Perubahan Perancangan HASIL DAN PEMBAHASAN

yang lebih rendah dibandingkan dengan rancangan sebelumnya . Flyback konverter diharapkan memiliki lima keluaran yaitu, 12V, 5V, 5V, 5V, dan 10V, namun terdapat error dalam pembuatan sehingga yang dihasilkan hanya dua keluaran yaitu 12 V sebagai Vcc IC STR, dan 10 V sebagai supply mikro. Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Error 1 pada Flyback konverter. Beban Ohm Flyback konverter Keluaran 5V V VCC IC STR V 1000 5 12 570 5 19 330 5 25 220 5 30 130 5 34 5 Gambar 4.8 Pengujian keluaran 5V dengan beban 5 Ohm. Tabel 4.2 menujukan hasil pengukuran pada VCC IC STR6252, menggunakan hasil perhitungan pada tabel 4.0. Pengujian dilakukan pada keluaran 5V yang terhubung dengan rangkaian umpan balik ICSTR6252 dengan beberapa variasi beban, beban pertama sebesar 1000 Ohm menghasilkan keluaran 5V, dan nilai VCC ICSTR6252 sebesar 12 V, pengujian dilanjutan dengan mengubah beban semakin besar, saat pengujian beban 130 Ohm didapatkan tegangan keluaran sebesar 5V, dan nilai VCC ICSTR6252 sebesar 34 V, pengujian dilanjutkan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menggunakan beban 5 Ohm, dengan harapan hasilnya bisa mendapatkan arus sebesar satu ampere, hasil yang didapatkan dari pengujian beban 5 Ohm yaitu keluarannya sebesar 0 V, dan nilai VCC ICSTR6252 sebesar 0V flyback konverter dalam kondisi tidak bekerja. Pada gambar 4.8 menunjukan flyback konverter berhenti bekerja saat pengujian beban 5 Ohm dikarenakan nilai VCC IC yang sudah melebihi 36 V. Tabel 4.3. Hasil Pengamatan Error 2 pada Flyback konverter. Beban Ohm Flyback konverter Keluaran 5V V VCC IC STR V Vfb 6800 5,5 13,5 0,12 1000 5,5 13,5 0,12 570 5,5 13,5 0,12 100 5,5 13,5 0,12 60 4,266 13,5 0,17 30 2,144 13,5 0,16 20 1,422 13,5 0,18 Tabel 4.3 menunjukan hasil pengamatan error pada kondisi terdapat tiga output sekunder 12V,10V,5V. Pengujian dilakukan pada output 5V, saat diberi beban besar tegangannya akan turun, berbeda dengan pengujian output 10 V pada tabel 4.4. Gambar 4.9 menunjukan pengujian keluaran 5V dengan beban 20 Ohm, tegangan 5 V tersebut turun sampai 1,422 Volt. Sehingga penambahan beban di output 5V, kurang direspon dengan baik oleh IC STR6252, yang terlihat dari perbedaan Vfb, pada pengujian keluaran 5V dan keluaran 10V pada tabel 4.5. Gambar 4.9. Pengujian keluaran 5V dengan beban 20 ohm. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.10. Gelombang output 10V pada kondisi tanpa beban. Tabel 4.4. Pengujian pengaruh beban terhadap frekuensi keluaran. BebanOhm Frekuensi output Hz Output 10V Output 12V Vfb v Vds v Tanpa beban 131,6 10,55 13,5 0,12 286 V 200 543,5 10,55 13,5 0,17 281 V 30 3448 10 13,5 0,34 278 V 24 4545 10 13,5 0,39 276 V 20 4630 10 13,5 0,42 276 V 17 5952 10 13,5 0,46 273 V 14 7353 9,5 13,5 0,54 271 V 10 9615 9,4 13,5 0,67 271 V Tabel 4.4 menunjukan hasil pengukuran menggunakan multimeter, untuk output satu sebesar 10.55 V, output dua didapatkan 13.5 V, perubahan nilai tersebut disebabkan oleh jumlah lilitan sekunder yang berlebihan, untuk output dua sebesar 13.5 V hal tersebut menunjukan bahwa IC bekerja sesuai dengan datasheet. . Output tersebut digunakan untuk men supply IC STR6252, menurut datasheet nilai Vcc saat IC bekerja yaitu antara 12-14V. Tabel 4.4 menunjukan pengaruh beban terhadap frekuensi keluaran, semakin kecil nilai RL maka frekuensi keluarannya semakin tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.11. Pengukuran tegangan Vds saat kondisi tanpa beban. Gambar 4.11 menunjukan pengukuran tegangan Vds saat kondisi flyback konverter tanpa beban didapatkan nilai sebesar 281 V, pengujian dilakukan juga dengan mengubah variasi beban yang semakin besar, saat pengujian menggunakan beban 10 Ohm didapatkan tegangan Vds sebesar 271V. pada tabel 4.5 menunjukan nilai tegangan Vds mengalami penurunan seiring dengan penambahan beban. Gambar 4.12. Ferit trafo yang digunakan, tipe EE. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a b Gambar 4.13. a Lilitan rapat sekunder trafo. b Lilitan renggang sekunder trafo. Gambar 4.12 merupakan inti ferit trafo yang digunakan, ferit tersebut termasuk jenis ferit tipe EE, dengan besar diameter core nya sekitar 1,5 cm dan tinggi 0,7 cm. Gambar 4.13 merupakan lilitan rapat dang renggang, kedua lilitan tersebut merupakan lilitan sekunder 10 V, dengan jumlah lilitan yang sama yaitu enam lilitan. Pengujian dilakukan untuk mengetahui pengaruh rapat dan renggang lilitan sekunder terhadap keluaran flyback konverter. Tabel 4.5 menunjukan hasil pengujian kerapatan lilitan, hasil didapat yaitu lilitan sekunder yang dililit rapat memliki output yang lebih baik dibandingkan dengan lilitan renggang. Tabel 4.5. Pengujian kerapatan lilitan sekunder terhadapat keluaran flyback konverter. BebanOhm Lilitan rapat Lilitan renggang Frekuensi output Hz Output 10V Frekuensi output Hz Output 10 V Tanpa beban 131,6 10,55 138 10,55 200 543,5 10,55 555,6 10,55 30 3448 10 3571 9,66 24 4545 10 4000 9,45 20 4630 10 4762 9,4 17 5952 10 5814 9,38