UJI PENAPISAN TITER ANTIBODI
                                                                                xxxiii Uji penapisan menggunakan metode ELISA dilakukan pada 10 hari post
induksi  atau  boosting.  Pada  10  hari  post  induksi  atau  boosting  merupakan  tahap fase log dimana 4 hari kemudian berada pada lag fase puncak. Pengujian 10 hari
post induksi merupakan parameter untuk menentukan keputusan 4 hari kemudian, apakah sudah bisa dipanen atau belum. Hasil pengujian titer dengan ELISA pada
hari ke-10 post induksi terlihat pada tabel 3.
Tabel 3  Hasil titer antibodi pada hari ke-10 post induksi imunogen pada produksi antibodi poliklonal pada kelinci New Zealand White.
Kelompok Ulangan I
Ulangan II Rataan Titer
Kontrol 1.470
1.484 1.477
Kelinci A 3.569
3.572 3.571
Kelinci B 3.656
3.663 3.660
Blank 0.054
0.049 0.052
Data yang diperoleh belum menunjukkan hasil titer yang maksimal. Kelinci A dan B memiliki rataan titer 3.615, sedangkan kelinci kontrol menunjukkan titer
sebesar 1.477. peningkatan yang terjadi sebesar 2.45 kali yang merupakan angka yang  cukup  kecil  untuk  dilakukan  pemanenan  serum.  Uji  penapisan  kedua
terhadap  titer  yang  dihasilkan  adalah  10  hari  post  boosting  pertama.  Hasil  yang diperoleh terlihat pada tabel 4.
Tabel 4 Hasil titer antibodi pada hari ke-10 post boosting pertama pada produksi antibodi poliklonal pada kelinci New Zealand White.
Kelompok Ulangan I
Ulangan II Rataan Titer
Kontrol 0.135
0.110 0.123
Kelinci A 4.204
4.126 4.165
Kelinci B 4.191
4.126 4.159
Blank 0.073
0.041 0.057
Data  yang  diperoleh  menunjukkan  rataan  titer  dari  kedua  kelinci  adalah 4.162.  Hasil  titrasi  titer  kelompok  kelinci  perlakuan    dibandingkan  dengan  titer
kelinci  kelompok  kontrol  tersebut  sudah  naik  sekitar  33  kali  lipat.  Kondisi  ini merupakan kondisi yang optimal untuk dilakukan pemanenan serum.
Hasil  uji  penapisan  titer  antibodi  tersebut  menunjukkan  bahwa  metode induksi  dan  boosting  telah  dilakukan  dengan  baik,  ditunjukkan  dengan  adanya
peningkatan  titer  antibodi  yang  signifikan.  Hasil  titer  antibodi  pasca  induksi  dan boosting  pertama  belum  menunjukkan  angka  yang  optimal  sehingga  perlu
reboosting  untuk  mencapai  angka  yang  optimal.  Hasil  boosting  kedua menunjukkan  angka  yang  optimal  sehingga  pemanenan  serum  dapat  dilakukan
untuk mendapatkan jumlah antibodi yang maksimal.
                