dari pembayaran upah bagi karyawan dibanding dengan menggunakan tenaga manusia.
2.2 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Simon Kuznets Jhingan, 2008 berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk
mnyediakan semakin bnyak jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya yang terwujud dengan adanya kenaikan output nasional. Oleh karena itu, konsep
yang sesuai dengan pertumbuhan ekonomi adalah GDP dengan harga konstan. GDP adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan di dalam
negara tersebut dalam satu tahun tertentu. Penilaian cepat atau lambatnya pertumbuhan ekonomi haruslah dengan membandingkan pertumbuhan ekonomi di
masa lalu dengan pertumbuhan yang telah dicapai negara lain. Dengan kata lain, suatu daerah dapat dikatakan mengalami pertumbuhan yang cepat apabila dari
tahun ke tahun mengalami kenaikan yang cukup berarti. Sedangkan dikatakan mengalami pertumbuhan yang lambat apabila dari tahun ke tahun mengalami
penurunan atau fluktuatif Alghofari, 2010. Faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi Sukirno, 2006
antara lain: 1. Tanah dan kekayaan alam lainnya
2. Jumlah dan mutu dari penduduk dan tenaga kerja 3. Barang-barang modal dan tingkat teknologi
4. Sistem sosial dan sikap masyarakat
Universitas Sumatera Utara
a. Teori-teori pertumbuhan ahli ekonomi klasik
Beberapa ahli ekonomi klasik yang akan membahas mengenai teori pertumbuhan ekonomi sebagai berikut Sukirno, 2007:
1 Pandangan Adam Smith Menurut pandangan Adam Smith, kebijakan laissez-faire atau sistem
mekanisme pasar akan memaksimalkan tingkat pembangunan ekonomi yang dapat dicapai oleh suatu masyarakat. Apabila pasar berkembang, pembagian kerja
dan spesialisasi akan terjadi dan dapat menimbulkan kenaikan produktivitas. Spesialisasi yang bertambah tinggi dan pasar yang bertambah luas akan
menciptakan teknoligi dan mengadakan inovasi. Hal itu dapat memicu pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat.
2 Pandangan Malthus dan Ricardo Kedua ahli ekonomi klasik ini berpendapat bahwa dalam jangka panjan
perekonomian akan mencapai stationary state atau suatu keadaan dimana perkembangan ekonomi tidak terjadi sama sekali. Perkembangan penduduk yang
berjalan dengan cepat akan memperbesar jumlah penduduk hingga menjadi dua kali lipat dalam waktu satu generasi, akan menurun kembali tingkat pembangunan
ke taraf yang lebih rendah. Pada tingkat ini pekerja akan menerima upah yang sangat minimal, yaitu upah yang hanya mencapai tingkat cukup hidup
subsistence level.
Universitas Sumatera Utara
3 Teori Schumpeter Teori Schumpeter Sukirno, 2006 menekankan tentang pentingnya
peranan pengusaha di dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori ini ditunjukkan bahwa para pengusaha merupakan golongan yang akan terus-menerus
membuat pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi, memperkenalkan barang-barang baru, mempertinggi efisien cara
memproduksi dalam menghasilkan suatu barang, memperluas pasar suatu barang ke pasar yang baru, mengembangkan sumber bahan mentah yang baru dan
mengadakan perubahan-perubahan dalam organisasi dengan tujuan mempertinggi keefesiensian kegiatan perusahaan. Untuk mewujudkan inovasi yang seperti ini
investasi akan dilakukan dan pertambahan investasi ini akan meningkatkan kegiatan ekonomi.
4 Teori Harrod-Domar Teori Harrod-Domar bertujuan untuk menerangkan syarat yang harus
dipenuhi supaya suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh atau steady growth dalam jangka panjang. Analisis Harrod-Domar menggunakan
pemisalan-pemisalan sebagi berikut: barang modal telah mencapai kapasitas penuh, tabungan adalah proporsional dengan pendapatan nasional, rasio modal-
produksi tetap nilainya. Analisis Harrod-Domar merupakan pelengkap analisis keynes mengenai penentuan kegiatan ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
b. Teori pertumbuhan ekonomi neo-klasik