b. Teori pertumbuhan ekonomi neo-klasik
Dalam analisis Neo-Klasik, permintaan masyarakat tidak menentukan laju pertumbuhan. Perkembangan dilihat dari sejauh mana pertambahan faktor-faktor
produksi dan tingkat kemajuan teknologi. Ahli ekonomi yang menjadi perintis pengembangan teori ini sebagai berikut:
1. Teori J.E. Meade Profesor J.E. Meade dari Universitas Cambridge membangun suatu model
pertumbuhan ekonomi neo-klasik yang dirancang untuk menjelaskan bagaimana bentuk paling sederhana dari sistem ekonomi klasik akan berperilaku selama
proses pertumbuhan ekuilibrium Jhingan, 2008: 265. 2. Teori Solow
Menurut Solow, keseimbangan yang peka antara Gw yang tergantung pada keseimbangan rumah tangga dan perusahaan dalam menabung dan
berinvestasi dan Gn yang dalam ketiadaan perubahan teknik, tergantung pada kenaikan tenaga buruh tersebut timbul dari asumsi pokok mengenai proporsi
produksi yang dianggap tetap, suatu keadaan yang memungkinkan untuk mengganti buruh dengan modal. Jika asumsi ini dilepaskan, keseimbangan tajam
antara Gw dan Gn juga lenyap bersamanya. Oleh karena itu, Solow membangun model pertumbuhan jangka panjang tanpa asumsi proporsi produksi yang tetap
seperti itu Jhingan, 2008: 274.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Pengertian Upah
Upah adalah pendapatan yang diterima tenaga kerja dalam bentuk uang, yang mencakup bukan hanya komponen gajiupah, tetapi juga lembur dan
tunjangan-tunjangan yang diterima secara rutin tunjangan transport, uang makan dan tunjangan lainnya sejauh diterima dalam bentuk uang, tidak termasuk
Tunjangan Hari Raya THR, tunjangan bersifat tahunan, kwartalan, tunjangan-
tunjangan lain yang bersifat tidak rutin dalam bentuk natural.
Menurut Gilarso 1994, balas karya untuk faktor-faktor produksi tenaga kerja manusia disebut upah dalam arti luas, termasuk gaji, honorium, uang
lembur, tunjangan, dan sebagainya. Biasanya dibedakan upah nominal yaitu sejumlah uang yang diterima dan upah real yaitu jumlah barang dan jasa yang
dapat dibeli dengan upah itu. Yang disebut tingkat upah adalah taraf balas karya rata-rata yang berlaku umum dalam masyarakat untuk segala macam pekerjaan
yang dapat diperhitungkan per jam, hari, minggu, bulan atau tahun.
Ada berbagai cara atau sistem upah untuk memperhitung besarnya upah atau balas karya Gilarso, 1994 yaitu:
a Upah menurut prestasi upah potongan
Merupakan besarnya balas karya langsung dikaitkan dengan prestasi kerja, karena besarnya upah tergantung dari banyak sedikitnya hasil yang
dicapai dalam waktu tertentu. Hal ini diterapkan kalau hasil kerja bisa diukur secara kuantitatif dengan memperhitungkan kecepatan mesin,
kualitas bahan yang dipakai dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
b Upah waktu
Besar upah ditentukan atas dasar lamanya waktu karyawan melakukan pekerjaan bagi majikan. Bisa dihitung per jam, per hari, per minggu atau
per bulan. Sistem ini dipakai untuk jenis pekerjaan yang hasilnya sukar dihitung per potong. Cara ini memungkinkan mutu pekerjaan yang baik,
karena karyawan tidak tergesa-gesa, administrasinya pun dapat sederhana. Tetapi perlu pengawasan apakah si karyawan sungguh-
sungguh bekerja selama jam kerja atau hanya duduk-duduk sambil membaca surat kabar dan lain sebagainya.
c Upah borongan
Upah borongan adalah balas jasa yang dibayar untuk suatu pekerjaan yang diborongkan. Cara memperhitungkan upah ini kerap kali dipakai
pada suatu pekerjaan yang diselesaikan oleh suatu kelompok pekerja. Untuk seluruh pekerjaan yang ditentukan suatu balas karya yang
kemudian dibagi-bagi antara para pelaksana. d Upah premi
Merupakan kombinasi dari upah waktu dan upah potongan. Upah dasar untuk prestasi normal bedasarkan waktu atau jumlah hasil. Apabila
seseorang karyawan mencapai prestasi yang lebih dari itu, ia diberi premi. Premi dapat juga diberikan misalnya untuk penghematan waktu,
penghematan bahan, kualitas yang baik dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
e Upah bagi hasil Bagi hasil merupakan cara yang biasa di bidang pertanian dan dalam
usaha keluarga, tetapi juga dikenal di luar kalangan itu. Misalnya karyawanpelaksana diberi bagian keuntungan bersih, direksi sebuah PT
mendapat tantieme bahkan kaum buruh dapat diberi saham dalam PT tempat mereka bekerja sehingga kaum buruh menjadi pemilik
perusahaan. f Peraturan Gaji Pegawai Negeri
Gaji Pegawai Negeri Sipil GPNS berdasarkan dua prinsip yaitu, pendidikan dan masa kerja. Setiap orang yang diangkat sebagai pegawai
negeri mendapatkan gaji pokok yang ditentukan oleh golongan dan masa kerja.
2.4 Pengertian Inflasi