Pengujian Sensor Tegangan HASIL DAN PEMBAHASAN

pembacaan 40 kali memiliki tingkat rata-rata keberhasilan pembacaan tiap selnya cukup baik dengan rata –rata keberhaslan 99,36, 99,67, dan 99,14.

4.8. Pengujian Sensor Arus

Pada bagian ini membahas pengujian sensor arus, dengan melakukan pembandingan menggunakan multimeter. Gambar 4.27. Modul sensor arus ACS712 yang digunakan. Gambar 4.27 menunjukan modul sensor arus yang digunakan, kotak merah menunjukan konektor yang digunakan sebagai masukan arus untuk modul sensor arus tersebut, untuk melakukan pengukuran salah satu konektor dapat dilepas dan dihubungkan ke multimeter secara seri. Kotak hitam pada gambar 4.27 menunjukan Vcc, output sensor, dan Gnd, output sensor tersebut terhubung pada pin ADC mikrokontroler. Tabel 4.14. Hasil Perbandingan sensor arus pengulangan 40x dengan multimeter. Multimeter A Hasil Alat A Nilai Error sensor 1 sensor 2 sensor 3 sensor 1 sensor 2 sensor 3 sensor 1 sensor 2 sensor 3 0,78 0,72 0,78 0,79 0,7 0,79 1,28 2,78 1,28 0,76 0,62 0,76 0,75 0,6 0,75 1,32 3,23 1,32 0,76 0,6 0,76 0,74 0,56 0,71 2,63 6,67 6,58 0,68 0,6 0,68 0,69 0,58 0,69 1,47 3,33 1,47 0,68 0,58 0,68 0,71 0,56 0,71 4,41 3,45 4,41 Tabel 4.15. Lanjutan Hasil Perbandingan sensor arus pengulangan 40x dengan multimeter. Multimeter A Hasil Alat A Nilai Error sensor 1 sensor 2 sensor 3 sensor 1 sensor 2 sensor 3 sensor 1 sensor 2 sensor 3 0,56 0,58 0,56 0,6 0,57 0,6 7,14 1,72 7,14 0,56 0,53 0,56 0,54 0,49 0,54 3,57 7,55 3,57 0,54 0,52 0,54 0,53 0,48 0,53 1,85 7,69 1,85 0,51 0,51 0,51 0,51 0,47 0,51 0,00 7,84 0,00 0,47 0,5 0,47 0,5 0,48 0,51 6,38 4,00 8,51 0,45 0,47 0,45 0,44 0,45 0,44 2,22 4,26 2,22 0,4 0,43 0,4 0,39 0,4 0,39 2,50 6,98 2,50 0,4 0,4 0,4 0,43 0,38 0,43 7,50 5,00 7,50 0,39 0,37 0,39 0,38 0,35 0,38 2,56 5,41 2,56 0,39 0,37 0,39 0,42 0,36 0,42 7,69 2,70 7,69 0,35 0,32 0,35 0,38 0,3 0,38 8,57 6,25 8,57 0,35 0,27 0,35 0,34 0,23 0,34 2,86 14,81 2,86 0,33 0,26 0,33 0,34 0,24 0,34 3,03 7,69 3,03 0,3 0,26 0,3 0,3 0,24 0,3 0,00 7,69 0,00 0,26 0,23 0,26 0,25 0,21 0,3 3,85 8,70 15,38 0,21 0,19 0,26 0,2 0,16 0,23 4,76 15,79 11,54 0,17 0,16 0,17 0,16 0,12 0,15 5,88 25,00 11,76 0,12 0,12 0,12 0,11 0,09 0,11 8,33 25,00 8,33 0,12 0,09 0,12 0,1 0,07 0,08 16,67 22,22 33,33 RATA-RATA 4,44 8,57 6,39 Gambar 4.28. List program pembacaan sensor arus. Pada tabel 4.14 dan 4.15 merupakan hasil perbandingan alat pengulangan 40x dengan pengukuran multimeter, didapatkan perbedaan hasil dengan rata – rata error tiap sensor sebesar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4.44, 8.57, dan 6.39. Pembacaan dilakukan pengulangan sebanyak 40 kali menggunakan fungsi FOR, jumlah pembacaan selama 40 kali tersebut ditampung pada satu variable untuk tiap sensor, yaitu data1, data2, dan data3. Pembacaan sensor arus dilakukan pengulangan dikarenakan saat pembacaan kondisi baterai masih dalam kondisi pengisian PWM charging masih berjalan, sehingga gelombang arus pengisian seperti gelombang PWM. Jika pembacaan arus hanya sekali, maka hasil yang didapatkan tidak stabil pembacaan naik turun. Pembacaan sensor arus tersebut menggunakan setting ADC yang sama seperti pembacaan sensor tegangan yaitu frekuensi sampling ADC sebesar 1Mhz, dengan pembacaan sensor arus diambil setiap satu milidetik. Pada baris ke-57 nilai 513 dari gambar 4.28 didapatkan dari konversi nilai vout sensor dalam kondisi tidak ada arus yang mengalir 2.41 V menggunakan persamaan : Dari hasil pengujian sensor arus dapat disimpulkan bahwa pengulangan pembacaan 40 kali memiliki tingkat rata-rata keberhasilan yang cukup baik yaitu sebesar 95,56, 91,43, dan 93,61. Tabel 4.16. Pengujian Vout sensor terhadap arus. Kenaikan Vout sensor terhadap arus Multimeter A Vout Sensor V Nilai ADC 1 2 3 2,433 2,433 2,433 519 0,2 2,47 2,47 2,47 526 0,4 2,502 2,502 2,502 533 0,6 2,539 2,539 2,539 541 0,8 2,576 2,576 2,576 549 1 2,613 2,613 2,613 557 Tabel 4.17. Sensitifitas sensor per step ADC. Rentang ADC 1A 38 Sensitivitas per step ADC 26,067 mA � � = �� � .8 ∗ � � = 2.4 4.8 1023 � � = Tabel 4.16 merupakan pengujian Vout sensor arus terhadap kenaikan arus sampai satu ampere, dari hasil yang didapatkan dari ketiga sensor tersebut memiliki karakteristik yang cukup sama, dari hasil vout sensor tersebut dapat dicari nilai ADC, rentang nilai tersebut dari 0 A - 1 A yaitu 38, sehingga sensitifitas sensor arus untuk tiap step kenaikan ADC yaitu 26.06mA seperti pada tabel 4.17.

4.9. Pembahasan

Software Pada bagian pembahasan software menjelaskan tentang alur program yang dibuat. Terdapat dalam pembahasan software , yaitu tampilan menu LCD.

4.9.1. Tampilan Menu LCD

Pada bagian tampilan menu LCD terdapat alur saat kontrol charger menyala sampai pengisian baterai telah selesai. Sesaat setelah kontrol charger menyala pada tampilan LCD akan menampilkan “ 3S Li-Po charger ”, tulisan tersebut merupakan tampilan awal menu pada LCD. Pada saat tampilan tersebut kontrol charger dalam kondisi menunggu baterai yang akan di charger , terhubung dengan keluaran kontrol charger . Kontroler akan otomatis mendeteksi tegangan tiap sel dan tegangan total baterai. Kontroler akan menampilkan kondisi tiap sel baterai dan tegangan total baterai. Tampilan tersebut memberikan informasi kepada pengguna mengenai tegangan awal baterai yang akan di charger . Gambar 4.29. List program tampilan awal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.22. menunjukan list program tampilan awal, pada baris ke-129 kontroler menunggu masukan dari baterai, jika tegangan baterai kurang dari 1.9 Volt, kontroler tidak akan menuju ke proses selanjutnya. Baris ke-138 sampai 142, menunjukan tampilan LCD setelah kontroler mendeteksi adanya baterai pada keluaran charger . Gambar 4.30 dan 4.31 merupakan urutan tampilan awal kontrol charger. Gambar 4.30. Tampilan awal LCD. Gambar 4.31. Tampilan tegangan tiap sel dan total baterai. Gambar 4.32. List program tampilan tegangan tiap sel. Gambar 4.32 menunjukan list program tampilan tegangan baterai, sesaat setelah socket balance baterai telah dihubungkan ke keluaran charger , kontroler akan mendeteksi tegangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI baterai, pada baris ke-94 sampai 100 merupakan list program pembacaan baterai tiap sel. Untuk proses pembacaan tegangan baterai akan lebih detail dijelaskan pada bagian pembacaan sensor tegangan dan arus. Pada baris ke-92 menunjukan bahwa list program tampilan tegangan berada didalam fungsi while sw_ok= = 1 , jika tombol OK dalam kondisi logika “1”, maka kontroler tidak akan menuju ke proses selanjutnya. Pengguna diharuskan untuk menekan tombol OK, setelah pengecekan tegangan tiap sel baterai, untuk mengubah logika sw_ok menjadi logika “0”. Gambar 4.33. Tampilan mengatur kapasitas baterai pada LCD. Gambar 4.34. List program mengatur kapasitas baterai. Proses selanjutnya yaitu pengguna diharuskan menentukan kapasitas baterai. Besarnya nilai kapasita s disimpan dalam variable “C”, untuk mengubah nilai variable “C” diperlukan tombol UP. Jika tombol UP ditekan maka variable C akan bertambah 0.1, variable C akan direset menjadi 0 jika nilainya sudah melebihi 1.5. Gambar 4.34 menunjukan list program mengatur kapasitas baterai. Baris ke-148 sampai 160, menunjukan proses perubahan variable C, jika tombol UP ditekan logika 0. Pada baris ke-146 menunjukan bahwa list program mengatur kapasistas berada di dalam fungsi while sw_ok= = 1 , jika tombol OK dalam kondisi logika “1”, maka kontroler tidak akan menuju ke proses selanjutnya. Pengguna diharuskan