4.3 Denyut Nadi Sebelum dan Sesudah Pencabutan Gigi
Dari jumlah pasien yang diperiksa yang mengalami peningktan denyut nadi sebanyak 50 orang atau 50. Sedangkan pasien yang mengalami penurunan denyut
nadi yaitu 25 orang 25 dan tidak terjadi perubahan denyut nadi sebanyak 25 orang 25. Tabel 10
Tabel 9. Distribusi perubahan denyut nadi pada pasien pencabutan gigi Perubahan Denyut Nadi
Meningkat Menurun
Tetap n
Persentase n
Persentase n
Persentase 50
50 26
26 24
24 Normalitas data di uji dengan uji Kolmogorov-Smirnov, hasil tersebut
menunjukkan bahwa data terdistribusi normal. Hasil uji statistik denyut nadi pada pasien pencabutan gigi dengan Paired T-Test dapat di lihat pada tabel 11.
Tabel 10. Analisis statistik uji Paired-T Test denyut nadi n
Mean SD
Min Max
Selisih P
Denyut Nadi Sebelum Pencabutan Gigi
100 81.50
10.666 60
114 4,81
0,041 Denyut Nadi Sesudah
Pencabutan Gigi 100
82.77 9.279
64 102
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap pasien pencabutan gigi diperoleh rata- rata ± SD denyut nadi sebelum pencabutan gigi yaitu 81,50 ± 10,67 per menit dan
rata-rata ± SD denyut nadi setelah pencabutan gigi yaitu 82,77 ± 9,28 per menit. Dengan rata-rata selisih denyut nadi sesbelum dan sesudah pencabutan sebesar 4,81
per menit. Hasil uji statistik Paired T-Test denyut nadi pada pasien pencabutan gigi
diketahui bahwa nilai sig. sebesar 0,041 atau diantara 0,01 dan 0,05 0,01 p ≤ 0,05.
Universitas Sumatera Utara
Hasil ini menunjukkan bahwa ada perubahan denyut nadi yang signifikan pada pasien sebelum dan sesudah pencabutan gigi.
BAB 5 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 100 pasien pencabutan gigi di Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial RSGM-P FKG USU
periode Oktober-November 2013, sebagian besar pasien mengalami peningkatan tekanan darah dan denyut nadi. Dari hasil pengukuran tekanan darah terdapat 45
orang 45 yang mengalami peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik, penurunan tekanan darah sistolik sebanyak 22 orang 22 dan diastolik 14 orang
14, sedangkan pasien pencabutan gigi yang tidak mengalami perubahan tekanan sistolik sebanyak 33 orang 33 dan diastolik 41 orang 41.
Dalam penelitian ini diketahui bahwa terdapat perubahan tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah dilakukan pencabutan gigi yang sangat signifikan p
≤ 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa pencabutan gigi mempengaruhi terjadinya
perubahan tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah dilakukan pencabutan gigi. Sedangkan dari hasil uji statistik untuk tekanan darah diastolik menunjukkan hasil
yang sama yaitu terdapat perubahan yang sangat signifikan p ≤ 0,01. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa pencabutan gigi dapat mempengaruhi terjadinya perubahan tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah dilakukan pencabutan gigi.
Hasil ini sama dengan penelitian Tsuchihashi dkk pada 21 pasien di fakultas kedokteran Kyushu, Jepang yang menunjukkan peningkatan tekanan darah sistolik
dan diastolik selama pencabutan gigi.
6
Tetapi hasil ini berbeda dengan penelitian Alhamdani yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada
tekanan darah sistolik dan diastolik setelah pencabutan gigi.
7
Peningkatan tekanan darah ini mungkin dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti stres fisiologis, rasa sakit karena pencabutan gigi, lama pencabutan gigi,
kesulitan dalam pencabutan gigi, dan penggunaan epineprin dalam anestesi lokal.
6,9
Universitas Sumatera Utara