karena MP-ASI A memiliki kadar air lebih rendah yaitu rata-rata 3,16 dibandingkan dengan MP-ASI B yaitu rata-rata 4,20. Kadar air MP-ASI yang
rendah tersebut disebabkan karena ikut menguapnya volume air serbuk kering pegagan saat pengeringan di drum dryer. Akibatnya, makin rendah kadar air MP-
ASI yang terbentuk dari drum tersebut, makin kecil volume butiran bubuk MP- ASI sehingga makin kecil densitas kamba MP-ASI. Jika dilihat dari hasil sidik
ragam Lampiran 7 perlakuan waktu proses penambahan serbuk kering pegagan berpengaruh nyata terhadap densitas kamba MP-ASI F hitung F tabel, namun
perlakuan konsentrasi serbuk kering pegagan tidak berpengaruh nyata terhadap densitas kamba MP-ASI F hitung F tabel.
Makanan bayi sebaiknya tidak bersifat kamba, yaitu volume makanan yang besar, tetapi kandungan gizinya rendah, sebab makanan yang bersifat kamba akan
cepat memberikan rasa kenyang pada bayi Muchtadi 2002.
b. Kandungan gizi
Makanan bayi sebaiknya memiliki nilai energi dan kandungan protein yang tinggi, mengandung vitamin dan mineral yang cukup, dapat diterima dengan baik,
harganya relatif murah dan dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal Muchtadi 2002.
Kadar Air . Hasil analisis kadar air MP-ASI bubuk instan pegagan
dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia SNI MP-ASI Bubuk Instan dan Protein Advisory Group PAG Makanan Tambahan Balita disajikan pada
Tabel 11.
Tabel 11. Kandungan air MP-ASI bubuk instan pegagan dibandingkan SNI dan PAG wb
Konsentrasi serbuk kering pegagan
Waktu penambahan Rataan
SNI PAG
Saat proses Setelah proses
5 2,24
3,73 2,99
a
Maks 4
5-10 7,5
3,30 4,15
3,73
a
10 3,93
4,72 4,33
a
Rataan 3,16
a
4,20
b
huruf yang berbeda pada baris dan kolom yang sama menunjukkan beda nyata F hitung daripada F tabel.
Pada Tabel 11 terlihat adanya perbedaan jumlah kadar air pada setiap konsentrasi dan jenis MP-ASI. Semakin tinggi konsentrasi serbuk kering pegagan
yang diberikan semakin tinggi pula jumlah kadar airnya. Rata-rata jumlah kadar air perlakuan penambahan serbuk kering pegagan pada saat proses pengolahan
MP-ASI lebih rendah 3,16 daripada perlakuan penambahan serbuk kering pegagan pada setelah proses pengolahan MP-ASI. Hal ini disebabkan karena
serbuk kering pegagan yang diberikan pada saat proses pengolahan MP-ASI ikut serta dalam proses pengeringan MP-ASI, yang menyebabkan volume air dalam
serbuk kering pegagan turut menguap bersama adonan MP-ASI. Jika dilihat dari hasil sidik ragam Lampiran 8 perlakuan waktu proses penambahan serbuk
kering pegagan berpengaruh nyata terhadap kadar air MP-ASI F hitung F tabel, namun perlakuan konsentrasi serbuk kering pegagan tidak berpengaruh
nyata terhadap kadar air MP-ASI F hitung F tabel. Kadar air yang disyaratkan untuk MP-ASI bubuk instan maksimal
4100g SNI dan 5-10100g PAG. Hasil analisis kadar air rata-rata MP-ASI pegagan adalah sekitar 2,24
–4,72100g. Secara keseluruhan kadar air MP-ASI pegagan telah memenuhi persyaratan sebagai MP-ASI.
Kadar Abu . Hasil analisis kadar abu MP-ASI bubuk instan pegagan
dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia SNI MP-ASI Bubuk Instan dan Protein Advisory Group PAG Makanan Tambahan Balita tersajikan pada
Tabel 12.
Tabel 12. Kandungan abu MP-ASI bubuk instan pegagan dibandingkan SNI dan PAG db
Konsentrasi serbuk kering pegagan
Waktu penambahan Rataan
SNI PAG
Saat proses Setelah proses 5
1,73 1,90
1,82
a
Maks 3,5
Maks 5 7,5
1,85 2,29
2,07
a
10 2,19
2,61 2,40
a
Rataan 1,92
a
2,27
a
huruf yang berbeda pada baris dan kolom yang sama menunjukkan beda nyata F hitung daripada F tabel.
Pada Tabel 12 kadar abu rata-rata MP-ASI berkisar 1,73-2,61 db100g. Semakin tinggi konsentrasi serbuk kering pegagan yang diberikan semakin tinggi
pula kadar abu MP-ASI. Hasil sidik ragam Lampiran 8 perlakuan waktu proses
penambahan serbuk kering pegagan dan konsentrasi serbuk kering pegagan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar abu MP-ASI F hitung F tabel.
Nilai kadar abu produk secara keseluruhan telah memenuhi persyaratan SNI dan PAG dengan batas maksimum 3,5 dan 5 db. Kadar abu yang terdapat dalam
bahan pangan menunjukkan jumlah kandungan mineralnya. Mineral-mineral tersebut diantaranya natrium Na, kalsium Ca, seng Zn, iodium I dan besi
Fe.
Kadar Lemak. Hasil analisis kadar lemak MP-ASI bubuk instan pegagan
dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia SNI MP-ASI Bubuk Instan dan Protein Advisory Group PAG Makanan Tambahan Balita tersajikan pada
Tabel 13.
Tabel 13. Kandungan lemak MP-ASI bubuk instan pegagan dibandingkan SNI dan PAG db
Konsentrasi serbuk kering pegagan
Waktu penambahan Rataan
SNI PAG
Saat proses Setelah proses
5 1,92
1,95 1,94
a
Min 6 Maks
15 Maks
10 7,5
1,96 2,02
1,99
a
10 2,04
2,04 2,04
a
Rataan 1,97
a
2,00
a
huruf yang berbeda pada baris dan kolom yang sama menunjukkan beda nyata F hitung daripada F tabel.
Tabel 13 menunjukkan semakin besar konsentrasi serbuk kering pegagan yang diberikan semakin tinggi pula kadar lemak MP-ASI. Namun jika dilihat dari
hasil sidik ragam Lampiran 8 perlakuan waktu penambahan serbuk kering pegagan dan konsentrasi serbuk kering pegagan tidak berpengaruh nyata terhadap
kadar lemak MP-ASI F hitung F tabel. Nilai kadar lemak secara keseluruhan 1,92-2,04 masih dibawah standar
6-15db, baik SNI maupun PAG dalam 100g bahan. Hal ini dapat disebabkan karena formula bahan baku MP-ASI menghasilkan lemak yang rendah. Lemak
MP-ASI banyak berasal dari susu full cream dan minyak kelapa sawit yang kaya asam lemak rantai sedang. Oleh karena itu perlu adanya penambahan kandungan
lemak pada formula bahan baku MP-ASI yaitu penambahan jumlah persentase minyak yang digunakan agar lemak yang dihasilkan dapat memenuhi syarat SNI
dan PAG. Nilai kadar lemak yang rendah pada MP-ASI masih dapat diterima,
karena balita lebih membutuhkan protein daripada lemak sebagai sumber tenaga dan pertumbuhan.
Kadar Protein . Hasil analisis kadar protein MP-ASI bubuk instan pegagan
dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia SNI MP-ASI Bubuk Instan dan Protein Advisory Group PAG Makanan Tambahan Balita tersajikan pada
Tabel 14.
Tabel 14. Kandungan protein MP-ASI bubuk instan pegagan dibandingkan SNI dan PAG db
Konsentrasi serbuk kering pegagan
Waktu penambahan Rataan
SNI PAG
Saat proses Setelah proses
5 11,21
11,90 11,56
a
Min 8 Maks
22 Min
20 7,5
13,22 13,02 13,12
b
10 14,58
14,06 14,32
c
Rataan 13,00
a
12,99
a
huruf yang berbeda pada baris dan kolom yang sama menunjukkan beda nyata F hitung daripada F tabel.
Jumlah kandungan protein pada setiap sampel MP-ASI pegagan terlihat berbeda-beda. Kadar rata-rata protein MP-ASI pegagan adalah antara 11,21
sampai 14,58 db. Semakin tinggi konsentrasi serbuk kering pegagan yang diberikan, maka semakin tinggi pula jumlah kandungan proteinnya. Hal ini sesuai
dari hasil sidik ragam Lampiran 8 perlakuan konsentrasi serbuk kering pegagan berpengaruh nyata terhadap kadar protein MP-ASI pegagan F hitung F tabel,
namun perlakuan waktu penambahan serbuk kering pegagan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar protein MP-ASI pegagan F hitung F tabel.
Rata-rata kadar protein MP-ASI pegagan cukup memenuhi standar SNI namun masih dibawah standar PAG. Kadar protein tinggi yang disyaratkan
terkandung dalam produk MP-ASI dapat dijadikan acuan penting karena zat gizi protein dengan potensi asam aminonya sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan dan
perkembangan bayi untuk kelangsungan tahap perkembangan berikutnya. Protein untuk bayi sebaiknya yang bermutu tinggi, yang mirip dengan
kasein dan protein whey yang terdapat pada ASI. Kebutuhan protein untuk bayi selama usia 12 bulan pertama adalah 1,0g 100 Kal. FAOWHO menyarankan
tingkat konsumsi perhari bayi usia 6-12 bulan adalah 1,3gkg Haryati 2008. Angka kecukupan gizi AKG rata-rata yang dianjurkan untuk bayi usia 7-11
bulan adalah 16ghari dan usia 1-3 tahun 25ghari WNPG 2004. Jika MP-ASI dikonsumsi sebanyak tiga kali sehari minimal 40-50gsaji maka dapat memenuhi
AKG protein bayi sesuai dengan usia bayi.
Kadar Vitamin C . Hasil analisis kadar vitamin C MP-ASI bubuk instan
pegagan dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia SNI MP-ASI Bubuk Instan dan Protein Advisory Group PAG Makanan Tambahan Balita tersajikan
pada Tabel 15. Hasil analisis vitamin C MP-ASI pegagan rata-rata berkisar 79,91 hingga
133,56mg100g. Nilai tertinggi ada pada MP-ASI dengan konsentrasi serbuk kering pegagan 10. Semakin tinggi konsentrasi serbuk pegagan yang diberikan
maka menghasilkan jumlah kandungan vitamin C MP-ASI semakin tinggi pula.
Tabel 15 Kandungan vitamin C MP-ASI bubuk instan pegagan dibandingkan SNI dan PAG mg100g
Konsentrasi serbuk tabur pegagan
Waktu penambahan Rataan
SNI PAG
Saat proses Setelah proses
5 79,91
87,39 84,15
a
Min 27
20 7,5
108,05 117,51 112,78
b
10 121,98
133,56 127,77
c
Rataan 103,31
a
113,15
b
huruf yang berbeda pada baris dan kolom yang sama menunjukkan beda nyata F hitung daripada F tabel.
MP-ASI pegagan yang diberi perlakuan penambahan serbuk kering pegagan pada saat proses memiliki nilai rataan kandungan vitamin C lebih rendah
daripada MP-ASI pegagan yang diberi perlakuan penambahan serbuk kering pegagan setelah proses . Hal ini dapat disebabkan karena serbuk kering pegagan
ikut dalam proses pengeringan yang menyebabkan kandungan vitamin C menjadi turun karena vitamin C sensitif terhadap panas. Hasil sidik ragam Lampiran 8
juga menunjukkan bahwa perlakuan waktu proses penambahan serbuk kering pegagan dan perlakuan konsentrasi serbuk kering pegagan berpengaruh nyata
terhadap kandungan vitamin C MP-ASI F hitung F tabel. Vitamin C merupakan salah satu jenis vitamin yang disyaratkan wajib ada
pada MP-ASI. AKG vitamin C dalam sehari untuk bayi usia 7-11 bulan adalah 40mghari, sedangkan usia 1-3 tahun adalah 50mghari. Nilai rata-rata kandungan
vitamin C MP-ASI pegagan sudah memenuhi persyaratan SNI dan PAG MP-ASI.
Namun jumlahnya jauh lebih tinggi daripada yang disyaratkan. Kandungan vitamin C yang tinggi diduga berasal dari serbuk kering pegagan yang
ditambahkan pada MP-ASI. Konsumsi vitamin C yang berlebih akan menurunkan efisiensi absorpsi dan meningkatkan ekskresi, sehingga kelebihan konsumsi
vitamin C secara normal akan dibuang melalui urine Syafiq A et al 2010.
Kadar β-karoten. Hasil analisis kadar β-karoten MP-ASI bubuk instan
pegagan dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia SNI MP-ASI Bubuk Instan dan Protein Advisory Group PAG Makanan Tambahan Balita tersajikan
pada Tabel 16. Hasil analisis
β-karoten MP-ASI rata-rata berkisar 208,25 hingga 492,99ppm. Nilai tertinggi ada pada MP-ASI dengan konsentrasi serbuk kering
pegagan 10. Semakin tinggi konsentrasi serbuk kering pegagan yang diberikan maka menghasilkan jumlah kandungan
β-karoten MP-ASI semakin tinggi pula.
Tabel 16 Kandungan β-karoten MP-ASI bubuk instan pegagan dibandingkan
SNI dan PAG ppm Konsentrasi serbuk
tabur pegagan Waktu penambahan
Rataan SNI
Vit. A PAG
Vit.A Saat proses
Setelah proses 5
201,47 216,76 209,12
a
250- 350
mcg 400
mcg 7,5
271,78 396,59 334,19
a
10 464,85
484,51 474,68
a
Rataan 312,70
a
365,95
a
huruf yang berbeda pada baris dan kolom yang sama menunjukkan beda nyata F hitung daripada F tabel.
Hasil sidik ragam Lampiran 8 menunjukkan bahwa perlakuan waktu proses penambahan serbuk kering pegagan dan perlakuan konsentrasi serbuk
kering pegagan tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan β-karoten MP-ASI
pegagan F hitung F tabel. β-karoten merupakan provitamin A yang terdapat dalam tanaman hijau.
Provitamin A merupakan prekursor vitamin A Winarno 2002. Di dalam tubuh setiap 6 mcg
β-karoten akan dikonversi menjadi 1 mcg vitamin A. Senyawa β- karoten lebih aman dikonsumsi dibandingkan dengan vitamin A yang dibuat
secara sintetis karena β-karoten tidak memberikan efek keracunan Almatsier
2005.
Kadar Kalsium . Hasil analisis kadar kalsium MP-ASI bubuk instan
pegagan dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia SNI MP-ASI Bubuk Instan dan Protein Advisory Group PAG Makanan Tambahan Balita tersajikan
pada Tabel 17. Kalsium Ca sangat diperlukan pada awal kehidupan bayi karena untuk
menunjang pertumbuhan tulang dan pembentukan gigi yang sempurna. Hal ini begitu penting karena tulang bayi tidak banyak mengandung kalsium waktu baru
dilahirkan Muchtadi 2002.
Tabel 17 Kandungan kalsium MP-ASI bubuk instan pegagan dibandingkan SNI dan PAG mg100g
Konsentrasi serbuk tabur pegagan
Waktu penambahan Rataan
SNI PAG
Saat proses Setelah proses
5 230,41
191,73 211,07
a
Min 200
300 7,5
315,40 285,93 300,67
b
10 328,88
307,41 318,15
c
Rataan 290,56
b
261,69
a
huruf yang berbeda pada baris dan kolom yang sama menunjukkan beda nyata F hitung daripada F tabel.
Hasil analisis kalsium MP-ASI rata-rata berkisar 191,73-328,88mg100g. Semakin tinggi tingkat konsentrasi serbuk pegagan yang diberikan maka semakin
tinggi pula jumlah kandungan kalsium MP-ASI. Jumlah kandungan rata-rata kalsium pada MP-ASI pegagan yang mendapat perlakuan penambahan serbuk
kering pegagan pada saat proses pengolahan MP-ASI pegagan lebih besar daripada MP-ASI pegagan setelah proses. Hasil sidik ragam Lampiran 8
menunjukkan bahwa perlakuan waktu proses penambahan serbuk kering pegagan dan perlakuan konsentrasi serbuk kering pegagan berpengaruh nyata terhadap
kandungan kalsium MP-ASI F hitung F tabel. Nilai rata-rata kandungan kalsium MP-ASI sudah cukup memenuhi standar
SNI dan PAG yang mensyaratkan kalsium minimal sebesar 200 dan 300 mg100g. Angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan untuk bayi usia 7-11 bulan
adalah 400mghari dan usia 1-3 tahun 500mghari WNPG 2004. Jika MP-ASI dikonsumsi sebanyak tiga kali sehari minimal 43-50 gsaji maka dapat memenuhi
sekitar 96 AKG kalsium.
Kadar Fe. Hasil analisis kadar Fe zat besi MP-ASI bubuk instan pegagan
dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia SNI MP-ASI Bubuk Instan dan Protein Advisory Group PAG Makanan Tambahan Balita tersajikan pada
Tabel 18. Kebutuhan bayi akan zat besi sangat ditentukan oleh umur kehamilan. Bayi
yang dikandung cukup umur akan menerima sejumlah besar zat besi dari ibunya selama dalam kandungan, tetapi bayi yang dilahirkan prematur akan menerima
lebih sedikit zat besi Muchtadi 2002.
Tabel 18 Kandungan Fe MP-ASI bubuk instan pegagan dibandingkan SNI dan PAG mg100g
Konsentrasi serbuk kering pegagan
Waktu penambahan Rataan
SNI PAG
Saat proses Setelah proses
5 9,67
14,27 11,97
a
Min 5
10 7,5
11,84 16,28
14,06
b
10 13,77
19,88 33,65
c
Rataan 11,76
a
16,81
b
huruf yang berbeda pada baris dan kolom yang sama menunjukkan beda nyata F hitung daripada F tabel.
Hasil analisis zat besi MP-ASI pegagan rata-rata berkisar 9,67-19,88 mg100g. Semakin tinggi tingkat konsentrasi serbuk kering pegagan yang
diberikan maka semakin tinggi pula jumlah kandungan zat besi MP-ASI. Jumlah kandungan rata-rata zat besi pada MP-ASI pegagan setelah proses lebih besar
daripada MP-ASI pegagan saat proses. Hasil sidik ragam Lampiran 8 menunjukkan bahwa perlakuan waktu proses penambahan serbuk kering pegagan
dan perlakuan konsentrasi serbuk kering pegagan berpengaruh nyata terhadap kandungan zat besi MP-ASI F hitung F tabel.
Nilai rata-rata kandungan zat besi MP-ASI sudah cukup memenuhi standar SNI dan PAG yang mensyaratkan zat besi minimal sebesar 5-10 mg100g. Angka
kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan untuk bayi usia 7-11 bulan adalah 7 mghari dan usia 1-3 tahun 8 mghari WNPG 2004.
Kadar Selenium Se. Selenium berperan dalam sistem imunitas untuk
mengaktifkan sel darah putih. Hasil analisis kadar Se selenium MP-ASI bubuk instan pegagan dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia SNI MP-ASI
Bubuk Instan dan Protein Advisory Group PAG Makanan Tambahan Balita tersajikan pada Tabel 19.
Hasil analisis selenium MP-ASI rata-rata berkisar 22,40-29,06 mcg100g. Semakin tinggi tingkat konsentrasi serbuk kering pegagan yang diberikan maka
semakin tinggi pula jumlah kandungan selenium MP-ASI. Jumlah kandungan rata-rata selenium pada MP-ASI yang diberi perlakuan penambahan serbuk
kering pegagan setelah proses lebih besar daripada MP-ASI yang diberi perlakuan penambahan serbuk kering pegagan setelah proses.
Tabel 19 Kandungan selenium MP-ASI bubuk instan pegagan dibandingkan SNI dan PAG mcg100g
Konsentrasi serbuk tabur pegagan
Waktu penambahan Rataan
SNI PAG
Saat proses Setelah proses
5 22,40
23,19 22,80
a
Min 10
- 7,5
26,06 27,33
26,70
b
10 28,03
29,06 28,55
c
Rataan 25,50
a
26,53
b
huruf yang berbeda pada baris dan kolom yang sama menunjukkan beda nyata F hitung daripada F tabel.
Hasil sidik ragam Lampiran 9 menunjukkan bahwa perlakuan waktu proses penambahan serbuk kering pegagan dan perlakuan konsentrasi serbuk
kering pegagan berpengaruh nyata terhadap kandungan selenium MP-ASI F hitung F tabel.
Nilai rata-rata kandungan selenium MP-ASI sudah cukup memenuhi standar SNI dan PAG yang mensyaratkan zat besi minimal sebesar 10 mcg100g. Angka
kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan untuk bayi usia 7-11 bulan adalah 10 mcghari dan usia 1-3 tahun 17 mcghari WNPG 2004.
Asam asiatik
. Asam asiatik merupakan salah satu senyawa aktif yang terdapat pada pegagan. Senyawa ini tergabung dalam
kelompok β-amyrin triterpenoid. Karakteristik kelompok
β-amyrin yang dapat larut dalam lipid memungkinkan senyawa-senyawa ini mampu menembus sawar otak karena salah
satu karakteristik sawar otak adalah permeabel terhadap air, glukosa dan senyawa- senyawa yang larut dalam lipid, sehingga senyawa-senyawa tersebut dapat
mempengaruhi berbagai fungsi sistem saraf pusat di otak, termasuk proses
belajar-mengingat dan regulasi emosi Annisa 2006. Hasil analisis kadar asam asiatik MP-ASI bubuk instan pegagan disajikan pada Tabel 20.
Hasil analisis asam asiatik MP-ASI rata-rata berkisar 0,51-0,83db. Semakin tinggi tingkat konsentrasi serbuk kering pegagan yang diberikan maka
semakin tinggi pula jumlah kandungan asam asiatika MP-ASI. Hasil sidik ragam Lampiran 8 menunjukkan bahwa dan perlakuan konsentrasi serbuk kering
pegagan dan perlakuan waktu proses penambahan serbuk kering pegagan berpengaruh nyata terhadap kandungan asam asiatik MP-ASI pegagan F hitung
F tabel. Hal ini dapat terjadi karena suhu pengeringan pada proses pengolahan MP-ASI pegagan tidak mampu mempertahankan kandungan asam asiatik pada
serbuk kering pegagan, karena senyawa ini bersifat volatil ketika adanya pemanasan yang cukup tinggi.
Tabel 20. Kandungan asam asiatik MP-ASI bubuk instan pegagan db Konsentrasi serbuk
tabur pegagan Waktu proses penambahan
Rerata Saat proses
Setelah proses 5
0,51 0,58
0,55
a
7,5 0,60
0,66 0,63
b
10 0,78
0,83 0,81
c
Rerata 0,63
a
0,69
b
huruf yang berbeda pada baris dan kolom yang sama menunjukkan beda nyata F hitung daripada F tabel.
MP-ASI yang mengandung sejumlah kecil senyawa aktif kelompok β-
amyrin diharapkan dapat memberikan nilai tambah pada MP-ASI yaitu sebagai makanan fungsional yang dapat memberikan pengaruh pada peningkatan
kecerdasan anak pada usia dewasa.
c. Organoleptik MP-ASI Penentuan bahan makanan pada umumnya sangat bergantung pada faktor