Dari keseluruhan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa ada begitu banyak faktor yang dianggap oleh para penulis sebagai faktor yang dominan
dalam mempengaruhi tingkat kinerja. Ada yang mempersoalkan peralatan, sarana dan prasarana atau teknologi sebagai faktor dominan, ada pula yang mempersoalkan
faktor sumber daya manusia, mekanisme kerja, budaya organisasi serta efektifitas kepemimpinan. Kesemua faktor tersebut tentunya bebebeda pada setiap organisasi
karena masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri, pada organisasi swasta tentunya akan berorientasi pada pencapaian keuntungan, sedangkan organisasi publik
milik Pemerintah memiliki orinetasi pada pelayanan publik yang optimal. Pada organisasi pemerintahpun mempunyai karakteristik yang bebeda-beda sesuai dengan
visi dan misi masing-masing instansi.
II.1.3. Indikator Kinerja
Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah disampaikan di atas, maka indikator-indikator kinerja auditor BPK RI dalam penelitian ini dapat dilihat dari
prestasi atau hasil yang dicapai auditor dalam menjalankan fungsi dan tanggungjawabnya sebagai pemeriksa eksternal keuangan Negara , sebagaimana
yang tertuang dalam UU No. 5 Tahun 1973 sebagai berikut : a. Pemeriksaan, yang bertujuan memeriksa pengelolaan dan tanggungjawab
keuangan Negara; b. Merekomendasikan dan menyampaikan pertimbangan dan saran kepada Pemerintah; c. Mengadakan dan menetapkan tuntutan
Universitas Sumatera Utara
perbendaharaan dan memberikan pertimbangan kapada pemerintah atas pelaksanaan tuntutan ganti rugi.
Jika pengertian kinerja diatas dikaitkan dengan pengertian kinerja auditor BPK-RI, maka kinerja auditor dimaksud adalah merupakan hasil yang dicapai dalam
menjalankan fungsi pemeriksaan, fungsi rekomendasi dan fungsi quasi yudisial peradilan yudisial sebagaimana yang dituangkan dalam Undang-undang No. 5 tahun
1973. 1.
Fungsi pemeriksaan, yang bertujuan memeriksa, pengelolaan dan tanggung jawab tentang Keuangan Negara secara rutin dan berkala. Pemeriksaan tersebut
diharapkan dapat memberikan gambaran umum tentang pengurusan keuangan Negara yang dapat mengungkapkan dan memberikan penilaian terhadap
pertanggungjawaban keuangan Negara sesuai dengan tujuan pemeriksaan yang dilakukan, yakni menilai tentang: ketepatan operasi keuangan, kelayakan
laporan keuangan, ketertiban administrasi dan ketaatan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan penggunaan uang belanja dilakukan
dengan cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan. 2.
Fungsi rekomendasi, adalah menyampaikan pertimbangan dan saran kepada Pemerintah mengenai hal-hal yang bersifat penyempurnaan yang mendasar,
strategis dan berskala nasional dibidang pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara.
3. Fungsi Quasi Yudisial, yaitu menjalankan proses Tuntutan Perbedaharaan
terhadap bendahara yang merugikan Negara karena lalai atau alpa atau bersalah
Universitas Sumatera Utara
dalam melaksanakan tugasnya dan memberikan pertimbangan kepada Pemerintah atas proses Tuntutan Ganti Rugi terhadap Pegawai Negeri bukan
Bendaharawan yang merugikan Negara. Dalam menjalankan fungsi-fungsinya diatas kinerja auditor BPK-RI dapat
diukur dari banyaknya produk yang dihasilkan yaitu berupa temuan pemeriksaan yang dituangkan dalam Hasil Pemeriksaan HP maupun yang dituangkan dalam
Hasil Pemeriksaan Semester HAPSEM serta saran yang ditindak lanjuti oleh auditee. Dengan demikian dapat dikatakan kinerja auditor adalah kemampuan dari
seorang auditor menghasilkan temuan atau hasil pemeriksaan dari kegiatan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggungjawab keuangan Negara yang dilakukan
dalam satu tim pemeriksaan. Sebagai tolok ukur yang dapat dipergunakan dalam menilai kinerja auditor
BPK-RI, yaitu dengan melihat output yang berupa produktifitas auditor, yaitu seberapa banyak hasil pemeriksaan yang dihasilkan auditor dalam setiap
pemeriksaan, di samping itu juga dapat dilihat besarnya outcome, yang berupa realisasi tindak lanjut saran rekomendasi hasil pemeriksaan BPK-RI yang
dilaksanakan oleh Pemerintah entitas yang diperiksa.
Universitas Sumatera Utara
II.2. Teori tentang Profesionalisme II.2.1. Pengertian Profesionalisme