Setsuzokushi Jenis – jenis Setsuzokushi

penelitian Shihhatul adalah kata sambung temo dan keredomo kedua-duanya mempunyai fungsi yang menyatakan pertentangan. Perbedaan kata sambung temo dan keredomo bahwa penggunaan keduanya bukan hanya pertentangan, tetapi ada juga penggunaan yang lainnya. Temo berfungsi sebagai penekanan dan batas jumlah, keredomo berfungsi sebagai penghalusan dan pengharapan. Kedua kata sambung tersebut dapat disubstitusikan penggunaanya sesuai dengan konteks kalimat dari setsuzokushi tersebut. Kelebihan penelitian ini dengan penelitian Shihhatul pada jumlah objek penelitiannya. Penelitian Shihhatul hanya meneliti dua kata sambung yang menyatakan kalimat berlawanan yaitu temo dan keredomo sedangkan penelitian ini membahas tujuh setsuzokushi yang menyatakan kalimat berlawanan. Melalui penelitian Shihhatul dapat diketahui cara membandingkan dua buah setsuzokushi yang memiliki makna hampir sama sehingga dapat dijadikan bahan referensi dalam penelitian kali ini.

1.2 Konsep

Dalam penelitian ini ada beberapa konsep yang digunakan diantaranya adalah sebagai berikut :

2.2.1 Setsuzokushi

Menurut Nagayama Isami dalam Sudjianto, 1996:100 setsuzokushi ialah kelas kata yang dipakai untuk menghubungkan atau merangkaikan kalimat dengan kalimat atau merangkaikan bagian-bagian kalimat. Setsuzokushi hanya berfungsi menghubungkan beberapa kata, menghubungkan dua klausa atau lebih, menggabungkan bagian-bagian kalimat, juga menggabungkan kalimat dengan kalimat. Selain itu, setsuzokushi juga berfungsi mengantarkan makna pada kalimat yang dihubungkan dan berfungsi untuk mengembangkan ungkapan berikutnya. Pendapat ini didukung oleh Ogawa dalam Soni,1985:272 yang menjelaskan bahwa : 接続詞 い うほ う い う 語 ぶ 文 文 間 う け い う う 表現 動 あ Setsuzokushi wa hinshi no isshu, youhojyou wa futatsu ijyou no goka, bunsetsu, ku, bun, bun no rensashita mono nado no aida nitate, ryousha wo musubitsuke, imijyou wa sengyou no hyougen wo tankan sareru ugoki wo motsugo de aru. „Setsuzokushi merupakan kelas kata dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk menggabungkan dua kata atau lebih, klausa dengan klausa, dimana penggabungan tersebut untuk menunjukan hubungan antara isi ungkapan kalimat pertama dengan kedua, juga berfungsi untuk mengembangkan kalimat yang dirangkaikan oleh setsuzokushi tersebut ‟. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa setsuzokushi ialah salah satu kelas kata yang digunakan untuk menghubungkan kalimat dengan kalimat sehingga kalimat menjadi lebih luas.

2.2.2 Jenis – jenis Setsuzokushi

Masao dalam Sudjianto 1996:102 menyatakan bahwa setsuzokushi dibagikan menjadi 7 jenis sesuai dengan fungsinya masing-masing. Di antaranya ialah sebagai berikut : 1. Sentaku no setsuzokushi Setsuzokushi ini merupakan setsuzokushi yang menyatakan pilihan terhadap suatu hal. Contoh : 菓子 いい そ 果物 いい Okashi ga ii ka, soretomo kudamono ga ii ka. Apakah mau permen ,kalau buah bagaimana? 2. Heiritsu no setsuzokushi Setsuzokushi yang menyatakan hubungan yang setara. Contoh : 字 書 本 読 Ji wo kaki, mata hon wo yomu. Menulis huruf, dan juga membaca buku. 3. Tenka no setsuzokushi Setsuzokushi yang menyatakan hubungan tambahan. Contoh : 彼 英語 日本語 Kare wa eigo ga dekite, shikamo nihon mo dekiru. Dia bisa bahasa Inggris, dan juga bisa bahasa Jepang. 4. Gyakusetsu no setsuzokushi setsuzokushi yang menyatakan hubungan berlawanan. Contoh : 春 来 風 冷 い Haru ga kita. Daga, mada kaze wa tsumetai. Musim semi sudah datang. Akan tetapi angin masih dingin. 5. Jouken no setsuzokushi setsuzokushi yang menyatakan hubungan sebab akibat. Contoh : 彼 体 わい そ け Kare wa karada ga yowai. Sorede, yoku kesseki suru. Dia tubuhnya lemah. Oleh karena itu, sering bolos sekolah. 6. Tenkan no setsuzokushi setsuzokushi yang menyatakan suatu perubahan atau peralihan. Contoh : 映画 Tokorode, kono goro eiga wo mimasuka. Ngomong-ngomong saat ini mau menonton film kah? 7. Setsumei no setsuzokushi setsuzokushi yang menyatakan hubungan penjelasan. Contoh : 日本 わ 春 夏 秋 冬 冬 あ Nihon shiki,sunawachi haru,natsu,aki, fuyu no henka ga aru. Di Jepang ada perubahan empat musim,diantaranya ialah musim semi, panas,gugur dan dingin.

2.2.3 Gyakusetsu no setsuzokushi