Gambar 2. Pengukuran tekanan darah dengan metode palpasi
17
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan tekanan darah yaitu:
13,18,19
1. Kekuatan jantung memompa darah Gerakan jantung terdiri atas dua jenis, yaitu kontrasi dan relaksasi. Kontaksi
kedua atrium pendek, sedangkan kontraksi ventrikel lebih lama dan lebih kuat. Ventrikel kiri memompa lebih kuat karena harus mendorong darah ke seluruh tubuh
untuk mempertahankan tekanan darah arteri sistemik, ventrikel kanan juga memompa volume darah yang sama, tetapi hanya mendorong darah ke sekitar paru-paru dimana
tekanannya jauh lebih rendah. Stimulasi simpatis dan epineprin meningkatkan kontraktilitas jantung, yang
mengacu kepada kekuatan kontraksi pada setiap volume diastolik akhir. Dengan demikian, jantung berkontraksi secara lebih kuat dan memeras lebih banyak darah
yang dikandungnya, sehingga ejeksinya lebih sempurna apabila mendapat stimulasi simpatis. Kontraksi yang lebih kuat akan memompa lebih banyak darah. Sehingga
semakin banyak darah yang dikembalikan ke jantung dan volume diastolik akhir menigkat, jantung secara otomatis memompa ke luar darah volume sekuncup lebih
besar.
Universitas Sumatera Utara
2. Viskositas kekentalan darah Viskositas darah disebabkan oleh protein plasma dan jumlah sel darah yang
beredar dalam aliran darah. Setiap perubahan pada kedua faktor ini akan merubah tekanan darah. Besarnya gesekan yang ditimbulkan oleh cairan terhadap dinding
pembuluh yang dilaluinya, berbeda-beda sesuai dengan viskositas cairan. Makin pekat cairan makin besar kekuatan yang diperlukan untuk mendorongnya melalui
pembuluh. 3. Tahanan tepi resistensi perifer
Tahanan yang dikeluarkan oleh darah mengalir dalam pembuluh darah dalam sirkulasi darah besar yang berada dalam arterial. Seiring dengan peningkatan
resistensi terhadap aliran, darah akan semakin sulit melintasi pembuluh, sehingga aliran berkurang. Apabila resistensi meningkat, gradien tekanan harus meningkat juga
agar laju aliran tidak berubah. Dengan demikian, apabila pembuluh memberikan resistensi yang lebih besar terhadap aliran darah, jantung harus bekerja lebih keras
untuk mempertahankan sirkulasi agar adekuat. 4. Volume darah
Volume darah total ditubuh sekitar 5 sampai 5,5 liter, kedua belahanjantung memompa darah dalam jumlah yang setara dengan volume darah total tiap menitnya.
Dengan kata lain, setiap menit ventrikel kanan memompa 5 liter darah ke paru dan ventrikel kiri memompa 5 liter darah ke sirkulasi sistemik. Sedangkan volume
sekuncup volume darah yang dipompa per denyut rata-rata adalah 70 ml per denyut. Besarnya volume darah akan menimbulkan efek nyata pada curah jantung dan
tekanan darah. Penurunan volume darah akibat perdarahan dapat menyebabkan penurunan tekanan darah.
5. Aliran balik vena venous return Aliran balik vena mengacu pada volume darah yang masuk ke tiap-tiap atrium
per menit dari vena. Besarnya laju aliran melalui suatu pembuluh berbanding lurus dengan tekanan. Stimulasi simpatis menimbulkan vasokonsriksi vena sehingga
meningkatkan tekanan vena, hal ini dapat meningkatkan tekanan untuk mendorong
Universitas Sumatera Utara
lebih banyak darah dari vena ke dalam atrium kanan. Peningkatan aktivitas simpatis dan vasokontriksi vena yang menyertai olahraga juga meningkatkan aliran balik vena.
Tekanan darah
Curah jantung Resistensi
perifer total
Kecepatan denyut jantung
Volume sekuncup
Jari-jari arteriol
Viskositas darah
Aktivitas parasimpatik
Aktivitas simpatis dan
epinefrin Aliran
balik vena
Efek penghisapan
jantung Kontrol
metabolik lokal
Kontrol vasokonstriktor
lokal Jumlah
sel darah merah
Volume darah
Aktivitas pernapasan
Aktivitas otot
rangka Aktivitas
simpatis dan epinefrin
Vasopresin dan
angiotensin II
Gambar 3. Skema penentuan tekanan darah
18
Universitas Sumatera Utara
2.2 Denyut Nadi