liii Rodhiyah 2006 dalam penelitian meningkatkan kemampuan
menyelesaikan operasi perkalian dan pembagian dengan metode permainan pada siswa kelas IV SDN Purwoyoso 03 Semarang. Dari
penelitian ini terbukti bahwa dengan metode permainan dapat meningkatkan kemampuan menyelesaikan perkalian dan pembagian.
Penelitian diatas menunjukkan bahwa pendekatan pengajaran sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, sedangkan metode
yang sesuai dapat membantu siswa untuk keberhasilan belajarnya. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, peneliti merasa perlu untuk
mengembangkan supaya kemampuan menghitung siswa meningkat menjadikan pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.
Dalam penelitian ini penulis lebih menekankan peningkatan kemampuan menghitung perkalian dan pembagian melalui pendekatan
kontekstual pada siswa kelas III SD N I Bendo Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 20092010.
C. Kerangka Berfikir
Bidang studi matematika yang diajarkan di SD mencakup tiga cabang, yaitu aritmatika, aljabar, dan geometri. Aritmatika adalah
cabang matematika yang berkenaan dengan sifat hubungan bilangan – bilangan nyata dengan perhitungan, terutama menyangkut penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Materi perkalian dan pembagian dianggap para siswa kelas III SDN I Bendo sebagai pokok
bahasan yang sulit. Anggapan sebagian besar siswa tersebut terlihat dari nilai siswa yang di bawah KKM. Selain anggapan siswa tersebyt ini juga
diakibatkan karena dalam pembelajaran matematika guru masih menggunakan pendekatan konvensional atau teacing center. Guru dalam
pembelajaran cenderung hanya menggunakan metode ceramah tanpa adanya variasi dalam pembelajaran. Upaya yang dilakukan peneliti
untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan penerapan pendekatan
liv kontekstual dalam pembelajaran karena pendekatan kontekstual
mempunyai kelebihan antara lain siswa dapat belajar melalui pengalaman kehidupan sehari-hari mereka yang diterapkan dalam
materi pelajaran sehingga pembelajaran akan bermakna, guru di sini hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator.
Pendekatan Kontekstual membantu para siswa menemukan makna dalam pelajaran mereka dengan cara menghubungkan materi
akademik dengan konteks kehidupan keseharian mereka, sehingga apa yang mereka pelajari melekat dalam ingatan untuk meningkatkan hasil
belajar matematika. Berdasarkan uraian di atas, secara teoretis pendekatan kontekstual merupakan salah satu pendekatan pembelajaran
yang berpotensi meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Hubungan variabel pendekatan kontekstual dengan kemampuan
menghitung matematika dapat digambarkan dalam kerangka berfikir. Kerangka berfikir penelitian digambarkan dalam gambar 1 alur
kerangka berfikir:
Kondisi awal
Tindakan Pembelajaran dengan
pendekatan kontekstual Siklus I
Dalam pembelajaran
matematika KD:
melakuakn perkalian dan pembagian yang hasilnya
tiga angka
melalui pendekatan kontekstual
Melalui pendekatan kontekstual kemamapuan menghitung
perkalian dan pembagian meningkat
Kondisi akhir Guru belum
menggunakan pendekatan kontekstual
dalam proses belajar mengajar, mereka masih
menggunakan pendekatan teacing
center Kemampuan
menghitung perkalian dan
pembagian rendah
Siklus II Dalam
pembelajaran matematika KD : melakuakn
perkalian dan pembagian yang hasilnya tiga angka melalui
pendekatan kontekstual
lv Gambar I : Alur kerangka berfikir
Keterangan : Dalam meningkatkan kemampuan menghitung perkalian dan
pembagian siswa, peneliti menggunakan pembelajaran melalui pendekatan CTL yang pada pelaksanaannya terdiri dari dua siklus.
Dalam setiap siklus ada empat tahapan yang akan dilakukan yaitu perencanaan, pelakasanaan, observasi dan refleksi. Sehingga dengan
perencanaan tersebut maka kemampuan menghitung perkalian dan pembagian pada siswa kelas III Tahun Pelajaran 20092010 akan
meningkat.
D. Perumusan Hipotesis Kerja