Manager CRD Community Relations Development 1. B Simamora Tokoh Pendidikan 1. Ibu F. L Tobing

4.2.3. Penanganan Isu dan konflik Sosial

Menurut PT. DPM, agar permasalahan di atas tidak sampai menjadi konflik, maka terhadap semua isu yang muncul, PT. DPM mengedepankan strategi manajemen konflik berikut ini : 1. Meminimalisasi sumber-sumber konflik dan mengantisipasi pengaruh serta dampaknya. 2. Menyelesaikan secara cepat dan tepat masalah yang ada dengan pendekatan sosio kultur dengan melibatkan semua stake holder atau pemangku kepentingan lokal. 3. Menyusun Rencana strategi yang tepat, komprehensif, terintegrasi dan bersinergis dengan program-program stimulus Pemerintah. 4. Melembagakan sumber-sumber konflik, mengkomunikasikannya secara intensif dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama. 5. Mempublikasikan kemajuan-kemajuan yang positif untuk memperbaiki persepsi masyarakat dan mereduksi interpretasi masyarakat akan Perusahaan.

4.3. Profil Informan penelitian

4.3.1. Manager CRD Community Relations Development 1. B Simamora

Menurut B Simamora selaku manager CRD Community Relations Development dan sebagai pembimbing lapangan peneliti di areal CSR Parongil, beliau berpendapat bahwa tanggung jawab sosial perusahaan oleh PT. Dairi Prima Mineral adalah didasari karena merupakan visi dari PT. Dairi Prima Mineral, Universitas Sumatera Utara disamping itu juga karena dengan melihat bahwa masyarakat adalah bagian dari Pengembangan Sumber Daya Mineral. Menurut beliau, alokasi dana di bidang pendidikan masih sangat kecil dibandingkan dengan target-target program yang sudah disusun. Hal tersebut di karenakan karena kondisi perusahaan yang belum beroperasi, dimana dana untuk program CSR khususnya di bidang pendidikan masih bersumber dari dana investasi. Selanjutnya di jelaskan lagi bahwa banyak persepsi negatif maupun positif yang didatangkan dari pihak masyarakat, namun hal tersebut wajar mengingat bahwa karena pertambangan baru pertama kali hadir di lingkungan area tambang.

4.3.2. Tokoh Pendidikan 1. Ibu F. L Tobing

Ibu dua anak ini tampak sedang sibuk dalam pengurusan anak didik SD kelas 1 yang mana pihak UPT sedang menanyakan tentang usia anak kelas 1 SD 030388 Parongil yang masih berumur 6 tahun dan belum pantas untuk sekolah jika di lihat dari segi umur, Ibu F.L Tobing adalah Kepala Sekolah SD 030388 Parongil, beliau sangat ramah tampak terlihat ketika peneliti hendak bertanya wawancara. Beliau mengajak peneliti keruangannya dan menanyakan maksud dan tujuan kedatangan peneliti, ketika peneliti menanyakan sikap beliau atas kehadiran DPM yang ternyata setuju dan menerima. Hal tersebut dituturkannya dengan ucapan : “ Kalau saya pribadi memang setuju, tidak tahu kalau masyarakat di luar sana, ketika DPM sempat tutup beberapa waktu yang lalu, kedai-kedai pun kekurangan pelanggan saya tahu itu dari teman saya karena kebetulan adalah pedagang rumah makan batak karena PT. DPM adalah salah satu aset penting Universitas Sumatera Utara di daerah kami ini. Namun disamping itu, DPM juga jadi kurang komunikasi untuk sekolah ini, banyak hal yang sudah kurang ditanggapi telebih ketika para karyawan DPM banyak di PHK dan aktivitas pekerjaan merekapun jadi dikurangi. Hal itu sangat berdampak kepada kami selaku pihak Sekolah yang belakangan ini bantuan-bantuan dari DPM sudah amat berkurang bahkan untuk kedepannya lagipun mungkin masih menunggu lama”. Wawancara 2 September 2009 Disamping pendapat tersebut, ternyata DPM sedikit banyaknya berpengaruh terhadap SD Parongil ini. PT. DPM telah memberikan menjalankan tanggung jawab sosialnya terhadap sekolah ini melalui Perbaikan pagar sekolah sekaligus cat nya, juga mengadakan kursus Bahasa Inggris yang didatangkan dari DPM. Mengingat tanggung jawab sosial adalah sebuah keperdulian untuk mensejahterahkan, informan berpendapat bahwa tanggung jawab sosial tersebut telah di jalankan oleh Perusahaan, hal itu terdengar dari ucapan beliau yaitu : “ Menurut saya tanggung jawab sosial adalah keperdulian perusahaan terhadap masyarakat, saya tidak mau berbohong kalau memang DPM telah memberikan tanggung jawab sosialnya untuk SD kami ini, walaupun memang kami masih sangat membutuhkan bantuan. Namun, apa yang benar itulah yang saya ungkapkan. Saya berharap selaku Kepala Sekolah disini, agar PT. DPM berjalan terus karena memang SD kami ini masih perlu di perhatikan apalagi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusianya ”. Wawancara 2 September 2009 Universitas Sumatera Utara

2. Ibu M. Marbun

Ibu ini adalah Kepala Sekolah SD 033930 Parongil, beliau mempunyai anak 7 orang. Beliau terlihat ramah dan humoris, hal tersebut dapat terlihat dari sapaannya ketika Peneliti memasuki ruangannya dan mempersilahkan untuk duduk. Ibu ini adalah salah satu informan yang setuju akan kehadiran DPM, menurut beliau interaksi antara pihak Perusahaan dengan masyarakat terjalin baik walaupun terkadang permintaan dari pihak Sekolah kurang di respon oleh pihak Perusahaan. Seperti yang telah di ungkapkan beliau: “ Saya memang setuju dan menerima kehadiran DPM, namun terkadang agak resah juga karena pada waktu-waktu yang lalu sudah berapa kali sekolah ini mengajukan permohonan bantuan tetapi masih kurang di respon oleh Perusahaan. Tapi hal itu kemungkinan besar karena Perusahaan belum beroperasi dan adanya pengurangan tenaga kerja, untuk sekolah ini bantuan DPM hanya berupa kursus Bahasa Inggris lainnya tidak ada sama sekali ”. Wawancara 2 September 2009

3. Bpk M Sianturi, S.Pd

Peneliti mendapati Bapak 5 orang anak ini sedang sibuk menyelesaikan tugas kantornya di depan komputer. Pada saat peneliti hendak memulai proses wawancara, sikap santun menjadi hidangan manis bagi proses wawancara tersebut. Kerja keras adalah prinsip dari bapak ini, sudah cukup lama kegiatan sebagai Kepala Sekolah digeluti beliau dan sekarang beliau memimpin SMN N 1 Parongil. Ketika proses wawancara berlangsung, beliau memberikan pendapat yaitu : Universitas Sumatera Utara “.....Kehadiran PT. DPM di lingkungan Parongil ini umumnya diterima oleh masyarakat tetapi, DPM masih harus memperbaiki diri dalam hal berinteraksi dengan masyarakat apa lagi dengan Lembaga Sekolah, saya tidak menyangkal memang SMP N ini pernah mendapat bantuan kursi siswa sebanyak 80 buah dan hanya itu yang kami dapatkan dari pihak DPM yang sebelumnya telah di promosikan pihak Perusahaan. Sebenarnya ada sedikit kendala yaitu: Sekolah ini pernah mengajukan proposal bantuan namun tidak di tanggapi yang pada akhirnya ± 1 tahun lagi PT. DPM datang ke Sekolah untuk mempromosikannya dan bantuan tersebut tidak begitu kami butuhkan. Saya pribadi berharap kepada PT. DPM supaya lebih memperhatikan Sekolah ini dalam hal memberikan bantuan fisik yaitu perlunya merehap ruangan, prasarana sekolah”. Wawancara 2 September 2009

4. Bpk I Munte

Bapak I Munte adalah staf pengajar di SMU N 1 Silima Pungga-pungga, beliau sangat ramah dan dengan sikapnya yang humoris Peneliti di persilahkan duduk. Ketika Peneliti mewawancarai beliau, beliau bersedia dengan senang hati akan menjawabnya. Menurut informan, kehadiran PT. DPM adalah sebuah terget untuk mensejahterahkan pendidikan masyarakat. Yang mana Sekolah ini telah mendapatkan bantuan pengadaan kursi siswa serta perbaikan gedung sekolah, yang tak lain adalah dengan mengajukan permohonan ke pihak Perusahaan dan sama sekali tidak ada kendala. Namun harapan saya sebagai staf pengajar dan sebagai anggota masayarakat kiranya PT. Dairi Prima Mineral cepat beroperasi, jika Perusahaan Universitas Sumatera Utara beroperasi saya yakin Perusahaan akan lebih perduli terhadap Pendidikan. Yang pada intinya adalah bahwa kehadiran DPM memang saya terima dan saya setuju, ungkapnya. Di jelaskannya lagi bahwa SMAN Parongil telah merasakan manfaat kehadiran PT. Dairi Prima Mineral melalui program CSR nya karena pada hari rabu tepat tanggal 09-2009 lalu SMAN Parongil telah menerima bantuan kursi sekolah sebanyak 100 buah yang langsung diserahkan oleh Simamora Selaku Manager CRD dan diserah terima oleh Kepala Sekolah SMAN M. Naipospos dan Wakilnya Naibaho di SMAN Parongil yang disambut baik oleh siswa-siswi pada acara serah terima bantuan dari PT. Dairi Prima Mineral.

5. Ibu S. Kudadiri

Tampaknya ramah dan cerewet adalah cerminan dari sikap ibu 2 anak ini, informan ini adalah staf pengajar di SD 034809 Longkotan yang merupakan Ring 1 dari wilayah PT. DPM. Sikap dan setuju adalah yang ditunjukkan beliau atas kehadiran DPM, namun ketika ditanya sekitar bantuan dalam Pendidikan, beliau sedikit mengomentarinya dan hal itu diucapkan dengan nada : “....Ya, saya memang setuju dengan hadirnya PT. DPM. Hanya saja DPM ini masih kurang merespon permintan atau setiap permohonan yang di ajukan oleh pihak Sekolah masih kuarang di dengar. Sekolah ini memang telah menerima bantuan jalan atau tangga sekolah, kursi, dan alat peraga. Namun bantuan yang sangat kami harapkan adalah sebaiknya lebih di perhatikan fasilitas anak didik khususnya jalan menuju sekolah yang sangat fatal kerusakannya, bahkan untuk naik kenderaan roda dua pun setiap orang takut Universitas Sumatera Utara untuk melewatinya. Permohonan ini sudah sangat sering kami ajukan, namun menurut pihak perusahaan hal tersebut adalah tanggung jawab dari Pemkab....”. Wawancara 3 September 2009

6. Bpk B Manurung

Keramahan dan terburu-buru yang di tampilkan adalah hal yang di tunjukkan oleh bapak ini, karena beliau hendak ada urusan ke kantor UPT untuk proses gaji para guru, Beliau adalah Kepala Sekolah SD 030392 Tuntung Batu yang pada dasarnya menerima kehadiran PT. Dairi Prima Mineral. Bantuan yang diterima Sekolah adalah renovasi atap gedung Sekolah, kursus bahasa Inggris yang sekarang lagi di stop oleh pihak perusahaan dikarenakan pihak Perusahaan banyak mengurangi karyawan dan karena masih belum beroperasi. Oleh sebab itu, Informan mengharapkan supaya Perusahaan lebih memperhatikan mutu Pendidikan di Silima Pungga-pungga khususnya di lingkungan PT. DPM.

7. Bpk R Manurung

Informan berusia 46 tahun ini adalah salah satu staff Pengajar di SD 037155 dan memiliki 5 orang anak. Setuju atas kehadiran DPM adalah salah satu tanggapan dari informan, hal itu di ungkapkan dengan nada : “..... Jujur kalau secara pribadi saya terima kehadiran DPM, hanya saja bantuan-bantuan mereka masih minim. Apa lagi perhatiannya untuk Pendidikan masih sangat kurang, kami sebagai pihak sekolah telah mendapat Universitas Sumatera Utara bantuan namun hanya dalam bentuk kursus bahasa Inggris yang di selenggarakan oleh PT. DPM dan diadakan perlombaan bahasa Inggris untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam berbahsa Internasional. Hal ini di berikan piagam dan hadiah bagi siswa yang menang. Disamping itu kami berharap, supaya Sekolah kami ini di beri perhatian khususnya untuk meningkatkan kesejahteraan Pendidikan anak didik di SD Bongkaras ini....” Wawancara 3 September 2009

4.3.3. Tokoh Masyarakat 1. Kepala Desa Bongkaras Bpk Simbolon