Loyalitas Teori tentang Profesionalisme 1. Pengertian Profesionalisme

maupun perubahan dari bidang keuangan yang menyangkut pengukuran nilai mata uang.

II.2.4. Loyalitas

Menurut Hamid 2003 menyatakan bahwa, Karyawan yang profesional dapat diartikan sebagai sebuah pandangan untuk selalu perpikir, kerja keras, bekerja sepenuh waktu, disiplin, jujur, loyalitas tinggi, dan penuh dedikasi demi untuk keberhasilan pekerjaannya. Menurut Hasibuan 2000 mendeskripsikan loyalitas sebagai “kesetiaan loyalitas dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi di dalam maupun di luar pekerjaan, beliau mengkatagorikan kesetiaan karyawan terhadap pekerjaan, jabatan dan perusahaan sebagai salah satu unsur yang dinilai dalam penilaian perestasi”. Menurut Soetjipto dalam Gouzali 2006 menyatakan bahwa, yang menyebabkan rendahnya loyalitas adalah: 1. Sistem kompensasi yang kurang menjamin ketenangan kerja. 2. Waktu kerja kurang fleksibel. 3. Rendahnya motifasi pegawai. 4. Struktur organisasi yang kurang jelas, sehingga tugas dan tanggung jawab kabur. 5. Raancangan pekerjaan kurang baik, dirasa kurang menantang. 6. Rendahnya kualitas manajemen yan terlibat pada kurangnya perhatian terhadap konsumen. 7. Rendahnya kemampuan kerja atasan, yang tidak mendukung berhasilnya kerja sama tim. 8. Kurang terbukanya kesempatan untuk mengembangkan karir. Universitas Sumatera Utara II.2.4.1. Indikator loyalitas Menurut Gouzali 2006 menyatakan bahwa, loyalitas memiliki beberapa unsur yaitu: 1. Ketaatan atau kepatuhan, yaitu kesanggupan seorang pegawai untuk mentaati segala peraturan di kedinasan yan berlaku, dan mentaati perintah dinas yang diberikan atasan yang berwenang, serta sanggup tidak melanggar larangan yang ditentukan. Cirri-ciri ketaatan atau kepatuhan pegawai: a. Taat peraturan perundang-undangan yang ditentukan. b. Mentaati perintah kedinasan yang diberikan atasan. c. Mentaati jam kerja. d. Memberikan pelayanan kepada masyarakat. 2. Tanggung jawab, yaitu kesanggupan seorang pegawaidalam menyelesikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan baik, tepat wktu serta berani mengambil resiko untuk keputusan yang di buat atau tindakan yang dilakukan. Ciri-ciri tanggung jawab pegawai: a. Dapat menyelesikan pekerjaan atau tugas dengan baik dan tepat waktu. b. Selalu memelihara dan menyimpan barang-barang kedinasan dengan sebaik- baiknya. c. Mengutamakan kepentingan dinas daripada kepentingan pribadi atau golongan. d. Tidak berusaha melemparkan kesalahan kepada orang lain. Universitas Sumatera Utara 3. Pengabdian, yaitu sumbangan pemikiran dan tenaga secara iklas kepada perusahaan. 4. Kejujuran, penjelasan pasal 4 PP No. 10 Tahun 1979 tentang DP3, cirri pegawai yang jujur antara lain: a. Selalu melaksanakan tugas dengan penu keiklasan tanpa merasa dipaksa. b. Tidak menyalahkan wewenang yang ada padanya. c. Melaporkan hasil pekerjaannya kepada atasnya. Berdasarkan penjelasan diatas, maka diambil kesimpulan bahwa indikator loyalitas adalah sebagai berikut: 1. Adanya kepatuhan atau ketaatan. 2. Adanya rasa tanggung jawab. 3. Pengabdiaan yang tinggi. 4. Kejujuran dalam melaksanakan tugas. II.3. Teori tentang Etika Profesi II.3.1. Pengertian Etika Profesi

Dokumen yang terkait

Analisis Hubungan Kompetensi dengan Kinerja Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

0 37 201

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

0 25 303

PENGARUH INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, DAN ETIKA PROFESI TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK Pengaruh Independensi,Profesionalisme, Dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Surakarta Dan Yogyakarta.

0 4 20

PENGARUH INDEPENDENSI,PROFESIONALISME, DAN ETIKA PROFESI TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN Pengaruh Independensi,Profesionalisme, Dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Surakarta Dan Yogyakarta.

0 2 15

PENGARUH ETIKA PROFESI TERHADAP PENDETEKSIAN TINDAKAN KORUPSI : Studi pada Auditor Senior dan Junior Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Barat.

3 14 41

PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PENYELESAIAN DILEMA ETIK PADA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KANTOR PERWAKILAN JAWA BARAT.

1 4 85

PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PENYELESAIAN DILEMA ETIK PADA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KANTOR PERWAKILAN JAWA BARAT.

0 1 40

PENGARUH PROFESIONALISME DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PENYELESAIAN DILEMA ETIK PADA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KANTOR PERWAKILAN JAWA BARAT.

0 0 40

PENGARUH CORE SELF EVALUATIONS PADA KINERJA AUDITOR BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BALI.

0 0 20

Pengaruh independensi, kompetensi, dan etika auditor terhadap kualitas audit badan pemeriksa keuangan Republik Indonesia AWAL

0 0 17