan karyawan akan sampai dengan tepat dan jelas. Sehingga, tujuan Mawar Bakery and cake shop Medan dapat tercapai dengan baik dan sesuai ketentuan yang diinginkan. Sedangkan komunikasi secara tulisan antara Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift dengan staf dan karyawan


(58)

misalnya berupa memo, surat pengumuman atau penyampaian informasi melalui papan pengumuman yang ada pada ruang piket, ruang rapat dan sebagainya.

Dalam bidang produksi, biasanya staf dan karyawan tidak langsung berhubungan dengan Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Pengawas, Ketua Shift, tetapi melalui Kepala Produksi. Contoh: Kepala Produksi menyampaikan surat pengumuman atau penyampaian informasi kepada karyawan dibagian produksi tentang jadwal pembuatan cake jenis tertentu. Hal ini mewajibkan karyawan dibagian produksi untuk segera mempersiapkan segala jenis keperluan dan kemudian wajib melaporkan kepada kepala produksi untuk memantau pembuatan cake tersebut. Setelah pembuatan cake selesai, Kepala Produksi harus segera mengambil sampel dari cake tersebut untuk dinilai kadar ‘keenakannya’.

Dalam bidang pengawasan, karyawan juga jarang berhubungan dengan Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, tetapi melalui Ketua Shift. Karyawan pada bagian ini seperti: supir, SPG cashier, cleaning service, parkir berhubungan langsung dengan Ketua Shift. Kemudian untuk menilai kinerja mereka, Ketua Shift melaporkan hasil penilaiannya selama dilapangan kepada supervisor

(pengawas). Sedangkan untuk bidang lainnya, karyawan dimungkinkan untuk berhubungan langsung dengan Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift.


(59)

53

Proses komunikasi antara sesama Manajer biasanya secara lisan dan bersifat informal. Komunikasi antara sesama Manajer terjalin cenderung lebih santai, akrab, dan tidak kaku. Komunikasi antara sesama Manajer ini biasanya menggunakan bahasa yang mudah dipahami antara satu sama lain dan cenderung lebih fleksibel. Begitupula dengan komunikasi antara Pengawas dengan Ketua Shift yang bekerja di Mawar Bakery and cake shop Medan tersebut. Hal seperti ini juga terjadi dalam komunikasi antara sesama staf dan karyawan.

Di dalam kegiatan komunikasi, terkadang timbul kesalahpahaman. Begitupula yang terjadi pada Mawar Bakery and cake shop Medan. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor penghambat komunikasi antara pengirim dan penerima pesan.

Penulis menilai bahwa hambatan–hambatan komunikasi yang terjadi di

Mawar Bakery and cake shop Medan masih dalam taraf wajar, misalnya

kesalahpahaman yang terjadi akibat perbedaan pendapat antara para karyawan, para Manajer di Management. Dan ini merupakan hal yang biasa karena dapat diatasi setelah adanya saling pengertian antara kedua belah pihak atas pesan atau informasi yang disampaikan. Selain itu, Penulis juga menilai bahwa proses komunikasi yang terjadi di Mawar Bakery and cake shop Medan juga tetap berjalan dengan lancar. Para karyawan juga diberikan kesempatan untuk memberikan saran maupun ide–ide mereka kepada atasan dengan komunikasi yang baik dan sopan.


(60)

A.Kesimpulan

1. Bentuk komunikasi yang digunakan pada Mawar Bakery And Cake Shop

Medan yaitu bentuk komunikasi verbal dua arah. Komunikasi yang terjadi meliputi vertikal dan horizontal.

2. Komunikasi verbal yang terjadi meliputi komunikasi lisan dan tulisan.

Komunikasi secara lisan yang ada pada Mawar Bakery And Cake Shop

Medan yaitu: langsung bertatap muka, melalui telepon, rapat, pidato, dan pengarahan. Sedangkan komunikasi secara tulisan yang ada pada Mawar

Bakery And Cake Shop Medan yaitu: surat keputusan, memo, surat tugas

kerja dan wewenang, surat pengumuman, dan sebagainya.

3. Komunikasi non verbal kurang diterapkan di Mawar Bakery And Cake

Shop Medan karena komunikasi non verbal bersifat informal, komunikasi non verbal ini sangat tidak tepat apabila digunakan di lingkungan kantor, sebab komunikasi non verbal ini hanya menggunakan bahasa tubuh dan panca indera. Biasanya komunikasi non verbal ini dilakukan oleh staf dan karyawan yang mempunyai hubungan dekat dan sudah akrab.

4. Jalur komunikasi yang diterapkan di Mawar Bakery And Cake Shop Medan meliputi jalur vertikal (keatas dan kebawah) dan jalur horizontal. Jalur vertikal keatas yakni antara staf dan karyawan dengan Manajer


(61)

55

5. Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift. Jalur vertikal kebawah yakni antara Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift dengan staf dan karyawan. Sedangkan komunikasi horizontal yakni Komunikasi antara sesama Manajer, komunikasi antara sesama Kepala Produksi, komunikasi antara sesama Pengawas, komunikasi antara sesama Ketua Shift, komunikasi antara sesama staf dan karyawan.

6. Adapun hambatan-hambatan komunikasi yang terjadi di Mawar Bakery And

Cake Shop Medan, seperti: perbedaan pendapat antara sesama Manajer di

management, perbedaan pendapat antara sesama karyawan, kurangnya

pengertian, dsb. Namun hal-hal tersebut masih dalam taraf wajar dan dapat diselesaikan setelah adanya saling mengoreksi satu sama lain guna mewujudkan tujuan Mawar Bakery And Cake Shop Medan.

7. Media Komunikasi yang digunakan di Mawar Bakery And Cake Shop

Medan adalah telepon.

8. Mawar Bakery And Cake Shop Medan menyadari bahwa komunikasi

mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan karyawannya. Hal ini dapat dilihat dari komunikasi yang dilakukan dengan baik oleh para Manajer, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift dan para staf dan karyawan. Dengan komunikasi yang baik pula, maka tujuan dari Mawar Bakery And Cake Shop Medan dapat tercapai secara efektif dan efisien.


(62)

B. Saran

Dari kesimpulan diatas, maka penulis akan memberikan beberapa saran seperti yang diraikan sebagai berikut :

1. Hendaknya hubungan baik antara pimpinan dengan bawahan di Mawar Bakery

And Cake Shop Medan maupun sesama staf dan karyawan yang setara

tingkatannya tetap terjalin dengan baik. Hal ini tidak luput dari komunikasi yang dilakukan dengan baik dan tepat.

2. Alat-alat komunikasi yang sudah ada hendaknya dapat dipelihara dengan sebaik–baiknya agar dapat memperlancar arus informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan berkomunikasi pada.

3. Agar selalu menjalin komunikasi yang baik antara satu dengan yang lainnya mengingat betapa besarnya pengaruh komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan karyawan pada Mawar Bakery And Cake Shop

Medan.

4. Meminimalkan penggunaan media komunikasi untuk kegiatan di luar pekerjaan, misalnya penggunaan telepon yang sering digunakan untuk kepentingan pribadi, media komunikasi Mawar Bakery And Cake Shop Medan hendaknya hanya digunakan untuk kepentingan perusahaan saja.


(63)

57

DAFTAR PUSTAKA

Canggara Hafied. 2000. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Radja Grafindo Persada.

Muhammad, Arni .2009. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara. Panuju, Redi. 2001. Komunikasi Organisasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Liliweri, Alo. 2004. Wacana Komunikasi Organisasi. Bandung : Mandar Maju. Canggara, Hafied. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi Bisnis. Jakarta : Radja

Grafindo Persada.

Mulyana, Deddy. 2005. Komunikasi Organisasi. Bandung : Remaja Rosdakarya. Melayu S.P Hasibuan, Organisasi Dan Motivasi, Dasar Peningakatan

Produktivitas, Bumi Aksara Putra, Jakarta, 1996.


(64)

(1)

Proses komunikasi antara sesama Manajer biasanya secara lisan dan bersifat informal. Komunikasi antara sesama Manajer terjalin cenderung lebih santai, akrab, dan tidak kaku. Komunikasi antara sesama Manajer ini biasanya menggunakan bahasa yang mudah dipahami antara satu sama lain dan cenderung lebih fleksibel. Begitupula dengan komunikasi antara Pengawas dengan Ketua Shift yang bekerja di Mawar Bakery and cake shop Medan tersebut. Hal seperti ini juga terjadi dalam komunikasi antara sesama staf dan karyawan.

Di dalam kegiatan komunikasi, terkadang timbul kesalahpahaman. Begitupula yang terjadi pada Mawar Bakery and cake shop Medan. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor penghambat komunikasi antara pengirim dan penerima pesan.

Penulis menilai bahwa hambatan–hambatan komunikasi yang terjadi di Mawar Bakery and cake shop Medan masih dalam taraf wajar, misalnya kesalahpahaman yang terjadi akibat perbedaan pendapat antara para karyawan, para Manajer di Management. Dan ini merupakan hal yang biasa karena dapat diatasi setelah adanya saling pengertian antara kedua belah pihak atas pesan atau informasi yang disampaikan. Selain itu, Penulis juga menilai bahwa proses komunikasi yang terjadi di Mawar Bakery and cake shop Medan juga tetap berjalan dengan lancar. Para karyawan juga diberikan kesempatan untuk memberikan saran maupun ide–ide mereka kepada atasan dengan komunikasi yang baik dan sopan.


(2)

A.Kesimpulan

1. Bentuk komunikasi yang digunakan pada Mawar Bakery And Cake Shop

Medan yaitu bentuk komunikasi verbal dua arah. Komunikasi yang terjadi meliputi vertikal dan horizontal.

2. Komunikasi verbal yang terjadi meliputi komunikasi lisan dan tulisan. Komunikasi secara lisan yang ada pada Mawar Bakery And Cake Shop

Medan yaitu: langsung bertatap muka, melalui telepon, rapat, pidato, dan pengarahan. Sedangkan komunikasi secara tulisan yang ada pada Mawar

Bakery And Cake Shop Medan yaitu: surat keputusan, memo, surat tugas kerja dan wewenang, surat pengumuman, dan sebagainya.

3. Komunikasi non verbal kurang diterapkan di Mawar Bakery And Cake Shop Medan karena komunikasi non verbal bersifat informal, komunikasi non verbal ini sangat tidak tepat apabila digunakan di lingkungan kantor, sebab komunikasi non verbal ini hanya menggunakan bahasa tubuh dan panca indera. Biasanya komunikasi non verbal ini dilakukan oleh staf dan karyawan yang mempunyai hubungan dekat dan sudah akrab.

4. Jalur komunikasi yang diterapkan di Mawar Bakery And Cake Shop Medan meliputi jalur vertikal (keatas dan kebawah) dan jalur horizontal. Jalur vertikal keatas yakni antara staf dan karyawan dengan Manajer


(3)

5. Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift. Jalur vertikal kebawah yakni antara Manajer Operasional, Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Produksi, Manajer Toko, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift dengan staf dan karyawan. Sedangkan komunikasi horizontal yakni Komunikasi antara sesama Manajer, komunikasi antara sesama Kepala Produksi, komunikasi antara sesama Pengawas, komunikasi antara sesama Ketua Shift, komunikasi antara sesama staf dan karyawan.

6. Adapun hambatan-hambatan komunikasi yang terjadi di Mawar Bakery And Cake Shop Medan, seperti: perbedaan pendapat antara sesama Manajer di

management, perbedaan pendapat antara sesama karyawan, kurangnya pengertian, dsb. Namun hal-hal tersebut masih dalam taraf wajar dan dapat diselesaikan setelah adanya saling mengoreksi satu sama lain guna mewujudkan tujuan Mawar Bakery And Cake Shop Medan.

7. Media Komunikasi yang digunakan di Mawar Bakery And Cake Shop

Medan adalah telepon.

8. Mawar Bakery And Cake Shop Medan menyadari bahwa komunikasi mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan karyawannya. Hal ini dapat dilihat dari komunikasi yang dilakukan dengan baik oleh para Manajer, Kepala Produksi, Pengawas, Ketua Shift dan para staf dan karyawan. Dengan komunikasi yang baik pula, maka tujuan dari Mawar Bakery And Cake Shop Medan dapat tercapai secara efektif dan efisien.


(4)

B. Saran

Dari kesimpulan diatas, maka penulis akan memberikan beberapa saran seperti yang diraikan sebagai berikut :

1. Hendaknya hubungan baik antara pimpinan dengan bawahan di Mawar Bakery And Cake Shop Medan maupun sesama staf dan karyawan yang setara tingkatannya tetap terjalin dengan baik. Hal ini tidak luput dari komunikasi yang dilakukan dengan baik dan tepat.

2. Alat-alat komunikasi yang sudah ada hendaknya dapat dipelihara dengan sebaik–baiknya agar dapat memperlancar arus informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan berkomunikasi pada.

3. Agar selalu menjalin komunikasi yang baik antara satu dengan yang lainnya mengingat betapa besarnya pengaruh komunikasi dalam meningkatkan produktivitas kerja staf dan karyawan pada Mawar Bakery And Cake Shop

Medan.

4. Meminimalkan penggunaan media komunikasi untuk kegiatan di luar pekerjaan, misalnya penggunaan telepon yang sering digunakan untuk kepentingan pribadi, media komunikasi Mawar Bakery And Cake Shop Medan hendaknya hanya digunakan untuk kepentingan perusahaan saja.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Canggara Hafied. 2000. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Radja Grafindo Persada.

Muhammad, Arni .2009. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara. Panuju, Redi. 2001. Komunikasi Organisasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Liliweri, Alo. 2004. Wacana Komunikasi Organisasi. Bandung : Mandar Maju. Canggara, Hafied. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi Bisnis. Jakarta : Radja

Grafindo Persada.

Mulyana, Deddy. 2005. Komunikasi Organisasi. Bandung : Remaja Rosdakarya. Melayu S.P Hasibuan, Organisasi Dan Motivasi, Dasar Peningakatan

Produktivitas, Bumi Aksara Putra, Jakarta, 1996.


(6)