Metode Penentuan Informan Metode Pengambilan Sampel

13 Kepala Desa Pererenan dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini.

4.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam melengkapi data untuk mendukung penelitian yang dilakukan, maka data diambil dengan cara : 1 Observasi, yaitu pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung ke lokasi penelitian untuk mendapat gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti. 2 Wawancara Mendalam, yaitu pengumpulan data melalui tanya jawab langsung secara mendalam kepada informan dan menggunakan pedoman wawancara. Wawancara ini dilakukan dengan Kepala Desa Pererenan, Sekdes Pererenan, Bendesa Adat, Kelihan Adat Banjar, dan BPD. 3 Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden dalam hal ini masyarakat. Teknik ini digunakan untuk mengetahui persepsi atau tanggapan masyarakat terhadap keberadaan villa- villa di Desa Pererenan. 4 Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data melalui literatur-literatur, laporan-laporan penelitian dan bahan tertulis lainnya yang memiliki relevansi dengan masalah yang dikaji, serta digunakan sebagai landasan teori yang sifatnya menunjang laporan ini.

4.6 Metode Penentuan Informan

Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah metode pengambilan sampel berdasarkan porsi yang didasarkan pada ciri-ciri dan sifat tertentu yang dipandang mempunyai hubungan dengan permasalahan yang dikajiArikunto,2002. Informan yang diambil adalah Bendesa Adat, Kepala Desa, Kelihan Adat banjar, Sekretaris Desa, dan ketua BPD. Untuk lebih jelasnya, informan yang akan dijadikan sumber informasi, dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini. 14 Tabel 4.1 Jumlah Informan No Nama informan Purposive Jumlah 1 Bendesa Adat 1 2 Kepala Desa 1 3 Sekretaris Desa 1 4 Kelihan Adat Banjar 6 5 Ketua BPD 1 Total informan 10 Purposive Sampling adalah memperoleh informasi atau data yang lengkap dan mendalam dari orang-orang yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk dijadikan sumber data dan mengetahui masalah secara mendalam. Informasi yang lengkap dan mendalam diharapkan bisa memberikan data yang lengkap sehingga validitas data dapat diandalkan. Namun demikian informasi yang dipilih dapat menunjukkan informasi yang lain yang lebih tahu maka pemilihan informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan dalam memperoleh data Sutopo, 1998.

4.7 Metode Pengambilan Sampel

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel khususnya pencarian data mengenai persepsi masyarakat terhadap keberadaan villa-villa di Desa Pererenan mempergunakan teknik accidental sampling, yaitu pengambilan sampel yang diperoleh berdasarkan atas kebetulan bertemu di lokasi penelitian pada saat pencarian data, dan dipandang orang yang kebetulan ditemui tersebut cocok sebagai sumber data. Dalam penelitian ini jumlah populasi masyarakat di Desa Pererenan adalah 3014 orang, sehingga yang dijadikan sebagai sampel ditentukan dengan menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Slovin 1990 yaitu : n = 2 1 e N N + Keterangan : n : ukuran sampel N : ukuran populasi jumlah masyarakat Desa Pererenan e : persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolerir, misalnya 1, 5 dan 10. Dalam penelitian ini persentase kelonggaran dalam kesalahan pengambilan sampel adalah 10. 15 Sampel = 2 10 3014 1 3014 + = 01 , 3014 1 3014 + = 14 , 30 1 3014 + = 14 , 31 3014 = 96 orang Berdasarkan perhitungan di atas, jumlah sampel untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap keberadaan villa-villa di Desa Pererenan ditetapkan sebanyak 96 orang responden. Teknik penyebaran kuesioner menggunakan sistem quota , karena di Desa Pererenan terdapat 6 banjar maka setiap banjar terdapat 16 responden dan untuk menentukan responden masing-masing banjar menggunakan sistem random atau acak.

4.8 Metode Analisis Data